Berita Terkini :
http://picasion.com/
Home » » EKOLOGI RADIASI

EKOLOGI RADIASI

Monday, May 30, 2011 | 1comments




A.Pengertian Dari Ekologi
Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Enerst Haeckel, seorang ahli biologi bangsa Jerman. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu/telaah. Oleh karena itu ekologi berarti ilmu tentang rumah (tempat tinggal) makhluk hidup. Dengan demikian ekologi biasanya diartinya sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timba lbalik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Inti permasalahan ekologi adalah hubungan makhluk hidup, khususnya
manusia dengan lingkungan hidupnya.
Berdasarkan arti harfiah dari asal katanya ekologi dan ekonomi sama. Ekologi (Oikos dan logos) sedang ekonomi (Oikos dan nomos) sehingga kedua ilmu itu banyak persamaannya. Namun dalam ekologi, mata uang yang dipakai dalam transaksi bukan rupiah atau dolar, melainkan materi, energi, dan informasi.Arus materi, energi, dan informasi dalam suatu komunitas atau beberapa komunitas mendapat perhatian utama dalam ekologi, seperti uang dalam ekonomi. Oleh karena itu transaksi dalam ekologi berbentuk materi, energi,
dan informasi.

B.Pengertian, Ukuran , dan Manfaat Radiasi

1. Pengertian radisi
Dalam Fisika radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana Energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi Ion (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat Radioaktif tetapi juga dapat merujuk kepada  Radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, cahaya Inframerah, cahaya tampak, sinar Ultra violet, dan  X-ray radiasi akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah) dari suatu sumber. geometri ini secara alami mengarah pada sistem pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi. Beberapa radiasi dapat berbahaya bagi kehidupan mahluk hidup baik dalam waktu yang singkat maupun dalam waktu yang sangat lama.
2. Satuan Penguran
 Satuan dasar dari kuantitas zat radioaktif adalah Curie (Ci) yang didefinisikan sebagai banyaknya bahan dalam mana 7.1010 atom hancur setiap detik, dan 2,2. 1012 kehancuran per menit. Berat sebenarnya dari bahan yang menyusun satu Curie ( sekitar 10-7 gram ). Suatu  radio-sodium yang baru dibentuk dapat memancarkan 7.1010 kehancuran dalam satu detik. Satusn yang lebih kecil adalah ; Curie menyatakan banyaknya partikel β atau sinar γ yang dipancarkan dari sumber radioaktif.
Ada dua tipe ukuran yaiu ;
a.       Ukuran jumlah zat radioaktif yang berhubungan dengan jumlah kehancuran yang terjadi.
b.      Ukuran dosis radioaktif yang berhubungan dengan energi yang diserap yang menyebabkan ionisai dan kerusakan.
 Satuan yang paling tepat untuk semua tipe radiasi adalah Rad yang didefinisikan sebagai dosis yang diabsorbsi dan 100 mg energi per gra jaringan. Rontgen ( R ) adalah satuan yang lebih lama, dan hanya digunakan untuk sinar γ dan X.
Satuan 1/1000 yang lebih kecil dinamakan milliRontgen ( mR ) atau milliard ( mrad ) sangat  tepat untuk jenis tingkatan radioaktif yang sering ditemukan di lingkungan hidup. Hal ini penting untuk menekankan bahwa Rontgen atau rad merupakan dosis total. Angka dosis adalah jumlah yang diterima per satuan waktu. Dengan demikian jika suatu organisme menerima 10 mR per jam, dosis total dalam periode 24 jammenjadi 240 mR atau 0,240 R.
Alat untuk mengukur radiasi ion teerdiri dari 2 bagian utama yaitu ;
1.      Sebuah detector dan
2.      Angka / skala meter penghitung elektronik.
 Detector dalam bentuk gas seperti rado pengukur banyaknya radiasi sering digunakan untuk mengukur radiai sinar β, sementera itu detector solid atau liquid yang berkilauan ( zat yang dapat mengubah radiasi sinar yang tak kelihatan / invisible radation menjadi sinar yang kelihatan / visible light yang direkanm dengan sistem fotoelektrik ) digunakan untuk mengukur radiasi sinar γ atau tipe radiasi yang lain.
 
 3. Penggunaan radiasi :

1.DalamKedokteran
Dalam Kedokteran Radiasi dan zat radioaktif digunakan untuk Diagnosis, Pengobatan, dan Penelitian. Sinar X, misalnya, melalui otot dan jaringan lunak lainnya tapi dihentikan oleh bahan padat. Properti Sinar X ini memungkinkan dokter untuk menemukan tulang rusak dan untuk menemukan Kanker yang mungkin tumbuh dalam tubuh. Dokter juga menemukan penyakit tertentu dengan menyuntikkan zat Radioaktif dan pemantauan radiasi yang dilepaskan sebagai bergerak melalui substansi tubuh.
2.DalamKomunikasi
Semua sistem Komunikasi modern menggunakan bentuk Radiasi elektromagnetik. Variasi intensitas radiasi berupa perubahan suara, gambar, atau informasi lain yang sedang dikirim. Misalnya, suara manusia dapat dikirim sebagai Gelombang radio atau Gelombang mikro dengan membuat Gelombang bervariasi sesuai variasi suara.
3.DalamIptek
Para peneliti menggunakan atom radioaktif untuk menentukan umur suatu benda berusia lama. Dalam Iptek Para peneliti menggunakan atom Radioaktif  untuk menentukan umur bahan yang dulu bagian dari Organisme hidup. Usia bahan tersebut dapat diperkirakan dengan mengukur jumlah Karbon Radioaktif mengandung dalam proses yang disebut penanggalan Radiokarbon. Kalangan ilmuwan menggunakan atom radioaktif sebagai atom pelacak untuk mengidentifikasi jalur yang dilalui oleh polutan di lingkungan.
Radiasi digunakan untuk menentukan komposisi bahan dalam proses yang disebut analisis aktivasi neutron. Dalam proses ini, para ilmuwan membombardir contoh zat dengan partikel yang disebut Neutron. Beberapa atom dalam sampel menyerap Neutron dan menjadi Radioaktif. Para ilmuwan dapat mengidentifikasi elemen-elemen dalam sampel dengan mempelajari radiasi yang dilepaskan.

C.Ekologi Radiasi
Hubungan timbal balik antara manusia dengan makhluk hidup lainnya dan unsure tak hidup, telah menyebabkan manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun aktivitas yang dilakukan manusia dalam lingkungan hidup, telah menyebabkan timbulnya kerusakan lingkungan atau permasalahan lingkungan hidup. Permasalahan lingkungan hidup pada hakikatnya merupakan permasalahan ekologi.

 Hal ini karena ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan. Unsur penting yang harus diperhatikan dalam lingkungan adalah materi, energi, dan informasi. Ketiga unsur itu dapat ikut mempengaruhi keanekaragaman dalam komunitas dan dapat menjadi faktor pembatas dalam populasi. Apabila ketiga unsur itu terganggu (berubah) maka lingkungan juga akan berubah, berarti siklus biogeokimiapun berubah.

Berdasarkan uraian di atas, walaupun pengelolaan lingkungan bersifat antroposentris, tetapi dalam pengelolaan lingkungan tetap harus memperhatikan komponen-komponen lingkungan hidup. Berbagai komponen itu dipelajari sebagai konsep-konsep dasar ekologi. Dengan demikian ekologi merupakan salah satu komponen dalam sistem pengelolaan lingkungan hidup yang harus ditinjau bersama komponen lainnya.

Ekologi Radiasi berhubungan erat dengan zat-zat radioaktif, radiasi dan lingkungan. Ada dua fase radio ekologi yang memrlukan pendekatan yang berbeda-beda. Sebaliknya kita hubungkan dengan efek radiasi pada individu, populasi, komunitas dan ekosistem. Fase ekologi lain yang penting yaitu mengenai zat radioaktif yang dilepaskan ke lingkungan dan cara bagaimana komunitas dan populasi secara ekologis mengontrol distribusi dari radioaktifitas.

Percobaan senjata atom telah dibatasi secara besara-besaran, yang merupakan ancaman sisa-sisa perang nuklir. Kekuatan nuklir ini dipegunakan untuk perdamaian, yang mana haruz dipercepat dengan berkurangnya persediaan bahan bakar fosil, hal ini berarti bahwa kenaikan volume zat radioaktif yang terbuang harus diketahui, dicatat, dan dikontrol lebih dahulu. Dari segi yang positif, dapat memmberikan suatu sarana yang sangat berharga untuk penelitian.

1. Tipe radiasi ion
Energi radiasi yang sangat tnggi dapat mengerakkan dari satu atom k atom yang lain,sehinga menghasilkan pasangan ion positif dan negatif yang dikenal sebagai radiasi in. Ionisasi merupakan penyebab utama kerusakan pada protoflasma dan kerusakan itu sebanding dengan pasangan ion yang dihasilkan dalam bahan yang diserap. Radiasi ion dilepaskan dari bahan radioaktif ke bumi, dan juga.
Beberapa jenis radiasi memiliki energi yang cukup untuk mengionisasi partikel. Secara uumum, hal ini melibatkan sebuah elektron yang 'terlempar' dari cangkang Atom elektron, yang akan memberikan muatan positif. Hal ini sering mengganggu dalam sistem biologi, dan dapat menyebabkan mutasi dan kanker. Jenis radiasi umumnya terjadi di limbah radioaktif , peluruhan radioaktif dan sampah.Jenis radiasi umumnya terjadi di limbah Radioaktif  peluruhan Radioakti dan sampah.
Tiga jenis utama radiasi ditemukan oleh Ernest Rutherford Alfa, Beta, dan Sinar gamma. Radiasi tersebut ditemukan melalui percobaan sederhana, Rutherford menggunakan sumber radioaktif dan menemukan bahwa sinar menghasilkan memukul tiga daerah yang berbeda. Salah satu dari mereka menjadi positif, salah satu dari mereka bersikap netral, dan salah satu dari mereka yang negatif. Dengan data ini, Rutherford menyimpulkan radiasi yang terdiri dari tiga sinar. Beliau memberi nama yang diambil dari tiga huruf pertama dari abjad Yunani yaitu Alfa, dan Beta
Tiga jenis utama radiasi ionisasi menurut Ernest Rutherford melalui percobaannya :
1.Radiasi Alpha
2. Radiasi Beta
3. Radiasi Gamma

 2. Tipe Radiasi Non-Ionisasi
Radiasi non-ionisasi, sebaliknya, mengacu pada jenis radiasi yang tidak membawa energi yang cukup per Foton untuk mengionisasi Atom atau Molekul Ini terutama mengacu pada bentuk energi yang lebih rendah dari radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz, cahaya Inframerah, dan cahaya yang tampak). Dampak dari bentuk radiasi pada jaringan hidup hanya baru-baru ini telah dipelajari. Alih-alih membentuk ion berenergi ketika melewati materi, radiasi elektromagnetik memiliki energi yang cukup hanya untuk mengubah rotasi, getaran atau elektronik konfigurasi valensi molekul dan atom. Namun demikian, efek biologis yang berbeda diamati untuk berbagai jenis radiasi non-ionisasi
1.Radiasi Neutron
Radiasi Neutron adalah jenis radiasi non-ion yang terdiri dari neutron bebas. Neutron ini bisa mengeluarkan selama baik spontan atau induksi fisi nuklir, proses fusi nuklir, atau dari reaksi nuklir lainnya. Ia tidak mengionisasi atom dengan cara yang sama bahwa partikel bermuatan seperti proton dan elektron tidak (menarik elektron), karena neutron tidak memiliki muatan. Namun, neutron mudah bereaksi dengan inti atom dari berbagai elemen, membuat isotop yang tidak stabil dan karena itu mendorong radioaktivitas dalam materi yang sebelumnya non-radioaktif. Proses ini dikenal sebagai aktivasi neutron.
2.Radiasi elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik mengambil bentuk gelombang yang menyebar dalam udara kosong atau dalam materi. Radiasi EM memiliki komponen Medan listrik dan magnetik yang berosilasi pada fase saling tegak lurus dan ke arah propagasi energi. Radiasi elektromagnetik diklasifikasikan ke dalam jenis menurut Frekuensi Gelombang, jenis ini termasuk (dalam rangka peningkatan Frekuensi): Gelombang radio, Gelombang mikro, radiasi terahertz, radiasi Inframerah, cahaya yang terlihat, radiasi Ultraviolet, Sinar-X dan Sinar gamma.
 Dari jumlah tersebut, Sinar gamma memiliki Panjang gelombang terpanjang dan Sinar gamma memiliki terpendek. Sebuah jendela kecil Frekuensi, yang disebut Spektrum yang dapat dilihat atau cahaya, yang dilihat dengan mata berbagai Organisme, dengan variasi batas Spektrum sempit ini. EM radiasi membawa energi dan Momentum, yang dapat disampaikan ketika berinteraksi dengan materi.
3.Radiasi cahaya
Cahaya adalah Radiasi elektromagnetik dari Panjang gelombang yang terlihat oleh mata manusia (sekitar 400-700 nm), atau sampai 380-750 nm. Lebih luas lagi, fisikawan menganggap Cahaya sebagai Radiasi elektromagnetik dari semua Panjang gelombang, baik yang terlihat maupun tidak.
4.Radiasi termal
Radiasi termal adalah proses dimana permukaan benda memancarkan energi panas dalam bentuk Gelombang elektromagnetik. radiasi Infra merah dari radiator rumah tangga biasa atau pemanas listrik adalah contoh radiasi termal, seperti Panas dan Cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah bola lampu pijar bercahaya.
 Radiasi termal dihasilkan ketika Panas dari pergerakan Partikel bermuatan dalam Atom diubah menjadi Radiasi elektromagnetik. Gelombang frekuensi yang dipancarkan dari Radiasi termal adalah distribusi probabilitas tergantung hanya pada suhu, dan untuk benda hitam asli yang diberikan oleh Hukum radiasi Planck (halaman belum tersedia. Hukum Wien memberikan Frekuensi paling mungkin dari radiasi yang dipancarkan, dan Hukum Stefan-Boltzmann (halaman belum tersedia) memberikan intensitas Panas.

3. Radionuklir ( radioisotope )

Ada beberapa atom dar masing-masing subtansi dengan penyusun yang berbeda berupa zat radiaktif dan non radioktif. Variasi dasar ini disebut isotop. Dengan demikian ada beberapa isotop dari elemen oksigen, kaarbon, dan sebagainya. Masing-masing isotop diidentifikasikan dengan suatu yang merupakan berat atom.

Masing-masing isotop radioaktif, atau radionuklir mempunyai angka yang karakteristik kehancurannya ditunjukkan dengan waktu paruh ( half-life ). Beberapa radionuklir yang penting terdapat dalam table dibawah ini ;
 Inti

Uranium-235 (235 U )
Uranium-238 (238U )
Radium-226 (226Ra )
Thorium-232 (232Ra )
Potassium-40 (40P )
Carbon-14 (14C )
Cobalt-60 (60Co )
Dst,,
Umur paruh

7 x 104 tahun
4,5 x 109 tahun
1620 tahun
1,4 x 1010 tahun
1,3 x 109 tahun

 5,27 tahun

 Radiasi

Alpha3       Gamma0
Alpha3
Alpha3         Gamma0
Alpha3
Beta            Gamma2

Beta1               Gamma2

4. Sampah Radioaktif Di Udara
Menurut Glasston (1957) mengatakan bahwa ± 10  dari energi sebuah senjata nuklir dalam bentuk residu radiasi nuklir, beberapa diantaranya tersebar luas di biosfir. Banyak produksi radioaktif tidak hanya tergantung pada banyak dan tipe senjata yang dikeluarkan, tetapi juga pada banyaknya materi alam yang memberi campuran dalam letusan.
Dalam radioaktif yang dihasilkan oleh letusan atom,dimana hasil letusan dinamai radioaktif. Dengan mencampur beberapa zat yang ada di alam dan atmosfir dapat menghasilkan zat tersebut. Macam radioaktif tergantung pada penggunaan bom. Kita mengenal dua macam senjata nuklir yang dihasilkan dan pemecahan bom, dan pembentukan dari elemen-elemen yang lebih ringan seperti uranium dan plutonium.
Sampah radioaktif dari senjata berbeda dengan limbah material atom yang radionukleidnya banyak bercampur dengan besi, silica debu, dan sesuatu yang ada di lingkungan yang mudah bereaksi membentuk zat reaktif. Partikel-partikel ini dibawah mikroskop sering tampak menyerupai marmer kecil berbeda warna, berbagai ukuran dari ratusan mikron sampai dimensi koloida.
Tapi beberapa partikel terkecil bias menjai besar dan dapat mendatangkan hujan pada suatu daerah yang luas. Jumlah total radioaktivitas berkurang dengan semakin jauhnya jarak dari suatu tes nuklir. Nuklir ini mula-mula ditemukan secara biologis, khususnya Strontium-90, mencapai suatu puncak pada populasi binatang liar 50 – 100 mil dari suatu dataran rendah ( Nishita dan Larson, 1957).
Di Amerika misalnya, akumulasi deposit stonsium pada tahun 1965 diperkirakan ± 200 mCi/mil2 di daerah basah ( hutan  ) dan lain-la80 mCi/mil2 di daerah kering ( padang rumput , dan lain-lain ). ( lihat Klement, 1965 ).
Elemen dari radioaktif kebetulan terjadi dari komponen dan bahan organik, seperti Co-60, Fe-59, Zn-65, dan Mg-54 (yang semua nukleidnya diinduksi oleh bom neutron ) dan juga hadir dalam partikel atau koloid dari Ce-144, Pr-144, Zr-95, Rh-106  memindahkan sejumlah besar pada organism air. Sebaliknya, pemecahan produk terlarut seperti Sr-90 dan Ce-137 ditemukan dalam jumlah besar di tanaman dan hewan.
Jumlah sampah radioaktif yang masuk ke rantai makanan menjadi pada manusia tegantung tidak hanya pada jumlah cadangan dari udara, tapi juga pada struktur ekosistem dan siklus biogeokimia alami. Pada umumnya bagian terbesar dari keadaan ini akan masuk rantai makanan pada lingkungan yang miskin nutrient. Suatu tumbuh-tumbuhan yang ada pada lapisan tanah yang tipis, seperti di daerah padang pasir, penambahan diberikan oleh binatang.
Radionukeid ( khususnya Sr-90 dan Cs-137 ) sampai pada manusuia melalui rantai makanan, walaupun kosentrasi pada jaringan manusia tidak setinggi pada domba dan rusa, karena manusia dilindungi oleh posisinya pada rantai makanan dan cara pengolahan makanan dan pemasakan, yang mengurangi kontaminasi.

4. Radiasi Alam

Radiasi yang berasal dari alam dan bukan dari hasil aktivitas manusia disebut radiasi alam. Berdasarkan sumbernya, radiasi alam dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu radiasi kosmik dan radiasi yang berasal dari bahan radioaktif yang berada dalam kerak bumi. Radiasi kosmik terdiri dari radiasi kosmik primer yang berasal dari luar angkasa dan masuk ke atmosfir bumi, dan radiasi kosmik sekunder yang terjadi akibat interaksi antara radiasi kosmik primer dengan-unsur-unsur di angkasa

Radiasi alam adalah radiasi yang ada di alam berupa radiasi kosmik dan radiasi yang berasal dari bahan radioaktif yang ada dalam kerak bumi (radionuklida terestrial). Radiasi yang terpancar dari inti atom akibat interaksi antara radiasi kosmik dengan inti atom yang ada di atmosfir bumi (radionuklida kosmogenik) adalah radiasi yang paling umum. Di sini akan dibahas radiasi yang berasal dari radiasi kosmik dan dari radionuklida terestriall.(Gambar 1).

   a.Radiasi Kosmik

Radiasi kosmik terdiri dari radiasi berenergi tinggi yang berasal dari luar angkasa
yang masuk ke atmosfir bumi (radiasi kosmik primer), partikel sekunder dan
gelombang elektromagnetik yang terjadi akibat interaksi radiasi kosmik primer
dengan inti atom yang ada di atmosfir

1.Radiasi Kosmik Primer

Bagian terbesar dari radiasi kosmik primer adalah radiasi Bima Sakti primer yang berasal dari sistem tata surya, terutama partikel yang berasal dari flare matahari seperti partikel proton (90 %) dan partikel alfa (10%). Selain itu, dalam jumlah yang kecil terdapat inti atom berat, elektron, foton, dan neutrino.Besarnya fluks radiasi kosmik yang masuk ke bumi dipengaruhi oleh medan magnet bumi dan aktivitas matahari.
 Di daerah pada garis lintang rendah, partikel berenergi rendah dibelokkan kembali ke angkasa, sehingga fluks radiasi kosmik pada daerah tersebut lebih rendah dari pada fluks di daerah pada garis lintang tinggi (efek posisi lintang). Partikel proton berenergi rendah dari radiasi Bima Sakti primer menunjukkan fluktuasi dengan periode 11 tahun sesuai dengan aktivitas matahari (modulasi). Fluks partikel tersebut akan menjadi sangat kecil pada saat aktivitas matahari sangat tinggi, sebaliknya pada saat aktivitas matahari paling kecil fluksnya menjadi paling besar.

      2. Radiasi Kosmik Sekunder

Setelah memasuki atmosfir, radiasi kosmik primer akan mengalami berbagai reaksi dengan inti atom yang ada di atmosfir dan menghasilkan partikel dan inti atom yang baru. Partikel radiasi kosmik berenergi tinggi mengalami reaksi inti yang disebut reaksi tumbukan dengan inti atom udara dan menghasilkan materi hasil reaksi partikel sekunder seperti neutron, proton, p meson, K meson dan lain-lain, serta inti He-3 (helium), Be-7 (berilium), Na-22 (natrium). Selanjutnya partikel proton, neutron, p meson berenergi tinggi bereaksi dengan inti atom yang ada di udara, dan menghasilkan partikel sekunder lebih banyak (cascade). Kemudian p meson meluruh dan berubah menjadi muon atau foton dan menghasilkan penggandaan jenis yang lain. Partikel yang terjadi disebut radiasi kosmik sekunder.

Selain itu, H-3, Be-7, Na-22 adalah materi yang memancarkan radiasi. Materi ini disebut radionuklida kosmogenik dan dianggap berbeda denganradiasi kosmik sekunder.Radiasi kosmik dapat sampai ke permukaan bumi dan mengionisasi udara. Besarnya ionisasi udara di sekitar permukaan laut sekitar 75% disebabkan oleh elektron yang lepas karena tumbukan muon, dan 15% disebabkan oleh electron yang terjadi akibat peluruhan muon. Selain itu, neutron yang merupakan bagian dari radiasi kosmik memberikan dosis efektif tahunan sekitar 8% dari partikel yang dihasilkan karena ionisasi.
Intensitas radiasi kosmik juga bervariasi bergantung pada ketinggian. Pada ketinggian 2.000 m jumlah ionisai yang terjadi sekitar 2 kali jumlah ionisasi di permukaan laut, pada ketinggian 5.000 m sekitar 10 kali, dan pada ketinggian 10.000 m sekitar 100 kali.


   b.Radiasi Dari Radionuklida Alam

Dari seluruh radionuklida yang ada di bumi, sebagian besar merupakan inti atom yang ada di kerak bumi sejak bumi terbentuk (radiasi primordial). Selain itu terdapat inti yang terjadi dari interaksi antara radiasi kosmik dengan inti atom yang ada di udara, bahan radioaktif akibat peluruhan spontan atau akibat interaksi dengan neutron dari radiasi kosmik, dan radionuklida yang pernah ada tetapi saat ini sudah musnah karena umur paronya pendek. Jumlah inti yang musnah ini tidak begitu banyak. Di bawah ini akan dijelaskan radiasi yang dipancarkan oleh radionuklida terestrial yang ada sejak terbentuknya.

Terdapat tiga jenis radionuklida primordial utama yaitu kalium-40 (K-40 umur paro 1,25 milyar tahun), Th-232 (umur paro 14 milyar tahun) yang merupakan inti awal deret thorium, dan U-238 (umur paro 4,5 milyar tahun) yang merupakan inti awal deret uranium. Radionuklida dalam deret uranium maupun thorium mengalami peluruhan a, b maupun g. K-40 mengalami peluruhan b  berubah menjadi Ca-40 dan Ar-40 dengan memancarkan radiasi b dan g. Radionuklida ini ada dalam hampir semua materi seperti kerak bumi, bebatuan, lapisan tanah, air laut, bahan bangunan dan tubuh manusia dengan kadar yang berbeda-beda. Secara umum batuan dari gunung berapi memiliki kadar radionuklida yang lebih tinggi dari pada batuan endapan.

Jadi, kerapatan radionuklida berbeda-beda bergantung kepada jenis tanah dan unsure pembentuknya, dan ini adalah penyebab utama adanya perbedaan dosis radiasi dari suatu tempat dengan lainnya. Di dalam deret uranium dan thorium terdapat gas mulia Rn-222 dan Rn-220 (radon). Sebagian dari gas yang muncul/terjadi dalam deret peluruhan ini akan keluar dari lapisan tanah atau bahan bangunan.

Partikel inti hasil peluruhan dapat menempel pada aerosol di udara dan mengubah aerosol itu menjadi aerosol radioaktif alam. Paparan radiasi (dosis efektif) akibat menghirup aerosol radioaktif merupakan komponen terbesar di antara radiasi alam. Di dalam bangunan yang terbuat dari batuan yang kerapatan materi radioaktifnya tinggi, kerapatan aerosol radioaktif di udara juga tinggi; dan karenanya dosis radiasi pada sistem pernafasan juga meningkat maka kerapatan dan dinamika Rn dan hasil peluruhannya di udara dalam ruangan menjadi suatu masalah. Paparan radiasi dari radionuklida di luar ruangan ditentukan oleh kerapatan radionuklida di dalam lapisan tanah di tempat itu, sedangkan di dalam ruangan, faktor penentunya adalah kerapatan radionuklida di dalam bahan bangunan dan efek kungkungan.

D.Danpak Atau Efek Dari Radiasi

  1. Akibat Penyebaran Limbah
 Limbah radioaktif diturunkan dari reactor, kesulitan besar dalam masalah pengamanan limbah selama proses ulang jika jika produk pemecahan bergerak dari bahan bakar. Prses ulang tanaman dan penyimpanan dalam tanah ditempatkan pada sisi yang berbeda yang berarti bahwa setiap kejadian berbahaya ketika bahan bakar atau limbah derajat tinggi diekstrak darinya. Beberapa derajat dan menengah harus duselesaikan di reactor ( khususnya ketika bahan bakar meledak ) dan selama penambangan dan pemisahan bahan bakar.
Walaupun terjadi masalah tentang limbah dan penggunaan energi atom secara potensial merupakan masalah yang lebih besar untuk eksploitasi penuh dan energy atom, seperti Weinberg dan Hammond (1970 ), bahwa energi yang tersedia dalam sumber nuklir tampak seperti pompa esensial. Limbah radioaktf dikategorikan menjadi 3 yaitu ;
a .L imbah berderajat tinggi
Cairan atau padatan yang berbahaya,yang dibebaskan pada biosfir. Sekitar 100 galon dari limbah tingkat tinggi,setiap tonnya terdiri dari bahan bakar nuklir.
b.Limbah berdrajat rendah
Cairan, padatan dan gas masing-maasing mempunyai radioaktif rendah per satuan volume,tapi dalam volume besar akan menjadi lengkap, sehingga mereka harus didispersikan ke lingkungan dengan suatu cara dan kecepatan yang keseimbangan keluarnya radioaktiftidak timbul dalam jumlah besar tanah atau terbawa dalam rantai makanan.
c.Limbah berderajat menengah
Radioaktivitas cukup tinggi untuk menguasai daerah di sekitarnya,tetap cukup rendah sehingga memungkinkan untuk menguraikan komponen tingkat tinggi atau yang berumur panjang dan penenganannya seperti limbah berderajat rendah.

  2. Efek Bagi Ekosistem

Efek radiasi pada seluruh komunitas dan ekosistem telah dipejari di berbagai Negara. Sumber energy radiasi biasanya adalah Co-60 atau Cesium-137, dari 1000 Ci atau lebih yang terdapat di lading dan hutan Laboratorium Nasional Brookhaven di pulau Long Island (lihat woodwell,1962 dan 1965 ), pada daaerah hutan hujan Puorto Rico (lihat H.T .Odum dan Pigeon, 1970 ), dan padang pasir Nevada (lihat French, 1965 ).
Share this article :

1 comments:

Powered by Blogger.

Entri Populer

Negara PengunjuNg

free counters
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Rizal Suhardi Eksakta * - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger