BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kadal kebun alias bengkarung adalah sejenis reptil berkaki empat anggota suku Scincidae. Disebut kadal kebun, karena bengkarung biasa dijumpai di kebun pekarangan. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai East Indian Brown Mabuya, Many-lined Sun Skink atau Common Sun Skink. Sedangkan nama ilmiahnya Mabuya multifasciata, merujuk pada garis-garis samar memanjang tubuhnya. Kadal yang menyukai tempat bersema dan berumput, baik di tempat terbuka maupun yang terlindung oleh pepohonan. Sering terlihat berjemur di pagi hari di jalan setapak yang terbuka, tepi parit, atau di pematang sawah. Pada siang hari bengkarung mencari makan di tempat-tempat yang kelindungan di kebun, pekarangan atau halaman rumah. Di malam hari, kadal ini tidur di bawah lapisan serasah, timbunan kayu atau tumpukan batu.
Tubuh reptil terdiri dari tiga bagian yaitu:
kepala, leher, badan, dan ekor.Bagian kepala terbentuk seperti pyramid, dan
bila dibandingkan dengan tubuhnya ukurannya relatif kecil. makanan kadal sangat
bervariasi. Mulai dari buah-buahan dan bahan nabati lain, serangga, amfibia,
reptil yang lain, mamalia kecil, bangkai, bahkan kadal besar semacam biawak
Komodo juga dapat memburu mamalia besar, hingga sebesar rusa atau babi hutan. Sistem
rangka pada kadal (mabauya multifasciata) dapat di bedakan menjadi dua bagian yaitu
endoskeleton dan ensoskeleton. Reptil darat umumnya mempunyai kelenjar
pencernaan di mulut yang baik..
Kelenjar-kelenjar ini antara lain di daerah fasial, lingual dan
sub lingual. Kelenjar racun pada kadal beracun merupakan modifikasi dari
kelenjar sub lingual
Selain mulut kadal kebun juga mempunyai Lidah dan Gigi-gigi
yang melekat pada rahang. Dari mulut dilanjutkan ke faring, esofagus dan
lambung. Lambung dengan bagian fundus dan pilorus. Dari lambung kemudian ke
intestinum., rektum, dan kloaka. Hati dan pankreas berpembuluh ke intestinum.
Kloaka untuk mengeluarkan sisa-sisa pencernaan, ekskret dan untuk reproduksi.
B.
umusan
Masalah
Ø Kebiasaan dan penyebaran
Ø Morfologi Kadal Kebun
Ø Makanan dan
Habitat
Ø
Anatomi Mauboya multifascinata (Kadal Kebun)
Ø Sistem
pencernaan, sistem sirkulasi, ekskresi, syaraf, dan sistem koordinasi
C.
Tujuan
Masalah
Untuk mengetahui kadal kedun secra khusus baik itu
kebiasaan dan penyebarannya , morfologinya, makanan dan habitatnya, dan
sistem-sitem yang bekerja didalam tubuh reptil (Kadal Kebun)
BAB II
PEMBAHASAN
Kadal kebun alias bengkarung adalah sejenis reptil berkaki empat anggota suku Scincidae. Disebut kadal kebun, karena bengkarung biasa dijumpai di kebun pekarangan. Dalam bahasa
Inggris dikenal sebagai East Indian Brown Mabuya, Many-lined Sun
Skink atau Common Sun Skink. Sedangkan nama ilmiahnya Mabuya
multifasciata, merujuk pada garis-garis samar memanjang tubuhnya.
Kadal yang banyak ditemukan di pekarangan,
kebun-kebun, tegalan rerumputan atau persawahan, sampai ke hutan belukar. Gesit
dan agak gemuk, kepala seolah-olah menyatu dengan leher yang gemuk kokoh;
penampang tubuh nampak bersegi empat tumpul. Total panjangnya hingga sekitar 22
cm, kurang-lebih 60% daripadanya adalah ekor.Sisi atas tubuh berwarna coklat tembaga
keemasan, kerap dengan bercak-bercak kehitaman di tepi sisik yang membentuk
pola garis memanjang yang kabur terputus-putus. Sisi lateral tubuh dengan
warna gelap kehitaman atau kecoklatan berbintik-bintik putih (pada yang betina
atau hewan muda), atau keputihan dengan saputan warna kuning terang hingga
jingga kemerahan (pada kadal jantan). Sisi bawah tubuh abu-abu keputihan atau
kekuningan.
Sisik-sisik di
tengah tubuh tersusun dalam 30-34 deret. Sisik-sisik dorsal (punggung),
dan jarang-jarang juga sisik lateral (di sisi tubuh), pada hewan dewasa
memiliki 3 lunas halus sampai kuat (jarang-jarang, sebagian sisik dorsal
berlunas 4 atau 5). Sisik-sisik kepala di sebelah posterior (belakang)
halus alias tak berlunas; sisik-sisik prefrontal (di atas moncong) saling
bersentuhan.
A. Kebiasaan
dan penyebaran
Kadal kebun yang menyukai tempat
bersema dan berumput, baik di tempat terbuka maupun yang terlindung oleh
pepohonan. Sering terlihat berjemur
di pagi hari di jalan setapak yang terbuka, tepi parit, atau di pematang sawah.
Pada siang hari bengkarung mencari makan di tempat-tempat yang kelindungan di
kebun, pekarangan atau halaman rumah. Di malam hari, kadal ini tidur di bawah
lapisan serasah, timbunan kayu atau tumpukan batu.
Bengkarung pandai
memanjat pepohonan, tebing batu atau bahkan dinding tembok yang tegak namun
kasar, sampai ketinggian sekitar 8-10 meter. Kadal jantan memiliki semacam
teritori yang dipertahankannya dari jantan yang lain. Pertarungan antar jantan
ini berjalan menarik, namun tidak berlangsung lama. Makanannya terdiri dari
aneka serangga, cacing, kodok kecil, dan juga reptil yang lain seperti cecak
dan jenis kadal lain yang bertubuh lebih kecil.
B. Morfologi
Kadal Kebun
Kadal kebun (Mabuya multifasciata) betina tengah
berjemur
Tubuh Kadal kebun
terdiri dari tiga bagian yaitu: kepala, leher, badan, dan ekor.Bagian kepala
terbentuk seperti pyramid, dan bila dibandingkan dengan tubuhnya ukurannya
relatif kecil. Mulutnya berbentuk celah melebar. Terdapat sepasang mata
terletak pada bagian dorsolateral. Masing-masing mata memiliki dua pelupuk yang
dapat digerakkan dan terdapat membran niktitans yang transparans,
terletak pada ujung anterior mata. Membran ini berfungsi untuk
membersihkan kornea pada saat diperlukan. Pada bagian sisi lateral terdapat
celah dangkal berbentuk oval yang merupakan lubang telinga luar
Adapun bagian-bagian tubuh kadal
kebun terdiri dari:
1.
Caput
Caput adalah bagian tubuh pada
daerah anterior dimana bagian-bagian dari caput adalah sebagai berikut :
- Rima oris terletak diantara anterior
caput
- Labium superior dan inverior
- Organon visus, yang dilengkapi dengan
adanya palpebra superior dan inferior yang keduanya dapat
digerakkan. Disamping itu dijumpai pula adanya membrane melintang disudut
anterior orbita.
- Sepasang nares anterior yang terletak
diujung depan maksila.
- Porus acusticus eksternum, terletak
dibelakang mata.
2. Truncus
Berbentuk
memanjang yang ditutup oleh sisik yang berbentuk heksagonal. Dijumpai adanya
extrimitas (anggota badan bebas) yang terbagi atas ekstrimitas cranialis
(posterior) badan yang terbentuk oleh; branchium, antribrancium, manus yang
memiliki falcula (jari-jari) yang berjumlah 5 buah dibagaian anterior yaitu:
poluks, socundus, medium, numulus dan minimus.sedang yang berada dibagian
posterior berjumlah 3 yaitu: femur, crus, pes yang memiliki 5 buah digiti
(jari-jari) bervakuola, yang nama jari-jarinya sama dengan ekstremitas anterior
kecali yang ppertama disebut hallux.
3. Serviks
atau colum yang dapat digerakkan
4. Caudal,
berbentuk silindris panjangnya hampir dua kali panjang badan+kepala, pangkalnya
tebal dan makin meruncing ke rah distal.
Bagian leher
panjang dan berlanjut dengan badan, bagian leher ini hanya ditandai oleh adanya
lekukan saja. Pada bagian badan terdapat dua pasang alat gerak yaitu
bagian anterior dan bagaian posterior. Pada bagian ventral terdapat lubang
kloaka yang berbentuk celah melintang. Pada jenis kadal yang ditemukan di
Selain morfologi
yang disebutkan di atas, sebagaimana galibnya reptil, kadal kebun berdarah dingin
(itu sebabnya kadal kebun kerap berjemur) dan mempunyai sisik-sisik yang
beraneka bentuknya yang terbangun dari zat tanduk. Terdiri tak kurang dari 40 suku,
kadal memiliki pola warna, bentuk dan ukuran yang sangat beragam. Sebagian
jenis mempunyai sisik-sisik yang halus berkilau, terkesan licin atau seperti
berminyak, walaupun sebenarnya sisik-sisik itu amat kering karena kadal tidak
memiliki
Kebanyakan kadal
kebun bertelur (ovipar), umumnya kadal kebun dapat menumbuhkan kembali
ekor atau bahkan tungkai yang terputus. Beberapa spesies kadal kebun tak
berkaki, seperti ular kaca misalnya, memiliki struktur gelangan bahu dan
panggul dalam tubuhnya, meski tak ada tungkainya. Meski bentuknya mirip,
kadal-kadal kebun ini bisa dibedakan dari ular sejati karena memiliki pelupuk
mata yang dapat digerakkan, lubang telinga luar, dan dapat memutuskan ekornya
dalam keadaan bahaya; ciri-ciri yang tak dimiliki oleh ular. Banyak jenis kadal
yang merupakan pemanjat pohon yang baik atau pelari cepat. Beberapa di
antaranya bahkan dapat berlari di atas dua kaki dengan amat cepatnya, seperti
halnya kadal tercepat di dunia: iguana berekor duri dari marga Ctenosaura.Kadal-kadal
tertentu, misalnya bunglon, dapat berganti warna sesuai kondisi lingkungan atau
suasana hati. Meski kebanyakan hidup di daratan, umumnya kadal dapat berenang
dengan baik. Beberapa jenisnya, seperti biawak, bahkan beradaptasi dengan baik
di lingkungan perairan.
C. Makanan dan Habitat
Ø Makanan
Kebanyakan kadal kebun
tinggal di atas tanah (terestrial), sementara sebagiannya hidup menyusup
di dalam tanah gembur atau pasir (fossorial). Sebagian lagi berkeliaran
di atas atau di batang pohon (arboreal). Alih-alih sebagai predator
penyergap, kebanyakan kadal kebun aktif menjelajahi lingkungannya untuk memburu
mangsa.Walaupun kebanyakan jenisnya adalah binatang pemangsa (predator), namun
sesungguhnya makanan kadal kebun sangat bervariasi. Mulai dari buah-buahan dan
bahan nabati lain, serangga, amfibia, reptil yang lain, mamalia kecil, bangkai,
bahkan kadal besar semacam biawak Komodo juga dapat memburu mamalia besar,
hingga sebesar rusa atau babi hutan.
Kadal kebun
bertubuh kecil memakan aneka serangga seperti nyamuk, lalat, ngengat dan kupu-kupu,
berbagai tempayak serangga, cacing tanah, sampai kodok dan reptil yang lain
yang berukuran lebih kecil. Kadal kebun (Mabuya multifasciata)
kadang-kadang memangsa kodok tegalan (Fejervarya limnocharis), bahkan
suka memanjat tembok yang kasar untuk menangkap cecak kayu (Hemidactylus
frenatus) yang terlengah.
Ø Habitat
Di
D. Anatomi Mauboya multifascinata
(Kadal Kebun)
Dari hasil
penelitian tersebut didapatkan bahwa kadal kebun coba berekelamin betina karena
terdapat ovarium berwarna kuning yang terdapat di bawah urinary bladder. Pada
bagian dalam terdapat organ-organ seperti cor, pulmo, hepar, vasirafella, ventriculus,
duodonum, ductus disferens, intestion tenue, ovarium dan kloaka. Organ-organ ini melakukan aktivitasnya agar
kondisi tubuh tetap normal. Adapun fungsi-fungsi organ tersebut menjalankan
berbagai sistem seperti pernafasan, sistem ekskresi sistem saraf dan lain-lain.
E. Sistem Rangka Pada Kadal Kebun
Sistem rangka pada kadal kebun dapat di bedakan
menjadi dua bagian yaitu endoskeleton dan ensoskeleton.
a). Eksoskeleton,
berasal dari epidermis, berupa sisik menanduk yang menyelubungi permukaan
tubuhnya, posisi seperti sususnan genting, bentuk sisik berbeda antara bagian
kepala,badan, ekor.
b). Endoskeleton , terdiri dari
sekeleton aksial dan apendikular. Sekeleton aksial terdiri tengkorak, kolumna,
perebralis, sternum dan rusuk
Vertebrae ekor tidak menulang
secara sempurna, ekor mudah putus, tetapi cacat mengalami regenerasi. Columna
vertebrae terbagi menjadi servikal, torax, lumbar, sakral, dan kaudal.
F. Sistem Otot Kadal
Kebun
Kadal kebun memiliki
sistem otot daging yang lebih kompleks bila di bandingkan dengan amfibia,
karena otot daging harus mendukung tubuh di daratan yang bersifat lebih berat
dari pada di dalam air, selain itu juga untuk gerakan-gerakan yang sifatnya
harus cepat
Otot aksial (otot
badan) kadal kebun mulai menunjukkan beberapa speasialisasi seperti yang dikelompokkan
pada mamal. Otot kadal kebun terutama untuk gerakan lateral tubuh dan menggerakkan
ruas-ruas tulang belakang. Dermal atau otot kulit berkembang baik pada kadal
kebun Jaringan tungkai pada kadal kebun menunjukkan variasi bergantung pada
tipe gerakannya
G.Sistem Pencernaan
Kadal kebun umumnya
mempunyai kelenjar pencernaan di mulut yang llebih baik. Hal ini di hubungkan
dengan keperluan untuk pelumasan
makanan yang kering agar mengurangi gesekan saat di telan. Kelenjar-kelenjar
ini antara lain di daerah fasial, lingual dan sub lingual.
Kelenjar racun pada reptil berasal dari beberapa kelenjar mulut tersebut.
Kelenjar racun pada kadal beracun merupakan modifikasi dari kelenjar sub
lingual
Lidah dapat dijulurkan dengan mudah (bebas).
Gigi-gigi melekat pada rahang. Dari mulut dilanjutkan ke faring, esofagus dan
lambung. Lambung dengan bagian fundus dan pilorus. Dari lambung kemudian ke
intestinum., rektum, dan kloaka. Hati dan pankreas berpembuluh ke intestinum.
Kloaka untuk mengeluarkan sisa-sisa pencernaan, ekskret dan untuk reproduksi
Mulut yang dapat terbuka lebar memiliki dentes
(gig-gig) yang berfungsi untuk keperluan ofensif dan mempertahankan serta
mengunyah. Barisan gigi itu dapat dibedakan atas dua deretan, deretan
gigi yang conisch (bentuk kerucut) menempel pada rahang dan gigi ini sebagai
gigi pleurodont, bengkok ke arah cavum oris. Pada palatum (tulang
langit-langit) terdapat deretan gigi halus yang disebut dentes palatini. Lingua
yang tipih bersifat bipida (bercabang dua) terletak di dasar cavum oris.
Dibelakang varing terdapat esovagus yang merupakan saluran silindris menuju ventriculus
yang terdiri atas bagian vundus yang agak bulat dan bagian kecil di sebut
viloris bagian ini bersambung dengan intestinum tenue (usus halus) terus di
lanjutkan oleh intestinum crasum (usus besar) yang sering di sebut rektum.
Diantara kedua intestinum itu terdapat caecum yang sangat pendek akhirnya
rektum bermuara pada kloaka. Gladulae digestiva berupa hepar yang terdiri atas
lobus dexter dan sinister berwarna coklat. Pada bagian caudal lobus dexter
hepatis terdapat vesica fellea. Glandulae pancreatisa terlatak antara
ventriculum dan bagian craneal intestinum tenue. Kloaka merupakan muara umum
untuk tractus digestiva, excretoria dan reproductiva
H. Sistem Respirasi
Paru-paru Kadal Kebun berada dalam rongga dada dan
dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru kadal kebun lebih sederhana, hanya
dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran
gas. Pada kadal kebun pertukaran gas tidak efektif. Udara masuk melalui
nares externa terus menembus plat yang keras menuju ke nares interna (di
belakang lubang) dan kemudian melalui glottis sebagai celah lingua menuju ke
larynx. Larynx tersusun atas tulang rawan tiga buah dan berisi beberapa pasang
pita sura (bagi yang bersuara). Selanjutnya berhubungan dengan trachea yang
tersusun atas gelang-gaelang tulang rawan. Trachea bercabang menjadi dua
bronchi, yang selanjutnya masing-masing menuju ke paru-paru. Paru-paru terbagi
atas bagian-bagian interior yang lebih komplek daripada amfibia yang mengandung
kapilar pulmonalis
Paru-paru kadal kebun
dilingkapi oleh tulang iga dan paru-paru di potong longitudinal sehingga
deretan faveolus tampak
I. Sistem Sirkulasi
System sirkulasi
pada kadal kebun lebih sempurna daripada Amfibi oleh sebab adanya paru-paru
fungsional dan ginjal metanefros. Atrium jantung terbagi sempurna menjadi
ruangan kanan dan kiri, sinus venosus, menyatu dengan dinding dari atrium
kanan, ventrikel terpisah oleh septum (sekat).Jantung terletak di bagian
anterior ventral dari rongga thorax. Terdiri atas sinus venosus yang kecil, dua
buah auricula dan dua ventricula. Antara dua ventricular terdapat septum yang
umumnya tidak sempurna, karena masih ada voramen pannizae
Darah dari vena
masuk ke dalam jantung sinus venosus, auriculum dextra, ventriculum dextra,
arteri, pulmonalis dari paru-paru darah kembali masuk auriculum sinestra, dan
terus ke ventriculum sinistra. Dari sini akan melalui sepasang archus aorticus
yang selanjutnya kea rah dorsal mengelilingi oesphagus, dari dasar archus
aoricum dexter muncul dua arteri carotis (arteri carotis comunis dextra
sinistra) yang menuju ke leher dan kepala, dan arteri subelavia menuju ke masing-masing
extremitas anterior.Dua arcusn aorticus menghubungkan disi menjadi satu di
sebelah dorsal menjadi aorta dorsalis, yang akan memberikan darah kepada
alat-alat dalam rongga tubuh, ke extremitas posterior dan ekor. Darah vena
dikumpulkan oleh vena kava anterior yang menampung darah dari kepala dan kedua
extremitas anterior, oleh sebab vena kava posterior yang menampung darah dari
organ reproductivum dan ren, oleh vena porta hepatica menampung darah dalam
tractuas digestive yang memecah menjadi kapiler-kapiler di dalam hepar dan
dikumpulkan oleh vena hepatica yang pendek dan vena epigastris pada
masing-masing sisi dala rongga abdominalis menampung darah dari extremitas
posteriosr, ekor dan tubuh. Dari
kedua vena cava itu akan masuk ke dalam sinus venosus.
J. Sistem
Ekskresi
Sistem ekskresi pada reptil (kadal kebun) pada
umumnya berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan
satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme. Reptil (kadal
kebun) yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang
dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih. Sedangkan jika
pada hasil metabolismenya bercampur berwarna gelap (hitam, coklat, dsb),
umumnya itu merupakan hasil metabolisme yang tidak sempurna dari apa yang telah
dimakan oleh hewan ini.
Ginjal kadal trutama kadal kebun, sama sepeti
halnya pada burung dan mamalia, di kenal sebagai metanefros, sedangkan ginjal
pada saat embrio adalah pronefros dan metanefros. metanefros pada dasarnya
serupa dengan mesonefros tetapi lebih ringkas dan memuat jumlah lebih banyak
unit-unit renal,ada saluran menuju tubulus dan akhirnya menyatu disebut
ureter.perkembangan tipe ginjal adalah untuk efisiensi ekskretori akibat
meningkatnya aktivitas).Ginjal berwarna kecoklat-coklatan dan terdiri atas
sepasang, terletak di daerah sacrum dan merupakan benda yang retroperitronial
dan terdiri atas lobus anteriordan lobus posterior. Dari masing-masing ren terdapat ureter yakni
ureter sinesta dan dextra. Pada hewan jantan sebelum bermuara di kloaka ureter
itu bersatu dahulu dengan vase deverensia, sedang pada hewan betina langsung ke
kloaka. Vasica urinaria yang merupakan kantung tipis yang terletak di dekat
kloaka dan bermuara sebelum ventralnya, berfungsi sebagai kumpulan urine
sementara .Ada kandung kemih, tetapi kotoran/ekskret bersifat semisolid
(setengah keras) seperti pada burung, dan di keluarkan langsung melalui kloaka
bersama tinja. Ekskret itu mengandung urat, bagian dari air kencing, yaitu
bahan berwarna putih, biasanya sebagai garam Na dan mengandung zat kapur.
K. Sistem Saraf
Enchephalon terdiri atas : dua lobus olfactorius yang panjang
yang berhubungan dengan haemisphaericum cerebri yang terletak di muka. Mesencephalon
yang tertutup oleh haemisphaerium cerebri terbagi oleh sulcus medianus menjadi
dua corpora bigemina. Cerebellum (myencephalon) berbentuk kecil
terletak di belakang mesencephalon. Di sebelah bawah cerebellum terdapat
medulla oblongata yang lebar di sebelah anterior yang mempunyai cekung
fossa rhomboidea yang sebagian ditutupi cerebellum. Di sebelah dorsal dari
mesencephalon suatu bulatan kecil epihyse, sedang sebelah ventral terdapat
hypophyse. Selanjutnya medulla oblongata (metencephalon) dilanjutkan
oleh medulla spinalis. Pada otak terdapat 12 nervi cerebrales
Otak tengah pada
reptil(kadal kebun) telah mengalami perubahan pada cerebrum yang diakibatkan
perkembangan ukuran dari belahan-belahan otak karena adanya invasi pallium oleh
beberapa sel saraf sehinga menjadi bentuk neopallium. Cerebellum reptil(kdal
kebun) relatif lebih besar dari pada milik amfibi. Sekali lagi kemampuan ini
dihubungkan dengan macam gerakan dari kebanyakan reptil.(kadal kebun) memiliki
12 saraf cranial.
L. Sistem reproduksi
Ø Sistem
Genitalia Jantan
a. Testis
berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang,
dan terletak di dorsal rongga abdomen. Pada kadal dan ular, salah satu testis
terletak lebih ke depan dari pada yang lain. Testis akan membesar saat musim
kawin.
b. Saluran
reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan saluran
ini akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung membentuk
epididimis. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan
tubulus seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior
menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan reptil(kadal kebun) duktus deferen
bersatu dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus
urogenital yang pendek.
Ø Sistem
Genitalia Betina
- Ovarium berjumlah sepasang, berbentuk
oval dengan bagian permukaannya benjol-benjol. Letaknya tepat di bagian
ventral kolumna vertebralis.
- Saluran reproduksi, oviduk panjang dan
bergelung. Bagian anterior terbuka ke rongga selom sebagai ostium, sedang
bagian posterior bermuara di kloaka. Dinding bersifat glanduler, bagian
anterior menghasilkan albumin yang berfungsi untuk membungkus sel telur,
kecuali pada ular dan kadal. Bagian posterior sebagai shell gland akan
menghasilkan cangkang kapur
Kadal
betina terbukti lebih unggul dibanding kadal jantan. Mereka menentukan
pasangan, memegang keputusan tentang di mana mereka akan tinggal, bahkan juga
menentukan jenis kelamin anak. Semua siklus reproduksi dan perkawinan sangat
tergantung oleh pihak betina. Ukuran tubuh betinanya hanya setengah dari kadal
jantan. Namun mereka memiliki siklus reproduksi yang cukup unik. Bukan hanya
menentukan pasangan dan tempat tinggal saja, kadal betina juga bebas
berpasangan dengan
Telur reptile(kadal kebun) sedikit lebih
keras di bandingkan dengan amphibi kuning telur lebih banyak di butuhkan untuk
perkembangan embrio dan setelah menetas. Dan telurnya juga sering di
selubungi oleh albumen dan lapisan pembungkus luar berupa cangkang kalkareus
(Cangkang kapur).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Disebut
kadal kebun, karena bengkarung biasa dijumpai di kebun pekarangan, kadal menyukai
tempat bersema dan berumput baik di tempat terbuka maupun yang terlindung oleh
pepohonan. Tubuh kdal kebun terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya bagian
kepala, leher, badan, dan ekor, makanannya berupa serangga-serangga kecil
seperti, belalang, lalat, kupu-kupu sampai mamalia tingkat tinggi, system
pencernaan terdiri dari mulut di dalam mulut terdapat lidah yang bias
dijulurkan dan gigi-gigi yang melekat pada rahang , selain mulut kadal kebun
juga memiliki system pencernaan berupa pharix, oesopagus, lambung, usus, sampai anus. Kadal kebun mengunakan paru-paru untuk
pernafas, dan system sirkulasi kadal kebun menggunakan jantung, sedangkan
sistem reproduksinya terdiri dari sistem genetalia jantan dan sistem genetalia
betina.
B. Saran
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan yang perlu di sempurnakan untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan sarannya khususnya dosen pengampu mata kulyah Ekologi
tumbuhan. Dan penulis berharap
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Sujadi, Bogod.2004. Biology of Science. Trunobio :
Concept and
Connection. 3rd ed. Addison Wesley Longman Inc. 809p
F. Lytle,Charles.1976.General Zoology. Mc. Graw Hill :