BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sesuai
dengan hasil survey terhadao masyarakat di dalam makalah ini menunjukkan bahwa
lembaga sekolah saja yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan anak tanpa
dibarengi peran orang tua.
Perhatian
orang tua merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap kesuksesan
anak dalam meningkatkan kualitas pendidikannya, karena dengan perhatian dan
motivasi darinya.
Lembaga
sekolah dan orang tua sama-sama berperan penting dalam membangun atau
meningkatkan kualitas pendidikan anak.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara orang tua memberikan
perhatian terhadap anaknya?
2. Apa saja yang diperlukan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan anak?
3. Siapa saja yang paling berperan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan anak?
C.
Tujuan
Untuk mengetahui, tidak hanya lembaga
sekolah saja yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak,
tetapi orang tua juga penting, dan supaya mengetahui bagaimana cara
meningkatkan kualitas pendidikannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Peran Sekolah
Bersekolah
merupakan pengalaman pengalaman pembentukan perkembangan anak untuk
meningkatkan kualitas pendidikan anak. Di sekolah anak memiliki Ilmu
Pengetahuan yang bragam. Dari itu sekolah memiliki peran penting dalam
mengembangkan potensi anak. Peran tersebut ialah:
1. Menjalin komunikasi dua arah dengan
anak-anak didik.
2. Mengembangkan situasi belajar yang
menyenangkan tanpa membebani anak di luar kemampuannya.
3. Menyusun penugasan yang disesuaikan
dengan kemampuan anak.
4. Menciptakan situasi yang penuh
penghargaan sehingga anak mengembangkan rasa percaya dirinya dan konsep yang
positif tentang diri dan kemampuannya.
5. Menjalin komunikasi yang positif dengan
orang tua anak/siswa.
B.
Peran Orang Tua
Orang
tua juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas/potensi pendidikan anak.
Peran tersebut adalah:
1. Menciptakan atmosfer yang penuh
penghargann, waktu yang cukup untuk bermain dan kesempatan untuk mandiri.
2. Mengembangkan pola komunikasi yang
positif.
3. Menyediakan aturan yang konsisten dan
batas-batas yang jelas dari setiap aturan. Aturan-aturan tersebut juga harus
disertai dengan penjelasan yang memadai.
4. Menyediakan aktivitas yang mendukung
penguasaan anak akan keterampilan-keterampilan yang harus dikuasainya dan
membuat anak mengembangkan kemampuannya.
5. Menyediakan kesempatan untuk merangsang
dan belajar dengan anggota keluarga yang lain melalui hobi, permainan aktivitas
fisik dan kegiatan lainnya.
Tanpa
perhatian dan motivasi dari orang tua anak tidak akan bisa meningkatkan atau
mengembangkan kualitas pendidikannya. Dari itu orang tua harus memperhatikan
anak-anaknya dengan cara menciptakan lingkungan belajar anak, memperhatikan
pola makan anak, waktu tidur, memantau dalam mengerjakan PR anak, memantau lamanya
anak diizinkan menonton televisi dan acara TV yang boleh anak tonton, mereka
juga mengawasi kegiatan anak sepulang dari sekolah.
Dengan
perhatian orang tua dapat menerima dan memilih stimuli yang relevan dengan
permasalahan yang dihadapinya, perhatian dapat membuat orang tua mengarahkan
diri ketugas-tugas yang merupakan kewajiban yang harus dipenuhi terhadap
tuntutan anak, memfokuskan diri terhadap masalah yang akan diselesaikan
terlebih dahulu dan mengabaikan hal-hal yang tidak relevan.
Ø Perhatian menurut Kenneth E Anderson
adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol
dalamkesadaran. Pada saat stimuli lainnya melemah secara sederhana. Perhatian
terjadi ketika kita benar-benar berkonsentrasi dalam menggunakan salah satu
alat indra kita. Contoh, ketika kita mendengarkan ceramah seseorang, maka
telinga kita benar-benar fokus berusaha untuk mendengarkan dengan
sebaik-baiknya.
Ø Teori lain yang menjelaskan tentang
faktor terbentuknya perhatian adalah teori keseuaian (Congrunce Model Theory)
yang dikembangkan oleh Boshier. Dalam metode ini dikembangkan bahwa seorang
akan memberikan perhatian atau partisipasinya tentang konsep pendidikan
tersebut.
Orang
tua yang memiliki persepsi dan pemahaman yang sejalan dengan konsep pendidikan,
akan dengan sukarela menyumbangkan
tenaga, pikiran dan emosinya untuk pendidikan anaknya dan sebaliknya.
Dari
kedua pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua yang paling dominan
dalam suatu kelompok sosial terkecil yaitu keluarga dalam menjalankan peran dan
fungsinya.
Dari
itu tidak hanya sekolah saja yang bisa meningkatkan kualitas pendidikan anak,
tetapi orang tua juga berperan penting. Keduanya saling melengkapi. Jika tidak
ada salah satunya maka akan menghambat kualitas pendidikan anak.
Menuntut
ilmu sangatlah penting, sebagaimana Hadits Nabi Muhammad SAW:
Artinya:
“Menuntut Ilmu hukumnya fardlu bagi
setiap Muslim, laki-laki maupun perempuan”
C.
Tabel Hasil Survey
TABEL HASIL SURVEY STUDY MASYARAKAT INDONESIA
No
|
NAMA RESPONDEN
|
|||||||||
Nurdin
|
Mustiadi
|
Yuspita
|
Raodah
|
Salemah
|
Sahnun
|
Sri Winantu
|
Safoan
|
Jamaknah
|
Masrun
|
|
1
|
A
|
D
|
D
|
D
|
D
|
C
|
B
|
A
|
B
|
A
|
2
|
C
|
A
|
A
|
B
|
B
|
A
|
B
|
B
|
B
|
C
|
3
|
A
|
E
|
A
|
E
|
A
|
A
|
A
|
B
|
A
|
B
|
4
|
C
|
C
|
C
|
A
|
A
|
C
|
C
|
C
|
C
|
C
|
5
|
D
|
C
|
D
|
C
|
C
|
D
|
D
|
D
|
A
|
C
|
6
|
C
|
D
|
A
|
C
|
A
|
C
|
B
|
A
|
B
|
A
|
7
|
C
|
D
|
C
|
C
|
C
|
D
|
C
|
B
|
C
|
A
|
D.
Grafik
E.
Hasil Survey
1. Dari tabel di atas, kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa 60% masyarakat yang yakin bahwa lembaga sekolah/pendidikan
yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan anak. Dan sekolah merupakan tempat
yang paling baik untuk meningkatkan daya pikir dan merubah seseorang menjadi
sempurna, lembaga sekolah pun bisa merubah sangat bermoral, disiplin dan
hidupnya terarah.Di samping itu juga 1 masyarakat tidak yakin hanya lembaga
sekolah saja yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan tetapi juga luar
pendidikan sekolah seperti ditempat mengaji/ponpes dll.
2. Kepedulian terhadap anak sangat
diperlukan oleh anak, karena dengan begitu anak akan merasa termotivasi dan
mendapat dukungan nyata, bukan hanya sekedar dorongan saja.
3. Bukti perhatian dan kepedulian terhadap
kebutuhan gizi anak adalah memperhatikan makanannya, dengan memakan makanan
yang bergizi sangat mempengaruhi pertumbuhan mental dan kecerdasan anak jika
keadaan ekonomi tidak mendukung. Sesekali kita berikan makanan yang bergizi
jangan sampai tidak sama sekali.
4. Bukti kepedulian terhadap anak agar anak
mempunyai moral yang baik. Sebagai orang tua yang baik memberikan keteladanan
lewat lisan untuk melatih anak bicara, lewat bukti dan contoh yang baik dengan
sikap dan prilaku sehari-hari, bisa meningkatkan kualitas pendidikan anak.
5. Dengan menonton TV juga anak bisa
meningkatkan kualitas pendidikannya dengan acara-acara yang berguana untuk
anak, dengan mendampingi anak nonton sampai selesai dan memberikan batas lamanya
menonton.
6. Kepedulian para tokoh agama/tuan guru
pada saat ini berada pada kriteria memberi tauladan secara lisan dan perbuatan
(aksi konkret) secara tidak terancam, karena sikap dan perbuatan para tokoh
agam/tuan guru menjadi panutan. Tetapi, pada saat sekarang ini tokoh agama/tuan
guru banyak yang terlibat politik, itu yang akan menyebabkan para umatnya tidak
akan mempercayainya dan menghormatinya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Peran sekolah dan orang tua dalam
meningkatkan kualitas pendidikan anak sangat penting dan saling berhubungan,
tanpa adanya motivasi dan dukungan dari orang tua maka pendidikan anak tidak
pernah jalan.
Orang tua harus mendukung bakat atau
hobi anaknya. Dengan dukungan itu prestasi anak akan meningkat. Orang tua juga
membelikan fasilitas-fasilitas yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan
kualitas pendidikan anak.
Poin Hasil Penelitian/Survey Masyarakat
NO
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
1
|
3
|
2
|
1
|
4
|
-
|
2
|
3
|
5
|
2
|
-
|
-
|
3
|
6
|
2
|
-
|
-
|
E
|
4
|
2
|
-
|
8
|
-
|
-
|
5
|
1
|
-
|
8
|
-
|
-
|
6
|
4
|
2
|
3
|
1
|
-
|
7
|
1
|
1
|
6
|
2
|
-
|
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock,
E.B. 1980. Psikologi Perkembangan Edisi
Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga
Akbar
Hawadi R. 2001. Psikologi Perkembangan
Anak. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Lusi
Nuryanti. 2008. Psikologi Anak. Jakarta:
Penerbit PT Macanan Jaya Cemerlang
0 comments:
Post a Comment