Dari Mufakat Nasional IV Nusa Tenggara Barat Sejumlah Santri Aceh yang bertarung di babak Final pada Musabaqah Fahmi Kutubit Turats (Mufakat) Nasional IV di NTB pada Jumat (22/7), berhasil memenangkan sejumlah lomba dengan menyabet beberapa juara mulai dari juara pertama, juara dua, juara tiga, juara harapan pertama, harapan kedua, serta harapan tiga. Perlombaan babak final tersebut berlangsung dari jam 8.00 pagi WITA dan berakhir pada pukul 17.00 WITA di bawah persaingan ketat para Finalis dari seluruh Indonesia. Sedangkan hasil pertandingan langsung bisa dilihat secara online begitu perlombaan selesai. Perlombaan babak final mendapat perhatian besar masyarakat, terutama debat dalam bahasa Arab dan Inggris yang berlangsung di panggung utama, dimana masing-masing pendukung memberikan semangat kepada group yang berlomba, tepuk tanganpun sering menggemuruh ketika jagoan mereka berhasil mengalahkan argumen lawan. Sementara itu kafilah Aceh yang berjumlah 74 orang dibagi dalam beberapa kelompok untuk mensupport 24 orang finalis yang berlomba dalam 16 cabang di lokasi berbeda pula. Menurut jadwal yang diberikan panitia, pengumuman dan pemberian hadiah kepada pemenang akan dilakukan Sabtu malam (23/7) di panggung utama Pesantren Nahdlatul Watan Pancor, Lombok Timur. Kepala Kanwil Kemenag Aceh, A Rahman Tb, sebagaimana disampaikan Kepala Bidang Pekapontren, Abrar Zym, menyambut gembira prestasi yang diperoleh kontingen Aceh, menurutnya keberhasilan para santri Aceh merupakan kebanggaan bagi masyarakat Aceh secara keseluruhan. "Alhamdulillah kali ini kita mendapat 16 cabang juara, ini sangat jauh meningkat dibandingkan pada Mufakat III tahun 2008 di Banjarmasin. Saat itu kafilah Aceh hanya memperoleh satu juara, itupun hanya juara harapan 3," ujar Abrar Zym mengutip A Rahman Tb. Menurutnya Keberhasilan itu sebagai bukti bahwa Dayah di Aceh sanggup bersaing di tingkat nasional. Ia juga mengharapkan prestasi tersebut dapat terus ditingkatkan pada even berikutnya yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 di Gorontalo. "Ini menjadi bukti bahwa dayah Aceh sanggup bersaing di level nasional, namun pada even berikutnya kita harus lebih baik lagi," tambah Abrar Zym. Para juara tersebut berasal dari berbagai dayah di Aceh, yaitu MUDI MESRA Samalanga (8 orang), Bustanul Ulum Langsa (4 orang), Darul Ulum Banda Aceh (6 orang), Ruhul Islam Anak Bangsa Aceh Besar (5 orang), dan Dayah Al-Falah Abu Lam U Aceh Besar (1 orang). Nama-nama para santri yang berhasil meraih juara adalah, Ismail bin Husein (Juara 1 Ushul Fiqh tingkat Ulya), Nurhafni (Juara 1 balaghah tingkat wustha), Hilya Adnan, Nayla Karima, Sajidah Azhar, (Juara 2 group debat Bahasa Inggris Putri), Ikhsan Hadi, Helmi Murtadha, Arif Fadillah (Juara 2 Group debat bahasa Arab putra), Syarbaniah (Juara 3 Ushul fiqh tingkat Ulya), Nurul Masyitah (Juara 3 tarikh tingkat wustha), Mauliana, Zatul Fina, Khairaturrahmi (Harapan 1 Group debat bahasa Arab putri), Zulkarnaini (Harapan 1 Balaghah tingkat Ulya), Cut Nazrifah (Harapan 1 Ushul Fiqh tingkat wustha), Syarful Anami, Zulkhairi, Rizki Shadikin (Harapan 2 Group debat bahasa Inggris putra), Aguslijar (Harapan 2 Tarikh tingkat ula), Mahfuddin (harapan 2 Balaghah tingkat wustha), Ibnu Abdillah (harapan 2 Fiqh tingkat wustha), Muhammad Nahrawi (harapan 2 Hadits tingkat wustha), M. Ilham (harapan 2 Akhlaq tingkat wustha), Rafidhah Hanum (harapan 3 nahwu tingkat wustha).
Continue Reading
Pengumuman Juara Mufakat Nasional
Thursday, July 28, 2011 | 0 comments
Menyambut Datangnya Ramadhan
Wednesday, July 27, 2011 | 0 comments
Menyambut Ramadhan Tiba
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa (QS 2:183) Beberapa bulan lagi kita akan kedatangan bulan Ramadhan. Kedatangan Ramadhan tahun ini tentu kita sambut dengan penuh kegembiraan karena insya Allah, kesempatan menikmati ibadah Ramadhan kembali kita peroleh. Target utama dari ibadah Ramadhan sebagaimana yang disebutkan pada ayat diatas adalah semakin mantapnya ketaqwaan kepada Allah Swt.
Sebagai wujud dari rasa gembira itulah, Ramadhan tahun ini tidak boleh kita lewatkan begitu saja tanpa aktivitas yang dapat meningkatkan ketaqwaan diri, keluarga dan masyarakat kita kepada Allah Swt. Maka, persiapan-persiapan kearah itu sudah harus kita lakukan, baik secara pribadi maupun bersama-sama. Ramadhan yang penuh berkah harus kita jadikan sebagai momentum untuk menyelamatkan masyarakat dengan melakukan taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah), baik dengan taubat, munajat dan menjalankan sejumlah peribadatan maupun dengan khidmat yakni memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat agar kehidupan kita betul-betul dapat dirasakan manfaatnya bagi orang lain dan perbaikan masyarakat dapat kita wujudkan dari waktu ke waktu, baik perbaikan diri, keluarga, masyarakat maupun bangsa dan negara. Persiapan Menjelang Ramadhan
1. Memperbanyak doa, jika telah memasuki bulan Rajab, maka Rasulullah saw berdoa, "Ya Allah berkahilah kami dalam bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan." "Ya Allah bulan Ramadhan telah menaungi kami dan telah hadir, serahkanlah ia pada kami dan serahkanlah kami padanya, karunikanlah kami kesanggupan untuk berpuasa, dan menegakkan malam-malamnya. Dan karuniakanlah kami kesungguhan kekuatan dan semangat serta jauhkanlah kami dari fitnah didalamnya." "Ya Allah sampaikanlah kami pada Ramadhan dengan aman, keimanan, keselamatan, Islam, kesehatan dan terhindar dari penyakit serta bantulah kami untuk melaksanakan shalat, puasa dan tilawah al-Quran padanya."
2. Memperbanyak aktivitas puasa di bulan Sya’ban, seperti yang dilakukan oleh Rasulullah saw dalam hadis Bukhari-Muslim, Aisyah ra. berkata : Tidaklah aku lihat Rasul menyempurnakan puasanya sebulan penuh kecuali pada Ramadhan dan tidak juga aku lihat beliau memperbanyak puasa sunnatnya kecuali di bulan Sya’ban.
3. Memperbanyak aktivitas tilawah Quran, sebagaimana yang diungkapkan Anas bin Malik bahwa para sahabat jika memasuki bulan Sya’ban, mereka segera mengambil mushaf dan membacanya.
4. Segera mengqodho’ puasa. Aisyah ra. berkata : Dulu aku pernah punya hutang puasa Ramadhan, dan aku tidak dapat membayar qodho’nya kecuali pada bulan Sya’ban.
5. Saling maaf memaafkan sesama muslim, sehingga dalam memasuki Ramadhan dosa kita dengan sesama sudah terhapuskan sehingga pada bulan Ramadhan hanya menyelesaikan dosa kepada Allah swt saja, dan pada saat hari raya Idul Fitri tiba , kita benar-benar berada dalam keadaan fitrah.
6. Mengkaji fiqih yang berkaitan dengan ibadah Ramadhan, sehingga pelaksanaannya berjalan dengan baik berdasarkan pemahaman yang benar.
Pada Saat Ramadhan Ihya Ramadhan atau menghidupkan Ramadhan dengan berbagai aktivitas yang dapat mendekatkan diri kepada Allah.Bulan yang penuh berkah, rahmat dan ampunan ini hendaknya diisi dengan memperbanyak ibadah kepada Allah swt, memperpanjang ruku’, sujud, shalat tarawih, bermunajat kepada Allah, memperbanyak sholat nawafil, senantiasa berzikit, tilawah dan tadabbur al-Quran, I’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, mengurangi waktu tidur pada siang hari (sementara Rasulullah dan Ummahatul Mu’minin selama Ramadhan begitu aktifnya beramal). Disamping itu aktivitas Ramadhan juga harus dapat memperkokoh hubungan dengan sesama, seperti memberikan zakat, infaq dan shodaqoh, ifthor (buka puasa bersama) dll. Menjauhkan diri dari perbuatan laghwu (sia-sia) Bulan Ramadhan adalah fursoh untuk memperbanyak ibadah sehingga kita dapat menjauhi hal-hal yang mempersempit waktu ibadah, seperti menghabiskan waktu hampir seharian di dapur untuk menyiapkan makanan berbuka, karena saat yang terbaik untuk pengisian ruh dan pensucian jiwa akan hilang begitu saja dengan pengisian perut dan pengotoran jiwa, menghabiskan waktu di depan televisi dan perbuatan lainnya yang cenderung tidak ada gunanya. Menahan anggota tubuh dan hati dari perbuatan yang diharamkan menjadi suatu keniscayaan dalam bulan Ramadhan ini. Seperti misalnya menahan pandangan mata dari pandangan yang dimakruhkan, Menahan pendengaran dari namimah, ghibah dan kemungkaran, menjaga Lisan dan hati dari perbuatan yang dapat mengotorinya. Rasulullah saw Bersabda : bukanlah shaum itu sekedar meninggalkan makan dan minum, Melainkan meninggalkan pekerjaan sia-sia (tak bernilai) dan kata-kata Sombong (HR.Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah). Rasulullah saw juga Bersabda : Barangsiapa yang selama berpuasa tidak juga meninggalkan kata-kata bohong, bahkan mempraktekkannya, maka tidak ada nilainya bagi Allah apa yang ia sangkakan sebagai puasa, yaitu sekedar meninggalkan makan dan minum (HR.Bukhari-Muslim). Dalam Ramadhan ini kita bertekad akan menyelami rahasia kehidupan, dari mana, di mana dan hendak kemana kita ? Sehingga kita akan menghayati bahwa dunia ini adalah tempat berusaha untuk mematuhi perintah Allah dan akhirat adalah untuk menerima balasan dariNya. Pada bulan Ramadhan ini, kita akan berusaha untuk mendapatkan rahmat dan ampunan Allah, karena sesungguhnya kecelakaanlah bagi orang-orang yang tidak mendapatkan rahmat Allah pada bulan yang penuh dengan rahmat ini. Selamat datang Wahai Ramadhan, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah, bulan yang menghapuskan dosa dan mengabulkan doa bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh beribadah di dalamnya. Ya Ilahi, Engkaulah tujuan kami dan KeridhoanMulah dambaan kami.
Continue Reading
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa (QS 2:183) Beberapa bulan lagi kita akan kedatangan bulan Ramadhan. Kedatangan Ramadhan tahun ini tentu kita sambut dengan penuh kegembiraan karena insya Allah, kesempatan menikmati ibadah Ramadhan kembali kita peroleh. Target utama dari ibadah Ramadhan sebagaimana yang disebutkan pada ayat diatas adalah semakin mantapnya ketaqwaan kepada Allah Swt.
Sebagai wujud dari rasa gembira itulah, Ramadhan tahun ini tidak boleh kita lewatkan begitu saja tanpa aktivitas yang dapat meningkatkan ketaqwaan diri, keluarga dan masyarakat kita kepada Allah Swt. Maka, persiapan-persiapan kearah itu sudah harus kita lakukan, baik secara pribadi maupun bersama-sama. Ramadhan yang penuh berkah harus kita jadikan sebagai momentum untuk menyelamatkan masyarakat dengan melakukan taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah), baik dengan taubat, munajat dan menjalankan sejumlah peribadatan maupun dengan khidmat yakni memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat agar kehidupan kita betul-betul dapat dirasakan manfaatnya bagi orang lain dan perbaikan masyarakat dapat kita wujudkan dari waktu ke waktu, baik perbaikan diri, keluarga, masyarakat maupun bangsa dan negara. Persiapan Menjelang Ramadhan
1. Memperbanyak doa, jika telah memasuki bulan Rajab, maka Rasulullah saw berdoa, "Ya Allah berkahilah kami dalam bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan." "Ya Allah bulan Ramadhan telah menaungi kami dan telah hadir, serahkanlah ia pada kami dan serahkanlah kami padanya, karunikanlah kami kesanggupan untuk berpuasa, dan menegakkan malam-malamnya. Dan karuniakanlah kami kesungguhan kekuatan dan semangat serta jauhkanlah kami dari fitnah didalamnya." "Ya Allah sampaikanlah kami pada Ramadhan dengan aman, keimanan, keselamatan, Islam, kesehatan dan terhindar dari penyakit serta bantulah kami untuk melaksanakan shalat, puasa dan tilawah al-Quran padanya."
2. Memperbanyak aktivitas puasa di bulan Sya’ban, seperti yang dilakukan oleh Rasulullah saw dalam hadis Bukhari-Muslim, Aisyah ra. berkata : Tidaklah aku lihat Rasul menyempurnakan puasanya sebulan penuh kecuali pada Ramadhan dan tidak juga aku lihat beliau memperbanyak puasa sunnatnya kecuali di bulan Sya’ban.
3. Memperbanyak aktivitas tilawah Quran, sebagaimana yang diungkapkan Anas bin Malik bahwa para sahabat jika memasuki bulan Sya’ban, mereka segera mengambil mushaf dan membacanya.
4. Segera mengqodho’ puasa. Aisyah ra. berkata : Dulu aku pernah punya hutang puasa Ramadhan, dan aku tidak dapat membayar qodho’nya kecuali pada bulan Sya’ban.
5. Saling maaf memaafkan sesama muslim, sehingga dalam memasuki Ramadhan dosa kita dengan sesama sudah terhapuskan sehingga pada bulan Ramadhan hanya menyelesaikan dosa kepada Allah swt saja, dan pada saat hari raya Idul Fitri tiba , kita benar-benar berada dalam keadaan fitrah.
6. Mengkaji fiqih yang berkaitan dengan ibadah Ramadhan, sehingga pelaksanaannya berjalan dengan baik berdasarkan pemahaman yang benar.
Pada Saat Ramadhan Ihya Ramadhan atau menghidupkan Ramadhan dengan berbagai aktivitas yang dapat mendekatkan diri kepada Allah.Bulan yang penuh berkah, rahmat dan ampunan ini hendaknya diisi dengan memperbanyak ibadah kepada Allah swt, memperpanjang ruku’, sujud, shalat tarawih, bermunajat kepada Allah, memperbanyak sholat nawafil, senantiasa berzikit, tilawah dan tadabbur al-Quran, I’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, mengurangi waktu tidur pada siang hari (sementara Rasulullah dan Ummahatul Mu’minin selama Ramadhan begitu aktifnya beramal). Disamping itu aktivitas Ramadhan juga harus dapat memperkokoh hubungan dengan sesama, seperti memberikan zakat, infaq dan shodaqoh, ifthor (buka puasa bersama) dll. Menjauhkan diri dari perbuatan laghwu (sia-sia) Bulan Ramadhan adalah fursoh untuk memperbanyak ibadah sehingga kita dapat menjauhi hal-hal yang mempersempit waktu ibadah, seperti menghabiskan waktu hampir seharian di dapur untuk menyiapkan makanan berbuka, karena saat yang terbaik untuk pengisian ruh dan pensucian jiwa akan hilang begitu saja dengan pengisian perut dan pengotoran jiwa, menghabiskan waktu di depan televisi dan perbuatan lainnya yang cenderung tidak ada gunanya. Menahan anggota tubuh dan hati dari perbuatan yang diharamkan menjadi suatu keniscayaan dalam bulan Ramadhan ini. Seperti misalnya menahan pandangan mata dari pandangan yang dimakruhkan, Menahan pendengaran dari namimah, ghibah dan kemungkaran, menjaga Lisan dan hati dari perbuatan yang dapat mengotorinya. Rasulullah saw Bersabda : bukanlah shaum itu sekedar meninggalkan makan dan minum, Melainkan meninggalkan pekerjaan sia-sia (tak bernilai) dan kata-kata Sombong (HR.Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah). Rasulullah saw juga Bersabda : Barangsiapa yang selama berpuasa tidak juga meninggalkan kata-kata bohong, bahkan mempraktekkannya, maka tidak ada nilainya bagi Allah apa yang ia sangkakan sebagai puasa, yaitu sekedar meninggalkan makan dan minum (HR.Bukhari-Muslim). Dalam Ramadhan ini kita bertekad akan menyelami rahasia kehidupan, dari mana, di mana dan hendak kemana kita ? Sehingga kita akan menghayati bahwa dunia ini adalah tempat berusaha untuk mematuhi perintah Allah dan akhirat adalah untuk menerima balasan dariNya. Pada bulan Ramadhan ini, kita akan berusaha untuk mendapatkan rahmat dan ampunan Allah, karena sesungguhnya kecelakaanlah bagi orang-orang yang tidak mendapatkan rahmat Allah pada bulan yang penuh dengan rahmat ini. Selamat datang Wahai Ramadhan, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah, bulan yang menghapuskan dosa dan mengabulkan doa bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh beribadah di dalamnya. Ya Ilahi, Engkaulah tujuan kami dan KeridhoanMulah dambaan kami.
Do'a Untukmu Sayang
| 0 comments
A D
kau mau apa pasti kan ku beri
E A
kau minta apa, akan aku turuti
F#m D E A
walau harus aku terlelah dan letih
D E
ini demi kamu sayang
Reff:
A E
aku tak akan berhenti
F#m C#m
menemani dan menyayangimu
D A Bm E
hingga matahari tak terbit lagi
A E
bahkan bila aku mati
F#m C#m
ku kan berdoa pada ilahi
D A Bm E A
tuk satukan kami disurga nanti
A D
taukah kamu apa yang ku pinta
E A
disetip doa sepanjang hariku
F#m D E A
tuhan tolong aku tolong jaga dia
D E
tuhan aku sayang dia
Continue Reading
kau mau apa pasti kan ku beri
E A
kau minta apa, akan aku turuti
F#m D E A
walau harus aku terlelah dan letih
D E
ini demi kamu sayang
Reff:
A E
aku tak akan berhenti
F#m C#m
menemani dan menyayangimu
D A Bm E
hingga matahari tak terbit lagi
A E
bahkan bila aku mati
F#m C#m
ku kan berdoa pada ilahi
D A Bm E A
tuk satukan kami disurga nanti
A D
taukah kamu apa yang ku pinta
E A
disetip doa sepanjang hariku
F#m D E A
tuhan tolong aku tolong jaga dia
D E
tuhan aku sayang dia
Tempat Yang Bahagia
Monday, July 25, 2011 | 0 comments
Dimana Letak Bahagia Anda?
"Tempat untuk berbahagia itu ada di
sini. Waktu untuk berbahagia itu kini.
Cara untuk berbahagia ialah dengan
membuat orang lain berbahagia"
-- Robert G. Ingersoll
ANDA, apakah saat ini merasa bahagia?
Di mana letak kebahagiaan ANDA
sesungguhnya? Apakah pada moleknya
tubuh? ..Jelitanya rupa? Tumpukan
harta?
....atau barangkali punya mobil mewah &
tingginya jabatan?
Jika itu semua sudah ANDA dapatkan,
apakah ANDA bisa memastikan bahwa
ANDA *akan* bahagia?
Hari ini saya akan mengajak ANDA untuk
melihat, kalau limpahan harta tidak
selalu mengantarkan pada kebahagiaan
Dan ini kisah nyata...
Ada delapan orang miliuner yang memiliki
nasib kurang menyenangkan di akhir
hidupnya. Tahun 1923, para miliuner
berkumpul di Hotel Edge Water Beach
di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu,
mereka adalah kumpulan orang-orang yang
sangat sukses di zamannya.
Namun, tengoklah nasib tragis mereka 25
tahun sesudahnya! Saya akan menyebutnya
satu persatu :
=> Charles Schwab, CEO Bethlehem Steel,
perusahaan besi baja ternama waktu itu.
Dia mengalami kebangkrutan total,
hingga harus berhutang untuk membiayai
5 tahun hidupnya sebelum meninggal.
=> Richard Whitney, President New York
Stock Exchange. Pria ini harus
menghabiskan sisa hidupnya dipenjara
Sing Sing.
=> Jesse Livermore (raja saham "The
Great Bear" di Wall Street), Ivar
Krueger (CEO perusahaan hak cipta),
Leon Fraser (Chairman of Bank of
International Settlement), ketiganya
memilih mati bunuh diri.
=> Howard Hupson, CEO perusahaan gas
terbesar di Amerika Utara. Hupson
sakit jiwa dan meninggal di rumah
sakit jiwa.
=> Arthur Cutton, pemilik pabrik tepung
terbesar di dunia, meninggal di
negeri orang lain.
=> Albert Fall, anggota kabinet
presiden Amerika Serikat, meninggal
di rumahnya ketika baru saja keluar
dari penjara.
Kisah di atas merupakan bukti, bahwa
kekayaan yang melimpah bukan jaminan
akhir kehidupan yang bahagia!
Kebahagiaan memang menjadi faktor yang
begitu didambakan bagi semua orang.
Hampir segala tujuan muaranya ada pada
kebahagiaan. Kebanyakan orang baru bisa
merasakan *hidup* jika sudah menemukan
kebahagiaan.
Pertanyaannya, di mana kita bisa
mencari kebahagiaan?
Apakah di pusat pertokoan? Salon
kecantikan yg mahal? Restoran mewah?
Di Hawaii? di Paris? atau di mana?
Sesungguhnya, kebahagiaan itu tdk perlu
dicari kemana-mana... karena ia ada
di hati setiap manusia.
Carilah kebahagiaan dalam hatimu!
Telusuri 'rasa' itu dalam kalbumu!
Percayalah, ia tak akan lari kemana-mana...
Hari ini saya akan berbagi tips
bagaimana kita sesungguhnya bisa
mendapatkan kebahagiaan *setiap hari*.
Berikut adalah tips yang bisa ANDA
lakukan:
1. Mulailah Berbagi!
Ciptakan suasana bahagia dengan cara
berbagi dengan orang lain. Dengan cara
berbagi akan menjadikan hidup kita
terasa lebih berarti.
2. Bebaskan hati dari rasa benci,
bebaskan pikiran dari segala
kekhawatiran.
Menyimpan rasa benci, marah atau dengki
hanya akan membuat hati merasa tidak
nyaman dan tersiksa.
3. Murahlah dalam memaafkan!
Jika ada orang yang menyakiti, jangan
balik memaki-maki. Mendingan berteriak
"Hey! Kamu sudah saya maafkan!!".
Dengan memiliki sikap demikian, hati
kita akan menjadi lebih tenang, dan
amarah kita bisa hilang. Tidak percaya?
Coba saja! Saya sering melakukannya. :-)
4. Lakukan sesuatu yang bermakna.
Hidup di dunia ini hanya sementara.
Lebih baik ANDA gunakan setiap waktu
dan kesempatan yang ada untuk melakukan
hal-hal yang bermakna, untuk diri
sendiri, keluarga, dan orang lain.
Dengan cara seperti ini maka
kebahagiaan ANDA akan bertambah dan
terus bertambah.
5. Dan yang terakhir, ANDA jangan
terlalu banyak berharap pada orang
lain, nanti ANDA akan kecewa!
Ingat, kebahagiaan merupakan tanggung
jawab masing-masing, bukan tanggung
jawab teman, keluarga, kekasih, atau
orang lain.
Lebih baik kita perbanyak harap hanya
kepada Yang Maha Kasih dan Kaya.
Karena Dia-lah yang menciptakan kita,
dan Dia-lah yang menciptakan segala
'rasa', termasuk rasa bahagia yang
selalu ANDA inginkan. ^_^
Continue Reading
"Tempat untuk berbahagia itu ada di
sini. Waktu untuk berbahagia itu kini.
Cara untuk berbahagia ialah dengan
membuat orang lain berbahagia"
-- Robert G. Ingersoll
ANDA, apakah saat ini merasa bahagia?
Di mana letak kebahagiaan ANDA
sesungguhnya? Apakah pada moleknya
tubuh? ..Jelitanya rupa? Tumpukan
harta?
....atau barangkali punya mobil mewah &
tingginya jabatan?
Jika itu semua sudah ANDA dapatkan,
apakah ANDA bisa memastikan bahwa
ANDA *akan* bahagia?
Hari ini saya akan mengajak ANDA untuk
melihat, kalau limpahan harta tidak
selalu mengantarkan pada kebahagiaan
Dan ini kisah nyata...
Ada delapan orang miliuner yang memiliki
nasib kurang menyenangkan di akhir
hidupnya. Tahun 1923, para miliuner
berkumpul di Hotel Edge Water Beach
di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu,
mereka adalah kumpulan orang-orang yang
sangat sukses di zamannya.
Namun, tengoklah nasib tragis mereka 25
tahun sesudahnya! Saya akan menyebutnya
satu persatu :
=> Charles Schwab, CEO Bethlehem Steel,
perusahaan besi baja ternama waktu itu.
Dia mengalami kebangkrutan total,
hingga harus berhutang untuk membiayai
5 tahun hidupnya sebelum meninggal.
=> Richard Whitney, President New York
Stock Exchange. Pria ini harus
menghabiskan sisa hidupnya dipenjara
Sing Sing.
=> Jesse Livermore (raja saham "The
Great Bear" di Wall Street), Ivar
Krueger (CEO perusahaan hak cipta),
Leon Fraser (Chairman of Bank of
International Settlement), ketiganya
memilih mati bunuh diri.
=> Howard Hupson, CEO perusahaan gas
terbesar di Amerika Utara. Hupson
sakit jiwa dan meninggal di rumah
sakit jiwa.
=> Arthur Cutton, pemilik pabrik tepung
terbesar di dunia, meninggal di
negeri orang lain.
=> Albert Fall, anggota kabinet
presiden Amerika Serikat, meninggal
di rumahnya ketika baru saja keluar
dari penjara.
Kisah di atas merupakan bukti, bahwa
kekayaan yang melimpah bukan jaminan
akhir kehidupan yang bahagia!
Kebahagiaan memang menjadi faktor yang
begitu didambakan bagi semua orang.
Hampir segala tujuan muaranya ada pada
kebahagiaan. Kebanyakan orang baru bisa
merasakan *hidup* jika sudah menemukan
kebahagiaan.
Pertanyaannya, di mana kita bisa
mencari kebahagiaan?
Apakah di pusat pertokoan? Salon
kecantikan yg mahal? Restoran mewah?
Di Hawaii? di Paris? atau di mana?
Sesungguhnya, kebahagiaan itu tdk perlu
dicari kemana-mana... karena ia ada
di hati setiap manusia.
Carilah kebahagiaan dalam hatimu!
Telusuri 'rasa' itu dalam kalbumu!
Percayalah, ia tak akan lari kemana-mana...
Hari ini saya akan berbagi tips
bagaimana kita sesungguhnya bisa
mendapatkan kebahagiaan *setiap hari*.
Berikut adalah tips yang bisa ANDA
lakukan:
1. Mulailah Berbagi!
Ciptakan suasana bahagia dengan cara
berbagi dengan orang lain. Dengan cara
berbagi akan menjadikan hidup kita
terasa lebih berarti.
2. Bebaskan hati dari rasa benci,
bebaskan pikiran dari segala
kekhawatiran.
Menyimpan rasa benci, marah atau dengki
hanya akan membuat hati merasa tidak
nyaman dan tersiksa.
3. Murahlah dalam memaafkan!
Jika ada orang yang menyakiti, jangan
balik memaki-maki. Mendingan berteriak
"Hey! Kamu sudah saya maafkan!!".
Dengan memiliki sikap demikian, hati
kita akan menjadi lebih tenang, dan
amarah kita bisa hilang. Tidak percaya?
Coba saja! Saya sering melakukannya. :-)
4. Lakukan sesuatu yang bermakna.
Hidup di dunia ini hanya sementara.
Lebih baik ANDA gunakan setiap waktu
dan kesempatan yang ada untuk melakukan
hal-hal yang bermakna, untuk diri
sendiri, keluarga, dan orang lain.
Dengan cara seperti ini maka
kebahagiaan ANDA akan bertambah dan
terus bertambah.
5. Dan yang terakhir, ANDA jangan
terlalu banyak berharap pada orang
lain, nanti ANDA akan kecewa!
Ingat, kebahagiaan merupakan tanggung
jawab masing-masing, bukan tanggung
jawab teman, keluarga, kekasih, atau
orang lain.
Lebih baik kita perbanyak harap hanya
kepada Yang Maha Kasih dan Kaya.
Karena Dia-lah yang menciptakan kita,
dan Dia-lah yang menciptakan segala
'rasa', termasuk rasa bahagia yang
selalu ANDA inginkan. ^_^
Perubahan itu Tak Perlu Ditunggu
| 0 comments
Tentukan Perubahan - Jangan Menunggu!
Banyak orang yang suka mengeluh dalam
hidupnya. Misalnya, dengan menyalahkan
nasib buruk yang menimpanya.
Tentu saja cara ini tidak akan pernah menjadikan
kehidupannya menjadi lebih baik, bukan?
Ada pepatah bijak mengatakan :
"You can not chance the wind direction,
but you can only chance your wing
direction"
Kita tidak akan pernah bisa merubah
arah angin, yang dapat kita lakukan
adalah mengubah arah sayap.
Dengan kata lain...
'Realita' kehidupan tidak akan berubah
kecuali kita sendirilah yang mengubah
'sudut pandang' terhadap realita yang ada!
Fakta: "Tidak ada seorang pun yang
memilih kita untuk sukses. Kita sendirilah
yang menentukan pilihan tersebut!"
Kebanyakan orang akan tertarik sejenak
ketika diingatkan akan hal di atas, tapi
kemudian berlalu kembali.... Sementara
waktu terus berjalan, dan akhirnya tidak
pernah ada perubahan dalam hidupnya!
Sangat disayangkan.
Seringkali orang tidak berani melakukan
perubahan dalam hidupnya. Dia hanya
menunggu, dan menunggu adanya
perubahan tersebut.
Menunggu bantuan orang lain, menunggu
bantuan teman untuk mendapatkan
pekerjaan yang enak, sampai menunggu
warisan ;-)
Sekarang logikanya, jika memang hanya
dengan menunggu perubahan itu akan
datang, maka jumlah orang sukses
seharusnya jauh lebih banyak.
Bukankah kenyatannya tidak demikian?
Lalu, jika ingin sukses, apa yang
seharusnya kita lakukan?
Ciptakan perubahan!
Jangan selalu menunggu orang lain.
Berikut beberapa tips yang bisa membantu
kita untuk menciptakan perubahan:
1. Do your best, whatever happens
will be for the best!
Lakukan dan selesaikan semua tugas
dan pekerjaan semaksimal mungkin,
bukan hanya terus menunggu dan
berharap.
Lakukan semuanya dengan tujuan
untuk selalu mendapatkan hasil *terbaik*
yang bisa anda capai!
2. Mulai buat jaringan seluas-luasnya.
Dengan banyak mengenal orang,
maka pengetahuan kita akan semakin
bertambah.
Seseorang yang kelihatannya sederhana
bisa jadi menyimpan kedalaman ilmu
yang tidak kita duga!
Oleh sebab itu, alangkah bijaknya jika
kita menjadikan 'setiap orang adalah guru'
dan kehidupan ini adalah universitasnya.
3. Berusahalah selalu untuk bersikap proaktif.
Sikap ini sangat diperlukan jika ingin
mendapatkan kesempatan yang lebih
luas dan cepat dalam berbagai macam hal!
4. Bersikaplah Fleksibel.
Cobalah untuk memahami suatu hal
dari berbagai sudut pandang. Jangan
terpaku pada satu cara, yang bisa jadi
tidak lagi relevan kita gunakan.
Dengan bersikap fleksibel, wawasan
kita akan semakin bertambah.
Satu hal penting yang harus selalu diingat:
Kita-lah yang memutuskan untuk berubah.
Kita-lah yang menentukan menjadi sukses,
bukan orang lain!
Jika pilihan sukses tidak pernah kita ambil,
maka orang lain akan mengambil pilihan tersebut.
Dan, kita akhirnya hanya akan menyaksikan
kesuksesan mereka, tanpa pernah merasakannya...
Bukankah anda tidak berharap demikian?
Jika memang tidak, tentukan perubahan...
MULAI HARI INI. Jangan terus menunggu! ^_^
Sukses untuk kita semua:-)
Continue Reading
Banyak orang yang suka mengeluh dalam
hidupnya. Misalnya, dengan menyalahkan
nasib buruk yang menimpanya.
Tentu saja cara ini tidak akan pernah menjadikan
kehidupannya menjadi lebih baik, bukan?
Ada pepatah bijak mengatakan :
"You can not chance the wind direction,
but you can only chance your wing
direction"
Kita tidak akan pernah bisa merubah
arah angin, yang dapat kita lakukan
adalah mengubah arah sayap.
Dengan kata lain...
'Realita' kehidupan tidak akan berubah
kecuali kita sendirilah yang mengubah
'sudut pandang' terhadap realita yang ada!
Fakta: "Tidak ada seorang pun yang
memilih kita untuk sukses. Kita sendirilah
yang menentukan pilihan tersebut!"
Kebanyakan orang akan tertarik sejenak
ketika diingatkan akan hal di atas, tapi
kemudian berlalu kembali.... Sementara
waktu terus berjalan, dan akhirnya tidak
pernah ada perubahan dalam hidupnya!
Sangat disayangkan.
Seringkali orang tidak berani melakukan
perubahan dalam hidupnya. Dia hanya
menunggu, dan menunggu adanya
perubahan tersebut.
Menunggu bantuan orang lain, menunggu
bantuan teman untuk mendapatkan
pekerjaan yang enak, sampai menunggu
warisan ;-)
Sekarang logikanya, jika memang hanya
dengan menunggu perubahan itu akan
datang, maka jumlah orang sukses
seharusnya jauh lebih banyak.
Bukankah kenyatannya tidak demikian?
Lalu, jika ingin sukses, apa yang
seharusnya kita lakukan?
Ciptakan perubahan!
Jangan selalu menunggu orang lain.
Berikut beberapa tips yang bisa membantu
kita untuk menciptakan perubahan:
1. Do your best, whatever happens
will be for the best!
Lakukan dan selesaikan semua tugas
dan pekerjaan semaksimal mungkin,
bukan hanya terus menunggu dan
berharap.
Lakukan semuanya dengan tujuan
untuk selalu mendapatkan hasil *terbaik*
yang bisa anda capai!
2. Mulai buat jaringan seluas-luasnya.
Dengan banyak mengenal orang,
maka pengetahuan kita akan semakin
bertambah.
Seseorang yang kelihatannya sederhana
bisa jadi menyimpan kedalaman ilmu
yang tidak kita duga!
Oleh sebab itu, alangkah bijaknya jika
kita menjadikan 'setiap orang adalah guru'
dan kehidupan ini adalah universitasnya.
3. Berusahalah selalu untuk bersikap proaktif.
Sikap ini sangat diperlukan jika ingin
mendapatkan kesempatan yang lebih
luas dan cepat dalam berbagai macam hal!
4. Bersikaplah Fleksibel.
Cobalah untuk memahami suatu hal
dari berbagai sudut pandang. Jangan
terpaku pada satu cara, yang bisa jadi
tidak lagi relevan kita gunakan.
Dengan bersikap fleksibel, wawasan
kita akan semakin bertambah.
Satu hal penting yang harus selalu diingat:
Kita-lah yang memutuskan untuk berubah.
Kita-lah yang menentukan menjadi sukses,
bukan orang lain!
Jika pilihan sukses tidak pernah kita ambil,
maka orang lain akan mengambil pilihan tersebut.
Dan, kita akhirnya hanya akan menyaksikan
kesuksesan mereka, tanpa pernah merasakannya...
Bukankah anda tidak berharap demikian?
Jika memang tidak, tentukan perubahan...
MULAI HARI INI. Jangan terus menunggu! ^_^
Sukses untuk kita semua:-)
Seni Mendengar
| 0 comments
Seni Mendengar
Banyak orang bisa 'berkata', namun
sedikit yang mau 'mendengar'.
Padahal jika kita mau kembali ke hukum
alam, seharusnya kita harus lebih
banyak mendengar daripada bicara.
Bukankah Tuhan memberi kita dua
telinga dan hanya satu mulut? :-)
Begitupun jika kita saksikan pada bayi
yang baru lahir. Indra pendengaran
lebih dulu berfungsi daripada yang
lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih
susah daripada berbicara?
Meski secara kasat mata mendengar
adalah hal yang gampang, namun nyatanya
banyak orang yang lebih suka
didengarkan daripada mendengarkan.
Mendengarkan merupakan bagian esensi
yang menentukan komunikasi efektif.
Tanpa kemampuan mendengar yang bagus,
biasanya akan muncul banyak masalah.
Yang sering terjadi, kita merasa bahwa
kitalah yang paling benar. Kita tidak
tertarik untuk mendengarkan opini yang
berbeda dan hanya tergantung pada cara
kita.
Selalu merasa benar, paling kompeten,
dan tidak pernah melakukan kesalahan.
Duh... malaikat kali! :-)
Jika kita selalu merasa bahwa diri kita
benar, dan cara kitalah yang paling
tepat, itu berarti kita tidak pernah
mendengarkan.
Ide dan opini kita sangat sukar untuk
diubah jika fakta tidak mendukung
keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta
pun kita mungkin hanya akan sekedar
meliriknya saja.
Mungkin saat ini kita nyaman dengan
cara kita, tapi untuk jangka waktu yg
panjang, orang-orang akan menolak dan
membenci kita.
Jika kita mau mulai mendengarkan
orang lain, maka suatu saat kita akan
menyadari kesalahan kita. Jawaban
untuk mengatasi sifat ini adalah
mengasah skill mendengar aktif.
Mendengar tidak selalu dengan tutup
mulut, tapi juga melibatkan partisipasi
aktif kita. Mendengar yang baik bukan
berharap datangnya giliran berbicara.
Mendengar adalah komitmen untuk
memahami pembicaraan dan perasaan lawan
bicara kita. Ini juga sebagai bentuk
penghargaan bahwa apa yang orang lain
bicarakan adalah bermanfaat untuk kita.
Pada saat yang sama kita juga bisa
mengambil manfaat yang maksimal dari
pembicaraan tersebut.
Seni mendengar dapat membangun sebuah
relationship. Jika kita melakukannya
dengan baik, orang-orang akan tertarik
dengan kita dan interaksi kita akan
semakin harmonis.
Berikut teknik mudah yang dapat
dipraktekkan oleh anda dengan sangat
wajar untuk menjadi seorang pendengar
yang baik :
1. Peliharalah kontak mata dengan baik.
Ini menunjukkan kepada lawan bicara
tentang keterbukaan dan kesungguhan
kita
2. Condongkan tubuh ke depan.
Ini menunjukkan ketertarikan kita
pada topik pembicaraan. Cara ini
juga akan mengingatkan kita untuk
memiliki sudat pandang yang lain,
yaitu tidak hanya fokus pada diri
kita.
3. Buat pertanyaan ketika ada hal yang
butuh klarifikasi atau ada informasi
baru yang perlu kita selidiki dari
lawan bicara kita.
4. Buat selingan pembicaraan yang
menarik. Hal ini bisa membuat
percakapan lebih hidup dan tidak
monoton.
5. Cuplik atau ulang beberapa kata
yang diucapkan oleh lawan bicara kita.
Ini menunjukkan bahwa kita memang
mendengarkan dengan baik hingga hapal
beberapa cuplikan kata.
6. Buatlah komitmen untuk memahami
apa yang ia katakan, meskipun kita tidak
suka atau marah. Dari sini kita akan
mengetahui nilai-nilai yang diterapkan
lawan bicara kita, yang mungkin berbeda
dengan nilai yang kita terapkan.
Dengan berusaha untuk memahami, bisa
jadi kita akan menemukan sudut pandang,
wawasan, persepsi atau kesadaran baru,
yang tidak terpikirkan oleh kita
sebelumnya.
Seorang pendengar yang baik sebenarnya
hampir sama menariknya dengan pembicara
yang baik. Jika kita selalu pada pola
yang benar untuk jangka waktu tertentu,
maka suatu saat kita akan merasakan
manfaatnya.
Prosesnya mungkin akan terasa lama dan
menjemukan, tapi lama-kelamaan akan
terasa berharganya upaya yang telah
kita lakukan. Kita akan merasa lebih
baik atas diri kita, hubungan kita,
teman-teman kita, anak-anak kita,
maupun pekerjaan.
Kesimpulan: Jadilah pendengar yang
baik, karena sifat ini bisa menjadi
kunci untuk mengembangkan pikiran
yang positif, dan merupakan salah satu
tangga anda untuk mencapai kesuksesan! :-)
Continue Reading
Banyak orang bisa 'berkata', namun
sedikit yang mau 'mendengar'.
Padahal jika kita mau kembali ke hukum
alam, seharusnya kita harus lebih
banyak mendengar daripada bicara.
Bukankah Tuhan memberi kita dua
telinga dan hanya satu mulut? :-)
Begitupun jika kita saksikan pada bayi
yang baru lahir. Indra pendengaran
lebih dulu berfungsi daripada yang
lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih
susah daripada berbicara?
Meski secara kasat mata mendengar
adalah hal yang gampang, namun nyatanya
banyak orang yang lebih suka
didengarkan daripada mendengarkan.
Mendengarkan merupakan bagian esensi
yang menentukan komunikasi efektif.
Tanpa kemampuan mendengar yang bagus,
biasanya akan muncul banyak masalah.
Yang sering terjadi, kita merasa bahwa
kitalah yang paling benar. Kita tidak
tertarik untuk mendengarkan opini yang
berbeda dan hanya tergantung pada cara
kita.
Selalu merasa benar, paling kompeten,
dan tidak pernah melakukan kesalahan.
Duh... malaikat kali! :-)
Jika kita selalu merasa bahwa diri kita
benar, dan cara kitalah yang paling
tepat, itu berarti kita tidak pernah
mendengarkan.
Ide dan opini kita sangat sukar untuk
diubah jika fakta tidak mendukung
keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta
pun kita mungkin hanya akan sekedar
meliriknya saja.
Mungkin saat ini kita nyaman dengan
cara kita, tapi untuk jangka waktu yg
panjang, orang-orang akan menolak dan
membenci kita.
Jika kita mau mulai mendengarkan
orang lain, maka suatu saat kita akan
menyadari kesalahan kita. Jawaban
untuk mengatasi sifat ini adalah
mengasah skill mendengar aktif.
Mendengar tidak selalu dengan tutup
mulut, tapi juga melibatkan partisipasi
aktif kita. Mendengar yang baik bukan
berharap datangnya giliran berbicara.
Mendengar adalah komitmen untuk
memahami pembicaraan dan perasaan lawan
bicara kita. Ini juga sebagai bentuk
penghargaan bahwa apa yang orang lain
bicarakan adalah bermanfaat untuk kita.
Pada saat yang sama kita juga bisa
mengambil manfaat yang maksimal dari
pembicaraan tersebut.
Seni mendengar dapat membangun sebuah
relationship. Jika kita melakukannya
dengan baik, orang-orang akan tertarik
dengan kita dan interaksi kita akan
semakin harmonis.
Berikut teknik mudah yang dapat
dipraktekkan oleh anda dengan sangat
wajar untuk menjadi seorang pendengar
yang baik :
1. Peliharalah kontak mata dengan baik.
Ini menunjukkan kepada lawan bicara
tentang keterbukaan dan kesungguhan
kita
2. Condongkan tubuh ke depan.
Ini menunjukkan ketertarikan kita
pada topik pembicaraan. Cara ini
juga akan mengingatkan kita untuk
memiliki sudat pandang yang lain,
yaitu tidak hanya fokus pada diri
kita.
3. Buat pertanyaan ketika ada hal yang
butuh klarifikasi atau ada informasi
baru yang perlu kita selidiki dari
lawan bicara kita.
4. Buat selingan pembicaraan yang
menarik. Hal ini bisa membuat
percakapan lebih hidup dan tidak
monoton.
5. Cuplik atau ulang beberapa kata
yang diucapkan oleh lawan bicara kita.
Ini menunjukkan bahwa kita memang
mendengarkan dengan baik hingga hapal
beberapa cuplikan kata.
6. Buatlah komitmen untuk memahami
apa yang ia katakan, meskipun kita tidak
suka atau marah. Dari sini kita akan
mengetahui nilai-nilai yang diterapkan
lawan bicara kita, yang mungkin berbeda
dengan nilai yang kita terapkan.
Dengan berusaha untuk memahami, bisa
jadi kita akan menemukan sudut pandang,
wawasan, persepsi atau kesadaran baru,
yang tidak terpikirkan oleh kita
sebelumnya.
Seorang pendengar yang baik sebenarnya
hampir sama menariknya dengan pembicara
yang baik. Jika kita selalu pada pola
yang benar untuk jangka waktu tertentu,
maka suatu saat kita akan merasakan
manfaatnya.
Prosesnya mungkin akan terasa lama dan
menjemukan, tapi lama-kelamaan akan
terasa berharganya upaya yang telah
kita lakukan. Kita akan merasa lebih
baik atas diri kita, hubungan kita,
teman-teman kita, anak-anak kita,
maupun pekerjaan.
Kesimpulan: Jadilah pendengar yang
baik, karena sifat ini bisa menjadi
kunci untuk mengembangkan pikiran
yang positif, dan merupakan salah satu
tangga anda untuk mencapai kesuksesan! :-)
Tempat Bahagia
| 0 comments
Dimana Letak Bahagia Anda?
"Tempat untuk berbahagia itu ada di
sini. Waktu untuk berbahagia itu kini.
Cara untuk berbahagia ialah dengan
membuat orang lain berbahagia"
-- Robert G. Ingersoll
apakah saat ini anda merasa bahagia?
Di mana letak kebahagiaan anda
sesungguhnya? Apakah pada moleknya
tubuh? ..Jelitanya rupa? Tumpukan
harta?
....atau barangkali punya mobil mewah &
tingginya jabatan?
Jika itu semua sudah Rizal dapatkan,
apakah anda bisa memastikan bahwa
anda *akan* bahagia?
Hari ini saya akan mengajak anda untuk
melihat, kalau limpahan harta tidak
selalu mengantarkan pada kebahagiaan
Dan ini kisah nyata...
Ada delapan orang miliuner yang memiliki
nasib kurang menyenangkan di akhir
hidupnya. Tahun 1923, para miliuner
berkumpul di Hotel Edge Water Beach
di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu,
mereka adalah kumpulan orang-orang yang
sangat sukses di zamannya.
Namun, tengoklah nasib tragis mereka 25
tahun sesudahnya! Saya akan menyebutnya
satu persatu :
=> Charles Schwab, CEO Bethlehem Steel,
perusahaan besi baja ternama waktu itu.
Dia mengalami kebangkrutan total,
hingga harus berhutang untuk membiayai
5 tahun hidupnya sebelum meninggal.
=> Richard Whitney, President New York
Stock Exchange. Pria ini harus
menghabiskan sisa hidupnya dipenjara
Sing Sing.
=> Jesse Livermore (raja saham "The
Great Bear" di Wall Street), Ivar
Krueger (CEO perusahaan hak cipta),
Leon Fraser (Chairman of Bank of
International Settlement), ketiganya
memilih mati bunuh diri.
=> Howard Hupson, CEO perusahaan gas
terbesar di Amerika Utara. Hupson
sakit jiwa dan meninggal di rumah
sakit jiwa.
=> Arthur Cutton, pemilik pabrik tepung
terbesar di dunia, meninggal di
negeri orang lain.
=> Albert Fall, anggota kabinet
presiden Amerika Serikat, meninggal
di rumahnya ketika baru saja keluar
dari penjara.
Kisah di atas merupakan bukti, bahwa
kekayaan yang melimpah bukan jaminan
akhir kehidupan yang bahagia!
Kebahagiaan memang menjadi faktor yang
begitu didambakan bagi semua orang.
Hampir segala tujuan muaranya ada pada
kebahagiaan. Kebanyakan orang baru bisa
merasakan *hidup* jika sudah menemukan
kebahagiaan.
Pertanyaannya, di mana kita bisa
mencari kebahagiaan?
Apakah di pusat pertokoan? Salon
kecantikan yg mahal? Restoran mewah?
Di Hawaii? di Paris? atau di mana?
Sesungguhnya, kebahagiaan itu tdk perlu
dicari kemana-mana... karena ia ada
di hati setiap manusia.
Carilah kebahagiaan dalam hatimu!
Telusuri 'rasa' itu dalam kalbumu!
Percayalah, ia tak akan lari kemana-mana...
Hari ini saya akan berbagi tips
bagaimana kita sesungguhnya bisa
mendapatkan kebahagiaan *setiap hari*.
Berikut adalah tips yang bisa anda
lakukan:
1. Mulailah Berbagi!
Ciptakan suasana bahagia dengan cara
berbagi dengan orang lain. Dengan cara
berbagi akan menjadikan hidup kita
terasa lebih berarti.
2. Bebaskan hati dari rasa benci,
bebaskan pikiran dari segala
kekhawatiran.
Menyimpan rasa benci, marah atau dengki
hanya akan membuat hati merasa tidak
nyaman dan tersiksa.
3. Murahlah dalam memaafkan!
Jika ada orang yang menyakiti, jangan
balik memaki-maki. Mendingan berteriak
"Hey! Kamu sudah saya maafkan!!".
Dengan memiliki sikap demikian, hati
kita akan menjadi lebih tenang, dan
amarah kita bisa hilang. Tidak percaya?
Coba saja! Saya sering melakukannya. :-)
4. Lakukan sesuatu yang bermakna.
Hidup di dunia ini hanya sementara.
Lebih baik anda gunakan setiap waktu
dan kesempatan yang ada untuk melakukan
hal-hal yang bermakna, untuk diri
sendiri, keluarga, dan orang lain.
Dengan cara seperti ini maka
kebahagiaan anda akan bertambah dan
terus bertambah.
5. Dan yang terakhir, anda jangan
terlalu banyak berharap pada orang
lain, nanti anda akan kecewa!
Ingat, kebahagiaan merupakan tanggung
jawab masing-masing, bukan tanggung
jawab teman, keluarga, kekasih, atau
orang lain.
Lebih baik kita perbanyak harap hanya
kepada Yang Maha Kasih dan Kaya.
Karena Dia-lah yang menciptakan kita,
dan Dia-lah yang menciptakan segala
'rasa', termasuk rasa bahagia yang
selalu kita inginkan. ^_^
Continue Reading
"Tempat untuk berbahagia itu ada di
sini. Waktu untuk berbahagia itu kini.
Cara untuk berbahagia ialah dengan
membuat orang lain berbahagia"
-- Robert G. Ingersoll
apakah saat ini anda merasa bahagia?
Di mana letak kebahagiaan anda
sesungguhnya? Apakah pada moleknya
tubuh? ..Jelitanya rupa? Tumpukan
harta?
....atau barangkali punya mobil mewah &
tingginya jabatan?
Jika itu semua sudah Rizal dapatkan,
apakah anda bisa memastikan bahwa
anda *akan* bahagia?
Hari ini saya akan mengajak anda untuk
melihat, kalau limpahan harta tidak
selalu mengantarkan pada kebahagiaan
Dan ini kisah nyata...
Ada delapan orang miliuner yang memiliki
nasib kurang menyenangkan di akhir
hidupnya. Tahun 1923, para miliuner
berkumpul di Hotel Edge Water Beach
di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu,
mereka adalah kumpulan orang-orang yang
sangat sukses di zamannya.
Namun, tengoklah nasib tragis mereka 25
tahun sesudahnya! Saya akan menyebutnya
satu persatu :
=> Charles Schwab, CEO Bethlehem Steel,
perusahaan besi baja ternama waktu itu.
Dia mengalami kebangkrutan total,
hingga harus berhutang untuk membiayai
5 tahun hidupnya sebelum meninggal.
=> Richard Whitney, President New York
Stock Exchange. Pria ini harus
menghabiskan sisa hidupnya dipenjara
Sing Sing.
=> Jesse Livermore (raja saham "The
Great Bear" di Wall Street), Ivar
Krueger (CEO perusahaan hak cipta),
Leon Fraser (Chairman of Bank of
International Settlement), ketiganya
memilih mati bunuh diri.
=> Howard Hupson, CEO perusahaan gas
terbesar di Amerika Utara. Hupson
sakit jiwa dan meninggal di rumah
sakit jiwa.
=> Arthur Cutton, pemilik pabrik tepung
terbesar di dunia, meninggal di
negeri orang lain.
=> Albert Fall, anggota kabinet
presiden Amerika Serikat, meninggal
di rumahnya ketika baru saja keluar
dari penjara.
Kisah di atas merupakan bukti, bahwa
kekayaan yang melimpah bukan jaminan
akhir kehidupan yang bahagia!
Kebahagiaan memang menjadi faktor yang
begitu didambakan bagi semua orang.
Hampir segala tujuan muaranya ada pada
kebahagiaan. Kebanyakan orang baru bisa
merasakan *hidup* jika sudah menemukan
kebahagiaan.
Pertanyaannya, di mana kita bisa
mencari kebahagiaan?
Apakah di pusat pertokoan? Salon
kecantikan yg mahal? Restoran mewah?
Di Hawaii? di Paris? atau di mana?
Sesungguhnya, kebahagiaan itu tdk perlu
dicari kemana-mana... karena ia ada
di hati setiap manusia.
Carilah kebahagiaan dalam hatimu!
Telusuri 'rasa' itu dalam kalbumu!
Percayalah, ia tak akan lari kemana-mana...
Hari ini saya akan berbagi tips
bagaimana kita sesungguhnya bisa
mendapatkan kebahagiaan *setiap hari*.
Berikut adalah tips yang bisa anda
lakukan:
1. Mulailah Berbagi!
Ciptakan suasana bahagia dengan cara
berbagi dengan orang lain. Dengan cara
berbagi akan menjadikan hidup kita
terasa lebih berarti.
2. Bebaskan hati dari rasa benci,
bebaskan pikiran dari segala
kekhawatiran.
Menyimpan rasa benci, marah atau dengki
hanya akan membuat hati merasa tidak
nyaman dan tersiksa.
3. Murahlah dalam memaafkan!
Jika ada orang yang menyakiti, jangan
balik memaki-maki. Mendingan berteriak
"Hey! Kamu sudah saya maafkan!!".
Dengan memiliki sikap demikian, hati
kita akan menjadi lebih tenang, dan
amarah kita bisa hilang. Tidak percaya?
Coba saja! Saya sering melakukannya. :-)
4. Lakukan sesuatu yang bermakna.
Hidup di dunia ini hanya sementara.
Lebih baik anda gunakan setiap waktu
dan kesempatan yang ada untuk melakukan
hal-hal yang bermakna, untuk diri
sendiri, keluarga, dan orang lain.
Dengan cara seperti ini maka
kebahagiaan anda akan bertambah dan
terus bertambah.
5. Dan yang terakhir, anda jangan
terlalu banyak berharap pada orang
lain, nanti anda akan kecewa!
Ingat, kebahagiaan merupakan tanggung
jawab masing-masing, bukan tanggung
jawab teman, keluarga, kekasih, atau
orang lain.
Lebih baik kita perbanyak harap hanya
kepada Yang Maha Kasih dan Kaya.
Karena Dia-lah yang menciptakan kita,
dan Dia-lah yang menciptakan segala
'rasa', termasuk rasa bahagia yang
selalu kita inginkan. ^_^
Menguasai Kecerdasan Emosi
| 0 comments
Kuasai Kecerdasan Emosi Anda!
"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah.
Tetapi, marah pada orang yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan
dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah."
-- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.
Mampu menguasai emosi, seringkali orang
menganggap remeh pada masalah ini.
Padahal, kecerdasan otak saja tidak
cukup menghantarkan seseorang mencapai
kesuksesan.
Justru, pengendalian emosi yang baik
menjadi faktor penting penentu
kesuksesan hidup seseorang.
Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran
mental dari seseorang yang cerdas dalam
menganalisa, merencanakan dan
menyelesaikan masalah, mulai dari yang
ringan hingga kompleks.
Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa
memahami, mengenal, dan memilih
kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang memiliki kecerdasan emosi
bisa memahami orang lain dengan baik
dan membuat keputusan dengan bijak.
Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait
erat dengan bagaimana seseorang dapat
mengaplikasikan apa yang ia pelajari
tentang kebahagiaan, mencintai dan
berinteraksi dengan sesamanya.
Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan
bertanggung jawab dalam segala hal yang
terjadi dalam hidupnya sebagai bukti
tingginya kecerdasan emosi yang
dimilikinya.
Kecerdasan emosi lebih terfokus pada
pencapaian kesuksesan hidup yang
*tidak tampak*.
Kesuksesan bisa tercapai ketika
seseorang bisa membuat kesepakatan
dengan melibatkan emosi, perasaan dan
interaksi dengan sesamanya.
Terbukti, pencapaian kesuksesan secara
materi tidak menjamin kepuasan hati
seseorang.
Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang
juga dikenal dengan sebutan "EQ"),
dikenalkan melalui pasar dunia.
Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang
untuk mengatasi dan menggunakan emosi
secara tepat dalam setiap bentuk
interaksi lebih dibutuhkan daripada
kecerdasan otak (IQ) seseorang.
Sekarang, mari kita lihat, bagaimana
emosi bisa mengubah segala keterbatasan
menjadi hal yang luar biasa....
Seorang miliuner kaya di Amerika
Serikat, Donald Trump, adalah contoh
apik dalam hal ini. Di tahun 1980
hingga 1990, Trump dikenal sebagai
pengusaha real estate yang cukup
sukses, dengan kekayaan pribadi yang
diperkirakan sebesar satu miliar US
dollar.
Dua buku berhasil ditulis pada puncak
karirnya, yaitu "The Art of The Deal
dan Surviving at the Top". Namun jalan
yang dilalui Trump tidak selalu
mulus...
Rizal ingat depresi yang melanda dunia
di akhir tahun 1990? Pada saat itu
harga saham properti pun ikut anjlok
dengan drastis. Hingga dalam waktu
semalam, kehidupan Trump menjadi sangat
berkebalikan.
Trump yang sangat tergantung pada
bisnis propertinya ini harus menanggung
hutang sebesar 900 juta US Dollar!
Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi
kebangkrutannya.
Beberapa temannya yang mengalami nasib
serupa berpikir bahwa inilah akhir
kehidupan mereka, hingga benar-benar
mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh
diri.
Di sini kecerdasan emosi Trump
benar-benar diuji. Bagaimana tidak,
ketika ia mengharap simpati dari mantan
istrinya, ia justru diminta memberikan
semua harta yang tersisa sebagai ganti
rugi perceraian mereka.
Orang-orang yang dianggap sebagai teman
dekatnya pun pergi meninggalkannya
begitu saja. Alasan yang sangat
mendukung bagi Trump untuk putus asa
dan menyerah pada hidup. Namun itu
tidak dilakukannya.
Trump justru memandang bahwa ini
kesempatan untuk bekerja dan mengubah
keadaan. Meski secara finansial ia
telah kehilangan segalanya, namun ada
"intangible asset" yang tetap
dimilikinya.
Ya, Trump memiliki pengalaman dan
pemahaman bisnis yang kuat, yang jauh
lebih berharga dari semua hartanya yang
pernah ada!
Apa yang terjadi selanjutnya?
Fantastis, enam bulan kemudian Trump
sudah berhasil membuat kesepakatan
terbesar dalam sejarah bisnisnya.
Tiga tahun berikutnya, Trump mampu
mendapat keuntungan sebesar US$3
Milliar. Ia pun berhasil menulis
kembali buku terbarunya yang diberi
judul "The Art of The Comeback".
Dalam bukunya ini Trump bercerita
bagaimana kebangkrutan yang menimpanya
justru menjadikannya lebih bijaksana,
kuat dan fokus daripada sebelumnya.
Bahkan ia berpikir, jika saja musibah
itu tidak terjadi, maka ia tidak akan
pernah tahu teman sejatinya dan tidak
akan menjadikannya lebih kaya dari yang
sebelumnya. Luar biasa bukan? :-)
Kecerdasan Emosi memberikan seseorang
keteguhan untuk bangkit dari kegagalan,
juga mendatangkan kekuatan pada
seseorang untuk berani menghadapi
ketakutan.
Tidak sama halnya seperti kecerdasan
otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir
pada setiap org & bisa dikembangkan.
Berikut beberapa tips bagaimana cara
mengasah kecerdasan emosi:
1. Selalu hidup dengan keberanian.
Latihan dan berani mencoba hal-hal baru
akan memberikan beragam pengalaman dan
membuka pikiran dengan berbagai
kemungkinan lain dalam hidup.
2. Selalu bertanggung jawab dalam
segala hal.
Ini akan menjadi jalan untuk bisa
mendapatkan kepercayaan orang lain dan
mengendalikan kita untuk tidak mudah
menyerah. "being accountable is being
dependable"
3. Berani keluar dari zona nyaman.
Mencoba keluar dari zona nyaman akan
membuat kita bisa mengeksplorasi banyak
hal.
4. Mengenali rasa takut dan mencoba
untuk menghadapinya.
Melakukan hal ini akan membangun rasa
percaya diri dan dapat menjadi jaminan
bahwa segala sesuatu pasti ada
solusinya.
5. Bersikap rendah hati.
Mau mengakui kesalahan dalam hidup
justru dapat meningkatkan harga diri
kita.
So, kuasailah kecerdasan emosi !
Karena mengendalikan emosi merupakan
salah satu faktor penting yang bisa
mengendalikan menuju sukses dan
juga menikmati warna-warni kehidupan. :-)
Continue Reading
"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah.
Tetapi, marah pada orang yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan
dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah."
-- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.
Mampu menguasai emosi, seringkali orang
menganggap remeh pada masalah ini.
Padahal, kecerdasan otak saja tidak
cukup menghantarkan seseorang mencapai
kesuksesan.
Justru, pengendalian emosi yang baik
menjadi faktor penting penentu
kesuksesan hidup seseorang.
Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran
mental dari seseorang yang cerdas dalam
menganalisa, merencanakan dan
menyelesaikan masalah, mulai dari yang
ringan hingga kompleks.
Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa
memahami, mengenal, dan memilih
kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang memiliki kecerdasan emosi
bisa memahami orang lain dengan baik
dan membuat keputusan dengan bijak.
Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait
erat dengan bagaimana seseorang dapat
mengaplikasikan apa yang ia pelajari
tentang kebahagiaan, mencintai dan
berinteraksi dengan sesamanya.
Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan
bertanggung jawab dalam segala hal yang
terjadi dalam hidupnya sebagai bukti
tingginya kecerdasan emosi yang
dimilikinya.
Kecerdasan emosi lebih terfokus pada
pencapaian kesuksesan hidup yang
*tidak tampak*.
Kesuksesan bisa tercapai ketika
seseorang bisa membuat kesepakatan
dengan melibatkan emosi, perasaan dan
interaksi dengan sesamanya.
Terbukti, pencapaian kesuksesan secara
materi tidak menjamin kepuasan hati
seseorang.
Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang
juga dikenal dengan sebutan "EQ"),
dikenalkan melalui pasar dunia.
Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang
untuk mengatasi dan menggunakan emosi
secara tepat dalam setiap bentuk
interaksi lebih dibutuhkan daripada
kecerdasan otak (IQ) seseorang.
Sekarang, mari kita lihat, bagaimana
emosi bisa mengubah segala keterbatasan
menjadi hal yang luar biasa....
Seorang miliuner kaya di Amerika
Serikat, Donald Trump, adalah contoh
apik dalam hal ini. Di tahun 1980
hingga 1990, Trump dikenal sebagai
pengusaha real estate yang cukup
sukses, dengan kekayaan pribadi yang
diperkirakan sebesar satu miliar US
dollar.
Dua buku berhasil ditulis pada puncak
karirnya, yaitu "The Art of The Deal
dan Surviving at the Top". Namun jalan
yang dilalui Trump tidak selalu
mulus...
Rizal ingat depresi yang melanda dunia
di akhir tahun 1990? Pada saat itu
harga saham properti pun ikut anjlok
dengan drastis. Hingga dalam waktu
semalam, kehidupan Trump menjadi sangat
berkebalikan.
Trump yang sangat tergantung pada
bisnis propertinya ini harus menanggung
hutang sebesar 900 juta US Dollar!
Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi
kebangkrutannya.
Beberapa temannya yang mengalami nasib
serupa berpikir bahwa inilah akhir
kehidupan mereka, hingga benar-benar
mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh
diri.
Di sini kecerdasan emosi Trump
benar-benar diuji. Bagaimana tidak,
ketika ia mengharap simpati dari mantan
istrinya, ia justru diminta memberikan
semua harta yang tersisa sebagai ganti
rugi perceraian mereka.
Orang-orang yang dianggap sebagai teman
dekatnya pun pergi meninggalkannya
begitu saja. Alasan yang sangat
mendukung bagi Trump untuk putus asa
dan menyerah pada hidup. Namun itu
tidak dilakukannya.
Trump justru memandang bahwa ini
kesempatan untuk bekerja dan mengubah
keadaan. Meski secara finansial ia
telah kehilangan segalanya, namun ada
"intangible asset" yang tetap
dimilikinya.
Ya, Trump memiliki pengalaman dan
pemahaman bisnis yang kuat, yang jauh
lebih berharga dari semua hartanya yang
pernah ada!
Apa yang terjadi selanjutnya?
Fantastis, enam bulan kemudian Trump
sudah berhasil membuat kesepakatan
terbesar dalam sejarah bisnisnya.
Tiga tahun berikutnya, Trump mampu
mendapat keuntungan sebesar US$3
Milliar. Ia pun berhasil menulis
kembali buku terbarunya yang diberi
judul "The Art of The Comeback".
Dalam bukunya ini Trump bercerita
bagaimana kebangkrutan yang menimpanya
justru menjadikannya lebih bijaksana,
kuat dan fokus daripada sebelumnya.
Bahkan ia berpikir, jika saja musibah
itu tidak terjadi, maka ia tidak akan
pernah tahu teman sejatinya dan tidak
akan menjadikannya lebih kaya dari yang
sebelumnya. Luar biasa bukan? :-)
Kecerdasan Emosi memberikan seseorang
keteguhan untuk bangkit dari kegagalan,
juga mendatangkan kekuatan pada
seseorang untuk berani menghadapi
ketakutan.
Tidak sama halnya seperti kecerdasan
otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir
pada setiap org & bisa dikembangkan.
Berikut beberapa tips bagaimana cara
mengasah kecerdasan emosi:
1. Selalu hidup dengan keberanian.
Latihan dan berani mencoba hal-hal baru
akan memberikan beragam pengalaman dan
membuka pikiran dengan berbagai
kemungkinan lain dalam hidup.
2. Selalu bertanggung jawab dalam
segala hal.
Ini akan menjadi jalan untuk bisa
mendapatkan kepercayaan orang lain dan
mengendalikan kita untuk tidak mudah
menyerah. "being accountable is being
dependable"
3. Berani keluar dari zona nyaman.
Mencoba keluar dari zona nyaman akan
membuat kita bisa mengeksplorasi banyak
hal.
4. Mengenali rasa takut dan mencoba
untuk menghadapinya.
Melakukan hal ini akan membangun rasa
percaya diri dan dapat menjadi jaminan
bahwa segala sesuatu pasti ada
solusinya.
5. Bersikap rendah hati.
Mau mengakui kesalahan dalam hidup
justru dapat meningkatkan harga diri
kita.
So, kuasailah kecerdasan emosi !
Karena mengendalikan emosi merupakan
salah satu faktor penting yang bisa
mengendalikan menuju sukses dan
juga menikmati warna-warni kehidupan. :-)
MUFAKAT IV Tingkat Nasional Dimeriahkan oleh WALI BAND
Friday, July 22, 2011 | 0 comments
WALI SEMARAKKAN MUFAKaT
Jum’at sore, Tgl. 22 Juli 2011 pkl. 14.00 wita manuasia menyemut dikomplek kota santri Pancor Lombok Timur tempat dilaksanakannya MUFAKat IV Tingkat Nasional.
Kehadiran Wali Band memang ditunggu-tungu sejak awal pelaksanaan MUFAKat. Tidak heran jika pengunjung setiap hari ramai karena terlalu ngevan dengan Wali.
Mukhlis dan Oki misalnya yang datang dari Lombok Tengah bercerita kalau dirinya setiap hari sengaja datang hanya untuk bisa melihat secara langsung pertunjukan dan melihat langsung pementasan Wali band yang sengaja didatangkan ditempat acara Mufakat dengan secara gratis. Rugi dong tidak nonton, ini kan sekali dalam seumur hidup saya kalau bisa nonton lagi akunya gembira.
Mu’awanah seorang penggemar Wali dari Rensing yang tidak dapat menonton pertunjukan kemarin menyatakan kekesalannya jika dirinya tidak pernah dapat informasi tentang hadirnya Wali Band kemarin.
Sebelum personil Wali ditampilkan, oleh panitia sengaja menampilkan finalis debat bahasa Arab dari kontingen Jawa Timur berhadapan dengan Kontingen Sumatra, lalu kemudia barulah ditampilkan penyanyi andalan grup Wali.
Sekitar pkl. 17.30 wita konserpun berakhir dengan tenang dan penontonpun puas. Rombongan Wali band kemudian diberangkatkan ke Komplek Haromain Narmada Lombok Barat sekitar pkl. 18.30 dengan pengawalan polisi.
Continue Reading
Jum’at sore, Tgl. 22 Juli 2011 pkl. 14.00 wita manuasia menyemut dikomplek kota santri Pancor Lombok Timur tempat dilaksanakannya MUFAKat IV Tingkat Nasional.
Kehadiran Wali Band memang ditunggu-tungu sejak awal pelaksanaan MUFAKat. Tidak heran jika pengunjung setiap hari ramai karena terlalu ngevan dengan Wali.
Mukhlis dan Oki misalnya yang datang dari Lombok Tengah bercerita kalau dirinya setiap hari sengaja datang hanya untuk bisa melihat secara langsung pertunjukan dan melihat langsung pementasan Wali band yang sengaja didatangkan ditempat acara Mufakat dengan secara gratis. Rugi dong tidak nonton, ini kan sekali dalam seumur hidup saya kalau bisa nonton lagi akunya gembira.
Mu’awanah seorang penggemar Wali dari Rensing yang tidak dapat menonton pertunjukan kemarin menyatakan kekesalannya jika dirinya tidak pernah dapat informasi tentang hadirnya Wali Band kemarin.
Sebelum personil Wali ditampilkan, oleh panitia sengaja menampilkan finalis debat bahasa Arab dari kontingen Jawa Timur berhadapan dengan Kontingen Sumatra, lalu kemudia barulah ditampilkan penyanyi andalan grup Wali.
Sekitar pkl. 17.30 wita konserpun berakhir dengan tenang dan penontonpun puas. Rombongan Wali band kemudian diberangkatkan ke Komplek Haromain Narmada Lombok Barat sekitar pkl. 18.30 dengan pengawalan polisi.
Musabaqah Fahmi Kutubit Turats ( MUFAKAT ) IV Tingkat Nasional
| 0 comments
MUFAKAT IV TINGKAT NASIONAL DI YAYASAN PENDIDIKAN HAMZANWADI PONDOK PESANTREN DARUNNAHDLATAIN NAHDLATUL WATHAN (YPH PPD NW)PANCOR
19-24 Juli 2011
Musabaqah Fahmi Kutubit Turats ( MUFAKAT ) IV Tingkat Nasional secara resmi dibuka Menteri Agama RI yang diwakili Kepala Badan Litbang dan Diklat Prof. DR. H. Abdul Jamil, MA.
DR. KH. Muhammad Zainul Majdi, MA sebagai tuan rumah sekaligus atas nama Gubernur NTB menyampaikan selamat datang ” Ahlan Wa Sahlan ” kepada seluruh kontingen 33 Provinsi di Pondok Pesantren Darunnahdlatain NW Pancor yang sejak tanggal 17 Juli kemarin sudah mulai berdatangan di komplek ini. Beliu menuturkan kalau dirinya pernah sebagai santri dari tahun 1985-1991 di Pondok pesantren ini. Seandainya Mufakat dulu ada, mungkin saya yang pertama tampil sebagai peserta, kata beliau.
Sebagai akhir pidatonya beliau menitip pesan, jadikanlah Pondok Pesantren sebagai wadah yang terbaik dan bukan sebaliknya menjadikannya sebagai tempat atau camp-camp yang tidak bertanggungjawab, menepis pernyataan sebagian orang yang menyatakan pesantren adalah tempat teroris.
Sementara Menteri Agama yang dibacakan sambutannya oleh Kabalitbang dan diklat menyampaikan pentingnya pesantren karena masih terlihat sistim pendidikan tertua di Indonesia. Pondok pesantren adalah sebuah institusi atau kampus yang mendalami kitab-kitab kuning yang memperlihatkan kemurnian agama.
Pondok Pesantren yang tercatat di Kementerian Agama RI sebanyak 25 ribu lebih pesantren dengan jumlah santri 3.652.083 jiwa dan kesemuanya adalah swasta kata beliau.
Sebagai akhir sambutannya, beliau menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTB dan Kanwil kemenag Provinsi NTB yang sudah bersedia sebagai tuan rumah Mufakat IV tingkat nasional tahun ini. Dan pembukaan Mufakat ditandai dengan pemukulan bedug oleh Kabalitbang dan Diklat Pusat didampingi DR.Tuan Guru Bajang KH.M.Zainul Majdi,MA (Gubernur NTB).
Continue Reading
19-24 Juli 2011
Musabaqah Fahmi Kutubit Turats ( MUFAKAT ) IV Tingkat Nasional secara resmi dibuka Menteri Agama RI yang diwakili Kepala Badan Litbang dan Diklat Prof. DR. H. Abdul Jamil, MA.
DR. KH. Muhammad Zainul Majdi, MA sebagai tuan rumah sekaligus atas nama Gubernur NTB menyampaikan selamat datang ” Ahlan Wa Sahlan ” kepada seluruh kontingen 33 Provinsi di Pondok Pesantren Darunnahdlatain NW Pancor yang sejak tanggal 17 Juli kemarin sudah mulai berdatangan di komplek ini. Beliu menuturkan kalau dirinya pernah sebagai santri dari tahun 1985-1991 di Pondok pesantren ini. Seandainya Mufakat dulu ada, mungkin saya yang pertama tampil sebagai peserta, kata beliau.
Sebagai akhir pidatonya beliau menitip pesan, jadikanlah Pondok Pesantren sebagai wadah yang terbaik dan bukan sebaliknya menjadikannya sebagai tempat atau camp-camp yang tidak bertanggungjawab, menepis pernyataan sebagian orang yang menyatakan pesantren adalah tempat teroris.
Sementara Menteri Agama yang dibacakan sambutannya oleh Kabalitbang dan diklat menyampaikan pentingnya pesantren karena masih terlihat sistim pendidikan tertua di Indonesia. Pondok pesantren adalah sebuah institusi atau kampus yang mendalami kitab-kitab kuning yang memperlihatkan kemurnian agama.
Pondok Pesantren yang tercatat di Kementerian Agama RI sebanyak 25 ribu lebih pesantren dengan jumlah santri 3.652.083 jiwa dan kesemuanya adalah swasta kata beliau.
Sebagai akhir sambutannya, beliau menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTB dan Kanwil kemenag Provinsi NTB yang sudah bersedia sebagai tuan rumah Mufakat IV tingkat nasional tahun ini. Dan pembukaan Mufakat ditandai dengan pemukulan bedug oleh Kabalitbang dan Diklat Pusat didampingi DR.Tuan Guru Bajang KH.M.Zainul Majdi,MA (Gubernur NTB).
Prinsip dan Konsep-konsep Tentang Organisme Pada Tahap Populasi
| 0 comments
A. Pengertian populasi
Odum (1998) mendefinisikan populasi sebagai kelompok kolektif organismee-organismee yang berasal dari species yang sama yang menduduki ruang atau tempat tertentu, memiliki ciri atau sifat tertentu yang bukan merupakan sifat dari individu. Beberapa sifat itu adalah kerapatan, natalitas (laju kelahiran), mortalitas (laju kematian), penyebaran umum, potensi biotik, disperse, dan bentuk pertumbuhan atau perkembangan. Populasi juga memiliki sifat-sifat genetik yang secara langsung berkaitan dengan ekologinya yaitu sifat adaptif, sifat keserasian reproduktif dan ketahanan.
Beberapa sifat Kelompok Populasi (bukan individu)
1. Densitas populasi (population dencity) 7. Bentuk &fluktuasi pertumbuhan
2. Populasi selalu berubah (Rate population) 8. Berstruktur& beragregasi
3. Natalitas populasi (natality) 9. Berisolasi & Teritorialitas
4. Mortalitas populasi (mortality)
5. Berdistribusi umur
6. Potensi biologis & Ketahanan lingkungan
B. Kepadatan dan kerapatan populasi dan indeks jumlah relatif
Istilah kepadatan biasanya digunakan untuk hewan dan manusia, sedangkan istilah kerapatan untuk tumbuhan. Kepadatan menunjukkan hubungan antara jumlah individu (dalam populasi) dalam ruang yang ditempati pada waktu tertentu. Misalnya 200 pohoh per hektar. Harap diingat bahwa perhitungan jumlah terlalau mementingkan arti organisme kecil sedangkan biomasa terlalu membesarkan arti organisme besar, sedangkan komponen arus energi memberikan indeks yang lebih baik untuk membandingkan populasi mana saja dalam ekosistem
Dalam peraktik sering kali lebih penting mengetahui apakah suatu populasi berubah (bertambah / berkurang) dari pada mengetahui jumlah populasi pada suatu saat. Dalam hal ini jumlah relatif bermanfaat bagi hubungannyadengan waktu misalny jumlah burung yang terlihat setiap jam. Kesukaran untuk mengukur kepadatan populasi ialah organisme tidak tersebar merata, akan tetapi tersebar tidak merata atau berkelompok , oleh karena itu dalam mengambil sampel penelitian kepadatan populasi harus berhati-hati.
Di daerah everglade florida kerapatan atau kepadatan ikan kecil paada keseluruhan arca pada musim panas menurun. Tetapi kepadatan ekologi naik pada waktu permukaaan air surut. Hal ini disebabkan oleh jumlah ikan yang berjubel dalam air yang sempit. Burung bangau mengatur waktu bertelurnya sedemikian rupa sehingga pada waktu menetas bertepatan dengan kepadatan ekologi mencapai puncak atau dengan kata lain persediaan makanan maksimum bertepatan dengan permintaan makanan yang maksimum karena anak sedang tumbuh. sehingga dengan keadaan ini memberi kemudahan kepada induk bangau untuk menangkap ikan sebagiai makanan anaknya.
Perbedaan antara kepadatan kasar dengan kepadatan ekologi dapat di gambarkan dengan concoh berikut:
perkiraan IV I
kepadatan
ikan
II
III
(Bulan)
Keterangan: I = kepdatan ekologi
II = kepadatan kasar
III = permukaan air
IV = bangau mulai bertelur
C. Konsep dasar tentang laju (rates)
Karena populasi merupakan kesatuan yang selalu berubah. Kita tidak hanya tertarik pada ukuran dan komposisi pada suatu saat, tetapi juga bagaimana populasi berubah.
Beberapa sifat khas penting yang berkaitan dengan perubahan populasi ialah laju (rates). Suatu laju didapat dengan membagi perubahan dengan periode waktu berlangsugnya perubahan. Jumlah kelahiran per tahun = laju kelahiran (birth rates). Terminologi laju/rates tersebut menunjukkan kecepatan perubahan sesuatu pada suatu waktu.
Dalam membahas angka rata-rata perubahan populasi notasi standar adalah ∆N/∆t (N = besar populasi, t = waktu). Untuk laju suatu saat/waktu = dN/dt.
jumlah
tawon
(ribuan) B
A
N
pertambahan
tawon per- minggu B
A
∆N
∆t
Waktu (minggu)
GAMBAR 7.2. kurva pertumbuhan populasi (atas), kurva laju pertumbuhan (bawah) dari dua koloni tawon.
Kurva pertumbuhan bntuk S dan laju pertumbuhan bentuk udang , karakteristik untuk populasi tahap pionir (permulaan). Untuk mudahnya lazim dipakai singkatan perubahan dengan simbol ∆ (delta).
N = perubahan jumlah
N/t = laju rata-rata perubahan jumlah per satuan waktu
N/N.t = laju pertumbuhan per wwaktu per organisme
Kita terkadang tidak hanya tertarik pada rata-rata pertumbuhan persatuan waktu tetapi juga pada laju pertumbuhan teoritis pada suatu saat, maka t = 0, dalam keadaaan ini umumnya ∆ diganti dengan d.
dN/dt = Laju pertumbuhan jumlah pada suatu saat.
dN/N.dt = Laju pertumbuhan jumlah per waktu per individu pada suatu saat
contoh :
Populasi protozoa (50) sedang tumbuh dengan mitosis. Dan 50 menjadi 150 setelah 1 jam. Berapa besar laju pertumbuhan per jam per individu ?
jawab :
N = 50
N = 100
N/t = 100/Jam
N/N.t = 2/jam/individu atau 200% per jam/ individu
Kepadatan populasi dirumuskan:
Dimana: D = densitas
N = Number (jumlah)
S = Space (ruang)
Kerapatan kotor (Crude Density) adalah jumlah (atau biomasa) persatuan areal seluruhnya.
Kerapatan ekologi atau kerapatan jenis jumlah (biomasa) per satuan ruang habitat (ruang yang tersedia yang benar-benar dapat diduduki oleh populasi).
C.1. Natalitas (Angka kelahiran)
Natalitas merupakan kemampuan populasi untuk tumbuh, laju natalitas/birth rate pada demografi diperoleh dengan kelahiran, menetas atau berkecambah, pembelahan dan sebagainya.
Natalitas ekologik atau natalitas sebenarnya atau biasa hanya disebut natalitas adalah kenaikan populasi dalam keadaan sebenarnya. Harganya tidak tetap tergantung keadaan lingkungan.
Rumus laju natalitas :
Dimana: B = laju kelahiran
ΔNn = banyaknya kelahiran
Δt = waktu
Laju kelahiran per satuan populasi :
Dimana: b = laju kelahiran per satuan populasi
ΔNn = banyaknya kelahiran
Δt = waktu
N = jumlah populasi seluruhnya
Natalitas absolut = Nn
t Nn = ∑ individu baru
Natalitas Spesifik = Nn ∆t = waktu tertntu
N.∆t
Harga laju natalitas selalu > 0 dan tidak pernah negatif. Sedangkan N dapat positif maupun negatif, karena melibatkan natalitas, mortalitas, emigrasi, imigrasi dan sebagainya
C.2. Mortalitas (Angka kematian)
Mortalitas adalah angka kematian dalam populasi. Laju mertalitas adalah laju kematian dalam demografi ialah jumlah individu yang mati dalam satu satuan waktu.
Mortalitas ekologik yaitu mortalitas nyata / realita, yaitu jumlah individu yang mati dalam keadaan lingkungan yang sebenarnya , harganya tidak tetap tergantung pada keadaan lingkungan.
Mortalitas minimum (teoritis) adalah kehilangan individu dari populasi dalam keadaan lingkungan yang ideal dan harganya tetap.
Mortalitas dan natalitas bervariasi menurut umur, terutama organisme berderajat tinggi. Menurut ito (1959), bentuk kurva survivorship berkaitan dengan perlindungan induk terhadap anaknya. Pada tawon madu dan burung robin yang
memelihara anaknya, bentuk kurva kurang cekung (concave).Jika dibandingkan dengan bentuk kurva ikan dan belalang yang tidak memelihara dan melindungi anaknya.
Bentuk kurva survivorship dipengaruhi oleh densitas, populasi dengan densitas tinggi bentuk kurva lebih cekung dari pada populasi dengan densitas rendah.
Menurut ahli/pakar ekologi, peledakan populasi manusia tidak merupakan ancaman yang gawat bagi kehidupan manusia, tetapi ancaman bagi mutu kehidupan perseorangan.
Manusia beradab telah meningkatkan longevity ekologisnya karena perbaikan makanan, kesehatan, sehingga kurva mortalitas mendekati kurva mortalitas minimum yang bersudut tajam, tetapi jelas mnusia tidak bisa meningkatkan longevity maksimum fisiologinya, karena itu hampir tidak ada manusia yang berumur lebih dari 100 tahun.
A = Tipe cembung (convex), mortalitas tinggi waktu mendekati akhir kehidupan.
B1 = Tipe tangga,laju kehidupan mengalami perubahan drastis pada peralihan dari tingkat perkembangan kehidupan.
B2 = Kurva teoritis, brupa garis lurus.
B3 = Tipe agak sigmoid.
C = Tipe cekung (concave), mortalitas tinggi pada usia muda.
D. Penyebaran umur populasi
Pola penyebaran umur merupakan sifat penting yang mempengaruhi natalitas dan mortalitas. Nisbah (perbandingan) dari berbagai kelompok umur dalam suatu populasi menentukan status reproduktif yang sedang berlangsung dari populasi dan menyatakan apa yang biasa dihadapkan pada masa mendatang.
Pertumbuhan populasi yang berlangsung cepat akan mengandung kelompok umur muda, populasi yang stasioner memiliki pembagian umur yang lebih merata, dan populasi yang menurun menggambarkan sebagian besar berumur tua (tidak produktif).
Pada penyebaran populasi yang sudah mantap, adanya kelahiran / kematian yang luar biasa akan mengakibatkan perubahan sementara dalam populasi yang kemudian kembali ke keadaan yang matap.
Menurut bodenhimer (1939) dalm populasi terdapat 3 kelompok umur ekologis, yaitu:
1. Pre- refroduktif
2. Reproduktif
3. Post- reproduktif
Pada manusia ketiga unsur ini kurang lebih sama panjangnya, pada manusia premitif, post- refroduktif pendek. Pada beberapa hewan (serangga) dan tanaman fre- reproduktif sangat lama, reproduktif pendek dan post- reproduktif tidak ada.
Cotoh piramida umur:
%individu muda tinggi, poligon bentuk genta, %individu muda rendah,
Populasi berkembang populasi stabil bentuk kendi,populasi menurun
Penyebaran (dispersi) individu-individu yang sejenis yang membentuk populasi di dalam suatu ekosistem mengikuti tiga pola dasar yaitu pola penyebaran bergerombol, pola penyebaran seragam, dan pola penyebaran acak.
Kecendrungan organisme untuk berkelompok misalnya waktu berbiak, membentuk koloni (semut, rayap). Contoh populasi acak adalah kutu beras, remis dalam lumpur. Hal ini terjadi karena lingkungan sangat homogen.
Penyebaran secara berkelompok terutama disebabkan oleh respon dari organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal, respon dari organisme terhadap perubahan cuaca musiman, akibat dari cara atau proses produksi / regenerasi, sifat-sifat organisme dengan organ vegetatifnya yang menunjang untuk terbentuknya kelompok atau koloni.
(http://djafar-geonet.blogspot.com 21/05/2011 16:29:38)
E. Pola pertumbuhan populasi dan konsep carrying capacity (daya dukung)
Populaasi mempunyai pola pertumbuhan yang sangat khas, disebut bentuk pertumbuhan populasi. Ada dua pola dasar pertumbuhan berdasar pada pada kurva pertumbuhan yaitu:
a. Kurva pertumbuhan betuk J
b. Kurva pertumbuhan bentuk S atau sigmoid.
Apabila distribusi umur dalam keadaan tetap dan tidak berubah laju laju pertumbuhan spesifik disebut laju intrinsik dari kenaikan alamiah atau r-max. Harga r-max sering disebut potensial biotik atau potensial refroduktif.
Pola pertumbuhan populasi dapat berbentuk huruf J atau S atau gabungan dari keduanya sesuai denagan kekhususan pertumbuhan populasi organisme dan lingkungannya. Pada pola pertumbuhan bentuk J kepadatan naik dengan cepat secara eksponensial kemudian berhenti mendadak karena hambatan lingkungan atau faktor pembatas bekerja secara efektif secara mendadak.
Pada pola pertumbuhan populasi bentuk sigmoid populasi mula-mula naik secara lambat kemudian menjadi cepat kemudian lambat kembali setelah hambatan lingkungan kembali mulai bekerja dan akhirnya hampir seimbang.
Batas atas dimana tidak ada pertumbuhan lagi merupakan asimptot dari kurva sigmoid yang biasa disebut daya dukung lingkungan atau daya topang. Pada pola pertumbuhan bentuk J tidak terdapat tingkat keseimbangan akan tetapi batas N merupakan batas yang ditentukan oleh lingkungan.
Persamaan untuk kurva bentuk J adalah persamaan eksponensial hanya harga N terbatas. Pertumbuhan populasi berhenti apabila faktor pembatas bekerja mendadak misalnya kekurangan mkanan,udara beku dan sebagainya.
Untuk kurva pertumbuhan bentu S persamaannya adalah:
dN = rN K – N atau
dt K
= rN – rN2 atau
K
= rN ( 1 – N )
K
K = K
1 + e(a – rt)
Catatan :
dN = laju pertumbuhan populasi (perubahan ∑ dalam waktu)
dt
r = laju pertumbuhan spesifik
N = jumlah individu dalam populasi
K = ukuran populasi maksimum = asimptot atas
e = dasar logaritma
a = konstanta
F. Fluktuasi populasi dan ayunan (osilasi) siklik
Apabila populasi telah menyelesaikan pertumbuhannya, N, rata-rata sama dengan nol, kepadatan populsi cendrung berfluktuasi diatas dan dibawah tingkat atas asimptotik atau daya dukung.
Fluktuasi ini merupakan hasil dari perubahan dalam lingkungan fisik atau intraksi dalam populasi atau keduanya atau antar populasi, karena itu fluktuasi dapat terjadi meskipun keadaan lingkungan tetap misalnya dalam laboratorium.
Dialam perlu dibedakan :
a. Perubahan ukuran populasi musiman yang sebagian besar dipengaruhi oleh adaptasi sejarah kehidupan bersama- sama dengan perubahan faktor lingkungan.
b. Fluktuasi tahunan (anual)
Fluktuasi (ayunan) tahunan ada dua macam :
a. Fluktuasi yang dipengaruhi oleeh perbedaan faktor fisik lingkungan yang terjadi secara tahunan atau faktor ekstrinsik (yaitu faktor diluar interinsik dalam populasi). Fluktuasi yang dipengaruhi oleh perbedaan faktor fisik lingkungan cendrung tidak teratur dan jelas berkaitan dengan variasi dari faktor fisik yang membatasi misalnya tempratur, curah hujan, dan sebagainya.
b. Fluktuasi yang terutama dipengaruhi oleh dinamika populasi atau faktor intrinsik (yaitu faktor dalam populasi). Populasi jenis ini sering memperlihatkan keteraturan shingga istilah “siklus / daur” adalah memadai. Fluktuasi tahunan akan hebat pada ekosistem yang relatif sederhana dimana komunitas hanya terdiri dari beberapa populasi misalnya populasi kutub, hutan buatan, dan sebagainya. Dapat dikatakan makin tua dan terorganisir komunitas makin rendahlah fluktuasi populasi.
Faktor – faktor yang menyebabkan :
a. Fluktuasi kepadatan populasi dapat disebabkan karena variasi faktor fisik luar misalnya variasi iklim, faktor fisik luar adalah faktor ekstrinsik.
b. Fluktuasi juga dapat disebabkan karena faktor intrinsik (faktor dalam populasi) misalnya predasi, penyakit, dan sebagainya.
Kadang – kadang sulit untuk menentukan penyebab fluktuasi karena populasi dapat mengubah dan mengadakan kompensasi terhadp faktor fisik. Tetapi dapat dikemukakan perinsip dasar sebagai berikt ; makin terorganisir dan matang suatu komunitas serta makin stabil lingkungan akan makin rendah amplitudo fluktuasi kepadatan populasi.
G. Pengaturan populasi dan konsep-konsep pengendalian populasi yang bergantung dan tidak bergantung kepada kepadatan populasi.
Pada ekosistem dengan keanekaragaman rendah dan sedang mengalami tekanan fisik cendrung bergantung pada komponen fisik misalnya cuaca, arus, pencemaran, dan sebagainya. Sedangkan pada ekosistem dengan keberagaman tinggi atau tidak mengalami tekanan fisik maka populasinya cendrung dikendalikan secara biologik.
Pada semua ekosistem terdapat kecendrungan yang kuat dimana populasi akan berkembang menurut seleksi alam dan menuju pengendalian diri.
Fakto-faktor ekologik baik yang berupa faktor pembatas yang merugikan maupun yang bukan faktor pembatas (faktor yang menguntungkan) atau faktor fositif maupun faktor negatif terhadap populasi dapat tergolong faktor :
a. Density independent/ density legislatif atau tidak tergantung kepada kepadatan jika pengaruhnya atau efeknya tidak tergantung pada besarnya populasi.
Contoh : faktor iklim, angin ribut, penurunan temperatur yang drastis, faktor cahaya, dan sebagainya.
b. Density dependent/ faktor, bergantung kepadatan yaitu faktor ekologi yang pengaruh atau efeknya terhadap populasi merupakan fungsi dari kepadatan/ densitas populasi. Pengaruh density dpendentseperti pengatur mesin karna merupakan alat utama untuk mencegah over population dan bertanggung jawab atas pencapaian kedaaan seimbang (steady state).
Merupkan contoh faktor density dependent ialah fakto-faktor biotik, misalnya kompetisi, parasitisme, pathogen, natalitas, mortalitas, dan sebagainya.
Kadang – kadang keadaan populasi yang mantap dapat dikacaukan oleh perubahan cuaca misalnya penurunan tempratur yang drastis yang dapat mengakibatkan menurunnya parasit serangga dan akibatnya populasi serangga akan naik dengan cepat dan terbentuk kurva bentuk J. Apabila terjadi keadaan yang demikian akan dapat mengaakibatkan gundulnya pohon – pohon eucalyptus sehingga serangga akan kekurangan makanan dan populasi serangga akan menurun kembali secara deraastis. Penurunan populasi pemangsa dapat juga disebabkan karena naiknya populasi pemangsa akibatnya banyak serangga.
H. Penyebaran populasi
Penyebaran populasi ialah pindahnya individu atau keturunan (biji, spora, larva) keluar dari daerah populasi atau dari populasi :
Ada 3 pola penyebaran populasi yaitu :
a. Emigrasi = gerakan keluar satu arah
b. Immigrasi = gerakan masuk satu arah
c. Migrasi = perpindahan keluar masuk cecara periodik
Pengaruh penyebaran pada populasi akan mengkibatkan :
a. Kecil, apabila individu yang masuk atau keluar populasi sedikit tau populasinya besar.
b. Besar, apabila penyebaran yang terjadi secara massal (sangat besar jumlahnya) dan terjadi dalam waktu yang pendek.
Penyebaran populasi dipengaruhi oleh :
1. Barier, misalnya : sungai, gunung, lembah, dan sebagainya
2. Vigalitas atau kemampuan gerak organisme umumnya organisme dengan vigalitas tinggi akan memudahkan penyebaran, misalnya: burung, serangga.
Penyebaran merupakan sarana dimana daerah baru atau lahan yang kosong yang semula tidak dihuni akan menjadi dihuni sehingga terbentuk suatu keseimbangan baru, disamping itu penyebaran juga penting untuk gene flow dan pembentukan species baru.
Pengaruh penyebaran terhadap populasi tergantung kepada :
a. Setatus bentuk pertubuhan populasi, apakah populasi berada dekat/ jauh dari carrying capacity (daya dukung), sedang tumbuh atau sedang menurun.
b. Kecepatan penyebaran dan ini di pengaruhi oleh barier dan vigalitas organisme.
Apabila populasi dalam keadaan seimbang dengan faktor lingkungannya, maka migrasi atau emigrasi yang moderat hanya berpengaruh kecil terhadap populasi, akan tetapi apabila populasi berada diatas atau dibawah daya dukung penyebaran akan bepengaruh lebih nyata misalnya emigrasi akan mempercepat pertumbuhn populasi atau sebaliknya emigrasi akan mempercepat pemusnahan.
Migrasi sering melibatkan perpindahan massal populasi (burung, belalang). Ini sering dilakukan oleh golongan vertebrata dan insecta.
Migrani musiman dan anual (siang dan malam ) peting untuk :
a. Menempati daerah yang kosong
b. Memungkinkan organisme memperthankan kepadatan optimum dan aktifitas yang tinggi.
Populasi yang tidak dapat melakukan migrasi serius harus mengalami penurunan kepasatan populasi atau mengaddakan domansi ( istirahat) pada keadaan yang kurang menguntungkan.
H.1. Pola penyebaran interen (dispersi)
Penyebaran (dispersi) individu-individu yang sejenis yang membentuk populasi di dalam suatu ekosistem mengikuti tiga pola dasar yaitu pola penyebaran bergerombol, pola penyebaran seragam, dan pola penyebaran acak.
Individu dalam populasi dapat tersebar dengan tiga pola yaitu :
a. Acak
b. Seragam (lebih teratur daripada acak)
c. Berkelompok (tak teratur, tak acak)
Penyebaran secara acak jarang terjadi di alam dan dapat terjadi apabila lingkungan sangat seragam dan tidak ada kecendrungan untuk berkelompok.
Penyebaran seragam (uniform) terjadi apabila kompetisi antar individu sangat hebat atau ada organisme positif yang mendrong pembagian ruang yang sama.
Berkelompok dengan bermacam derajat merupakan pola yang paling umum ddalam populasidan hampir merupakan aturan apabila dipandang dari sudut individu. Akan tetapi harap diperhatikan bahwa penyebaran berkelompok mendekati acak.
Penyebaran secara berkelompok terutama disebabkan oleh respon dari organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal, respon dari organisme terhadap perubahan cuaca musiman, akibat dari cara atau proses produksi/regenerasi, sifat-sifat organisme dengan organ vegetatifnya yang menunjang untuk terbentuknya kelompok atau koloni.
Kecendrungan organisme untuk berkelompok misalnya waktu berbiak, membentuk koloni (semut, rayap). Contoh populasi acak adalah kutu beras, remis dalam lumpur. Hal ini terjadi karena lingkungan sangat homogen.
Selanjutnya Hutchinson (dalam Sodradjad, 1994) menyebutkan beberapa factor penyebab perbedaan pola sebaran sebagian anggota populasi adalah:
• Faktor vektorial yang timbul dari gaya-gaya eksternal, seperti arah angin, arah aliran air, dan intensitas cahaya.
• Faktor reproduktif yaitu faktor yang berkaitan dengan cara berkembang biak, misalnya tumbuhan yang berbiji seperti kemiri sangat lambat menyebar jauh dari pohon induknya.
• Faktor sosial sebagai sifat yang dimiliki oleh spesies tertentu, misalnya perilaku territorial.
• Faktor koaktif yang timbul karena persaingan intra jenis.
• Faktor stokastik karena adanya keragaman acak dalam salah satu faktor di atas.
http://djafar-geonet.blogspot.com/21/05/2011 16:29:38
I. Interaksi nantar spesies
I.1. Interaksi negatif : predasi, parasitisme, dan antibiosis
Predasi dan parasitisme adalah contoh intraksi antara dua poppulasi yang mempunyai efek negatif pada pertumbuhan dan kehidupan pada salah satu populasi.
Hasil yang sama terjadi jika satu populasi menghasilkan zat yang merugikan populasi lainnya. Interaksi ini dikenal dengan antibiosis. Terminologi allelopathy (merugikan yang lain) dipakai untuk penghambatan secara kimia oleh tanaman.
Pengaruh negatif tersebut cendrung berkurang pada populasi yang telah berinteraksi dalam jangka lama dan dan pada ekosistem yang mantap dengan demikian species yang satu tidak memusnahkan spesies yang lain.
Pemangsa dan parasit memang menekan laju pertumbuhan populasi, misalnya populasi serangga, burung, dan sebagainya, untuk tidak menjadi over population.
I.2. Interaksi positif : Komensalisme, kooperasi, mutualisme.
Interaksi positif dimulai dengan komensalisme yang kemudian berkembang menjadi mutualisme dimana kedua soesies saling bergantung.
Komensalisme merupakan tipe sederhan dari interaksi positif dan mungkin nlangkah awal menuju ke hubungan saling menguntungkan (epefit, anemon pada karang). Kepiting dan coelenterata sering saling mengadakan hubungan kerja sama saling menguntungkan misalnya colenterata hidup dipunggung kepiting, dalam hubungan ini coelenterata tidak saling bergantung.
Langkah selanjutnya adalah kerja sama saling menguntungkan dan keduanya saling bergantung, keadaan ini disebut mutualisme atau simbiosis obligat. Simbiosis jenis ini biasanya antara ototrof dengan hterotrof, (jamur dan algae), bakteri pengikat N dengan leguminoceae, rayap dengan flagellata dan binatang memamah biak dengan bakteri dalam rumen.
Simbiosis obligat antara mikroorganisme pencerna selulosa dan hewan, penting untuk rantai makanan detrritus. Pada simbiosis rayap dengan flagellata (ordo hypermastigina), rayap akan mati tanpa kerja sama dengan flagellata, karna rayap tidak bisa mencerna selulosa sehingga akhirnya akan kelaparan. Koordinasi antara rayap dengan flagellata sangat baik, misalnya flagellata sangat tanggap pada hormon ganti kulit (pengaruh hormon), flagellata akan membentuk cyste, sehingga akan menjamin transmisi dan reinfeksi setelah ganti kulit.
Simbiosis antara jamur dengan semut attine. Semut attine akan merawat jamur dengan memupuk, menanam dan merawat jamur. Pada peristiwa ini, rayap mengadakan endosimbiotik dengan flagellata, sedangkan semut mengadakan eksosimbiotik dengan jamur.
Fungsi jamur disini adalah menguraikan selulosa yang tidak dapat dicerna oleh semutsedangkan kotoran semut mengandung enzim proteolitik yang tidak dipunyai oleh jamur untuk membantu metabolisme protein.
Seperti halnya bakteri pengikat N pada leguminoceae , jamur berintraksi dengan jaringan akar membentuk organ yang dapat meningkatkan kemampuan tanaman untuk menghisap mineral dari dalam tanah, sebagai imbalan jamur akan mendapat makanan dari tanaman.
Secara garis besar dapt disimpulkan bahwwa ada berbagai macam bentuk interaksi antara satu spesies dengan spesies yang lainnya diantaranya adalah :
1. Netralisme adalah kedua populasi tidak saling menguntungkan
2. Kompetisi tipe gangguan langsung adalah hambatan langsing terhadap kedua populasi
3. Kompetisi tipe penggunaan sumber daya adalah hambatan tan langsung apabila sumber daya menurun
4. Amensalisme adalah populasi I terhambat sedangkan populasi II tak terhambat.
5. Parasitisme adalah populasi I parasit umumnya lebih kecil populasi II (hospes)
6. Predasi adalah populasi I predtor, umumnya lebih besar (hospes) tidak terganggu
7. Komensalisme adalah populasi I komensal untung, populasi II (hospes) tidak terganggu
8. Protokooperasi adalah interaksi menguntungkan keduanya tetapi tidak saling tergantung
9. Mutualisme adalah kedua populasi saling untung dan keduanya saling bergantung, kerjasama merupakan kewajiban.
KESIMPULAN
1. Pengertian Populasi
Adalah: kelompok organisme sejenis (atau kelompok individu organisme yang terdiri dari spesies yang sama); sedangkan;
2. Komuniti (komunitas)
Adalah: kelompok populasi (populasi group) yang terdapat pada suatu luasan daerah tertentu.
Jadi; sifat individu-individu sejenis mencerminkan sifat populasi, dan sifat populasi akan mencerminkan sifat komuniti
Ekologi populasi pada umumnya adalah ekologi komuniti yang dikenal sebagai ekologi modern (Synecology) dan sekarang ini lebih banyak diminati dan dikembangkan oleh pakar lingkungan. Alasannya adalah:
Respon satu individu thdp suatu faktor fisika-kimia belum mencerminkan sifat dari seluruh individu yang sejenis
Adanya suatu jenis organisme yang survivalnya ditentukan oleh kompetisi dan atau simbiosis
3. Beberapa sifat Kelompok Populasi (bukan individu)
1. Densitas populasi (population dencity) 7. Bentuk & fluktuasi per-
2. Populasi selalu berubah (Rate population) tumbuhan
3. Natalitas populasi (natality) 8. Berstruktur& beragregasi
4. Mortalitas populasi (mortality) 9. Berisolasi & Teritorialitas
5. Berdistribusi umur
6. Potensi biologis & Ketahanan lingkungan
4. Densitas Populasi
Yaitu: besaran populasi yang terdapat dalam suatu unit ruang atau tempat tertentu.(cth: populasi rusa 1000 ekor/Ha; 5000.000 diatom/m3 ; bandeng 1000 kg/Ha; udang 2 ton/Ha
Ada 2 bentuk densitas:
1) Densitas krud (crude dencity), yaitu: jumlah (ekor) atau biomas dari setiap unit dalam total ruang
2) Densitas khas (specific dencity), sering disebut densitas ekologi (bila pertimbangan ekonomi disebut densitas ekonomi), yaitu: jumlah (biomas) setiap unit ruang habitat dalam suatu ekosistem
5. Populasi selalu berubah
Konsep “Rate“ (tingkat perubahan), dimaksudkan sebagai ukuran untuk perubahan populasi, yaitu: hasil bagi antara besaran perubahan populasi dengan periode waktu selama perubahan itu terjadi.
Dalam konsep “Rate” kita kenal:
Rate pertumbuhan (growth rate) untuk populasi, yaitu: jumlah organisme yang bertambah ke dalam populasi untuk setiap ukuran waktu tertentu.
Contoh: pertambahan jumlah populasi = ∆N, dan waktu yang digunakan untuk menghasilkan ∆N adalah ∆t, maka rate rata-rata dari perubahan populasi adalah ∆N / ∆t.
Specific Growth Rate, yaitu: perubahan rata-rata setiap individu dalam waktu tertentu. Atau dengan rumus =
SGR = ∆N / N * ∆t
Contoh: terdapat populasi ikan mas (cyprinus carpio) sebesar 50 ekor, setelah sebulan menjadi 150 ekor, maka:
∆N = 150 – 50 = 100 ekor/bulan, dan SGR = 100 / 50 = 2 ekor/bulan
(catatan: rate pertumbuhan dapat +, 0, dan −).
3. Natalitas (Natality)
Adalah: kemampuan memperbanyak diri dari suatu populasi dengan jalan regenerasi (melahirkan) (disebut juga “birth rate”), yaitu: produksi individu-individu baru dari suatu organisme yang bersumber dari kelahiran, pertunasan, penetasan dan pembelahan.
Natalitas maksimum
Adalah: produksi maksimum teoritis individu2 baru di dalam suatu keadaan ideal (secara ekologis tidak ada faktor pembatas kelahiran, kecuali faktor fisiologis)
Natality Rate (tingkat natalitas)
Maksudnya: suatu perubahan jumlah populasi karena adanya kelahiran. Diperoleh dari jumlah individu baru hasil produksi (kelahiran) dibagi dengan waktu (∆t)(disebut juga natalitas mutlak)
Jadi Natalitas mutlak = ∆Nn / ∆t
Specific Natality Rate (SNR); yaitu: jumlah individu baru/unit waktu/unit populasi
SNR = ∆Nn / ∆t / N
Catatan:
∆Nn = natalitas; produksi individu-individu baru dalam setiap populasi
∆Nn / ∆t = Rate natality perunit waktu (natalitas mutlak)
∆Nn / N * ∆t = SNR
N = populasi total sebelum peristiwa natality (populasi awal yang dari sini sebagian jumlah yang berproduksi)
Natalitas dapat 0 atau +
4. Mortalitas (Mortality)
Adalah: jumlah kematian dalam suatu populasi pada periode waktu tertentu
Ada 3 pengertian menyangkut mortalitas, sbb:
1) Mortalitas Ekologi (Ecological of realized mortality) yaitu: kematian yang terjadi karena keadaan lingkungan tertentu atau karena adanya faktor ekologi tertentu.
2) Mortalitas Minimum Teoritis, yaitu: kematian yang terjadi hanya karena faktor ketuaan dan bukan karena limiting factor.
3) Mortalitas Khusus (Specific Mortality), yaitu: prosentase (tingkat) kematian dari populasi semula untuk setiap priode waktu tertentu.
5. Distribusi Umur
Maksud: Suatu sifat populasi yang menunjukkan kelompok umur dalam suatu populasi yang berhubungan erat terhadap natalitas dan mortalitas.
Misalnya suatu populasi yang indikatornya lebih dominan didukung oleh individu-individu muda, maka populasi tersebut cepat tumbuh dan berkembang.
6. Potensial Biologi & Ketahanan Lingkungan
Potensial Biologis; kesanggupan suatu organisme untuk mengembangkan (memperbanyak/memperbesar) populasinya.
Dapat dilihat dari: ∑ telur, benih, larva, tunas, anakan, dll.
Ketahanan lingkungan; potensi fisik, kimia, biologi suatu lingkungan yang dapat mendukung pertumbuhan/perkembangan organisme.
Bila lingkungan (environment) tidak terbatas (ruang, makanan, dan gangguan dari organisme lain tidak ada), m/ % rate pertumbuhan menjadi tetap dan maksimum (Y = max).
Continue Reading
Odum (1998) mendefinisikan populasi sebagai kelompok kolektif organismee-organismee yang berasal dari species yang sama yang menduduki ruang atau tempat tertentu, memiliki ciri atau sifat tertentu yang bukan merupakan sifat dari individu. Beberapa sifat itu adalah kerapatan, natalitas (laju kelahiran), mortalitas (laju kematian), penyebaran umum, potensi biotik, disperse, dan bentuk pertumbuhan atau perkembangan. Populasi juga memiliki sifat-sifat genetik yang secara langsung berkaitan dengan ekologinya yaitu sifat adaptif, sifat keserasian reproduktif dan ketahanan.
Beberapa sifat Kelompok Populasi (bukan individu)
1. Densitas populasi (population dencity) 7. Bentuk &fluktuasi pertumbuhan
2. Populasi selalu berubah (Rate population) 8. Berstruktur& beragregasi
3. Natalitas populasi (natality) 9. Berisolasi & Teritorialitas
4. Mortalitas populasi (mortality)
5. Berdistribusi umur
6. Potensi biologis & Ketahanan lingkungan
B. Kepadatan dan kerapatan populasi dan indeks jumlah relatif
Istilah kepadatan biasanya digunakan untuk hewan dan manusia, sedangkan istilah kerapatan untuk tumbuhan. Kepadatan menunjukkan hubungan antara jumlah individu (dalam populasi) dalam ruang yang ditempati pada waktu tertentu. Misalnya 200 pohoh per hektar. Harap diingat bahwa perhitungan jumlah terlalau mementingkan arti organisme kecil sedangkan biomasa terlalu membesarkan arti organisme besar, sedangkan komponen arus energi memberikan indeks yang lebih baik untuk membandingkan populasi mana saja dalam ekosistem
Dalam peraktik sering kali lebih penting mengetahui apakah suatu populasi berubah (bertambah / berkurang) dari pada mengetahui jumlah populasi pada suatu saat. Dalam hal ini jumlah relatif bermanfaat bagi hubungannyadengan waktu misalny jumlah burung yang terlihat setiap jam. Kesukaran untuk mengukur kepadatan populasi ialah organisme tidak tersebar merata, akan tetapi tersebar tidak merata atau berkelompok , oleh karena itu dalam mengambil sampel penelitian kepadatan populasi harus berhati-hati.
Di daerah everglade florida kerapatan atau kepadatan ikan kecil paada keseluruhan arca pada musim panas menurun. Tetapi kepadatan ekologi naik pada waktu permukaaan air surut. Hal ini disebabkan oleh jumlah ikan yang berjubel dalam air yang sempit. Burung bangau mengatur waktu bertelurnya sedemikian rupa sehingga pada waktu menetas bertepatan dengan kepadatan ekologi mencapai puncak atau dengan kata lain persediaan makanan maksimum bertepatan dengan permintaan makanan yang maksimum karena anak sedang tumbuh. sehingga dengan keadaan ini memberi kemudahan kepada induk bangau untuk menangkap ikan sebagiai makanan anaknya.
Perbedaan antara kepadatan kasar dengan kepadatan ekologi dapat di gambarkan dengan concoh berikut:
perkiraan IV I
kepadatan
ikan
II
III
(Bulan)
Keterangan: I = kepdatan ekologi
II = kepadatan kasar
III = permukaan air
IV = bangau mulai bertelur
C. Konsep dasar tentang laju (rates)
Karena populasi merupakan kesatuan yang selalu berubah. Kita tidak hanya tertarik pada ukuran dan komposisi pada suatu saat, tetapi juga bagaimana populasi berubah.
Beberapa sifat khas penting yang berkaitan dengan perubahan populasi ialah laju (rates). Suatu laju didapat dengan membagi perubahan dengan periode waktu berlangsugnya perubahan. Jumlah kelahiran per tahun = laju kelahiran (birth rates). Terminologi laju/rates tersebut menunjukkan kecepatan perubahan sesuatu pada suatu waktu.
Dalam membahas angka rata-rata perubahan populasi notasi standar adalah ∆N/∆t (N = besar populasi, t = waktu). Untuk laju suatu saat/waktu = dN/dt.
jumlah
tawon
(ribuan) B
A
N
pertambahan
tawon per- minggu B
A
∆N
∆t
Waktu (minggu)
GAMBAR 7.2. kurva pertumbuhan populasi (atas), kurva laju pertumbuhan (bawah) dari dua koloni tawon.
Kurva pertumbuhan bntuk S dan laju pertumbuhan bentuk udang , karakteristik untuk populasi tahap pionir (permulaan). Untuk mudahnya lazim dipakai singkatan perubahan dengan simbol ∆ (delta).
N = perubahan jumlah
N/t = laju rata-rata perubahan jumlah per satuan waktu
N/N.t = laju pertumbuhan per wwaktu per organisme
Kita terkadang tidak hanya tertarik pada rata-rata pertumbuhan persatuan waktu tetapi juga pada laju pertumbuhan teoritis pada suatu saat, maka t = 0, dalam keadaaan ini umumnya ∆ diganti dengan d.
dN/dt = Laju pertumbuhan jumlah pada suatu saat.
dN/N.dt = Laju pertumbuhan jumlah per waktu per individu pada suatu saat
contoh :
Populasi protozoa (50) sedang tumbuh dengan mitosis. Dan 50 menjadi 150 setelah 1 jam. Berapa besar laju pertumbuhan per jam per individu ?
jawab :
N = 50
N = 100
N/t = 100/Jam
N/N.t = 2/jam/individu atau 200% per jam/ individu
Kepadatan populasi dirumuskan:
Dimana: D = densitas
N = Number (jumlah)
S = Space (ruang)
Kerapatan kotor (Crude Density) adalah jumlah (atau biomasa) persatuan areal seluruhnya.
Kerapatan ekologi atau kerapatan jenis jumlah (biomasa) per satuan ruang habitat (ruang yang tersedia yang benar-benar dapat diduduki oleh populasi).
C.1. Natalitas (Angka kelahiran)
Natalitas merupakan kemampuan populasi untuk tumbuh, laju natalitas/birth rate pada demografi diperoleh dengan kelahiran, menetas atau berkecambah, pembelahan dan sebagainya.
Natalitas ekologik atau natalitas sebenarnya atau biasa hanya disebut natalitas adalah kenaikan populasi dalam keadaan sebenarnya. Harganya tidak tetap tergantung keadaan lingkungan.
Rumus laju natalitas :
Dimana: B = laju kelahiran
ΔNn = banyaknya kelahiran
Δt = waktu
Laju kelahiran per satuan populasi :
Dimana: b = laju kelahiran per satuan populasi
ΔNn = banyaknya kelahiran
Δt = waktu
N = jumlah populasi seluruhnya
Natalitas absolut = Nn
t Nn = ∑ individu baru
Natalitas Spesifik = Nn ∆t = waktu tertntu
N.∆t
Harga laju natalitas selalu > 0 dan tidak pernah negatif. Sedangkan N dapat positif maupun negatif, karena melibatkan natalitas, mortalitas, emigrasi, imigrasi dan sebagainya
C.2. Mortalitas (Angka kematian)
Mortalitas adalah angka kematian dalam populasi. Laju mertalitas adalah laju kematian dalam demografi ialah jumlah individu yang mati dalam satu satuan waktu.
Mortalitas ekologik yaitu mortalitas nyata / realita, yaitu jumlah individu yang mati dalam keadaan lingkungan yang sebenarnya , harganya tidak tetap tergantung pada keadaan lingkungan.
Mortalitas minimum (teoritis) adalah kehilangan individu dari populasi dalam keadaan lingkungan yang ideal dan harganya tetap.
Mortalitas dan natalitas bervariasi menurut umur, terutama organisme berderajat tinggi. Menurut ito (1959), bentuk kurva survivorship berkaitan dengan perlindungan induk terhadap anaknya. Pada tawon madu dan burung robin yang
memelihara anaknya, bentuk kurva kurang cekung (concave).Jika dibandingkan dengan bentuk kurva ikan dan belalang yang tidak memelihara dan melindungi anaknya.
Bentuk kurva survivorship dipengaruhi oleh densitas, populasi dengan densitas tinggi bentuk kurva lebih cekung dari pada populasi dengan densitas rendah.
Menurut ahli/pakar ekologi, peledakan populasi manusia tidak merupakan ancaman yang gawat bagi kehidupan manusia, tetapi ancaman bagi mutu kehidupan perseorangan.
Manusia beradab telah meningkatkan longevity ekologisnya karena perbaikan makanan, kesehatan, sehingga kurva mortalitas mendekati kurva mortalitas minimum yang bersudut tajam, tetapi jelas mnusia tidak bisa meningkatkan longevity maksimum fisiologinya, karena itu hampir tidak ada manusia yang berumur lebih dari 100 tahun.
A = Tipe cembung (convex), mortalitas tinggi waktu mendekati akhir kehidupan.
B1 = Tipe tangga,laju kehidupan mengalami perubahan drastis pada peralihan dari tingkat perkembangan kehidupan.
B2 = Kurva teoritis, brupa garis lurus.
B3 = Tipe agak sigmoid.
C = Tipe cekung (concave), mortalitas tinggi pada usia muda.
D. Penyebaran umur populasi
Pola penyebaran umur merupakan sifat penting yang mempengaruhi natalitas dan mortalitas. Nisbah (perbandingan) dari berbagai kelompok umur dalam suatu populasi menentukan status reproduktif yang sedang berlangsung dari populasi dan menyatakan apa yang biasa dihadapkan pada masa mendatang.
Pertumbuhan populasi yang berlangsung cepat akan mengandung kelompok umur muda, populasi yang stasioner memiliki pembagian umur yang lebih merata, dan populasi yang menurun menggambarkan sebagian besar berumur tua (tidak produktif).
Pada penyebaran populasi yang sudah mantap, adanya kelahiran / kematian yang luar biasa akan mengakibatkan perubahan sementara dalam populasi yang kemudian kembali ke keadaan yang matap.
Menurut bodenhimer (1939) dalm populasi terdapat 3 kelompok umur ekologis, yaitu:
1. Pre- refroduktif
2. Reproduktif
3. Post- reproduktif
Pada manusia ketiga unsur ini kurang lebih sama panjangnya, pada manusia premitif, post- refroduktif pendek. Pada beberapa hewan (serangga) dan tanaman fre- reproduktif sangat lama, reproduktif pendek dan post- reproduktif tidak ada.
Cotoh piramida umur:
%individu muda tinggi, poligon bentuk genta, %individu muda rendah,
Populasi berkembang populasi stabil bentuk kendi,populasi menurun
Penyebaran (dispersi) individu-individu yang sejenis yang membentuk populasi di dalam suatu ekosistem mengikuti tiga pola dasar yaitu pola penyebaran bergerombol, pola penyebaran seragam, dan pola penyebaran acak.
Kecendrungan organisme untuk berkelompok misalnya waktu berbiak, membentuk koloni (semut, rayap). Contoh populasi acak adalah kutu beras, remis dalam lumpur. Hal ini terjadi karena lingkungan sangat homogen.
Penyebaran secara berkelompok terutama disebabkan oleh respon dari organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal, respon dari organisme terhadap perubahan cuaca musiman, akibat dari cara atau proses produksi / regenerasi, sifat-sifat organisme dengan organ vegetatifnya yang menunjang untuk terbentuknya kelompok atau koloni.
(http://djafar-geonet.blogspot.com 21/05/2011 16:29:38)
E. Pola pertumbuhan populasi dan konsep carrying capacity (daya dukung)
Populaasi mempunyai pola pertumbuhan yang sangat khas, disebut bentuk pertumbuhan populasi. Ada dua pola dasar pertumbuhan berdasar pada pada kurva pertumbuhan yaitu:
a. Kurva pertumbuhan betuk J
b. Kurva pertumbuhan bentuk S atau sigmoid.
Apabila distribusi umur dalam keadaan tetap dan tidak berubah laju laju pertumbuhan spesifik disebut laju intrinsik dari kenaikan alamiah atau r-max. Harga r-max sering disebut potensial biotik atau potensial refroduktif.
Pola pertumbuhan populasi dapat berbentuk huruf J atau S atau gabungan dari keduanya sesuai denagan kekhususan pertumbuhan populasi organisme dan lingkungannya. Pada pola pertumbuhan bentuk J kepadatan naik dengan cepat secara eksponensial kemudian berhenti mendadak karena hambatan lingkungan atau faktor pembatas bekerja secara efektif secara mendadak.
Pada pola pertumbuhan populasi bentuk sigmoid populasi mula-mula naik secara lambat kemudian menjadi cepat kemudian lambat kembali setelah hambatan lingkungan kembali mulai bekerja dan akhirnya hampir seimbang.
Batas atas dimana tidak ada pertumbuhan lagi merupakan asimptot dari kurva sigmoid yang biasa disebut daya dukung lingkungan atau daya topang. Pada pola pertumbuhan bentuk J tidak terdapat tingkat keseimbangan akan tetapi batas N merupakan batas yang ditentukan oleh lingkungan.
Persamaan untuk kurva bentuk J adalah persamaan eksponensial hanya harga N terbatas. Pertumbuhan populasi berhenti apabila faktor pembatas bekerja mendadak misalnya kekurangan mkanan,udara beku dan sebagainya.
Untuk kurva pertumbuhan bentu S persamaannya adalah:
dN = rN K – N atau
dt K
= rN – rN2 atau
K
= rN ( 1 – N )
K
K = K
1 + e(a – rt)
Catatan :
dN = laju pertumbuhan populasi (perubahan ∑ dalam waktu)
dt
r = laju pertumbuhan spesifik
N = jumlah individu dalam populasi
K = ukuran populasi maksimum = asimptot atas
e = dasar logaritma
a = konstanta
F. Fluktuasi populasi dan ayunan (osilasi) siklik
Apabila populasi telah menyelesaikan pertumbuhannya, N, rata-rata sama dengan nol, kepadatan populsi cendrung berfluktuasi diatas dan dibawah tingkat atas asimptotik atau daya dukung.
Fluktuasi ini merupakan hasil dari perubahan dalam lingkungan fisik atau intraksi dalam populasi atau keduanya atau antar populasi, karena itu fluktuasi dapat terjadi meskipun keadaan lingkungan tetap misalnya dalam laboratorium.
Dialam perlu dibedakan :
a. Perubahan ukuran populasi musiman yang sebagian besar dipengaruhi oleh adaptasi sejarah kehidupan bersama- sama dengan perubahan faktor lingkungan.
b. Fluktuasi tahunan (anual)
Fluktuasi (ayunan) tahunan ada dua macam :
a. Fluktuasi yang dipengaruhi oleeh perbedaan faktor fisik lingkungan yang terjadi secara tahunan atau faktor ekstrinsik (yaitu faktor diluar interinsik dalam populasi). Fluktuasi yang dipengaruhi oleh perbedaan faktor fisik lingkungan cendrung tidak teratur dan jelas berkaitan dengan variasi dari faktor fisik yang membatasi misalnya tempratur, curah hujan, dan sebagainya.
b. Fluktuasi yang terutama dipengaruhi oleh dinamika populasi atau faktor intrinsik (yaitu faktor dalam populasi). Populasi jenis ini sering memperlihatkan keteraturan shingga istilah “siklus / daur” adalah memadai. Fluktuasi tahunan akan hebat pada ekosistem yang relatif sederhana dimana komunitas hanya terdiri dari beberapa populasi misalnya populasi kutub, hutan buatan, dan sebagainya. Dapat dikatakan makin tua dan terorganisir komunitas makin rendahlah fluktuasi populasi.
Faktor – faktor yang menyebabkan :
a. Fluktuasi kepadatan populasi dapat disebabkan karena variasi faktor fisik luar misalnya variasi iklim, faktor fisik luar adalah faktor ekstrinsik.
b. Fluktuasi juga dapat disebabkan karena faktor intrinsik (faktor dalam populasi) misalnya predasi, penyakit, dan sebagainya.
Kadang – kadang sulit untuk menentukan penyebab fluktuasi karena populasi dapat mengubah dan mengadakan kompensasi terhadp faktor fisik. Tetapi dapat dikemukakan perinsip dasar sebagai berikt ; makin terorganisir dan matang suatu komunitas serta makin stabil lingkungan akan makin rendah amplitudo fluktuasi kepadatan populasi.
G. Pengaturan populasi dan konsep-konsep pengendalian populasi yang bergantung dan tidak bergantung kepada kepadatan populasi.
Pada ekosistem dengan keanekaragaman rendah dan sedang mengalami tekanan fisik cendrung bergantung pada komponen fisik misalnya cuaca, arus, pencemaran, dan sebagainya. Sedangkan pada ekosistem dengan keberagaman tinggi atau tidak mengalami tekanan fisik maka populasinya cendrung dikendalikan secara biologik.
Pada semua ekosistem terdapat kecendrungan yang kuat dimana populasi akan berkembang menurut seleksi alam dan menuju pengendalian diri.
Fakto-faktor ekologik baik yang berupa faktor pembatas yang merugikan maupun yang bukan faktor pembatas (faktor yang menguntungkan) atau faktor fositif maupun faktor negatif terhadap populasi dapat tergolong faktor :
a. Density independent/ density legislatif atau tidak tergantung kepada kepadatan jika pengaruhnya atau efeknya tidak tergantung pada besarnya populasi.
Contoh : faktor iklim, angin ribut, penurunan temperatur yang drastis, faktor cahaya, dan sebagainya.
b. Density dependent/ faktor, bergantung kepadatan yaitu faktor ekologi yang pengaruh atau efeknya terhadap populasi merupakan fungsi dari kepadatan/ densitas populasi. Pengaruh density dpendentseperti pengatur mesin karna merupakan alat utama untuk mencegah over population dan bertanggung jawab atas pencapaian kedaaan seimbang (steady state).
Merupkan contoh faktor density dependent ialah fakto-faktor biotik, misalnya kompetisi, parasitisme, pathogen, natalitas, mortalitas, dan sebagainya.
Kadang – kadang keadaan populasi yang mantap dapat dikacaukan oleh perubahan cuaca misalnya penurunan tempratur yang drastis yang dapat mengakibatkan menurunnya parasit serangga dan akibatnya populasi serangga akan naik dengan cepat dan terbentuk kurva bentuk J. Apabila terjadi keadaan yang demikian akan dapat mengaakibatkan gundulnya pohon – pohon eucalyptus sehingga serangga akan kekurangan makanan dan populasi serangga akan menurun kembali secara deraastis. Penurunan populasi pemangsa dapat juga disebabkan karena naiknya populasi pemangsa akibatnya banyak serangga.
H. Penyebaran populasi
Penyebaran populasi ialah pindahnya individu atau keturunan (biji, spora, larva) keluar dari daerah populasi atau dari populasi :
Ada 3 pola penyebaran populasi yaitu :
a. Emigrasi = gerakan keluar satu arah
b. Immigrasi = gerakan masuk satu arah
c. Migrasi = perpindahan keluar masuk cecara periodik
Pengaruh penyebaran pada populasi akan mengkibatkan :
a. Kecil, apabila individu yang masuk atau keluar populasi sedikit tau populasinya besar.
b. Besar, apabila penyebaran yang terjadi secara massal (sangat besar jumlahnya) dan terjadi dalam waktu yang pendek.
Penyebaran populasi dipengaruhi oleh :
1. Barier, misalnya : sungai, gunung, lembah, dan sebagainya
2. Vigalitas atau kemampuan gerak organisme umumnya organisme dengan vigalitas tinggi akan memudahkan penyebaran, misalnya: burung, serangga.
Penyebaran merupakan sarana dimana daerah baru atau lahan yang kosong yang semula tidak dihuni akan menjadi dihuni sehingga terbentuk suatu keseimbangan baru, disamping itu penyebaran juga penting untuk gene flow dan pembentukan species baru.
Pengaruh penyebaran terhadap populasi tergantung kepada :
a. Setatus bentuk pertubuhan populasi, apakah populasi berada dekat/ jauh dari carrying capacity (daya dukung), sedang tumbuh atau sedang menurun.
b. Kecepatan penyebaran dan ini di pengaruhi oleh barier dan vigalitas organisme.
Apabila populasi dalam keadaan seimbang dengan faktor lingkungannya, maka migrasi atau emigrasi yang moderat hanya berpengaruh kecil terhadap populasi, akan tetapi apabila populasi berada diatas atau dibawah daya dukung penyebaran akan bepengaruh lebih nyata misalnya emigrasi akan mempercepat pertumbuhn populasi atau sebaliknya emigrasi akan mempercepat pemusnahan.
Migrasi sering melibatkan perpindahan massal populasi (burung, belalang). Ini sering dilakukan oleh golongan vertebrata dan insecta.
Migrani musiman dan anual (siang dan malam ) peting untuk :
a. Menempati daerah yang kosong
b. Memungkinkan organisme memperthankan kepadatan optimum dan aktifitas yang tinggi.
Populasi yang tidak dapat melakukan migrasi serius harus mengalami penurunan kepasatan populasi atau mengaddakan domansi ( istirahat) pada keadaan yang kurang menguntungkan.
H.1. Pola penyebaran interen (dispersi)
Penyebaran (dispersi) individu-individu yang sejenis yang membentuk populasi di dalam suatu ekosistem mengikuti tiga pola dasar yaitu pola penyebaran bergerombol, pola penyebaran seragam, dan pola penyebaran acak.
Individu dalam populasi dapat tersebar dengan tiga pola yaitu :
a. Acak
b. Seragam (lebih teratur daripada acak)
c. Berkelompok (tak teratur, tak acak)
Penyebaran secara acak jarang terjadi di alam dan dapat terjadi apabila lingkungan sangat seragam dan tidak ada kecendrungan untuk berkelompok.
Penyebaran seragam (uniform) terjadi apabila kompetisi antar individu sangat hebat atau ada organisme positif yang mendrong pembagian ruang yang sama.
Berkelompok dengan bermacam derajat merupakan pola yang paling umum ddalam populasidan hampir merupakan aturan apabila dipandang dari sudut individu. Akan tetapi harap diperhatikan bahwa penyebaran berkelompok mendekati acak.
Penyebaran secara berkelompok terutama disebabkan oleh respon dari organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal, respon dari organisme terhadap perubahan cuaca musiman, akibat dari cara atau proses produksi/regenerasi, sifat-sifat organisme dengan organ vegetatifnya yang menunjang untuk terbentuknya kelompok atau koloni.
Kecendrungan organisme untuk berkelompok misalnya waktu berbiak, membentuk koloni (semut, rayap). Contoh populasi acak adalah kutu beras, remis dalam lumpur. Hal ini terjadi karena lingkungan sangat homogen.
Selanjutnya Hutchinson (dalam Sodradjad, 1994) menyebutkan beberapa factor penyebab perbedaan pola sebaran sebagian anggota populasi adalah:
• Faktor vektorial yang timbul dari gaya-gaya eksternal, seperti arah angin, arah aliran air, dan intensitas cahaya.
• Faktor reproduktif yaitu faktor yang berkaitan dengan cara berkembang biak, misalnya tumbuhan yang berbiji seperti kemiri sangat lambat menyebar jauh dari pohon induknya.
• Faktor sosial sebagai sifat yang dimiliki oleh spesies tertentu, misalnya perilaku territorial.
• Faktor koaktif yang timbul karena persaingan intra jenis.
• Faktor stokastik karena adanya keragaman acak dalam salah satu faktor di atas.
http://djafar-geonet.blogspot.com/21/05/2011 16:29:38
I. Interaksi nantar spesies
I.1. Interaksi negatif : predasi, parasitisme, dan antibiosis
Predasi dan parasitisme adalah contoh intraksi antara dua poppulasi yang mempunyai efek negatif pada pertumbuhan dan kehidupan pada salah satu populasi.
Hasil yang sama terjadi jika satu populasi menghasilkan zat yang merugikan populasi lainnya. Interaksi ini dikenal dengan antibiosis. Terminologi allelopathy (merugikan yang lain) dipakai untuk penghambatan secara kimia oleh tanaman.
Pengaruh negatif tersebut cendrung berkurang pada populasi yang telah berinteraksi dalam jangka lama dan dan pada ekosistem yang mantap dengan demikian species yang satu tidak memusnahkan spesies yang lain.
Pemangsa dan parasit memang menekan laju pertumbuhan populasi, misalnya populasi serangga, burung, dan sebagainya, untuk tidak menjadi over population.
I.2. Interaksi positif : Komensalisme, kooperasi, mutualisme.
Interaksi positif dimulai dengan komensalisme yang kemudian berkembang menjadi mutualisme dimana kedua soesies saling bergantung.
Komensalisme merupakan tipe sederhan dari interaksi positif dan mungkin nlangkah awal menuju ke hubungan saling menguntungkan (epefit, anemon pada karang). Kepiting dan coelenterata sering saling mengadakan hubungan kerja sama saling menguntungkan misalnya colenterata hidup dipunggung kepiting, dalam hubungan ini coelenterata tidak saling bergantung.
Langkah selanjutnya adalah kerja sama saling menguntungkan dan keduanya saling bergantung, keadaan ini disebut mutualisme atau simbiosis obligat. Simbiosis jenis ini biasanya antara ototrof dengan hterotrof, (jamur dan algae), bakteri pengikat N dengan leguminoceae, rayap dengan flagellata dan binatang memamah biak dengan bakteri dalam rumen.
Simbiosis obligat antara mikroorganisme pencerna selulosa dan hewan, penting untuk rantai makanan detrritus. Pada simbiosis rayap dengan flagellata (ordo hypermastigina), rayap akan mati tanpa kerja sama dengan flagellata, karna rayap tidak bisa mencerna selulosa sehingga akhirnya akan kelaparan. Koordinasi antara rayap dengan flagellata sangat baik, misalnya flagellata sangat tanggap pada hormon ganti kulit (pengaruh hormon), flagellata akan membentuk cyste, sehingga akan menjamin transmisi dan reinfeksi setelah ganti kulit.
Simbiosis antara jamur dengan semut attine. Semut attine akan merawat jamur dengan memupuk, menanam dan merawat jamur. Pada peristiwa ini, rayap mengadakan endosimbiotik dengan flagellata, sedangkan semut mengadakan eksosimbiotik dengan jamur.
Fungsi jamur disini adalah menguraikan selulosa yang tidak dapat dicerna oleh semutsedangkan kotoran semut mengandung enzim proteolitik yang tidak dipunyai oleh jamur untuk membantu metabolisme protein.
Seperti halnya bakteri pengikat N pada leguminoceae , jamur berintraksi dengan jaringan akar membentuk organ yang dapat meningkatkan kemampuan tanaman untuk menghisap mineral dari dalam tanah, sebagai imbalan jamur akan mendapat makanan dari tanaman.
Secara garis besar dapt disimpulkan bahwwa ada berbagai macam bentuk interaksi antara satu spesies dengan spesies yang lainnya diantaranya adalah :
1. Netralisme adalah kedua populasi tidak saling menguntungkan
2. Kompetisi tipe gangguan langsung adalah hambatan langsing terhadap kedua populasi
3. Kompetisi tipe penggunaan sumber daya adalah hambatan tan langsung apabila sumber daya menurun
4. Amensalisme adalah populasi I terhambat sedangkan populasi II tak terhambat.
5. Parasitisme adalah populasi I parasit umumnya lebih kecil populasi II (hospes)
6. Predasi adalah populasi I predtor, umumnya lebih besar (hospes) tidak terganggu
7. Komensalisme adalah populasi I komensal untung, populasi II (hospes) tidak terganggu
8. Protokooperasi adalah interaksi menguntungkan keduanya tetapi tidak saling tergantung
9. Mutualisme adalah kedua populasi saling untung dan keduanya saling bergantung, kerjasama merupakan kewajiban.
KESIMPULAN
1. Pengertian Populasi
Adalah: kelompok organisme sejenis (atau kelompok individu organisme yang terdiri dari spesies yang sama); sedangkan;
2. Komuniti (komunitas)
Adalah: kelompok populasi (populasi group) yang terdapat pada suatu luasan daerah tertentu.
Jadi; sifat individu-individu sejenis mencerminkan sifat populasi, dan sifat populasi akan mencerminkan sifat komuniti
Ekologi populasi pada umumnya adalah ekologi komuniti yang dikenal sebagai ekologi modern (Synecology) dan sekarang ini lebih banyak diminati dan dikembangkan oleh pakar lingkungan. Alasannya adalah:
Respon satu individu thdp suatu faktor fisika-kimia belum mencerminkan sifat dari seluruh individu yang sejenis
Adanya suatu jenis organisme yang survivalnya ditentukan oleh kompetisi dan atau simbiosis
3. Beberapa sifat Kelompok Populasi (bukan individu)
1. Densitas populasi (population dencity) 7. Bentuk & fluktuasi per-
2. Populasi selalu berubah (Rate population) tumbuhan
3. Natalitas populasi (natality) 8. Berstruktur& beragregasi
4. Mortalitas populasi (mortality) 9. Berisolasi & Teritorialitas
5. Berdistribusi umur
6. Potensi biologis & Ketahanan lingkungan
4. Densitas Populasi
Yaitu: besaran populasi yang terdapat dalam suatu unit ruang atau tempat tertentu.(cth: populasi rusa 1000 ekor/Ha; 5000.000 diatom/m3 ; bandeng 1000 kg/Ha; udang 2 ton/Ha
Ada 2 bentuk densitas:
1) Densitas krud (crude dencity), yaitu: jumlah (ekor) atau biomas dari setiap unit dalam total ruang
2) Densitas khas (specific dencity), sering disebut densitas ekologi (bila pertimbangan ekonomi disebut densitas ekonomi), yaitu: jumlah (biomas) setiap unit ruang habitat dalam suatu ekosistem
5. Populasi selalu berubah
Konsep “Rate“ (tingkat perubahan), dimaksudkan sebagai ukuran untuk perubahan populasi, yaitu: hasil bagi antara besaran perubahan populasi dengan periode waktu selama perubahan itu terjadi.
Dalam konsep “Rate” kita kenal:
Rate pertumbuhan (growth rate) untuk populasi, yaitu: jumlah organisme yang bertambah ke dalam populasi untuk setiap ukuran waktu tertentu.
Contoh: pertambahan jumlah populasi = ∆N, dan waktu yang digunakan untuk menghasilkan ∆N adalah ∆t, maka rate rata-rata dari perubahan populasi adalah ∆N / ∆t.
Specific Growth Rate, yaitu: perubahan rata-rata setiap individu dalam waktu tertentu. Atau dengan rumus =
SGR = ∆N / N * ∆t
Contoh: terdapat populasi ikan mas (cyprinus carpio) sebesar 50 ekor, setelah sebulan menjadi 150 ekor, maka:
∆N = 150 – 50 = 100 ekor/bulan, dan SGR = 100 / 50 = 2 ekor/bulan
(catatan: rate pertumbuhan dapat +, 0, dan −).
3. Natalitas (Natality)
Adalah: kemampuan memperbanyak diri dari suatu populasi dengan jalan regenerasi (melahirkan) (disebut juga “birth rate”), yaitu: produksi individu-individu baru dari suatu organisme yang bersumber dari kelahiran, pertunasan, penetasan dan pembelahan.
Natalitas maksimum
Adalah: produksi maksimum teoritis individu2 baru di dalam suatu keadaan ideal (secara ekologis tidak ada faktor pembatas kelahiran, kecuali faktor fisiologis)
Natality Rate (tingkat natalitas)
Maksudnya: suatu perubahan jumlah populasi karena adanya kelahiran. Diperoleh dari jumlah individu baru hasil produksi (kelahiran) dibagi dengan waktu (∆t)(disebut juga natalitas mutlak)
Jadi Natalitas mutlak = ∆Nn / ∆t
Specific Natality Rate (SNR); yaitu: jumlah individu baru/unit waktu/unit populasi
SNR = ∆Nn / ∆t / N
Catatan:
∆Nn = natalitas; produksi individu-individu baru dalam setiap populasi
∆Nn / ∆t = Rate natality perunit waktu (natalitas mutlak)
∆Nn / N * ∆t = SNR
N = populasi total sebelum peristiwa natality (populasi awal yang dari sini sebagian jumlah yang berproduksi)
Natalitas dapat 0 atau +
4. Mortalitas (Mortality)
Adalah: jumlah kematian dalam suatu populasi pada periode waktu tertentu
Ada 3 pengertian menyangkut mortalitas, sbb:
1) Mortalitas Ekologi (Ecological of realized mortality) yaitu: kematian yang terjadi karena keadaan lingkungan tertentu atau karena adanya faktor ekologi tertentu.
2) Mortalitas Minimum Teoritis, yaitu: kematian yang terjadi hanya karena faktor ketuaan dan bukan karena limiting factor.
3) Mortalitas Khusus (Specific Mortality), yaitu: prosentase (tingkat) kematian dari populasi semula untuk setiap priode waktu tertentu.
5. Distribusi Umur
Maksud: Suatu sifat populasi yang menunjukkan kelompok umur dalam suatu populasi yang berhubungan erat terhadap natalitas dan mortalitas.
Misalnya suatu populasi yang indikatornya lebih dominan didukung oleh individu-individu muda, maka populasi tersebut cepat tumbuh dan berkembang.
6. Potensial Biologi & Ketahanan Lingkungan
Potensial Biologis; kesanggupan suatu organisme untuk mengembangkan (memperbanyak/memperbesar) populasinya.
Dapat dilihat dari: ∑ telur, benih, larva, tunas, anakan, dll.
Ketahanan lingkungan; potensi fisik, kimia, biologi suatu lingkungan yang dapat mendukung pertumbuhan/perkembangan organisme.
Bila lingkungan (environment) tidak terbatas (ruang, makanan, dan gangguan dari organisme lain tidak ada), m/ % rate pertumbuhan menjadi tetap dan maksimum (Y = max).
Prinsip dan Konsep-konsep Tentang Organisme Pada Tahap Populasi
| 0 comments
A. Pengertian populasi
Odum (1998) mendefinisikan populasi sebagai kelompok kolektif organismee-organismee yang berasal dari species yang sama yang menduduki ruang atau tempat tertentu, memiliki ciri atau sifat tertentu yang bukan merupakan sifat dari individu. Beberapa sifat itu adalah kerapatan, natalitas (laju kelahiran), mortalitas (laju kematian), penyebaran umum, potensi biotik, disperse, dan bentuk pertumbuhan atau perkembangan. Populasi juga memiliki sifat-sifat genetik yang secara langsung berkaitan dengan ekologinya yaitu sifat adaptif, sifat keserasian reproduktif dan ketahanan.
Beberapa sifat Kelompok Populasi (bukan individu)
1. Densitas populasi (population dencity) 7. Bentuk &fluktuasi pertumbuhan
2. Populasi selalu berubah (Rate population) 8. Berstruktur& beragregasi
3. Natalitas populasi (natality) 9. Berisolasi & Teritorialitas
4. Mortalitas populasi (mortality)
5. Berdistribusi umur
6. Potensi biologis & Ketahanan lingkungan
B. Kepadatan dan kerapatan populasi dan indeks jumlah relatif
Istilah kepadatan biasanya digunakan untuk hewan dan manusia, sedangkan istilah kerapatan untuk tumbuhan. Kepadatan menunjukkan hubungan antara jumlah individu (dalam populasi) dalam ruang yang ditempati pada waktu tertentu. Misalnya 200 pohoh per hektar. Harap diingat bahwa perhitungan jumlah terlalau mementingkan arti organisme kecil sedangkan biomasa terlalu membesarkan arti organisme besar, sedangkan komponen arus energi memberikan indeks yang lebih baik untuk membandingkan populasi mana saja dalam ekosistem
Dalam peraktik sering kali lebih penting mengetahui apakah suatu populasi berubah (bertambah / berkurang) dari pada mengetahui jumlah populasi pada suatu saat. Dalam hal ini jumlah relatif bermanfaat bagi hubungannyadengan waktu misalny jumlah burung yang terlihat setiap jam. Kesukaran untuk mengukur kepadatan populasi ialah organisme tidak tersebar merata, akan tetapi tersebar tidak merata atau berkelompok , oleh karena itu dalam mengambil sampel penelitian kepadatan populasi harus berhati-hati.
Di daerah everglade florida kerapatan atau kepadatan ikan kecil paada keseluruhan arca pada musim panas menurun. Tetapi kepadatan ekologi naik pada waktu permukaaan air surut. Hal ini disebabkan oleh jumlah ikan yang berjubel dalam air yang sempit. Burung bangau mengatur waktu bertelurnya sedemikian rupa sehingga pada waktu menetas bertepatan dengan kepadatan ekologi mencapai puncak atau dengan kata lain persediaan makanan maksimum bertepatan dengan permintaan makanan yang maksimum karena anak sedang tumbuh. sehingga dengan keadaan ini memberi kemudahan kepada induk bangau untuk menangkap ikan sebagiai makanan anaknya.
Perbedaan antara kepadatan kasar dengan kepadatan ekologi dapat di gambarkan dengan concoh berikut:
perkiraan IV I
kepadatan
ikan
II
III
(Bulan)
Keterangan: I = kepdatan ekologi
II = kepadatan kasar
III = permukaan air
IV = bangau mulai bertelur
C. Konsep dasar tentang laju (rates)
Karena populasi merupakan kesatuan yang selalu berubah. Kita tidak hanya tertarik pada ukuran dan komposisi pada suatu saat, tetapi juga bagaimana populasi berubah.
Beberapa sifat khas penting yang berkaitan dengan perubahan populasi ialah laju (rates). Suatu laju didapat dengan membagi perubahan dengan periode waktu berlangsugnya perubahan. Jumlah kelahiran per tahun = laju kelahiran (birth rates). Terminologi laju/rates tersebut menunjukkan kecepatan perubahan sesuatu pada suatu waktu.
Dalam membahas angka rata-rata perubahan populasi notasi standar adalah ∆N/∆t (N = besar populasi, t = waktu). Untuk laju suatu saat/waktu = dN/dt.
jumlah
tawon
(ribuan) B
A
N
pertambahan
tawon per- minggu B
A
∆N
∆t
Waktu (minggu)
GAMBAR 7.2. kurva pertumbuhan populasi (atas), kurva laju pertumbuhan (bawah) dari dua koloni tawon.
Kurva pertumbuhan bntuk S dan laju pertumbuhan bentuk udang , karakteristik untuk populasi tahap pionir (permulaan). Untuk mudahnya lazim dipakai singkatan perubahan dengan simbol ∆ (delta).
N = perubahan jumlah
N/t = laju rata-rata perubahan jumlah per satuan waktu
N/N.t = laju pertumbuhan per wwaktu per organisme
Kita terkadang tidak hanya tertarik pada rata-rata pertumbuhan persatuan waktu tetapi juga pada laju pertumbuhan teoritis pada suatu saat, maka t = 0, dalam keadaaan ini umumnya ∆ diganti dengan d.
dN/dt = Laju pertumbuhan jumlah pada suatu saat.
dN/N.dt = Laju pertumbuhan jumlah per waktu per individu pada suatu saat
contoh :
Populasi protozoa (50) sedang tumbuh dengan mitosis. Dan 50 menjadi 150 setelah 1 jam. Berapa besar laju pertumbuhan per jam per individu ?
jawab :
N = 50
N = 100
N/t = 100/Jam
N/N.t = 2/jam/individu atau 200% per jam/ individu
Kepadatan populasi dirumuskan:
Dimana: D = densitas
N = Number (jumlah)
S = Space (ruang)
Kerapatan kotor (Crude Density) adalah jumlah (atau biomasa) persatuan areal seluruhnya.
Kerapatan ekologi atau kerapatan jenis jumlah (biomasa) per satuan ruang habitat (ruang yang tersedia yang benar-benar dapat diduduki oleh populasi).
C.1. Natalitas (Angka kelahiran)
Natalitas merupakan kemampuan populasi untuk tumbuh, laju natalitas/birth rate pada demografi diperoleh dengan kelahiran, menetas atau berkecambah, pembelahan dan sebagainya.
Natalitas ekologik atau natalitas sebenarnya atau biasa hanya disebut natalitas adalah kenaikan populasi dalam keadaan sebenarnya. Harganya tidak tetap tergantung keadaan lingkungan.
Rumus laju natalitas :
Dimana: B = laju kelahiran
ΔNn = banyaknya kelahiran
Δt = waktu
Laju kelahiran per satuan populasi :
Dimana: b = laju kelahiran per satuan populasi
ΔNn = banyaknya kelahiran
Δt = waktu
N = jumlah populasi seluruhnya
Natalitas absolut = Nn
t Nn = ∑ individu baru
Natalitas Spesifik = Nn ∆t = waktu tertntu
N.∆t
Harga laju natalitas selalu > 0 dan tidak pernah negatif. Sedangkan N dapat positif maupun negatif, karena melibatkan natalitas, mortalitas, emigrasi, imigrasi dan sebagainya
C.2. Mortalitas (Angka kematian)
Mortalitas adalah angka kematian dalam populasi. Laju mertalitas adalah laju kematian dalam demografi ialah jumlah individu yang mati dalam satu satuan waktu.
Mortalitas ekologik yaitu mortalitas nyata / realita, yaitu jumlah individu yang mati dalam keadaan lingkungan yang sebenarnya , harganya tidak tetap tergantung pada keadaan lingkungan.
Mortalitas minimum (teoritis) adalah kehilangan individu dari populasi dalam keadaan lingkungan yang ideal dan harganya tetap.
Mortalitas dan natalitas bervariasi menurut umur, terutama organisme berderajat tinggi. Menurut ito (1959), bentuk kurva survivorship berkaitan dengan perlindungan induk terhadap anaknya. Pada tawon madu dan burung robin yang
memelihara anaknya, bentuk kurva kurang cekung (concave).Jika dibandingkan dengan bentuk kurva ikan dan belalang yang tidak memelihara dan melindungi anaknya.
Bentuk kurva survivorship dipengaruhi oleh densitas, populasi dengan densitas tinggi bentuk kurva lebih cekung dari pada populasi dengan densitas rendah.
Menurut ahli/pakar ekologi, peledakan populasi manusia tidak merupakan ancaman yang gawat bagi kehidupan manusia, tetapi ancaman bagi mutu kehidupan perseorangan.
Manusia beradab telah meningkatkan longevity ekologisnya karena perbaikan makanan, kesehatan, sehingga kurva mortalitas mendekati kurva mortalitas minimum yang bersudut tajam, tetapi jelas mnusia tidak bisa meningkatkan longevity maksimum fisiologinya, karena itu hampir tidak ada manusia yang berumur lebih dari 100 tahun.
A = Tipe cembung (convex), mortalitas tinggi waktu mendekati akhir kehidupan.
B1 = Tipe tangga,laju kehidupan mengalami perubahan drastis pada peralihan dari tingkat perkembangan kehidupan.
B2 = Kurva teoritis, brupa garis lurus.
B3 = Tipe agak sigmoid.
C = Tipe cekung (concave), mortalitas tinggi pada usia muda.
D. Penyebaran umur populasi
Pola penyebaran umur merupakan sifat penting yang mempengaruhi natalitas dan mortalitas. Nisbah (perbandingan) dari berbagai kelompok umur dalam suatu populasi menentukan status reproduktif yang sedang berlangsung dari populasi dan menyatakan apa yang biasa dihadapkan pada masa mendatang.
Pertumbuhan populasi yang berlangsung cepat akan mengandung kelompok umur muda, populasi yang stasioner memiliki pembagian umur yang lebih merata, dan populasi yang menurun menggambarkan sebagian besar berumur tua (tidak produktif).
Pada penyebaran populasi yang sudah mantap, adanya kelahiran / kematian yang luar biasa akan mengakibatkan perubahan sementara dalam populasi yang kemudian kembali ke keadaan yang matap.
Menurut bodenhimer (1939) dalm populasi terdapat 3 kelompok umur ekologis, yaitu:
1. Pre- refroduktif
2. Reproduktif
3. Post- reproduktif
Pada manusia ketiga unsur ini kurang lebih sama panjangnya, pada manusia premitif, post- refroduktif pendek. Pada beberapa hewan (serangga) dan tanaman fre- reproduktif sangat lama, reproduktif pendek dan post- reproduktif tidak ada.
Cotoh piramida umur:
%individu muda tinggi, poligon bentuk genta, %individu muda rendah,
Populasi berkembang populasi stabil bentuk kendi,populasi menurun
Penyebaran (dispersi) individu-individu yang sejenis yang membentuk populasi di dalam suatu ekosistem mengikuti tiga pola dasar yaitu pola penyebaran bergerombol, pola penyebaran seragam, dan pola penyebaran acak.
Kecendrungan organisme untuk berkelompok misalnya waktu berbiak, membentuk koloni (semut, rayap). Contoh populasi acak adalah kutu beras, remis dalam lumpur. Hal ini terjadi karena lingkungan sangat homogen.
Penyebaran secara berkelompok terutama disebabkan oleh respon dari organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal, respon dari organisme terhadap perubahan cuaca musiman, akibat dari cara atau proses produksi / regenerasi, sifat-sifat organisme dengan organ vegetatifnya yang menunjang untuk terbentuknya kelompok atau koloni.
(http://djafar-geonet.blogspot.com 21/05/2011 16:29:38)
E. Pola pertumbuhan populasi dan konsep carrying capacity (daya dukung)
Populaasi mempunyai pola pertumbuhan yang sangat khas, disebut bentuk pertumbuhan populasi. Ada dua pola dasar pertumbuhan berdasar pada pada kurva pertumbuhan yaitu:
a. Kurva pertumbuhan betuk J
b. Kurva pertumbuhan bentuk S atau sigmoid.
Apabila distribusi umur dalam keadaan tetap dan tidak berubah laju laju pertumbuhan spesifik disebut laju intrinsik dari kenaikan alamiah atau r-max. Harga r-max sering disebut potensial biotik atau potensial refroduktif.
Pola pertumbuhan populasi dapat berbentuk huruf J atau S atau gabungan dari keduanya sesuai denagan kekhususan pertumbuhan populasi organisme dan lingkungannya. Pada pola pertumbuhan bentuk J kepadatan naik dengan cepat secara eksponensial kemudian berhenti mendadak karena hambatan lingkungan atau faktor pembatas bekerja secara efektif secara mendadak.
Pada pola pertumbuhan populasi bentuk sigmoid populasi mula-mula naik secara lambat kemudian menjadi cepat kemudian lambat kembali setelah hambatan lingkungan kembali mulai bekerja dan akhirnya hampir seimbang.
Batas atas dimana tidak ada pertumbuhan lagi merupakan asimptot dari kurva sigmoid yang biasa disebut daya dukung lingkungan atau daya topang. Pada pola pertumbuhan bentuk J tidak terdapat tingkat keseimbangan akan tetapi batas N merupakan batas yang ditentukan oleh lingkungan.
Persamaan untuk kurva bentuk J adalah persamaan eksponensial hanya harga N terbatas. Pertumbuhan populasi berhenti apabila faktor pembatas bekerja mendadak misalnya kekurangan mkanan,udara beku dan sebagainya.
Untuk kurva pertumbuhan bentu S persamaannya adalah:
dN = rN K – N atau
dt K
= rN – rN2 atau
K
= rN ( 1 – N )
K
K = K
1 + e(a – rt)
Catatan :
dN = laju pertumbuhan populasi (perubahan ∑ dalam waktu)
dt
r = laju pertumbuhan spesifik
N = jumlah individu dalam populasi
K = ukuran populasi maksimum = asimptot atas
e = dasar logaritma
a = konstanta
F. Fluktuasi populasi dan ayunan (osilasi) siklik
Apabila populasi telah menyelesaikan pertumbuhannya, N, rata-rata sama dengan nol, kepadatan populsi cendrung berfluktuasi diatas dan dibawah tingkat atas asimptotik atau daya dukung.
Fluktuasi ini merupakan hasil dari perubahan dalam lingkungan fisik atau intraksi dalam populasi atau keduanya atau antar populasi, karena itu fluktuasi dapat terjadi meskipun keadaan lingkungan tetap misalnya dalam laboratorium.
Dialam perlu dibedakan :
a. Perubahan ukuran populasi musiman yang sebagian besar dipengaruhi oleh adaptasi sejarah kehidupan bersama- sama dengan perubahan faktor lingkungan.
b. Fluktuasi tahunan (anual)
Fluktuasi (ayunan) tahunan ada dua macam :
a. Fluktuasi yang dipengaruhi oleeh perbedaan faktor fisik lingkungan yang terjadi secara tahunan atau faktor ekstrinsik (yaitu faktor diluar interinsik dalam populasi). Fluktuasi yang dipengaruhi oleh perbedaan faktor fisik lingkungan cendrung tidak teratur dan jelas berkaitan dengan variasi dari faktor fisik yang membatasi misalnya tempratur, curah hujan, dan sebagainya.
b. Fluktuasi yang terutama dipengaruhi oleh dinamika populasi atau faktor intrinsik (yaitu faktor dalam populasi). Populasi jenis ini sering memperlihatkan keteraturan shingga istilah “siklus / daur” adalah memadai. Fluktuasi tahunan akan hebat pada ekosistem yang relatif sederhana dimana komunitas hanya terdiri dari beberapa populasi misalnya populasi kutub, hutan buatan, dan sebagainya. Dapat dikatakan makin tua dan terorganisir komunitas makin rendahlah fluktuasi populasi.
Faktor – faktor yang menyebabkan :
a. Fluktuasi kepadatan populasi dapat disebabkan karena variasi faktor fisik luar misalnya variasi iklim, faktor fisik luar adalah faktor ekstrinsik.
b. Fluktuasi juga dapat disebabkan karena faktor intrinsik (faktor dalam populasi) misalnya predasi, penyakit, dan sebagainya.
Kadang – kadang sulit untuk menentukan penyebab fluktuasi karena populasi dapat mengubah dan mengadakan kompensasi terhadp faktor fisik. Tetapi dapat dikemukakan perinsip dasar sebagai berikt ; makin terorganisir dan matang suatu komunitas serta makin stabil lingkungan akan makin rendah amplitudo fluktuasi kepadatan populasi.
G. Pengaturan populasi dan konsep-konsep pengendalian populasi yang bergantung dan tidak bergantung kepada kepadatan populasi.
Pada ekosistem dengan keanekaragaman rendah dan sedang mengalami tekanan fisik cendrung bergantung pada komponen fisik misalnya cuaca, arus, pencemaran, dan sebagainya. Sedangkan pada ekosistem dengan keberagaman tinggi atau tidak mengalami tekanan fisik maka populasinya cendrung dikendalikan secara biologik.
Pada semua ekosistem terdapat kecendrungan yang kuat dimana populasi akan berkembang menurut seleksi alam dan menuju pengendalian diri.
Fakto-faktor ekologik baik yang berupa faktor pembatas yang merugikan maupun yang bukan faktor pembatas (faktor yang menguntungkan) atau faktor fositif maupun faktor negatif terhadap populasi dapat tergolong faktor :
a. Density independent/ density legislatif atau tidak tergantung kepada kepadatan jika pengaruhnya atau efeknya tidak tergantung pada besarnya populasi.
Contoh : faktor iklim, angin ribut, penurunan temperatur yang drastis, faktor cahaya, dan sebagainya.
b. Density dependent/ faktor, bergantung kepadatan yaitu faktor ekologi yang pengaruh atau efeknya terhadap populasi merupakan fungsi dari kepadatan/ densitas populasi. Pengaruh density dpendentseperti pengatur mesin karna merupakan alat utama untuk mencegah over population dan bertanggung jawab atas pencapaian kedaaan seimbang (steady state).
Merupkan contoh faktor density dependent ialah fakto-faktor biotik, misalnya kompetisi, parasitisme, pathogen, natalitas, mortalitas, dan sebagainya.
Kadang – kadang keadaan populasi yang mantap dapat dikacaukan oleh perubahan cuaca misalnya penurunan tempratur yang drastis yang dapat mengakibatkan menurunnya parasit serangga dan akibatnya populasi serangga akan naik dengan cepat dan terbentuk kurva bentuk J. Apabila terjadi keadaan yang demikian akan dapat mengaakibatkan gundulnya pohon – pohon eucalyptus sehingga serangga akan kekurangan makanan dan populasi serangga akan menurun kembali secara deraastis. Penurunan populasi pemangsa dapat juga disebabkan karena naiknya populasi pemangsa akibatnya banyak serangga.
H. Penyebaran populasi
Penyebaran populasi ialah pindahnya individu atau keturunan (biji, spora, larva) keluar dari daerah populasi atau dari populasi :
Ada 3 pola penyebaran populasi yaitu :
a. Emigrasi = gerakan keluar satu arah
b. Immigrasi = gerakan masuk satu arah
c. Migrasi = perpindahan keluar masuk cecara periodik
Pengaruh penyebaran pada populasi akan mengkibatkan :
a. Kecil, apabila individu yang masuk atau keluar populasi sedikit tau populasinya besar.
b. Besar, apabila penyebaran yang terjadi secara massal (sangat besar jumlahnya) dan terjadi dalam waktu yang pendek.
Penyebaran populasi dipengaruhi oleh :
1. Barier, misalnya : sungai, gunung, lembah, dan sebagainya
2. Vigalitas atau kemampuan gerak organisme umumnya organisme dengan vigalitas tinggi akan memudahkan penyebaran, misalnya: burung, serangga.
Penyebaran merupakan sarana dimana daerah baru atau lahan yang kosong yang semula tidak dihuni akan menjadi dihuni sehingga terbentuk suatu keseimbangan baru, disamping itu penyebaran juga penting untuk gene flow dan pembentukan species baru.
Pengaruh penyebaran terhadap populasi tergantung kepada :
a. Setatus bentuk pertubuhan populasi, apakah populasi berada dekat/ jauh dari carrying capacity (daya dukung), sedang tumbuh atau sedang menurun.
b. Kecepatan penyebaran dan ini di pengaruhi oleh barier dan vigalitas organisme.
Apabila populasi dalam keadaan seimbang dengan faktor lingkungannya, maka migrasi atau emigrasi yang moderat hanya berpengaruh kecil terhadap populasi, akan tetapi apabila populasi berada diatas atau dibawah daya dukung penyebaran akan bepengaruh lebih nyata misalnya emigrasi akan mempercepat pertumbuhn populasi atau sebaliknya emigrasi akan mempercepat pemusnahan.
Migrasi sering melibatkan perpindahan massal populasi (burung, belalang). Ini sering dilakukan oleh golongan vertebrata dan insecta.
Migrani musiman dan anual (siang dan malam ) peting untuk :
a. Menempati daerah yang kosong
b. Memungkinkan organisme memperthankan kepadatan optimum dan aktifitas yang tinggi.
Populasi yang tidak dapat melakukan migrasi serius harus mengalami penurunan kepasatan populasi atau mengaddakan domansi ( istirahat) pada keadaan yang kurang menguntungkan.
H.1. Pola penyebaran interen (dispersi)
Penyebaran (dispersi) individu-individu yang sejenis yang membentuk populasi di dalam suatu ekosistem mengikuti tiga pola dasar yaitu pola penyebaran bergerombol, pola penyebaran seragam, dan pola penyebaran acak.
Individu dalam populasi dapat tersebar dengan tiga pola yaitu :
a. Acak
b. Seragam (lebih teratur daripada acak)
c. Berkelompok (tak teratur, tak acak)
Penyebaran secara acak jarang terjadi di alam dan dapat terjadi apabila lingkungan sangat seragam dan tidak ada kecendrungan untuk berkelompok.
Penyebaran seragam (uniform) terjadi apabila kompetisi antar individu sangat hebat atau ada organisme positif yang mendrong pembagian ruang yang sama.
Berkelompok dengan bermacam derajat merupakan pola yang paling umum ddalam populasidan hampir merupakan aturan apabila dipandang dari sudut individu. Akan tetapi harap diperhatikan bahwa penyebaran berkelompok mendekati acak.
Penyebaran secara berkelompok terutama disebabkan oleh respon dari organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal, respon dari organisme terhadap perubahan cuaca musiman, akibat dari cara atau proses produksi/regenerasi, sifat-sifat organisme dengan organ vegetatifnya yang menunjang untuk terbentuknya kelompok atau koloni.
Kecendrungan organisme untuk berkelompok misalnya waktu berbiak, membentuk koloni (semut, rayap). Contoh populasi acak adalah kutu beras, remis dalam lumpur. Hal ini terjadi karena lingkungan sangat homogen.
Selanjutnya Hutchinson (dalam Sodradjad, 1994) menyebutkan beberapa factor penyebab perbedaan pola sebaran sebagian anggota populasi adalah:
• Faktor vektorial yang timbul dari gaya-gaya eksternal, seperti arah angin, arah aliran air, dan intensitas cahaya.
• Faktor reproduktif yaitu faktor yang berkaitan dengan cara berkembang biak, misalnya tumbuhan yang berbiji seperti kemiri sangat lambat menyebar jauh dari pohon induknya.
• Faktor sosial sebagai sifat yang dimiliki oleh spesies tertentu, misalnya perilaku territorial.
• Faktor koaktif yang timbul karena persaingan intra jenis.
• Faktor stokastik karena adanya keragaman acak dalam salah satu faktor di atas.
http://djafar-geonet.blogspot.com/21/05/2011 16:29:38
I. Interaksi nantar spesies
I.1. Interaksi negatif : predasi, parasitisme, dan antibiosis
Predasi dan parasitisme adalah contoh intraksi antara dua poppulasi yang mempunyai efek negatif pada pertumbuhan dan kehidupan pada salah satu populasi.
Hasil yang sama terjadi jika satu populasi menghasilkan zat yang merugikan populasi lainnya. Interaksi ini dikenal dengan antibiosis. Terminologi allelopathy (merugikan yang lain) dipakai untuk penghambatan secara kimia oleh tanaman.
Pengaruh negatif tersebut cendrung berkurang pada populasi yang telah berinteraksi dalam jangka lama dan dan pada ekosistem yang mantap dengan demikian species yang satu tidak memusnahkan spesies yang lain.
Pemangsa dan parasit memang menekan laju pertumbuhan populasi, misalnya populasi serangga, burung, dan sebagainya, untuk tidak menjadi over population.
I.2. Interaksi positif : Komensalisme, kooperasi, mutualisme.
Interaksi positif dimulai dengan komensalisme yang kemudian berkembang menjadi mutualisme dimana kedua soesies saling bergantung.
Komensalisme merupakan tipe sederhan dari interaksi positif dan mungkin nlangkah awal menuju ke hubungan saling menguntungkan (epefit, anemon pada karang). Kepiting dan coelenterata sering saling mengadakan hubungan kerja sama saling menguntungkan misalnya colenterata hidup dipunggung kepiting, dalam hubungan ini coelenterata tidak saling bergantung.
Langkah selanjutnya adalah kerja sama saling menguntungkan dan keduanya saling bergantung, keadaan ini disebut mutualisme atau simbiosis obligat. Simbiosis jenis ini biasanya antara ototrof dengan hterotrof, (jamur dan algae), bakteri pengikat N dengan leguminoceae, rayap dengan flagellata dan binatang memamah biak dengan bakteri dalam rumen.
Simbiosis obligat antara mikroorganisme pencerna selulosa dan hewan, penting untuk rantai makanan detrritus. Pada simbiosis rayap dengan flagellata (ordo hypermastigina), rayap akan mati tanpa kerja sama dengan flagellata, karna rayap tidak bisa mencerna selulosa sehingga akhirnya akan kelaparan. Koordinasi antara rayap dengan flagellata sangat baik, misalnya flagellata sangat tanggap pada hormon ganti kulit (pengaruh hormon), flagellata akan membentuk cyste, sehingga akan menjamin transmisi dan reinfeksi setelah ganti kulit.
Simbiosis antara jamur dengan semut attine. Semut attine akan merawat jamur dengan memupuk, menanam dan merawat jamur. Pada peristiwa ini, rayap mengadakan endosimbiotik dengan flagellata, sedangkan semut mengadakan eksosimbiotik dengan jamur.
Fungsi jamur disini adalah menguraikan selulosa yang tidak dapat dicerna oleh semutsedangkan kotoran semut mengandung enzim proteolitik yang tidak dipunyai oleh jamur untuk membantu metabolisme protein.
Seperti halnya bakteri pengikat N pada leguminoceae , jamur berintraksi dengan jaringan akar membentuk organ yang dapat meningkatkan kemampuan tanaman untuk menghisap mineral dari dalam tanah, sebagai imbalan jamur akan mendapat makanan dari tanaman.
Secara garis besar dapt disimpulkan bahwwa ada berbagai macam bentuk interaksi antara satu spesies dengan spesies yang lainnya diantaranya adalah :
1. Netralisme adalah kedua populasi tidak saling menguntungkan
2. Kompetisi tipe gangguan langsung adalah hambatan langsing terhadap kedua populasi
3. Kompetisi tipe penggunaan sumber daya adalah hambatan tan langsung apabila sumber daya menurun
4. Amensalisme adalah populasi I terhambat sedangkan populasi II tak terhambat.
5. Parasitisme adalah populasi I parasit umumnya lebih kecil populasi II (hospes)
6. Predasi adalah populasi I predtor, umumnya lebih besar (hospes) tidak terganggu
7. Komensalisme adalah populasi I komensal untung, populasi II (hospes) tidak terganggu
8. Protokooperasi adalah interaksi menguntungkan keduanya tetapi tidak saling tergantung
9. Mutualisme adalah kedua populasi saling untung dan keduanya saling bergantung, kerjasama merupakan kewajiban.
KESIMPULAN
1. Pengertian Populasi
Adalah: kelompok organisme sejenis (atau kelompok individu organisme yang terdiri dari spesies yang sama); sedangkan;
2. Komuniti (komunitas)
Adalah: kelompok populasi (populasi group) yang terdapat pada suatu luasan daerah tertentu.
Jadi; sifat individu-individu sejenis mencerminkan sifat populasi, dan sifat populasi akan mencerminkan sifat komuniti
Ekologi populasi pada umumnya adalah ekologi komuniti yang dikenal sebagai ekologi modern (Synecology) dan sekarang ini lebih banyak diminati dan dikembangkan oleh pakar lingkungan. Alasannya adalah:
Respon satu individu thdp suatu faktor fisika-kimia belum mencerminkan sifat dari seluruh individu yang sejenis
Adanya suatu jenis organisme yang survivalnya ditentukan oleh kompetisi dan atau simbiosis
3. Beberapa sifat Kelompok Populasi (bukan individu)
1. Densitas populasi (population dencity) 7. Bentuk & fluktuasi per-
2. Populasi selalu berubah (Rate population) tumbuhan
3. Natalitas populasi (natality) 8. Berstruktur& beragregasi
4. Mortalitas populasi (mortality) 9. Berisolasi & Teritorialitas
5. Berdistribusi umur
6. Potensi biologis & Ketahanan lingkungan
4. Densitas Populasi
Yaitu: besaran populasi yang terdapat dalam suatu unit ruang atau tempat tertentu.(cth: populasi rusa 1000 ekor/Ha; 5000.000 diatom/m3 ; bandeng 1000 kg/Ha; udang 2 ton/Ha
Ada 2 bentuk densitas:
1) Densitas krud (crude dencity), yaitu: jumlah (ekor) atau biomas dari setiap unit dalam total ruang
2) Densitas khas (specific dencity), sering disebut densitas ekologi (bila pertimbangan ekonomi disebut densitas ekonomi), yaitu: jumlah (biomas) setiap unit ruang habitat dalam suatu ekosistem
5. Populasi selalu berubah
Konsep “Rate“ (tingkat perubahan), dimaksudkan sebagai ukuran untuk perubahan populasi, yaitu: hasil bagi antara besaran perubahan populasi dengan periode waktu selama perubahan itu terjadi.
Dalam konsep “Rate” kita kenal:
Rate pertumbuhan (growth rate) untuk populasi, yaitu: jumlah organisme yang bertambah ke dalam populasi untuk setiap ukuran waktu tertentu.
Contoh: pertambahan jumlah populasi = ∆N, dan waktu yang digunakan untuk menghasilkan ∆N adalah ∆t, maka rate rata-rata dari perubahan populasi adalah ∆N / ∆t.
Specific Growth Rate, yaitu: perubahan rata-rata setiap individu dalam waktu tertentu. Atau dengan rumus =
SGR = ∆N / N * ∆t
Contoh: terdapat populasi ikan mas (cyprinus carpio) sebesar 50 ekor, setelah sebulan menjadi 150 ekor, maka:
∆N = 150 – 50 = 100 ekor/bulan, dan SGR = 100 / 50 = 2 ekor/bulan
(catatan: rate pertumbuhan dapat +, 0, dan −).
3. Natalitas (Natality)
Adalah: kemampuan memperbanyak diri dari suatu populasi dengan jalan regenerasi (melahirkan) (disebut juga “birth rate”), yaitu: produksi individu-individu baru dari suatu organisme yang bersumber dari kelahiran, pertunasan, penetasan dan pembelahan.
Natalitas maksimum
Adalah: produksi maksimum teoritis individu2 baru di dalam suatu keadaan ideal (secara ekologis tidak ada faktor pembatas kelahiran, kecuali faktor fisiologis)
Natality Rate (tingkat natalitas)
Maksudnya: suatu perubahan jumlah populasi karena adanya kelahiran. Diperoleh dari jumlah individu baru hasil produksi (kelahiran) dibagi dengan waktu (∆t)(disebut juga natalitas mutlak)
Jadi Natalitas mutlak = ∆Nn / ∆t
Specific Natality Rate (SNR); yaitu: jumlah individu baru/unit waktu/unit populasi
SNR = ∆Nn / ∆t / N
Catatan:
∆Nn = natalitas; produksi individu-individu baru dalam setiap populasi
∆Nn / ∆t = Rate natality perunit waktu (natalitas mutlak)
∆Nn / N * ∆t = SNR
N = populasi total sebelum peristiwa natality (populasi awal yang dari sini sebagian jumlah yang berproduksi)
Natalitas dapat 0 atau +
4. Mortalitas (Mortality)
Adalah: jumlah kematian dalam suatu populasi pada periode waktu tertentu
Ada 3 pengertian menyangkut mortalitas, sbb:
1) Mortalitas Ekologi (Ecological of realized mortality) yaitu: kematian yang terjadi karena keadaan lingkungan tertentu atau karena adanya faktor ekologi tertentu.
2) Mortalitas Minimum Teoritis, yaitu: kematian yang terjadi hanya karena faktor ketuaan dan bukan karena limiting factor.
3) Mortalitas Khusus (Specific Mortality), yaitu: prosentase (tingkat) kematian dari populasi semula untuk setiap priode waktu tertentu.
5. Distribusi Umur
Maksud: Suatu sifat populasi yang menunjukkan kelompok umur dalam suatu populasi yang berhubungan erat terhadap natalitas dan mortalitas.
Misalnya suatu populasi yang indikatornya lebih dominan didukung oleh individu-individu muda, maka populasi tersebut cepat tumbuh dan berkembang.
6. Potensial Biologi & Ketahanan Lingkungan
Potensial Biologis; kesanggupan suatu organisme untuk mengembangkan (memperbanyak/memperbesar) populasinya.
Dapat dilihat dari: ∑ telur, benih, larva, tunas, anakan, dll.
Ketahanan lingkungan; potensi fisik, kimia, biologi suatu lingkungan yang dapat mendukung pertumbuhan/perkembangan organisme.
Bila lingkungan (environment) tidak terbatas (ruang, makanan, dan gangguan dari organisme lain tidak ada), m/ % rate pertumbuhan menjadi tetap dan maksimum (Y = max).
Continue Reading
Odum (1998) mendefinisikan populasi sebagai kelompok kolektif organismee-organismee yang berasal dari species yang sama yang menduduki ruang atau tempat tertentu, memiliki ciri atau sifat tertentu yang bukan merupakan sifat dari individu. Beberapa sifat itu adalah kerapatan, natalitas (laju kelahiran), mortalitas (laju kematian), penyebaran umum, potensi biotik, disperse, dan bentuk pertumbuhan atau perkembangan. Populasi juga memiliki sifat-sifat genetik yang secara langsung berkaitan dengan ekologinya yaitu sifat adaptif, sifat keserasian reproduktif dan ketahanan.
Beberapa sifat Kelompok Populasi (bukan individu)
1. Densitas populasi (population dencity) 7. Bentuk &fluktuasi pertumbuhan
2. Populasi selalu berubah (Rate population) 8. Berstruktur& beragregasi
3. Natalitas populasi (natality) 9. Berisolasi & Teritorialitas
4. Mortalitas populasi (mortality)
5. Berdistribusi umur
6. Potensi biologis & Ketahanan lingkungan
B. Kepadatan dan kerapatan populasi dan indeks jumlah relatif
Istilah kepadatan biasanya digunakan untuk hewan dan manusia, sedangkan istilah kerapatan untuk tumbuhan. Kepadatan menunjukkan hubungan antara jumlah individu (dalam populasi) dalam ruang yang ditempati pada waktu tertentu. Misalnya 200 pohoh per hektar. Harap diingat bahwa perhitungan jumlah terlalau mementingkan arti organisme kecil sedangkan biomasa terlalu membesarkan arti organisme besar, sedangkan komponen arus energi memberikan indeks yang lebih baik untuk membandingkan populasi mana saja dalam ekosistem
Dalam peraktik sering kali lebih penting mengetahui apakah suatu populasi berubah (bertambah / berkurang) dari pada mengetahui jumlah populasi pada suatu saat. Dalam hal ini jumlah relatif bermanfaat bagi hubungannyadengan waktu misalny jumlah burung yang terlihat setiap jam. Kesukaran untuk mengukur kepadatan populasi ialah organisme tidak tersebar merata, akan tetapi tersebar tidak merata atau berkelompok , oleh karena itu dalam mengambil sampel penelitian kepadatan populasi harus berhati-hati.
Di daerah everglade florida kerapatan atau kepadatan ikan kecil paada keseluruhan arca pada musim panas menurun. Tetapi kepadatan ekologi naik pada waktu permukaaan air surut. Hal ini disebabkan oleh jumlah ikan yang berjubel dalam air yang sempit. Burung bangau mengatur waktu bertelurnya sedemikian rupa sehingga pada waktu menetas bertepatan dengan kepadatan ekologi mencapai puncak atau dengan kata lain persediaan makanan maksimum bertepatan dengan permintaan makanan yang maksimum karena anak sedang tumbuh. sehingga dengan keadaan ini memberi kemudahan kepada induk bangau untuk menangkap ikan sebagiai makanan anaknya.
Perbedaan antara kepadatan kasar dengan kepadatan ekologi dapat di gambarkan dengan concoh berikut:
perkiraan IV I
kepadatan
ikan
II
III
(Bulan)
Keterangan: I = kepdatan ekologi
II = kepadatan kasar
III = permukaan air
IV = bangau mulai bertelur
C. Konsep dasar tentang laju (rates)
Karena populasi merupakan kesatuan yang selalu berubah. Kita tidak hanya tertarik pada ukuran dan komposisi pada suatu saat, tetapi juga bagaimana populasi berubah.
Beberapa sifat khas penting yang berkaitan dengan perubahan populasi ialah laju (rates). Suatu laju didapat dengan membagi perubahan dengan periode waktu berlangsugnya perubahan. Jumlah kelahiran per tahun = laju kelahiran (birth rates). Terminologi laju/rates tersebut menunjukkan kecepatan perubahan sesuatu pada suatu waktu.
Dalam membahas angka rata-rata perubahan populasi notasi standar adalah ∆N/∆t (N = besar populasi, t = waktu). Untuk laju suatu saat/waktu = dN/dt.
jumlah
tawon
(ribuan) B
A
N
pertambahan
tawon per- minggu B
A
∆N
∆t
Waktu (minggu)
GAMBAR 7.2. kurva pertumbuhan populasi (atas), kurva laju pertumbuhan (bawah) dari dua koloni tawon.
Kurva pertumbuhan bntuk S dan laju pertumbuhan bentuk udang , karakteristik untuk populasi tahap pionir (permulaan). Untuk mudahnya lazim dipakai singkatan perubahan dengan simbol ∆ (delta).
N = perubahan jumlah
N/t = laju rata-rata perubahan jumlah per satuan waktu
N/N.t = laju pertumbuhan per wwaktu per organisme
Kita terkadang tidak hanya tertarik pada rata-rata pertumbuhan persatuan waktu tetapi juga pada laju pertumbuhan teoritis pada suatu saat, maka t = 0, dalam keadaaan ini umumnya ∆ diganti dengan d.
dN/dt = Laju pertumbuhan jumlah pada suatu saat.
dN/N.dt = Laju pertumbuhan jumlah per waktu per individu pada suatu saat
contoh :
Populasi protozoa (50) sedang tumbuh dengan mitosis. Dan 50 menjadi 150 setelah 1 jam. Berapa besar laju pertumbuhan per jam per individu ?
jawab :
N = 50
N = 100
N/t = 100/Jam
N/N.t = 2/jam/individu atau 200% per jam/ individu
Kepadatan populasi dirumuskan:
Dimana: D = densitas
N = Number (jumlah)
S = Space (ruang)
Kerapatan kotor (Crude Density) adalah jumlah (atau biomasa) persatuan areal seluruhnya.
Kerapatan ekologi atau kerapatan jenis jumlah (biomasa) per satuan ruang habitat (ruang yang tersedia yang benar-benar dapat diduduki oleh populasi).
C.1. Natalitas (Angka kelahiran)
Natalitas merupakan kemampuan populasi untuk tumbuh, laju natalitas/birth rate pada demografi diperoleh dengan kelahiran, menetas atau berkecambah, pembelahan dan sebagainya.
Natalitas ekologik atau natalitas sebenarnya atau biasa hanya disebut natalitas adalah kenaikan populasi dalam keadaan sebenarnya. Harganya tidak tetap tergantung keadaan lingkungan.
Rumus laju natalitas :
Dimana: B = laju kelahiran
ΔNn = banyaknya kelahiran
Δt = waktu
Laju kelahiran per satuan populasi :
Dimana: b = laju kelahiran per satuan populasi
ΔNn = banyaknya kelahiran
Δt = waktu
N = jumlah populasi seluruhnya
Natalitas absolut = Nn
t Nn = ∑ individu baru
Natalitas Spesifik = Nn ∆t = waktu tertntu
N.∆t
Harga laju natalitas selalu > 0 dan tidak pernah negatif. Sedangkan N dapat positif maupun negatif, karena melibatkan natalitas, mortalitas, emigrasi, imigrasi dan sebagainya
C.2. Mortalitas (Angka kematian)
Mortalitas adalah angka kematian dalam populasi. Laju mertalitas adalah laju kematian dalam demografi ialah jumlah individu yang mati dalam satu satuan waktu.
Mortalitas ekologik yaitu mortalitas nyata / realita, yaitu jumlah individu yang mati dalam keadaan lingkungan yang sebenarnya , harganya tidak tetap tergantung pada keadaan lingkungan.
Mortalitas minimum (teoritis) adalah kehilangan individu dari populasi dalam keadaan lingkungan yang ideal dan harganya tetap.
Mortalitas dan natalitas bervariasi menurut umur, terutama organisme berderajat tinggi. Menurut ito (1959), bentuk kurva survivorship berkaitan dengan perlindungan induk terhadap anaknya. Pada tawon madu dan burung robin yang
memelihara anaknya, bentuk kurva kurang cekung (concave).Jika dibandingkan dengan bentuk kurva ikan dan belalang yang tidak memelihara dan melindungi anaknya.
Bentuk kurva survivorship dipengaruhi oleh densitas, populasi dengan densitas tinggi bentuk kurva lebih cekung dari pada populasi dengan densitas rendah.
Menurut ahli/pakar ekologi, peledakan populasi manusia tidak merupakan ancaman yang gawat bagi kehidupan manusia, tetapi ancaman bagi mutu kehidupan perseorangan.
Manusia beradab telah meningkatkan longevity ekologisnya karena perbaikan makanan, kesehatan, sehingga kurva mortalitas mendekati kurva mortalitas minimum yang bersudut tajam, tetapi jelas mnusia tidak bisa meningkatkan longevity maksimum fisiologinya, karena itu hampir tidak ada manusia yang berumur lebih dari 100 tahun.
A = Tipe cembung (convex), mortalitas tinggi waktu mendekati akhir kehidupan.
B1 = Tipe tangga,laju kehidupan mengalami perubahan drastis pada peralihan dari tingkat perkembangan kehidupan.
B2 = Kurva teoritis, brupa garis lurus.
B3 = Tipe agak sigmoid.
C = Tipe cekung (concave), mortalitas tinggi pada usia muda.
D. Penyebaran umur populasi
Pola penyebaran umur merupakan sifat penting yang mempengaruhi natalitas dan mortalitas. Nisbah (perbandingan) dari berbagai kelompok umur dalam suatu populasi menentukan status reproduktif yang sedang berlangsung dari populasi dan menyatakan apa yang biasa dihadapkan pada masa mendatang.
Pertumbuhan populasi yang berlangsung cepat akan mengandung kelompok umur muda, populasi yang stasioner memiliki pembagian umur yang lebih merata, dan populasi yang menurun menggambarkan sebagian besar berumur tua (tidak produktif).
Pada penyebaran populasi yang sudah mantap, adanya kelahiran / kematian yang luar biasa akan mengakibatkan perubahan sementara dalam populasi yang kemudian kembali ke keadaan yang matap.
Menurut bodenhimer (1939) dalm populasi terdapat 3 kelompok umur ekologis, yaitu:
1. Pre- refroduktif
2. Reproduktif
3. Post- reproduktif
Pada manusia ketiga unsur ini kurang lebih sama panjangnya, pada manusia premitif, post- refroduktif pendek. Pada beberapa hewan (serangga) dan tanaman fre- reproduktif sangat lama, reproduktif pendek dan post- reproduktif tidak ada.
Cotoh piramida umur:
%individu muda tinggi, poligon bentuk genta, %individu muda rendah,
Populasi berkembang populasi stabil bentuk kendi,populasi menurun
Penyebaran (dispersi) individu-individu yang sejenis yang membentuk populasi di dalam suatu ekosistem mengikuti tiga pola dasar yaitu pola penyebaran bergerombol, pola penyebaran seragam, dan pola penyebaran acak.
Kecendrungan organisme untuk berkelompok misalnya waktu berbiak, membentuk koloni (semut, rayap). Contoh populasi acak adalah kutu beras, remis dalam lumpur. Hal ini terjadi karena lingkungan sangat homogen.
Penyebaran secara berkelompok terutama disebabkan oleh respon dari organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal, respon dari organisme terhadap perubahan cuaca musiman, akibat dari cara atau proses produksi / regenerasi, sifat-sifat organisme dengan organ vegetatifnya yang menunjang untuk terbentuknya kelompok atau koloni.
(http://djafar-geonet.blogspot.com 21/05/2011 16:29:38)
E. Pola pertumbuhan populasi dan konsep carrying capacity (daya dukung)
Populaasi mempunyai pola pertumbuhan yang sangat khas, disebut bentuk pertumbuhan populasi. Ada dua pola dasar pertumbuhan berdasar pada pada kurva pertumbuhan yaitu:
a. Kurva pertumbuhan betuk J
b. Kurva pertumbuhan bentuk S atau sigmoid.
Apabila distribusi umur dalam keadaan tetap dan tidak berubah laju laju pertumbuhan spesifik disebut laju intrinsik dari kenaikan alamiah atau r-max. Harga r-max sering disebut potensial biotik atau potensial refroduktif.
Pola pertumbuhan populasi dapat berbentuk huruf J atau S atau gabungan dari keduanya sesuai denagan kekhususan pertumbuhan populasi organisme dan lingkungannya. Pada pola pertumbuhan bentuk J kepadatan naik dengan cepat secara eksponensial kemudian berhenti mendadak karena hambatan lingkungan atau faktor pembatas bekerja secara efektif secara mendadak.
Pada pola pertumbuhan populasi bentuk sigmoid populasi mula-mula naik secara lambat kemudian menjadi cepat kemudian lambat kembali setelah hambatan lingkungan kembali mulai bekerja dan akhirnya hampir seimbang.
Batas atas dimana tidak ada pertumbuhan lagi merupakan asimptot dari kurva sigmoid yang biasa disebut daya dukung lingkungan atau daya topang. Pada pola pertumbuhan bentuk J tidak terdapat tingkat keseimbangan akan tetapi batas N merupakan batas yang ditentukan oleh lingkungan.
Persamaan untuk kurva bentuk J adalah persamaan eksponensial hanya harga N terbatas. Pertumbuhan populasi berhenti apabila faktor pembatas bekerja mendadak misalnya kekurangan mkanan,udara beku dan sebagainya.
Untuk kurva pertumbuhan bentu S persamaannya adalah:
dN = rN K – N atau
dt K
= rN – rN2 atau
K
= rN ( 1 – N )
K
K = K
1 + e(a – rt)
Catatan :
dN = laju pertumbuhan populasi (perubahan ∑ dalam waktu)
dt
r = laju pertumbuhan spesifik
N = jumlah individu dalam populasi
K = ukuran populasi maksimum = asimptot atas
e = dasar logaritma
a = konstanta
F. Fluktuasi populasi dan ayunan (osilasi) siklik
Apabila populasi telah menyelesaikan pertumbuhannya, N, rata-rata sama dengan nol, kepadatan populsi cendrung berfluktuasi diatas dan dibawah tingkat atas asimptotik atau daya dukung.
Fluktuasi ini merupakan hasil dari perubahan dalam lingkungan fisik atau intraksi dalam populasi atau keduanya atau antar populasi, karena itu fluktuasi dapat terjadi meskipun keadaan lingkungan tetap misalnya dalam laboratorium.
Dialam perlu dibedakan :
a. Perubahan ukuran populasi musiman yang sebagian besar dipengaruhi oleh adaptasi sejarah kehidupan bersama- sama dengan perubahan faktor lingkungan.
b. Fluktuasi tahunan (anual)
Fluktuasi (ayunan) tahunan ada dua macam :
a. Fluktuasi yang dipengaruhi oleeh perbedaan faktor fisik lingkungan yang terjadi secara tahunan atau faktor ekstrinsik (yaitu faktor diluar interinsik dalam populasi). Fluktuasi yang dipengaruhi oleh perbedaan faktor fisik lingkungan cendrung tidak teratur dan jelas berkaitan dengan variasi dari faktor fisik yang membatasi misalnya tempratur, curah hujan, dan sebagainya.
b. Fluktuasi yang terutama dipengaruhi oleh dinamika populasi atau faktor intrinsik (yaitu faktor dalam populasi). Populasi jenis ini sering memperlihatkan keteraturan shingga istilah “siklus / daur” adalah memadai. Fluktuasi tahunan akan hebat pada ekosistem yang relatif sederhana dimana komunitas hanya terdiri dari beberapa populasi misalnya populasi kutub, hutan buatan, dan sebagainya. Dapat dikatakan makin tua dan terorganisir komunitas makin rendahlah fluktuasi populasi.
Faktor – faktor yang menyebabkan :
a. Fluktuasi kepadatan populasi dapat disebabkan karena variasi faktor fisik luar misalnya variasi iklim, faktor fisik luar adalah faktor ekstrinsik.
b. Fluktuasi juga dapat disebabkan karena faktor intrinsik (faktor dalam populasi) misalnya predasi, penyakit, dan sebagainya.
Kadang – kadang sulit untuk menentukan penyebab fluktuasi karena populasi dapat mengubah dan mengadakan kompensasi terhadp faktor fisik. Tetapi dapat dikemukakan perinsip dasar sebagai berikt ; makin terorganisir dan matang suatu komunitas serta makin stabil lingkungan akan makin rendah amplitudo fluktuasi kepadatan populasi.
G. Pengaturan populasi dan konsep-konsep pengendalian populasi yang bergantung dan tidak bergantung kepada kepadatan populasi.
Pada ekosistem dengan keanekaragaman rendah dan sedang mengalami tekanan fisik cendrung bergantung pada komponen fisik misalnya cuaca, arus, pencemaran, dan sebagainya. Sedangkan pada ekosistem dengan keberagaman tinggi atau tidak mengalami tekanan fisik maka populasinya cendrung dikendalikan secara biologik.
Pada semua ekosistem terdapat kecendrungan yang kuat dimana populasi akan berkembang menurut seleksi alam dan menuju pengendalian diri.
Fakto-faktor ekologik baik yang berupa faktor pembatas yang merugikan maupun yang bukan faktor pembatas (faktor yang menguntungkan) atau faktor fositif maupun faktor negatif terhadap populasi dapat tergolong faktor :
a. Density independent/ density legislatif atau tidak tergantung kepada kepadatan jika pengaruhnya atau efeknya tidak tergantung pada besarnya populasi.
Contoh : faktor iklim, angin ribut, penurunan temperatur yang drastis, faktor cahaya, dan sebagainya.
b. Density dependent/ faktor, bergantung kepadatan yaitu faktor ekologi yang pengaruh atau efeknya terhadap populasi merupakan fungsi dari kepadatan/ densitas populasi. Pengaruh density dpendentseperti pengatur mesin karna merupakan alat utama untuk mencegah over population dan bertanggung jawab atas pencapaian kedaaan seimbang (steady state).
Merupkan contoh faktor density dependent ialah fakto-faktor biotik, misalnya kompetisi, parasitisme, pathogen, natalitas, mortalitas, dan sebagainya.
Kadang – kadang keadaan populasi yang mantap dapat dikacaukan oleh perubahan cuaca misalnya penurunan tempratur yang drastis yang dapat mengakibatkan menurunnya parasit serangga dan akibatnya populasi serangga akan naik dengan cepat dan terbentuk kurva bentuk J. Apabila terjadi keadaan yang demikian akan dapat mengaakibatkan gundulnya pohon – pohon eucalyptus sehingga serangga akan kekurangan makanan dan populasi serangga akan menurun kembali secara deraastis. Penurunan populasi pemangsa dapat juga disebabkan karena naiknya populasi pemangsa akibatnya banyak serangga.
H. Penyebaran populasi
Penyebaran populasi ialah pindahnya individu atau keturunan (biji, spora, larva) keluar dari daerah populasi atau dari populasi :
Ada 3 pola penyebaran populasi yaitu :
a. Emigrasi = gerakan keluar satu arah
b. Immigrasi = gerakan masuk satu arah
c. Migrasi = perpindahan keluar masuk cecara periodik
Pengaruh penyebaran pada populasi akan mengkibatkan :
a. Kecil, apabila individu yang masuk atau keluar populasi sedikit tau populasinya besar.
b. Besar, apabila penyebaran yang terjadi secara massal (sangat besar jumlahnya) dan terjadi dalam waktu yang pendek.
Penyebaran populasi dipengaruhi oleh :
1. Barier, misalnya : sungai, gunung, lembah, dan sebagainya
2. Vigalitas atau kemampuan gerak organisme umumnya organisme dengan vigalitas tinggi akan memudahkan penyebaran, misalnya: burung, serangga.
Penyebaran merupakan sarana dimana daerah baru atau lahan yang kosong yang semula tidak dihuni akan menjadi dihuni sehingga terbentuk suatu keseimbangan baru, disamping itu penyebaran juga penting untuk gene flow dan pembentukan species baru.
Pengaruh penyebaran terhadap populasi tergantung kepada :
a. Setatus bentuk pertubuhan populasi, apakah populasi berada dekat/ jauh dari carrying capacity (daya dukung), sedang tumbuh atau sedang menurun.
b. Kecepatan penyebaran dan ini di pengaruhi oleh barier dan vigalitas organisme.
Apabila populasi dalam keadaan seimbang dengan faktor lingkungannya, maka migrasi atau emigrasi yang moderat hanya berpengaruh kecil terhadap populasi, akan tetapi apabila populasi berada diatas atau dibawah daya dukung penyebaran akan bepengaruh lebih nyata misalnya emigrasi akan mempercepat pertumbuhn populasi atau sebaliknya emigrasi akan mempercepat pemusnahan.
Migrasi sering melibatkan perpindahan massal populasi (burung, belalang). Ini sering dilakukan oleh golongan vertebrata dan insecta.
Migrani musiman dan anual (siang dan malam ) peting untuk :
a. Menempati daerah yang kosong
b. Memungkinkan organisme memperthankan kepadatan optimum dan aktifitas yang tinggi.
Populasi yang tidak dapat melakukan migrasi serius harus mengalami penurunan kepasatan populasi atau mengaddakan domansi ( istirahat) pada keadaan yang kurang menguntungkan.
H.1. Pola penyebaran interen (dispersi)
Penyebaran (dispersi) individu-individu yang sejenis yang membentuk populasi di dalam suatu ekosistem mengikuti tiga pola dasar yaitu pola penyebaran bergerombol, pola penyebaran seragam, dan pola penyebaran acak.
Individu dalam populasi dapat tersebar dengan tiga pola yaitu :
a. Acak
b. Seragam (lebih teratur daripada acak)
c. Berkelompok (tak teratur, tak acak)
Penyebaran secara acak jarang terjadi di alam dan dapat terjadi apabila lingkungan sangat seragam dan tidak ada kecendrungan untuk berkelompok.
Penyebaran seragam (uniform) terjadi apabila kompetisi antar individu sangat hebat atau ada organisme positif yang mendrong pembagian ruang yang sama.
Berkelompok dengan bermacam derajat merupakan pola yang paling umum ddalam populasidan hampir merupakan aturan apabila dipandang dari sudut individu. Akan tetapi harap diperhatikan bahwa penyebaran berkelompok mendekati acak.
Penyebaran secara berkelompok terutama disebabkan oleh respon dari organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal, respon dari organisme terhadap perubahan cuaca musiman, akibat dari cara atau proses produksi/regenerasi, sifat-sifat organisme dengan organ vegetatifnya yang menunjang untuk terbentuknya kelompok atau koloni.
Kecendrungan organisme untuk berkelompok misalnya waktu berbiak, membentuk koloni (semut, rayap). Contoh populasi acak adalah kutu beras, remis dalam lumpur. Hal ini terjadi karena lingkungan sangat homogen.
Selanjutnya Hutchinson (dalam Sodradjad, 1994) menyebutkan beberapa factor penyebab perbedaan pola sebaran sebagian anggota populasi adalah:
• Faktor vektorial yang timbul dari gaya-gaya eksternal, seperti arah angin, arah aliran air, dan intensitas cahaya.
• Faktor reproduktif yaitu faktor yang berkaitan dengan cara berkembang biak, misalnya tumbuhan yang berbiji seperti kemiri sangat lambat menyebar jauh dari pohon induknya.
• Faktor sosial sebagai sifat yang dimiliki oleh spesies tertentu, misalnya perilaku territorial.
• Faktor koaktif yang timbul karena persaingan intra jenis.
• Faktor stokastik karena adanya keragaman acak dalam salah satu faktor di atas.
http://djafar-geonet.blogspot.com/21/05/2011 16:29:38
I. Interaksi nantar spesies
I.1. Interaksi negatif : predasi, parasitisme, dan antibiosis
Predasi dan parasitisme adalah contoh intraksi antara dua poppulasi yang mempunyai efek negatif pada pertumbuhan dan kehidupan pada salah satu populasi.
Hasil yang sama terjadi jika satu populasi menghasilkan zat yang merugikan populasi lainnya. Interaksi ini dikenal dengan antibiosis. Terminologi allelopathy (merugikan yang lain) dipakai untuk penghambatan secara kimia oleh tanaman.
Pengaruh negatif tersebut cendrung berkurang pada populasi yang telah berinteraksi dalam jangka lama dan dan pada ekosistem yang mantap dengan demikian species yang satu tidak memusnahkan spesies yang lain.
Pemangsa dan parasit memang menekan laju pertumbuhan populasi, misalnya populasi serangga, burung, dan sebagainya, untuk tidak menjadi over population.
I.2. Interaksi positif : Komensalisme, kooperasi, mutualisme.
Interaksi positif dimulai dengan komensalisme yang kemudian berkembang menjadi mutualisme dimana kedua soesies saling bergantung.
Komensalisme merupakan tipe sederhan dari interaksi positif dan mungkin nlangkah awal menuju ke hubungan saling menguntungkan (epefit, anemon pada karang). Kepiting dan coelenterata sering saling mengadakan hubungan kerja sama saling menguntungkan misalnya colenterata hidup dipunggung kepiting, dalam hubungan ini coelenterata tidak saling bergantung.
Langkah selanjutnya adalah kerja sama saling menguntungkan dan keduanya saling bergantung, keadaan ini disebut mutualisme atau simbiosis obligat. Simbiosis jenis ini biasanya antara ototrof dengan hterotrof, (jamur dan algae), bakteri pengikat N dengan leguminoceae, rayap dengan flagellata dan binatang memamah biak dengan bakteri dalam rumen.
Simbiosis obligat antara mikroorganisme pencerna selulosa dan hewan, penting untuk rantai makanan detrritus. Pada simbiosis rayap dengan flagellata (ordo hypermastigina), rayap akan mati tanpa kerja sama dengan flagellata, karna rayap tidak bisa mencerna selulosa sehingga akhirnya akan kelaparan. Koordinasi antara rayap dengan flagellata sangat baik, misalnya flagellata sangat tanggap pada hormon ganti kulit (pengaruh hormon), flagellata akan membentuk cyste, sehingga akan menjamin transmisi dan reinfeksi setelah ganti kulit.
Simbiosis antara jamur dengan semut attine. Semut attine akan merawat jamur dengan memupuk, menanam dan merawat jamur. Pada peristiwa ini, rayap mengadakan endosimbiotik dengan flagellata, sedangkan semut mengadakan eksosimbiotik dengan jamur.
Fungsi jamur disini adalah menguraikan selulosa yang tidak dapat dicerna oleh semutsedangkan kotoran semut mengandung enzim proteolitik yang tidak dipunyai oleh jamur untuk membantu metabolisme protein.
Seperti halnya bakteri pengikat N pada leguminoceae , jamur berintraksi dengan jaringan akar membentuk organ yang dapat meningkatkan kemampuan tanaman untuk menghisap mineral dari dalam tanah, sebagai imbalan jamur akan mendapat makanan dari tanaman.
Secara garis besar dapt disimpulkan bahwwa ada berbagai macam bentuk interaksi antara satu spesies dengan spesies yang lainnya diantaranya adalah :
1. Netralisme adalah kedua populasi tidak saling menguntungkan
2. Kompetisi tipe gangguan langsung adalah hambatan langsing terhadap kedua populasi
3. Kompetisi tipe penggunaan sumber daya adalah hambatan tan langsung apabila sumber daya menurun
4. Amensalisme adalah populasi I terhambat sedangkan populasi II tak terhambat.
5. Parasitisme adalah populasi I parasit umumnya lebih kecil populasi II (hospes)
6. Predasi adalah populasi I predtor, umumnya lebih besar (hospes) tidak terganggu
7. Komensalisme adalah populasi I komensal untung, populasi II (hospes) tidak terganggu
8. Protokooperasi adalah interaksi menguntungkan keduanya tetapi tidak saling tergantung
9. Mutualisme adalah kedua populasi saling untung dan keduanya saling bergantung, kerjasama merupakan kewajiban.
KESIMPULAN
1. Pengertian Populasi
Adalah: kelompok organisme sejenis (atau kelompok individu organisme yang terdiri dari spesies yang sama); sedangkan;
2. Komuniti (komunitas)
Adalah: kelompok populasi (populasi group) yang terdapat pada suatu luasan daerah tertentu.
Jadi; sifat individu-individu sejenis mencerminkan sifat populasi, dan sifat populasi akan mencerminkan sifat komuniti
Ekologi populasi pada umumnya adalah ekologi komuniti yang dikenal sebagai ekologi modern (Synecology) dan sekarang ini lebih banyak diminati dan dikembangkan oleh pakar lingkungan. Alasannya adalah:
Respon satu individu thdp suatu faktor fisika-kimia belum mencerminkan sifat dari seluruh individu yang sejenis
Adanya suatu jenis organisme yang survivalnya ditentukan oleh kompetisi dan atau simbiosis
3. Beberapa sifat Kelompok Populasi (bukan individu)
1. Densitas populasi (population dencity) 7. Bentuk & fluktuasi per-
2. Populasi selalu berubah (Rate population) tumbuhan
3. Natalitas populasi (natality) 8. Berstruktur& beragregasi
4. Mortalitas populasi (mortality) 9. Berisolasi & Teritorialitas
5. Berdistribusi umur
6. Potensi biologis & Ketahanan lingkungan
4. Densitas Populasi
Yaitu: besaran populasi yang terdapat dalam suatu unit ruang atau tempat tertentu.(cth: populasi rusa 1000 ekor/Ha; 5000.000 diatom/m3 ; bandeng 1000 kg/Ha; udang 2 ton/Ha
Ada 2 bentuk densitas:
1) Densitas krud (crude dencity), yaitu: jumlah (ekor) atau biomas dari setiap unit dalam total ruang
2) Densitas khas (specific dencity), sering disebut densitas ekologi (bila pertimbangan ekonomi disebut densitas ekonomi), yaitu: jumlah (biomas) setiap unit ruang habitat dalam suatu ekosistem
5. Populasi selalu berubah
Konsep “Rate“ (tingkat perubahan), dimaksudkan sebagai ukuran untuk perubahan populasi, yaitu: hasil bagi antara besaran perubahan populasi dengan periode waktu selama perubahan itu terjadi.
Dalam konsep “Rate” kita kenal:
Rate pertumbuhan (growth rate) untuk populasi, yaitu: jumlah organisme yang bertambah ke dalam populasi untuk setiap ukuran waktu tertentu.
Contoh: pertambahan jumlah populasi = ∆N, dan waktu yang digunakan untuk menghasilkan ∆N adalah ∆t, maka rate rata-rata dari perubahan populasi adalah ∆N / ∆t.
Specific Growth Rate, yaitu: perubahan rata-rata setiap individu dalam waktu tertentu. Atau dengan rumus =
SGR = ∆N / N * ∆t
Contoh: terdapat populasi ikan mas (cyprinus carpio) sebesar 50 ekor, setelah sebulan menjadi 150 ekor, maka:
∆N = 150 – 50 = 100 ekor/bulan, dan SGR = 100 / 50 = 2 ekor/bulan
(catatan: rate pertumbuhan dapat +, 0, dan −).
3. Natalitas (Natality)
Adalah: kemampuan memperbanyak diri dari suatu populasi dengan jalan regenerasi (melahirkan) (disebut juga “birth rate”), yaitu: produksi individu-individu baru dari suatu organisme yang bersumber dari kelahiran, pertunasan, penetasan dan pembelahan.
Natalitas maksimum
Adalah: produksi maksimum teoritis individu2 baru di dalam suatu keadaan ideal (secara ekologis tidak ada faktor pembatas kelahiran, kecuali faktor fisiologis)
Natality Rate (tingkat natalitas)
Maksudnya: suatu perubahan jumlah populasi karena adanya kelahiran. Diperoleh dari jumlah individu baru hasil produksi (kelahiran) dibagi dengan waktu (∆t)(disebut juga natalitas mutlak)
Jadi Natalitas mutlak = ∆Nn / ∆t
Specific Natality Rate (SNR); yaitu: jumlah individu baru/unit waktu/unit populasi
SNR = ∆Nn / ∆t / N
Catatan:
∆Nn = natalitas; produksi individu-individu baru dalam setiap populasi
∆Nn / ∆t = Rate natality perunit waktu (natalitas mutlak)
∆Nn / N * ∆t = SNR
N = populasi total sebelum peristiwa natality (populasi awal yang dari sini sebagian jumlah yang berproduksi)
Natalitas dapat 0 atau +
4. Mortalitas (Mortality)
Adalah: jumlah kematian dalam suatu populasi pada periode waktu tertentu
Ada 3 pengertian menyangkut mortalitas, sbb:
1) Mortalitas Ekologi (Ecological of realized mortality) yaitu: kematian yang terjadi karena keadaan lingkungan tertentu atau karena adanya faktor ekologi tertentu.
2) Mortalitas Minimum Teoritis, yaitu: kematian yang terjadi hanya karena faktor ketuaan dan bukan karena limiting factor.
3) Mortalitas Khusus (Specific Mortality), yaitu: prosentase (tingkat) kematian dari populasi semula untuk setiap priode waktu tertentu.
5. Distribusi Umur
Maksud: Suatu sifat populasi yang menunjukkan kelompok umur dalam suatu populasi yang berhubungan erat terhadap natalitas dan mortalitas.
Misalnya suatu populasi yang indikatornya lebih dominan didukung oleh individu-individu muda, maka populasi tersebut cepat tumbuh dan berkembang.
6. Potensial Biologi & Ketahanan Lingkungan
Potensial Biologis; kesanggupan suatu organisme untuk mengembangkan (memperbanyak/memperbesar) populasinya.
Dapat dilihat dari: ∑ telur, benih, larva, tunas, anakan, dll.
Ketahanan lingkungan; potensi fisik, kimia, biologi suatu lingkungan yang dapat mendukung pertumbuhan/perkembangan organisme.
Bila lingkungan (environment) tidak terbatas (ruang, makanan, dan gangguan dari organisme lain tidak ada), m/ % rate pertumbuhan menjadi tetap dan maksimum (Y = max).
Subscribe to:
Posts (Atom)
Powered by Blogger.
Entri Populer
-
Susunan syaraf yang mengkoordinasi sistem-sistem syaraf lainnya di dalam tubuh manusia diba...
-
Keuntungan dan Kerugian Bioteknologi Konvensional dan Modern A. Bioteknologi Konvensional ...
-
SOAL GENETIKA DAN JAWABANNYA I. Soal Pilihlah salah 1 jawaban yang tepat! 1. Beberapa fakta yang...
-
1. Sebutkan perbedaan alat eksresi pada hewan invertebrata dan manusia,serta hewan vertebrata lainnya…? Jawab : Pada hewan invertebrata be...
-
A. Analisis Data Penelitian Tindakan Kelas Analisis data dan intrepretasi data terhadap data yang berhasil dikumpulkan dalam pel...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua makhluk hidup membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan reproduksinya. Nutrien merupakan bah...
-
“ SOAL DAN JAWABAN SISTEM SIRKULASI” 1. Bagaimana mekanisme pertahanan tubuh dalam system transportaasi ? Jawab : Pertahana...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari fungsi normal tubuh dengan beberapa gejala yang ada pada s...
-
A. Definisi Gerak pada Tumbuhan Seperti halnya tumbuhan, tumbuhan sebagai makhluk hidup sama seper...
-
1. Pengertian Populasi Populasi adalah kumpulan individu dari suatu jenis organisme. Pengertian ini dikemukakan untuk menjelaskan ...