BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jamur (fungi) - banyak orang juga menyebut cendawan. Kajian dalam mikologi antara lain meliputi taksonomi jamur, fisiologi jamur, bioteknologi jamur, budidaya jamur (mushroom culture). Mikologi berasal dari kata ‘ mykes’ yang berarti Myceane yaitu salah satu kelompok mushroom ( jamur mikro ) dan dari kata logos yang berarti ilmu.Jadi bisa dikatakan mikologi adalah ilmu yang mepelajari tentang jamur dan pemanfaatnya dalam kehidupan sehari – hari oleh manusia (http://id.wikipedia.org/wiki Mikologi).
Karakteristik Taksonomi jamur ; Morfologi hifa ( Ukuran,warna,bentuk permukaan), morfologi spora/Konidia ( Ukuran,warna,bentuk permukaan. Karakteristik Reproduksi ( Spora jantan, Spora betina), karakteristik Fisiologi ( Bentuk pertumbuhan pada medium khusus dan sifat pertumbuhan pada suhu,pH,dan kelembaban tertentu), karakteristik selular ( bentuk dinding sel,komposisi dinding sel,pola pembelahan sel,karakteristik organel sel dan karakteristik sekuen asam amino dari protein dan sekuen nuleotida DNA. Organisme yang tergolong fungi adalah kapang, khamir, dan jamur (mushroom). Kapang merupakan golongan fungi yang multiseluler dan memilki filamen . kapang memliki beberapa pengelompokkan. Antara jenis kapang yang satu dengan yang lain tentunnya memiliki perbedaan ciri dan sifat . adapun jenis-jenis kapang yaitu Mucor, Zygorrhynchus, Rhizpus, Thamnidium, Aspergillus, Penicillum, Trichothecium, Geotrichum, Sporotrichum, Botrytis, Neurospora, Chepalosporium, Trichoderma, Scopulariopsis, Cladosporium, Helminthosporium, Alternaria, Fusarium, Dan Monascus.
Dari uraian di atas, untuk mempermudah pemahaman tentang fungi, terutama tentang kapang maka pembahsan tentang jenis-jenis kapang sangat penting . di sini pada penbahsan makalah ini, dibahas jenis kapang Altenaria, Fusarium, Monascus. Disamping itu juga makalh ini dibuat memenuhi tugas kelompok dalam menempuh mata kuliah Mikrobiologi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri-ciri dan klasifikasi kapang Alternaria?
2. Bagaimana manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh Altenaria?
3. Bagaimana ciri-ciri dan klasifikasi kapang Fusarium?
4. Bagaimana manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh Fusarium?
5. Bagaimana ciri-ciri dan klasifikasi kapang monascus?
6. Bagaimana manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh Monascus?
C. Batasan
Yang menjadi batasan pada makalah ini adalah jeni-jenis kapang yaiu Altenaria, Fusarium, dan Monascus.
D. Tujuan
1. Untuk mengetahui ciri-ciri dan klasifikasi kapang Alternaria
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dan klasifikasi kapang Fusarium
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dan klasifikasi kapang Monascus
E. Manfaat
Mahasiswa biologi yang mengikuti mata kuliah Mikologi diharapkan mempunyai pemahaman yang sepenuhnya tentang jenis-jenis kapang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Altenaria
1. Ciri-ciri spesifik kapang Altenaria
Ciri-ciri spesifik yans dimiliki oleh kapang ini adalah:
a. Miselium septet, tidak kompak berwarna abu-abu hijau kotor
b. Kondia mutiseuler, berukuran besar, berbentuk oval, berwar\na coklat kehijau-hijauan dan coklat gelap dengan dinding melintang dan memanjang
c. Konidiofora membawa rantai konidia pada ujung yang tumpul sedangkan ujung konidia lainnya yang runcing menghadap ke atas
d. Konidiofora bercabang dan tidk bercabang
2. Klasifikasi
Klasifikas ilmiah
Kingdom : Fungi
Filum : Ascomycota
Sub : Pezizomycotina
Kelas : Dothideomycetes
Order : Pleosporales
Genus : Alternaria
Spesies : Alternaria sp.
Adapun contoh spesies dari altenaria yaitu:
• Alternaria arborescens - penyebab kanker batang tomat
• Alternaria arbusti - menyebabkan lesi daun pada pir Asia
• Alternaria blumeae - menyebabkan lesi pada sembung aurita
• Alternaria brassicae - infests banyak sayuran dan bunga mawar
• Brassicicola Alternaria - tumbuh pada tanaman cole
• Alternaria brunsii - jintan bloosem menyebabkan kanker
• Alternaria carotiincultae - penyebab hawar daun pada wortel
• Alternaria carthami
• Alternaria cinerariae
• Alternaria citri
• Conjuncta Alternaria - tumbuh pada ubi
• Alternaria dauci - tumbuh pada wortel
• Alternaria dianthi
• Alternaria dianthicola
• Alternaria euphorbiicola - infests tanaman cole
• Alternaria gaisen - ringspot penyebab penyakit pir
• Alternaria helianthi
• Alternaria helianthicola
• Alternaria infectoria - infests gandum
• Alternaria japonica - infests tanaman cole
• Alternaria leucanthemi
• Alternaria limicola
• Alternaria linicola
• Molesta Alternaria - dapat menyebabkan lesi kulit pada porpoise
• Alternaria padwickii
• Alternaria Panax - ginseng menyebabkan kanker
• Alternaria petroselini - penyebab hawar daun peterseli
• Alternaria radicina
• Alternaria raphani
• Alternaria saponariae
• Alternaria selini - menyebabkan kerusakan mahkota peterseli
• Alternaria senecionis
• Alternaria solani - menyebabkan kanker awal kentang dan tomat
• Alternaria smyrnii - infests Alexanders dan parsleys
• Alternaria tenuissima
• Alternaria triticina
• Alternaria zinnia
3. Manfaat dan kerugian altenaria
Alternaria adalah genus jamur ascomycete. Alternaria spesies dikenal sebagai patogen tanaman utama. Mereka juga alergen yang umum pada manusia, tumbuh di dalam ruangan dan menyebabkan demam atau reaksi hipersensitivitas yang kadang-kadang menyebabkan asma. Mereka mudah menyebabkan infeksi oportunistik pada orang immunocompromised seperti pasien AIDS.
Ada 299 spesies dalam genus; mereka di mana-mana di lingkungan dan merupakan bagian alami flora jamur hampir di mana-mana. Mereka adalah agen normal busuk dan dekomposisi. Spora berada di udara dan ditemukan pada tanah dan air, serta dalam ruangan dan pada objek. Spora klub-berbentuk tunggal atau membentuk rantai panjang. Mereka bisa tumbuh koloni tebal yang biasanya hitam atau abu-abu.
Setidaknya 20% dari pembusukan pertanian disebabkan oleh spesies Alternaria. Banyak gangguan kesehatan manusia dapat disebabkan oleh jamur, yang tumbuh pada kulit dan selaput lendir, termasuk pada bola mata dan dalam saluran pernapasan. Alergi yang umum, tetapi infeksi yang serius jarang terjadi, kecuali pada orang dengan sistem kekebalan tubuh berkompromi. Namun, jenis jamur genus ini sering produsen produktif dari berbagai senyawa beracun. Efek sebagian besar senyawa ini terhadap hewan dan kesehatan tanaman tidak dikenal. Para alternariosis Syarat dan alternariatoxicosis digunakan untuk gangguan pada manusia dan hewan disebabkan oleh jamur dalam genus ini.
Alternaria - Penyebab awal hawar kentang, Leaf spot penyakit di somnifera Withania dan dapat menduduki tanaman lainnya. Ini juga menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas pada penderita AIDS, asma pada orang dengan kepekaan, dan telah terlibat dalam rinosinusitis kronis.
B. Fusarium
1. Ciri-ciri spesifik kapang Fusarium
Fusarium adalah salah satu genus cendawan berfilamen yang banyak ditemukan pada tanaman dan tanah. Golongan Fusarium dicirikan dengan struktur tubuh berupa miselium bercabang, hialin, dan bersekat (septat) dengan diameter 2-4 µm. Cendawan ini juga memiliki struktur fialid yang berupa monofialid ataupun polifialid dan berbentuk soliter ataupun merupakan bagian dari sistem percabangan yang kompleks. Reproduksi aseksual cendawan ini menggunakan mikrokonidia yang terletak pada konidiospora yang tidak bercabang dan makrokonidia yang terletak pada konidiospora bercabang dan tak bercabang. Makrokonidia dibentuk dari fialid, memiliki struktur halus serta bentuk silindris, dan terdiri dari 2 atau lebih sel yang memiliki dinding sel tebal. Sedangkan mikrokonidia yang dihasilkan umumnya terdiri dari 1-3 sel, berbentuk bulat atau silinder, dan tersusun menjadi rantai atau gumpalan.
Fusarium verticillioide
Klasifikasi
Klasifikas ilmiah fusarium
Kingdom: Fungi
Filum : Ascomycota
Sub : Pezizomycotina
Kelas : sordariomycetes
Ordo : Hypocreales
Famili : nectriaceae
Genus : Fusarium
Spesies :
Spesies-spesies dari kapang Fusarium.
• Fusarium angustum
• Fusarium bostrycoides
• Fusarium bulbigenum
• Fusarium verticillioides
• Fusarium ventricosum
• Fusarium tricinctum
• Fusarium tracheiphilum
• Fusarium tabacinum
• Fusarium sporotrichoides
• Fusarium solani
• Fusarium oxysporum
• Fusarium orthoceras
• Fusarium fujikuroi
• dan lainnya
2. Manfaat dan kerugian
Beberapa spesies Fusarium merupakan patogen pada tanaman yang dapat menyebabkan penyakit hawar yang menyerang gandum di berbagai belahan Eropa, Amerika, dan Asia hingga menjadi epidemik dan mengakibatkan kerugian akibat kegagalan panen. Penyakit yang disebabkan oleh Fusarium ini umumnya disebut sebagai Fusarium head blight (FHB) atau scab dan dipengaruhi oleh kelembaban udara yang berlebihan pada musim tertentu. FBH dapat diatasi dengan penggunaan benih tanaman gandum transgenik yang resisten terhadap FBH. Umumnya ada dua tipe tanaman resisten FBH, yaitu tanaman yang resisten terhadap penetrasi Fusarium dan tanaman yang resisten terhadap penyebaran Fusarium di dalam jaringan tubuhnya. Beberapa spesies Fusarium, terutama F. sambucinum dapat menyebabkan busuk pada umbi kentang. Gejala dari pembusukan ini adalah permukaan kentang menjadi keriput atau cekung ke dalam dan jaringan internalnya berwarna coklat serta membusuk. Penyakit ini dapat dikontrol dengan melakukan pembersihan dan desinfeksi alat-alat pemanenan dan menyimpan hasil panen pada tempat dengan humiditas yang tidak terlalu tinggi.
Fusarium juga dapat menyebabkan pembusukan pada biji jangung yang biasanya dikarenakan F. graminearum. Penyakit lain yang dapat diakibatkan oleh Fusarium adalah kelayuan atau disebut Fusarium wilt disease, contohnya Fusarium oxysporum f. sp. Cucumerinum J. H. Owen yang menyerang tanaman mentimun. Penyakit ini ditandai dengan nekrosis pada jaringan tanaman dan diikuti dengan kelayuan daun akibat invasi patogen pada jaringan vaskular tanaman hingga terjadi kematian dalam beberapa hari atau minggu. Penyebaran penyakit ini dapat dikurangi dengan penggunaan pupuk bioorganik dan senyawa kimia antifungi.
C. MONASCUS
a. Ciri – cirri Umum Monascus
Salah satu spesies kapang ini adalah Monascus purpureus,membentuk koloni yang menyebar dan berwarna merah atau ungu. Spesies ini sering ditemukan pada produk-produk susu dan digunakan dalam produksi angk-khak, yaitu zat pewarna yang dibuat oleh orang-orang Cina .
b. Klasifikasi
Monascus Monascus
Scientific classification Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Kerajaan: Fungi Jamur
Division: Divisi: Ascomycota Ascomycota
Class: Kelas: Eurotiomycetes Eurotiomycetes
Order: Order: Eurotiales Eurotiales
Genus:
Spesies : Monascus Monascus
• Monascus albidulus Monascus albidulus
• Monascus argentinensis Monascus argentinensis
• Monascus aurantiacus Monascus aurantiacus
• Monascus barkeri Monascus barkeri
• Monascus bisporus Monascus bisporus
• Monascus eremophilus Monascus eremophilus
• Monascus floridanus Monascus floridanus
• Monascus fuliginosus Monascus fuliginosus
• Monascus fumeus Monascus fumeus
• Monascus kaoliang Monascus kaoliang
• Monascus lunisporas Monascus lunisporas
• Monascus mucoroides Monascus mucoroides
• Monascus olei Monascus olei
• Monascus pallens Monascus pallens
• Monascus paxii Monascus paxii
• Monascus pilosus Monascus pilosus
• Monascus pubigerus Monascus pubigerus
• Monascus purpureus Monascus purpureus
• Monascus ruber Monascus ruber
• Monascus rubropunctatus Monascus rubropunctatus
• Monascus rutilus Monascus Leuciscus
• Monascus sanguineus Monascus sanguineus
• Monascus serorubescens Monascus serorubescens
• Monascus vitreus Monascus vitreus
c. Manfaat dan kerugian
Kapang Monascus purpureus sudah digunakan sebagai bumbu masakan oriental sejak berabad silam. Kapang ini menjadi sumber berbagai senyawa penting, seperti pigmen biotek, toksin dan penghambat enzim. Kapang Monascus purpureus ini dapat berfungsi sebagai pewarna alami dan penghambat aktivitas biologi. Terdapat 14 senyawa monacolin yang terdapat dalam kapang merah ini, antara lain Monacolin K,J,L,M,X dan bentuk asam hidroksinya. Angkak atau beras merah merupakan produk olahan dari beras yang difermentasikan oleh kapang Monascus purpureus. Manfaat dari angkak adalah sebagai pengawet atau pewarna makanan yang alami serta sebagai bahan alami yang terbukti efektif untuk mereduksi kadar kolesterol dalam darah. Berkat berbagai senyawa itu angkak dapat dipakai untuk obat memperbaiki peredaran darah sampai meredakan sakit lambung, mengobati memar, gangguan pencernaan dan mulas pada bayi.
Senyawa obat yang terdapat di dalam angkak sesungguhnya merupakan produk metabolit sekunder dari kapang Monascus purpureus, yaitu lovastatin. Kadar lovastatin pada angkak sekitar 0,2 persen. Mevinolin dan lovastatin merupakan dua komponen bioaktif di dalam angkak yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Senyawa-senyawa ini mampu menghambat kerja enzim 3-hydroxy-3-methylglutaryl CoA reductase (HMG-CoA reductase), yaitu enzim yang bertanggung jawab dalam proses sintesis kolesterol inhibitor,yang dapat menurunkan simpanan kolesterol intrasel serta menghambat sintesis very low density lipoprotein (VLDL) di hati. Mengingat VLDL adalah prekursor LDL, penghambatan sintesis VLDL secara otomatis akan menurunkan jumlah LDL. Kadar kolesterol tinggi sangat tidak dikehendaki karena dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Dengan terhambatnya kerja enzim HMG-CoA reductase oleh senyawa yang ada pada angkak, laju sintesis kolesterol di dalam tubuh dihambat, sehingga secara nyata dapat menurunkan kadar kolesterol tubuh. Keyakinan tersebutlah yang mendorong penggunaan angkak dalam terapi hiperkolesterolemia sekaligus obat bagi penyakit jantung.
BAB III
KESIMPULAN
Organisme yang tergolong fungi adalah kapang, khamir, dan jamur (mushroom). Kapang merupakan golongan fungi yang multiseluler dan memilki filamen . kapang memliki beberapa pengelompokkan. Antara jenis kapang yang satu dengan yang lain tentunnya memiliki perbedaan ciri dan sifat . adapun jenis-jenis kapang yaitu Mucor, Zygorrhynchus, Rhizpus, Thamnidium, Aspergillus, Penicillum, Trichothecium, Geotrichum, Sporotrichum, Botrytis, Neurospora, Chepalosporium, Trichoderma, Scopulariopsis, Cladosporium, Helminthosporium, Alternaria, Fusarium, Dan Monascus. Alternaria adalah genus jamur ascomycete. Alternaria spesies dikenal sebagai patogen tanaman utama. Mereka juga alergen yang umum pada manusia, tumbuh di dalam ruangan dan menyebabkan demam atau reaksi hipersensitivitas yang kadang-kadang menyebabkan asma. Mereka mudah menyebabkan infeksi oportunistik pada orang immunocompromised seperti pasien AIDS.
Golongan Fusarium dicirikan dengan struktur tubuh berupa miselium bercabang, hialin, dan bersekat (septat) dengan diameter 2-4 µm. Cendawan ini juga memiliki struktur fialid yang berupa monofialid ataupun polifialid dan berbentuk soliter ataupun merupakan bagian dari sistem percabangan yang kompleks. Reproduksi aseksual cendawan ini menggunakan mikrokonidia yang terletak pada konidiospora yang tidak bercabang dan makrokonidia yang terletak pada konidiospora bercabang dan tak bercabang. Makrokonidia dibentuk dari fialid, memiliki struktur halus serta bentuk silindris, dan terdiri dari 2 atau lebih sel yang memiliki dinding sel tebal. Sedangkan mikrokonidia yang dihasilkan umumnya terdiri dari 1-3 sel, berbentuk bulat atau silinder, dan tersusun menjadi rantai atau gumpalan. Salah satu spesies kapang Monascus adalah Monascus purpureus,membentuk koloni yang menyebar dan berwarna merah atau ungu. Spesies ini sering ditemukan pada produk-produk susu dan digunakan dalam produksi angk-khak, yaitu zat pewarna yang dibuat oleh orang-orang Cina
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Altenaria spesies. Tersedia di Vtpb-Www
Cvm. Tamu. Edu/fungi. (Diakses, 25 November 2010, 20.00 WITA)
Gandjar, indrawati. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan . Bogor :Yayasan Obeor Indonesia
Wikipedia. 2010. Altenaria. Tersedia di http://id.wikipedia.org/wiki/Mikrobiologi (Diakses, 25 November 2010, 20.00 WITA)
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Sejarah%20Perkembangan%20Mikrobiologi&&nomorurut_artikel=216 (Diakses, 30 Oktober 2010, 20.30 WITA)
http://id.shvoong.com/humanities/history/2065753-pengantar-sejarah-mikrobiologi/ (Diakses, 30 Oktober 2010, 20.00 WITA)
Home »
» Klasifikasi Kapang
Klasifikasi Kapang
Monday, January 30, 2012 | 0 comments
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
Entri Populer
-
Susunan syaraf yang mengkoordinasi sistem-sistem syaraf lainnya di dalam tubuh manusia diba...
-
Keuntungan dan Kerugian Bioteknologi Konvensional dan Modern A. Bioteknologi Konvensional ...
-
SOAL GENETIKA DAN JAWABANNYA I. Soal Pilihlah salah 1 jawaban yang tepat! 1. Beberapa fakta yang...
-
1. Sebutkan perbedaan alat eksresi pada hewan invertebrata dan manusia,serta hewan vertebrata lainnya…? Jawab : Pada hewan invertebrata be...
-
A. Analisis Data Penelitian Tindakan Kelas Analisis data dan intrepretasi data terhadap data yang berhasil dikumpulkan dalam pel...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua makhluk hidup membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan reproduksinya. Nutrien merupakan bah...
-
“ SOAL DAN JAWABAN SISTEM SIRKULASI” 1. Bagaimana mekanisme pertahanan tubuh dalam system transportaasi ? Jawab : Pertahana...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari fungsi normal tubuh dengan beberapa gejala yang ada pada s...
-
A. Definisi Gerak pada Tumbuhan Seperti halnya tumbuhan, tumbuhan sebagai makhluk hidup sama seper...
-
1. Pengertian Populasi Populasi adalah kumpulan individu dari suatu jenis organisme. Pengertian ini dikemukakan untuk menjelaskan ...
0 comments:
Post a Comment