Berita Terkini :
http://picasion.com/
Home » » BUKTI EVOLUSI

BUKTI EVOLUSI

Friday, December 28, 2012 | 0 comments


BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG

Evolusi merupakan perubahan biologis yang dialami mahluk hidup seiring berjalannya waktu. Ada banyak sekali bukti dari banyak sumber independen mendukung keberadaan evolusi, yang tidak bertentangan dengan keyakinan agama ataupun keyakinan kepada Tuhan. Ilmuan menggunakan teori evolusi untuk menjawab pertanyaan seperti: “Mengapa ada banyak sekali jenis tanaman dan spesies hewan?” dan “Bagaimana bisa kesamaan diantara spesies dapat dijelaskan?”
Beberapa kritik mengenai teori evolusi mengklaim kalau ilmuan tidak sependapat mengenai konsep evolusi, namun faktanya tidak demikian. Mereka memang tidak sependapat mengenai detail cara proses ini terjadi, namun para ilmuan tidak mempertanyakan keberadaan evolusi.
Ilmuan mempelajari evolusi dalam dua tingkatan populasi. Evolusi mikro terdiri dari perubahan genetik kecil yang terjadi dalam beberapa generasi. Evolusi makro adalah pola perubahan yang lebih luas dalam ribuan generasi sehingga terbentuk spesies baru. Kedua tingkatan evolusi ini menyebabkan populasi dan spesies berubah seiring waktu.
Perubahan evolusi memiliki dua model. Gradualisme adalah model perubahan yang terjadi lambat dengan laju yang tetap. Keseimbangan dipertepat (punctuated equilibrium) merupakan perubahan cepat dalam tempo singkat yang menginterupsi perubahan kecil yangterjadi dalam waktu yang lama. Evolusi kehidupan di planet ini terjadi baik secara gradual maupun dipertepat.
Perubahan evolusi mikro menyebabkan alel-alel dalam sebuah populasi menjadi lebih umum atau lebih sedikit seiring waktu. Empat gaya evolusi mikro adalah seleksi alam, mutasi, aliran gen dan apungan genetik.
Seleksi alam mengadaptasi mahluk hidup pada lingkungan mereka lewat menyingkirkan sejumlah sifat sementara mendukung sifat lainnya. Seleksi alam berdasarkan pada empat prinsip utama:
1.    Semua spesies menghasilkan lebih banyak keturunan daripada yang dapat didukung oleh lingkungan, membatasi sumberdaya.
2.    Semua populasi beraneka ragam secara internal; tidak ada dua individual yang mutlak sama.
3.    Lebih banyak individu yang ada daripada yang dapat bertahan hidup. Mereka berjuang memperebutkan sumberdaya – mereka yang memiliki manfaat yang diwariskan berhasil bertahan hidup.
4.    Individu menurunkan manfaat ini ke keturunannya.
Belalang kerdil adalah contoh yang bagus untuk proses seleksi alam. Belalang ini hidup di padang rumput yang hijau. Sifat warna atau gen mereka memiliki dua alel: hijau dan hitam. Karena belalang kerdil dengan alel hijau menyatu dengan lingkungannya dan tersembunyi dari burung predator, burung  lebih sering memakan belalang hitam. Dengan demikian, belalang hijau bertahan hidup dan menghasilkan banyak keturunan daripada belalang hitam. Namun hijau tidak selalu menjadi alel terbaik: saat terjadi kebakaran padang rumput, belalang hitam memiliki keunggulan dan frekuensi alel hitam menjadi lebih umum.
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2011/03/belalang-kerdil-hitam-249x300.jpg http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2011/03/belalang-kerdil-hijau-300x195.jpg



Belalang Kerdil Hitam
Contoh lain seleksi alam yang lebih sering digunakan adalah ngengat berbintik yang memiliki alel putih dan hitam. Ngengat berbintik hidup di kulit kayu berwarna putih karena lumut. Karena ngengat putih lebih menyatu dengan lingkungan, maka ngengat hitam lebih sering dimakan oleh elang. Ngengat putih memiliki banyak keturunan karena lebih bertahan hidup. Namun ketika terjadi polusi udara yang membunuh lumut, kulit kayu menjadi berubah hitam. Kali ini, ngengat putih lebih mudah dilihat oleh elang dan mereka pun dimangsa lebih sering. Ngengat hitam beruntung dan berkembang biak lebih banyak.
Mutasi adalah kemunculan alel baru secara spontan dan acak (kebetulan) yang merubah DNA mahluk individual. Sebagai satu-satunya sumber variasi baru, mutasi adalah gaya evolusi yang kuat. Tanpa mutasi, hanya mungkin menjadikan satu sifat lebih umum atau lebih sedikit. Mutasi hitam memungkinkan ngengat hitam atau belalang hitam bertahan hidup dalam lingkungan berbeda setelah mereka kehilangan lumut atau rumput kamuflasenya.
Aliran gen, atau migrasi, terjadi saat dua populasi berbagi alel. Campuran antara orang Belanda dan orang Jawa setelah orang Belanda bermigrasi ke Jawa adalah sebuah contoh aliran gen. Populasi campuran yang dihasilkan memiliki kombinasi alel yang baru.
Kadang evolusi terjadi karena peristiwa kebetulan dan tipe perubahan ini disebut apungan genetik. Bila sebuah letusan gunung berapi kebetulan menghabisi semua orang dengan darah golongan A, maka alel tipe A akan lenyap dalam populasi tersebut hingga mutasi atau aliran gen mengembalikannya.
Apungan genetik memiliki dua kasus khusus: efek pendiri dan penyempitan leher botol. Efek pendiri terjadi ketika sebuah populasi kecil membangun koloni baru dan kawin dengan sesamanya; alel yang ada dalam jumlah kecil dalam populasi induk meningkat pada populasi baru. Sindrom Ellis van Creveld yang langka memiliki frekuensi yang jauh lebih tinggi (1 dalam 14) di penduduk Amish di Lancaster County daripada dalam populasi induknya (1 dalam 400) karena efek ini.
Penyempitan leher botol terjadi saat sejumlah besar individu mati dan populasi harus membangun kembali dirinya dari basis genetik yang jauh lebih kecil dari sebelumnya; populasi yang baru akan menunjukkan sedikit sekali variasi genetik. Harimau Siberia, yang jumlahnya menurun karena perburuan, menghadapi kepunahan karena alasan ini.
B.       RUMUSAN MASALAH
“Bagaimanakah bukti evolusi yang selama ini dapat di kemukakan para evolusioner?”
C.      Batasan masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah dimana pembahasan pada makalah ini pada Pengertian Evolusi dan Bukti-bukti Evolusi
D.      Tujuan
Tujuan dari makalah ini antara lain:
1.    Mahasiswa bisa mengetahui dan paham tentang apa saja bukti-bukti evolusi yang mendukung evolusi itu sendiri
2.    Pembaca dapat memahami evolusi dari keberadaan bukti-bukti evolusi



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Evolusi
Evolusi ialah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu yang lama.
Dikenal 2 macam evolusi:
1.    Evolusi progresif :
evolusi meonju pada kemungkinan dapat bertahan hidup (survive).
2.    Evolusi regresif (retrogreslf) :
evolusi menuju pada kemungkinan menjadi punah.
Teori evolusi merupakan perpaduan antara ide (gagasan) den fakta (kenyataan). Yang dianggap sebagai pencetus ide evolusi ialah Charles Darwin (1809-1892) yang menerbitkan buku mengenai asal mula spesies pada tahun 1859, dengan judul “On the ofiginof species by means of natural selection” atau “The preservation of favored races in the struggle for life”.
Alfred Wallace (1823-1913) secara terpisah mengembangkan pemikirannya dan menghasilkan konsepsi yang sama dengan pendapat Charles Darwin.
Joseph Hooker, teman Charles Darwin menggabungkan tulisan Alfred Wallace den Charles Darwin. Judul kedua tulisan tersebut menjadi “On the tendency of species to from vafieties and on the perpetuation of vafieties and species by natural means of selection”.



Yang dianggap mengilhami Charles Darwin dengan gagasan evolusinya adalah
1.      Jean Baptiste Lamarck (ahli biologi Perancis, 1744-1829).
Yang idenya mengenai evolusi dituangkan dalam bukunya “Philosophic
Zoologique”.
 Inti isi buku tersebut :
a.       Alam sekitar/lingkungan (environment) mempunyai pengaruh pada
ciri-ciri/sifat-sifat yang diwariskan.
b.      Ciri-ciri/sifat-sifat yang didapat (auquired characters) akan
diwariskan kepada keturunannya.
c.       Organ yang digunakan akan berkembang, sedan” yang tidak
digunakan akan mengalami kemunduran.
2.      Sir Charles Lyell (ahli geologi Inggris, 1797-1875).
Yang menerbitkan buku mengenai prinsip-prinsip geologi “Principles
of Geology” (1830) menyatakan bahwa batuan, pulau-pulau dan
benua selalu mengalami perubahan.
Petunjuk – Petunjuk Adanya Evolusi
1.      Anatomi Perbandingan
Dari studi anatomi perbandingan dapat diketabui bahwa alat-alat fungsional pada pelbagai binatang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a.       Homologi
alat tubuh yang mempunyai bentuk yang berbeda dan fungsinya berbeda namun kalau diteliti mempunyai bentuk dasar sama.
b.      Analogi
alat-alat tubuh yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda namun karena perkembangan evolusi yang konvergen alat-alat tersebut mempunyai fungsi yang sama.


A. Pendapat Teilhard de Chardin mengenai proses evolusi
    Proses evolusi dibedakan menjadi 3 tahap, yaitu:
1. Tahap Geosfer:
Tahap ini adalah tahap pra-hidup, tahap perubahan yang terutama
menyangkut perubahan tata surya.
2.    fahap Biosfer:
Kalau ada tahap geosfer yang menjadi masalah adalah adanya
“loncatan” dari materi tak hidup menjadi “materi” hidup, maka pada
tahap biosfer yang dimasalahkan adalah “loncatan” munculnya
manusia.
3.    Tahap Nesosfer:
Menurut Teilhard, yang penting pada makhluk, hidup dalam hal ini
manusia adalah terjadinya evolusi mengenai kesadaran batinnya yang
semakin mantap.
B.       Sejarah munculnya bukti evolusi
Teori Evolusi menyatakan bahwa setiap jenis makhluk hidup berasal dari satu nenek moyang yang sama. Berdasarkan hal ini dapat diartikan bahwa spesies yang ada sebelumnya lambat laun mengalami perubahan menjadi spesies lain, dari spesies primitif menjadi maju. Di samping itu,Leonardo da Vinci (14521519) menyatakan bahwa fosil merupakan bukti adanya kehidupan pada masa lampau. Oleh karena itu, diharapkan dengan mempelajari fosil, teori Evolusi dapat dibuktikan. Jika anggapan itu benar, maka akan terdapat sejumlah fosil yang mengarah terjadinya evolusi makhluk hidup.
Fosil berasal dari bahasa Latin fossilis, artinya menggali. Istilah fosil diartikan sebagai sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang telah membatu. Fosil merupakan catatan sejarah penting sebagai petunjuk adanya evolusi. Dengan membandingkan struktur tubuh hewan masa lampau yang telah menjadi fosil dengan hewan sekarang dapat disimpulkan bahwa keadaan lingkungan di masa lampau berbeda dengan sekarang. Tokoh yang mempelajari fosil dan hubungannya dengan  evolusi adalah:
1. Leonardo da Vinci (Italia 1452-1519)
Orang yang pertama kali berpendapat fosil merupakan bukti adanya makhluk hidup di masa lampau.
2. George Cuvier (Perancis 1769-1832)
Ia merupakan ahli anatomi perbandingan. Ia mengadakan studi perbandingan antara fosil-fosil dari berbagai lapisan bumi dan makhluk hidup yang ada sekarang. Cuvier menyimpulkan bahwa pada masa tertentu telah diciptakan makhluk-makhluk hidup yang berbeda dari masa ke masa. Setiap masa diakhiri kehancuran alam. Paham ini dikenal dengan kataklisma.
3. Darwin
Mengatakan bahwa makhluk hidup pada lapisan  bumi tua mengadakan perubahan bentuk untuk menyesuaikan diri dengan lapisan bumi yang lebih muda. Oleh sebab itu, fosil pada lapisan bumi muda berbeda dengan fosil di lapisan bumi tua.
4. Alexander Ivanovich Oparin
Mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia terjadi sebelum di bumi terdapat kehidupan. Seperti sebelumnya, zat anorganik berupa air, metana, karbon dioksida,dan  amonia terkandung dalam atmosfer bumi. Zat anorganik tersebut membentuk zat-zat organik akibat adanya radiasi dari energi listrik yang berasal dari petir. Suhu di bumi terus menurun.
Ketika sampai padatitik kondensasi, terjadi hujan yang mengikis batuan di bumi yang banyak  mengandung zat-zat anorganik. Zat-zat anorganik tersebut terbawa ke lautan yang panas. Di lautan ini terbentuk sup purba atau sup primordial. Sup purba terus berkembang selama berjuta-juta tahun. Di dalam sup purba, terkandung zat anorganik, RNA & DNA. RNA yang dibutuhkan dalam proses sintesis protein dapat terbentuk dari DNA. Akibatnya, terbentuklah sel pertama. Sel pertama tersebut mampu membelah diri sehingga jumlahnya semakin banyak. Sejak saat itulah evolusi biologi berlangsung.
Tahapanya meliputi :
a.       Terbentuknya Makhluk Hidup Prokariotik
b.      Sejarah kesuksesan makhluk hidup prokariotik dimulai sedikitnya pada 3,5 miliar tahun yang lalu. Prokariotik merupakan bentuk kehidupan pertama dan paling sederhana. Mereka hidup dan berevolusi di bumi selama 2 miliar tahun. Prokariotik dianggap paling primitif, karena selnya hanya memiliki membran sel. DNA, RNA hasil transkripsi, dan  molekul-molekul organik berada dalam sitoplasma tanpa dibatasi membran. Prokariotik pertama kemungkinan merupakan kemoautrotof yang menyerap molekul organik bebas danATP di sup purba melalui sintesis abiotik. Seleksi alam menyebabkan prokariotik yang dapat mengubah ADP menjadi ATP melalui glikolisis bertambah. Akhirnya, prokariotik yang dapat melakukan fermentasiberkembang dan hal tersebut menjadi cara hidup organisme di bumi karena belum tersedianya O2. Beberapa Archaebacteria dan beberapa bakteri obligat anerob yang sekarang hidup melalui fermentasi, mirip dengan prokariotik terdahulu.
b. Terbentuknya Organisme Fotoautotrof Ketika kecepatan konsumsi bahan organik oleh fermentasi prokariotik melebihi kecepatan sintesis untuk menggantikan molekul organik,
Berkembanglah prokariotik yang dapat membuat molekul organiknya sendiri. Pada prokariotik awal, pigmen yang dapat menyerap cahaya digunakan untuk menyerap kelebihan energi cahaya (terutama dari sinar ultraviolet) yang membahayakan bagi sel yang hidup di permukaan. Selanjutnya, pigmen ini mampu melakukan transfer elektron untuk sintesis ATP.
Prokariotik ini mirip dengan Archaebacteria yang disebut bakteri halofik. Pigmen yang menangkap cahaya dikenal dengan bakteriorhodopsin yang dibuat pada membran plasma. Prokariotik lain memiliki pigmen yang dapat menggunakan cahaya untuk transfer elektron dari hidrogen sulfida (H2S) menjadi NADP+ dan  dapat memfiksasi CO2
.Akhirnya, Eubacteria memiliki cara untuk menggunakan H2O sebagai sumber elekton dan hidrogen. Bakteri ini adalah Cyanobacteria pertama yang mampu membuat molekul organik dari air dan  CO2. Cyanobacteria berkembang dan  mengubah bumi dengan melepaskan O2 sebagai efek fotosintesis. Cyanobacteria berkembang antara 2,5 miliar hingga 3,4 miliar tahun yang lalu. Mereka hidup bersama prokariotik lain membuat koloni. Fosil   koloni ini disebut stromatolit yang banyak ditemukan di perairan air tawar dan  air laut (Gambar 2.2).
c. Bangkitnya Organisme Eukariotik Eukariotik berkembang sekitar 1,2 miliar tahun yang lalu.
Hal yang sangat membedakan eukariotik dengan prokariotik adalah  adanya organel-organel yang memiliki membran. Bagaimana sel eukariotik yang kompleks dapat terbentuk dari prokariotik yang sederhana? Sistem membran organel-organel pada  eukariotik dapat terbentuk dari invaginasi yang terspesialisasi. Padaeukariotik terdahulu, invaginasi (pelekukan ke dalam) dapat terjadi sehingga membentuk membran inti dan retikulum endoplasma.

5. Lynn Margulis
Proses lain yang disebut endosimbiosis menjelaskan pembentukan mitokondria, kloroplas, dan beberapa organel eukariotik lain. Teori ini dikemukakan oleh Lynn Margulis. Endo berarti di dalam dan  simbiosis berarti hidup bersama. Endosimbiosis terjadi ketika sel simbion hidup secara permanen di dalam sel lain (sel inang) dan
interaksi ini menguntungkan keduanya (Gambar 2.4). Berdasarkan teori ini, eukariotik berkembang setelah sel fotosintesis muncul dan oksigen melimpah di atmosfer. Kloroplas dan  mitokondria tampaknya.
C.      Bukti-bukti evolusi
1. Fosil
Fosil merupakan bukti adanya kehidupan pada masa lampau, demikian pendapat Leonardo Da Vinci ilmuwan italia, pada tahun 1452 – 1519.
Fosil berasal dari kata fodere yang berarti menggali. Fosil adalah sisa – sisa hewan atau tumbuhan dari zaman purba yang telah membatu (jejak – jejak yang tersimpan dalam bebatuan).
Penemuan fosil hanya secara kebetulan saja dan jarang sekali di temukan fosil yang utuh secara keseluruhan , hal ini dapat dipahami karena banyak factor yang menyebabkan hancurnya tubuh organism yang telah mati, misalnya karena berikut ini:
Ø  Proses lipatan batuan bumi.
Ø  Pengaruh air
Ø  Air
Ø  Bakteri pengurai
Ø  Hewan pemakan bangkai.

Ilmu yang mempelajajri tentang fosil adalah palaentologi (palaes = tua)
Dari berbagai lapisan batuan tersebut secara kebetulan ditemukan adanya fosil yang menunjukkan adanya perubahan struktur tubuh secara berangsur – angsur.
Dengan membandingkan struktur tubuh tersebut maka dapat diambil kesimpulan keadaan lingkungan pada masa lampau berbeda dengan masa sekarang.
a.      Penemuan Fosil Kuda
Hasil rekonstruksi penemuan fosil kuda oleh Marsh dan Osborn pada evolusi kuda sangat baik dan jelas sekali arah umum perkembangannya
Perubahan utama yang terjadi pada evolusi kuda ini disebabkan oleh perubahan pada lingkungan, misalnya:
1.      Perubahan pada jumlah jari dan membesarnya jari disebabkan karena menyesuaikan diri pada tempat berpijaknya , yang mulanya hutan berawa menjadi padang rumput.
2.      Perubahan geraham menjadi tinggi dan bergerigi disebabkan karena menyesuaikan diri dengan jenis makanannya yang semula buah – buahan lunak menjadi rumput yang mengandung silica.
3.      Leher berubah menjadi panjang dan gerakan makin lincah karena menyesuaikan diri untuk memperluas jangkauan pandangan terhadap predator dipadang rumput dan dan dapat menengok kesegala arah.
b. Evolusi Fosil Manusia
Ordo primata memiliki 2 subkelompok yaitu prosimian dan anthropoid. Prosimian adalah kelompok primata sebelum kera misalnya lemur, loris, tarsius. Antropoid adalah kelompok primate termasuk kera dan monyet , aves, dan manusia yang rata – rata memiliki otak yang lebih besar.
            Cirri – cirri prosimian adalah ibu jari dapat digerakkan kesegala arah, jari memiliki kuku, dan mata mengarah kedepan. Prosmian mulai punah pada zaman eosin.
Evolusi hominid ( cikal bakal manusia ) dimuali diafrika. Hominid awal termasuk genus Australopithecus, diperkirakan muncul 3,8 juta tahun lalu.
Sejarah penemuan fosil hominid dapat diterangkan sebagai berikut:
1)      Australophitecus afarensis (Lucy)
          Ditemukan di Euthopia pada tahun 1974 leh johanson merupakan hominid berukuran kecil , cirri – cirinya sebagai berikut:
a.       Tingi kira – kira 3 kaki (1,5 m)
b.      Wajahnya mengarah kemuka, tulang tengkorak seperti kera, dan volume otak kecil yaitu , 450 – 500 cc.
c.       Gigi masih primitif dan memiliki 2 gigi taring yang panjang.
               

Diperkirakan A. afarensis ini belum bisa bicara, belum bisa membuat peralatan dan belum menggunakan api. Beberapa ilmuwan memperkirakan A. afarensis berkembang menjadi
2)      Australophitecus africanus
            Ditemukan di afrika selatan pada tahun 1829 oleh Raymond Dart.
Ciri – cirinya sebagai berikut:
a.       Ukuran tubuh agak kecil
b.      Berjalan tegak
c.       Tangan dan susunan gigi berbeda dengan manusia
d.      Memakan tumbuhan dan hewan
3)      Homo Habilis
 Ditemukan disejumlah daerah diafrika.
Homo habilisdiperkirakan muncul kira – kira 1,9 juta dan bertahan lebih dari setengah juta tahun. Cirri – cirinya sebagai berikut:
1.   Volume otak rata – rata 650 cc.
2. Sudah dapat membuat peralatan dari batuuntuk memotong dan menumbuk.
Dilihat dari cirri – cirri fisiknya , dikatakan bahwa H. Habilis berasal dari A. Africanus.
4)      Homo Erectus
Ditemukan di Afrika, Asia dan Eropa, namun sebenarnya H. Erectus ini berasal dari afrika yang kemudian ada yang bermigrasi ke eropa dan asia. Hal ini disebabkan oleh suatu bukti ditemukannya fosil A.Erectus di afrika yang tertua yang berusia 1,5 dan 1,6 juta tahun. Sedangkan fosil A.Erectus yang ditemukan di asia dan eropa berusia 200.000 tahun lalu.


Cirri – cirri H. Erectus adalah sebagai berikut:
a.         Volume otak 850 – 1200 cm3.Ukuran tubuh lebih tinggi dari H. Habilis
b.        Berjalan dengan 2 kaki (bipedal)
c.         Berdiri tegak
d.        Lubang mata dalam dan muka menonjo keluar
e.         Sudah dapat membuat peralatan dari batu yang lebih maju
f.         Sudah memakai baju, membuat api, dan membuat pondok ataupun hidup digua – gua .
5)      Homo Sapiens
Ditemukan dilembah Neander jerman. Fosil H. Sapiens tersebut disebut manusia Neanderthal. Manusia Neanderthal termasuk slah satu kelompok H. sapiens yang tertua. Kelompok ini juga menyebar keseluruh Eurasia.
Ciri – cirinya sebagai berikut:
1.      Bentuk tubuh pendek dan kuat
2.      Volume otak sedikit lebih besar dari pada H. sapiens
3.      Wajahnya menonjol
Manusia neandethal ini sudah mampu membuat peralatan dengan lebih sempurna disbanding H.Erectus. cara mencari makan adalah dengan berburu. Mereka sudah memiliki hubungan social yang tinggi dan melakukan upacara ritual atau kepercayaan.
Punahnya manusia neandethal masih menjadi misteri. Ada ilmuwan yang menduga bahwa mereka punah karena gagal berkompetisi atau karena gagal menghadapi perubahan iklim pada zaman pleistosen.
6)      Homo Sapiens Modern
Homo sapiens dengan bentuk tubuh modern muncul kira – kira 40.000 tahun lalu dan mungkin juga lebih awal.
Homo sapiens modern diduga pernah hidup di prancis dan spanyol, dan disebut manusia Cro-Magnon. Senjata dan peralatan manusia Cro-Magnon lebih rumit dan kadang dibuat dari bahan selain batu, misalnya tulang, gading dan kayu. Mereka juga mulai mengembangkan seni terbukti dengan ditemukannya lukisan – lukisan di gua, seni patung dan seni pahat.
2. Homologi
Adalah alat / organ tubuh yang asal filogenetiknya serta struktur dalamnya pada dasarnya sama, namun fungsinya dapat berlainan . misalnya sirip ikan paus fungsinya untuk berenang diperairan sehingga organ ini menyesuaikan dengan tempat hidupnya di air, homolog dengan kaki depan anjing atau kuda yang fungsinya untuk berjalan. Sayap burung fungsinya untuk terbang, sedangkan tangan manusia untuk memegang. Alat – alat tersebut adalah homolog.
Karena arah evolusinya berbeda – beda maka terjadilah perubahan adaptif yang berbeda – beda pada organ, sehingga fungsi organ tersebut menjadi berbeda. Homologi alat – alat tubuh pada berbagai mahluk hidup ini merupakan petunjuk tentang adanya evolusi.
Struktur hmolog tertua adalah organ vestigial yang merupakan struktur yang mengalami rudimentasi (mengecil). organ vestigial adalah sisa / peninggalan sejarah. Struktur vestigial pada mulanya adalah struktur yang memiliki fungsi penting pada nenek moyang namun tidak selamanya digunakan. Misalnya rangka ular dari beberapa jenis memiliki organ vestigial yang berupa tulang pelvis dan kaki yang diduga berasal dari nenek moyang.. Apendiks (usu buntu )merupakan sisa – sisa rudimenter sebagaian usus besar yang benar – benar buntu. Tulang – tungging (os cocygis) ujung bawah tulang belakang adalah sisa – sisa ekor yang dimiliki leluhur manusia.
Lawan homolog adalah analog, analog adalah alat – alat yang fungsinya sama tetapi asal filogenetik, perkembangan embrional, dan strukturnya berbeda.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat di simpulkan Evolusi merupakan perubahan biologis yang dialami mahluk hidup seiring berjalannya waktu. Ada banyak sekali bukti dari banyak sumber independen mendukung keberadaan evolusi, yang tidak bertentangan dengan keyakinan agama ataupun keyakinan kepada Tuhan. Ilmuan menggunakan teori evolusi untuk menjawab pertanyaan seperti: “Mengapa ada banyak sekali jenis tanaman dan spesies hewan?” dan “Bagaimana bisa kesamaan diantara spesies dapat dijelaskan?”
Perubahan evolusi memiliki dua model. Gradualisme adalah model perubahan yang terjadi lambat dengan laju yang tetap. Keseimbangan dipertepat (punctuated equilibrium) merupakan perubahan cepat dalam tempo singkat yang menginterupsi perubahan kecil yangterjadi dalam waktu yang lama. Evolusi kehidupan di planet ini terjadi baik secara gradual maupun dipertepat.
Fosil merupakan bukti adanya kehidupan pada masa lampau, demikian pendapat Leonardo Da Vinci ilmuwan italia, pada tahun 1452 – 1519.
Fosil berasal dari kata fodere yang berarti menggali. Fosil adalah sisa – sisa hewan atau tumbuhan dari zaman purba yang telah membatu (jejak – jejak yang tersimpan dalam bebatuan).




DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Keberatan_terhadap_evolusi
http://www.crayonpedia.org/mw/D._Bukti_%E2%80%93_Bukti_Evolusi_12.2
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Entri Populer

Negara PengunjuNg

free counters
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Rizal Suhardi Eksakta * - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger