BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Evolusi merupakan
perubahan biologis yang dialami mahluk hidup seiring berjalannya waktu. Ada banyak
sekali bukti dari banyak sumber independen mendukung keberadaan evolusi, yang
tidak bertentangan dengan keyakinan agama ataupun keyakinan kepada Tuhan.
Ilmuan menggunakan teori evolusi untuk menjawab pertanyaan seperti: “Mengapa
ada banyak sekali jenis tanaman dan spesies hewan?” dan “Bagaimana bisa
kesamaan diantara spesies dapat dijelaskan?”
Beberapa kritik mengenai teori
evolusi mengklaim
kalau ilmuan tidak sependapat mengenai konsep evolusi, namun faktanya tidak
demikian. Mereka memang tidak sependapat mengenai detail cara proses ini
terjadi, namun para ilmuan tidak mempertanyakan keberadaan evolusi.
Ilmuan mempelajari evolusi
dalam dua tingkatan populasi. Evolusi mikro terdiri dari
perubahan genetik kecil yang terjadi dalam beberapa generasi. Evolusi
makro adalah pola perubahan yang lebih luas dalam ribuan generasi
sehingga terbentuk spesies baru. Kedua tingkatan evolusi ini menyebabkan
populasi dan spesies berubah seiring waktu.
Perubahan evolusi memiliki
dua model. Gradualisme adalah model perubahan yang terjadi
lambat dengan laju yang tetap. Keseimbangan dipertepat (punctuated
equilibrium) merupakan perubahan cepat dalam tempo singkat yang
menginterupsi perubahan kecil yangterjadi dalam waktu yang lama. Evolusi
kehidupan di planet ini terjadi baik secara gradual maupun dipertepat.
Perubahan evolusi mikro
menyebabkan alel-alel dalam sebuah populasi menjadi lebih umum atau lebih
sedikit seiring waktu. Empat gaya evolusi mikro adalah seleksi
alam, mutasi, aliran gen dan apungan
genetik.
Seleksi alam
mengadaptasi mahluk hidup pada lingkungan mereka lewat menyingkirkan sejumlah
sifat sementara mendukung sifat lainnya. Seleksi alam berdasarkan pada empat
prinsip utama:
1. Semua spesies
menghasilkan lebih banyak keturunan daripada yang dapat didukung oleh
lingkungan, membatasi sumberdaya.
2. Semua
populasi beraneka ragam secara internal; tidak ada dua individual yang mutlak
sama.
3. Lebih
banyak individu yang ada daripada yang dapat bertahan hidup. Mereka berjuang
memperebutkan sumberdaya – mereka yang memiliki manfaat yang diwariskan
berhasil bertahan hidup.
4. Individu
menurunkan manfaat ini ke keturunannya.
Belalang kerdil
adalah contoh yang bagus untuk proses seleksi alam. Belalang ini hidup di
padang rumput yang hijau. Sifat warna atau gen mereka memiliki dua alel: hijau
dan hitam. Karena belalang kerdil dengan alel hijau menyatu dengan
lingkungannya dan tersembunyi dari burung predator, burung lebih sering
memakan belalang hitam. Dengan demikian, belalang hijau bertahan hidup dan
menghasilkan banyak keturunan daripada belalang hitam. Namun hijau tidak selalu
menjadi alel terbaik: saat terjadi kebakaran padang rumput, belalang hitam
memiliki keunggulan dan frekuensi alel hitam menjadi lebih umum.
Belalang Kerdil Hitam
Contoh lain seleksi alam
yang lebih sering digunakan adalah ngengat berbintik yang
memiliki alel putih dan hitam. Ngengat berbintik hidup di kulit kayu berwarna
putih karena lumut. Karena ngengat putih lebih menyatu dengan lingkungan, maka
ngengat hitam lebih sering dimakan oleh elang. Ngengat putih memiliki banyak
keturunan karena lebih bertahan hidup. Namun ketika terjadi polusi udara yang
membunuh lumut, kulit kayu menjadi berubah hitam. Kali ini, ngengat putih lebih
mudah dilihat oleh elang dan mereka pun dimangsa lebih sering. Ngengat hitam
beruntung dan berkembang biak lebih banyak.
Mutasi
adalah kemunculan alel baru secara spontan dan acak (kebetulan) yang merubah
DNA mahluk individual. Sebagai satu-satunya sumber variasi baru, mutasi adalah
gaya evolusi yang kuat. Tanpa mutasi, hanya mungkin menjadikan satu sifat lebih
umum atau lebih sedikit. Mutasi hitam memungkinkan ngengat hitam atau belalang
hitam bertahan hidup dalam lingkungan berbeda setelah mereka kehilangan lumut
atau rumput kamuflasenya.
Aliran gen, atau
migrasi, terjadi saat dua populasi berbagi alel. Campuran antara
orang Belanda dan orang Jawa setelah orang Belanda bermigrasi ke Jawa
adalah sebuah contoh aliran gen. Populasi campuran yang dihasilkan memiliki
kombinasi alel yang baru.
Kadang evolusi terjadi
karena peristiwa kebetulan dan tipe perubahan ini disebut apungan genetik.
Bila sebuah letusan gunung berapi kebetulan menghabisi semua
orang dengan darah golongan A, maka alel tipe A akan lenyap dalam populasi
tersebut hingga mutasi atau aliran gen mengembalikannya.
Apungan genetik memiliki
dua kasus khusus: efek pendiri dan penyempitan leher botol. Efek
pendiri terjadi ketika sebuah populasi kecil membangun koloni baru dan
kawin dengan sesamanya; alel yang ada dalam jumlah kecil dalam populasi induk
meningkat pada populasi baru. Sindrom Ellis van Creveld yang langka
memiliki frekuensi yang jauh lebih tinggi (1 dalam 14) di penduduk Amish di
Lancaster County daripada dalam populasi induknya (1 dalam 400) karena efek
ini.
Penyempitan leher botol
terjadi saat sejumlah besar individu mati dan populasi harus membangun kembali
dirinya dari basis genetik yang jauh lebih kecil dari sebelumnya; populasi yang
baru akan menunjukkan sedikit sekali variasi genetik. Harimau Siberia,
yang jumlahnya menurun karena perburuan, menghadapi kepunahan
karena alasan ini.
B. RUMUSAN MASALAH
“Bagaimanakah
bukti evolusi yang selama ini dapat di kemukakan para evolusioner?”
C. Batasan masalah
Adapun
batasan masalah dalam makalah ini adalah dimana pembahasan pada makalah ini
pada Pengertian Evolusi dan Bukti-bukti Evolusi
D. Tujuan
Tujuan
dari makalah ini antara lain:
1. Mahasiswa bisa mengetahui
dan paham tentang apa saja bukti-bukti evolusi yang mendukung evolusi itu
sendiri
2. Pembaca dapat memahami
evolusi dari keberadaan bukti-bukti evolusi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evolusi
Evolusi ialah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit
dan memakan waktu yang lama.
Dikenal 2
macam evolusi:
1.
Evolusi progresif :
evolusi meonju pada kemungkinan dapat bertahan hidup (survive).
2.
Evolusi regresif (retrogreslf)
:
evolusi menuju pada kemungkinan menjadi punah.
Teori evolusi merupakan perpaduan antara ide (gagasan)
den fakta (kenyataan). Yang dianggap sebagai pencetus ide evolusi ialah Charles
Darwin (1809-1892) yang menerbitkan buku mengenai asal mula spesies pada tahun
1859, dengan judul “On the ofiginof species by means of natural selection” atau
“The preservation of favored races in the struggle for life”.
Alfred Wallace (1823-1913) secara terpisah mengembangkan
pemikirannya dan menghasilkan konsepsi yang sama dengan pendapat Charles
Darwin.
Joseph Hooker, teman Charles Darwin menggabungkan
tulisan Alfred Wallace den Charles Darwin. Judul kedua tulisan tersebut menjadi
“On the tendency of species to from vafieties and on the perpetuation of
vafieties and species by natural means of selection”.
Yang dianggap mengilhami Charles Darwin dengan gagasan evolusinya
adalah
1.
Jean Baptiste Lamarck (ahli
biologi Perancis, 1744-1829).
Yang idenya mengenai evolusi dituangkan dalam bukunya “Philosophic
Zoologique”.
Yang idenya mengenai evolusi dituangkan dalam bukunya “Philosophic
Zoologique”.
Inti
isi buku tersebut :
a.
Alam sekitar/lingkungan
(environment) mempunyai pengaruh pada
ciri-ciri/sifat-sifat yang diwariskan.
ciri-ciri/sifat-sifat yang diwariskan.
b.
Ciri-ciri/sifat-sifat yang
didapat (auquired characters) akan
diwariskan kepada keturunannya.
diwariskan kepada keturunannya.
c.
Organ yang digunakan akan
berkembang, sedan” yang tidak
digunakan akan mengalami kemunduran.
digunakan akan mengalami kemunduran.
2.
Sir Charles Lyell (ahli geologi
Inggris, 1797-1875).
Yang menerbitkan buku mengenai prinsip-prinsip geologi “Principles
of Geology” (1830) menyatakan bahwa batuan, pulau-pulau dan
benua selalu mengalami perubahan.
Yang menerbitkan buku mengenai prinsip-prinsip geologi “Principles
of Geology” (1830) menyatakan bahwa batuan, pulau-pulau dan
benua selalu mengalami perubahan.
Petunjuk – Petunjuk Adanya Evolusi
1.
Anatomi Perbandingan
Dari
studi anatomi perbandingan dapat diketabui bahwa alat-alat fungsional pada
pelbagai binatang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a.
Homologi
alat
tubuh yang mempunyai bentuk yang berbeda dan fungsinya berbeda namun kalau
diteliti mempunyai bentuk dasar sama.
b.
Analogi
alat-alat
tubuh yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda namun karena perkembangan
evolusi yang konvergen alat-alat tersebut mempunyai fungsi yang sama.
A. Pendapat Teilhard de Chardin mengenai proses evolusi
Proses evolusi dibedakan menjadi 3 tahap, yaitu:
Proses evolusi dibedakan menjadi 3 tahap, yaitu:
1.
Tahap Geosfer:
Tahap
ini adalah tahap pra-hidup, tahap perubahan yang terutama
menyangkut perubahan tata surya.
menyangkut perubahan tata surya.
2.
fahap Biosfer:
Kalau
ada tahap geosfer yang menjadi masalah adalah adanya
“loncatan” dari materi tak hidup menjadi “materi” hidup, maka pada
tahap biosfer yang dimasalahkan adalah “loncatan” munculnya
manusia.
“loncatan” dari materi tak hidup menjadi “materi” hidup, maka pada
tahap biosfer yang dimasalahkan adalah “loncatan” munculnya
manusia.
3.
Tahap Nesosfer:
Menurut
Teilhard, yang penting pada makhluk, hidup dalam hal ini
manusia adalah terjadinya evolusi mengenai kesadaran batinnya yang
semakin mantap.
manusia adalah terjadinya evolusi mengenai kesadaran batinnya yang
semakin mantap.
B. Sejarah munculnya bukti evolusi
Teori Evolusi menyatakan bahwa setiap jenis
makhluk hidup berasal dari satu nenek moyang yang sama.
Berdasarkan hal ini dapat diartikan bahwa spesies yang ada
sebelumnya lambat laun mengalami perubahan menjadi spesies lain, dari spesies
primitif menjadi maju. Di samping itu,Leonardo
da Vinci (1452–1519) menyatakan bahwa fosil merupakan bukti
adanya kehidupan pada masa lampau. Oleh karena itu, diharapkan
dengan mempelajari fosil, teori Evolusi dapat dibuktikan. Jika anggapan itu benar, maka akan terdapat sejumlah fosil yang mengarah terjadinya
evolusi makhluk hidup.
Fosil berasal
dari bahasa Latin fossilis, artinya
menggali. Istilah fosil diartikan sebagai sisa-sisa
binatang dan tumbuhan yang telah membatu. Fosil merupakan
catatan sejarah penting sebagai petunjuk adanya evolusi. Dengan membandingkan struktur tubuh hewan masa lampau yang telah menjadi
fosil dengan hewan sekarang dapat disimpulkan bahwa
keadaan lingkungan di masa lampau berbeda dengan
sekarang. Tokoh yang mempelajari fosil dan hubungannya dengan evolusi adalah:
1. Leonardo da Vinci (Italia 1452-1519)
Orang yang pertama kali berpendapat fosil merupakan bukti adanya makhluk hidup di masa lampau.
2. George Cuvier (Perancis 1769-1832)
Ia merupakan ahli anatomi perbandingan. Ia mengadakan studi perbandingan antara fosil-fosil dari berbagai lapisan bumi dan makhluk hidup yang ada sekarang. Cuvier menyimpulkan bahwa pada masa tertentu
telah diciptakan makhluk-makhluk hidup yang berbeda dari
masa ke masa. Setiap masa diakhiri kehancuran alam. Paham
ini dikenal dengan kataklisma.
3. Darwin
Mengatakan bahwa makhluk hidup pada lapisan bumi tua mengadakan perubahan
bentuk untuk menyesuaikan diri dengan lapisan bumi yang
lebih muda. Oleh sebab itu, fosil pada lapisan bumi muda berbeda dengan fosil di lapisan bumi tua.
4. Alexander
Ivanovich Oparin
Mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia
terjadi sebelum di bumi terdapat kehidupan.
Seperti sebelumnya, zat anorganik berupa air, metana, karbon dioksida,dan amonia terkandung dalam atmosfer bumi. Zat
anorganik tersebut membentuk zat-zat organik akibat adanya radiasi dari energi
listrik yang berasal dari petir. Suhu di bumi terus menurun.
Ketika sampai padatitik kondensasi, terjadi
hujan yang mengikis batuan di bumi yang banyak
mengandung zat-zat anorganik. Zat-zat anorganik tersebut terbawa ke
lautan yang panas. Di lautan ini terbentuk sup purba atau sup primordial. Sup
purba terus berkembang selama berjuta-juta tahun. Di dalam sup purba,
terkandung zat anorganik, RNA & DNA. RNA yang dibutuhkan dalam proses
sintesis protein dapat terbentuk dari DNA. Akibatnya, terbentuklah sel pertama.
Sel pertama tersebut mampu membelah diri sehingga jumlahnya semakin banyak.
Sejak saat itulah evolusi biologi berlangsung.
Tahapanya
meliputi :
a.
Terbentuknya Makhluk Hidup Prokariotik
b.
Sejarah kesuksesan makhluk hidup prokariotik
dimulai sedikitnya pada 3,5 miliar tahun yang
lalu. Prokariotik merupakan bentuk kehidupan pertama dan paling sederhana.
Mereka hidup dan berevolusi di bumi selama 2 miliar tahun. Prokariotik dianggap
paling primitif, karena selnya hanya memiliki membran sel. DNA, RNA hasil transkripsi,
dan molekul-molekul organik berada dalam
sitoplasma tanpa dibatasi membran. Prokariotik pertama kemungkinan merupakan
kemoautrotof yang menyerap molekul organik bebas danATP di sup purba melalui
sintesis abiotik. Seleksi alam menyebabkan prokariotik yang dapat mengubah ADP
menjadi ATP melalui glikolisis bertambah. Akhirnya, prokariotik yang dapat
melakukan fermentasiberkembang dan hal tersebut menjadi cara hidup organisme di
bumi karena belum tersedianya O2. Beberapa Archaebacteria dan beberapa bakteri
obligat anerob yang sekarang hidup melalui fermentasi, mirip dengan prokariotik
terdahulu.
b. Terbentuknya Organisme Fotoautotrof Ketika
kecepatan konsumsi bahan organik oleh fermentasi prokariotik melebihi kecepatan
sintesis untuk menggantikan molekul organik,
Berkembanglah prokariotik yang dapat membuat
molekul organiknya sendiri. Pada prokariotik awal, pigmen yang dapat menyerap
cahaya digunakan untuk menyerap kelebihan energi cahaya (terutama dari sinar
ultraviolet) yang membahayakan bagi sel yang hidup di permukaan. Selanjutnya,
pigmen ini mampu melakukan transfer elektron untuk sintesis ATP.
Prokariotik ini mirip dengan Archaebacteria
yang disebut bakteri halofik. Pigmen yang menangkap cahaya dikenal dengan
bakteriorhodopsin yang dibuat pada membran plasma. Prokariotik lain memiliki
pigmen yang dapat menggunakan cahaya untuk transfer elektron dari hidrogen
sulfida (H2S) menjadi NADP+ dan dapat
memfiksasi CO2
.Akhirnya, Eubacteria memiliki cara untuk
menggunakan H2O sebagai sumber elekton dan hidrogen. Bakteri ini adalah
Cyanobacteria pertama yang mampu membuat molekul organik dari air dan CO2. Cyanobacteria berkembang dan mengubah bumi dengan melepaskan O2 sebagai
efek fotosintesis. Cyanobacteria berkembang antara 2,5 miliar hingga 3,4 miliar
tahun yang lalu. Mereka hidup bersama prokariotik lain membuat koloni.
Fosil koloni ini disebut stromatolit
yang banyak ditemukan di perairan air tawar dan
air laut (Gambar 2.2).
c.
Bangkitnya Organisme Eukariotik Eukariotik berkembang sekitar 1,2 miliar tahun
yang lalu.
Hal yang sangat membedakan eukariotik dengan
prokariotik adalah adanya
organel-organel yang memiliki membran. Bagaimana sel eukariotik yang kompleks
dapat terbentuk dari prokariotik yang sederhana? Sistem membran organel-organel
pada eukariotik dapat terbentuk dari
invaginasi yang terspesialisasi. Padaeukariotik terdahulu, invaginasi
(pelekukan ke dalam) dapat terjadi sehingga membentuk membran inti dan
retikulum endoplasma.
5. Lynn Margulis
Proses lain yang disebut endosimbiosis menjelaskan
pembentukan mitokondria, kloroplas, dan beberapa organel eukariotik
lain. Teori ini dikemukakan oleh Lynn Margulis. Endo berarti di dalam dan simbiosis berarti hidup bersama.
Endosimbiosis terjadi ketika sel simbion hidup secara permanen di dalam sel
lain (sel inang) dan
interaksi ini menguntungkan keduanya (Gambar
2.4). Berdasarkan teori ini, eukariotik berkembang setelah sel fotosintesis
muncul dan oksigen melimpah di atmosfer. Kloroplas dan mitokondria tampaknya.
C.
Bukti-bukti evolusi
1. Fosil
Fosil merupakan bukti
adanya kehidupan pada masa lampau, demikian pendapat Leonardo Da Vinci ilmuwan
italia, pada tahun 1452 – 1519.
Fosil berasal dari kata fodere yang berarti menggali. Fosil adalah sisa – sisa hewan atau tumbuhan dari zaman purba yang telah membatu (jejak – jejak yang tersimpan dalam bebatuan).
Fosil berasal dari kata fodere yang berarti menggali. Fosil adalah sisa – sisa hewan atau tumbuhan dari zaman purba yang telah membatu (jejak – jejak yang tersimpan dalam bebatuan).
Penemuan fosil hanya secara kebetulan saja dan jarang sekali
di temukan fosil yang utuh secara keseluruhan , hal ini dapat dipahami karena
banyak factor yang menyebabkan hancurnya tubuh organism yang telah mati,
misalnya karena berikut ini:
Ø Proses lipatan batuan
bumi.
Ø Pengaruh air
Ø Air
Ø Bakteri pengurai
Ø Hewan pemakan
bangkai.
Ilmu yang mempelajajri tentang fosil adalah palaentologi (palaes = tua)
Dari berbagai lapisan batuan tersebut secara kebetulan ditemukan adanya fosil yang menunjukkan adanya perubahan struktur tubuh secara berangsur – angsur.
Dengan membandingkan struktur tubuh tersebut maka dapat diambil kesimpulan keadaan lingkungan pada masa lampau berbeda dengan masa sekarang.
a.
Penemuan Fosil Kuda
Hasil rekonstruksi penemuan fosil kuda
oleh Marsh dan Osborn pada evolusi kuda sangat baik dan jelas sekali arah umum
perkembangannya
Perubahan utama yang terjadi pada evolusi kuda ini disebabkan oleh perubahan pada lingkungan, misalnya:
Perubahan utama yang terjadi pada evolusi kuda ini disebabkan oleh perubahan pada lingkungan, misalnya:
1. Perubahan pada jumlah jari dan membesarnya
jari disebabkan karena menyesuaikan diri pada tempat berpijaknya , yang mulanya
hutan berawa menjadi padang rumput.
2. Perubahan geraham menjadi tinggi dan
bergerigi disebabkan karena menyesuaikan diri dengan jenis makanannya yang
semula buah – buahan lunak menjadi rumput yang mengandung silica.
3. Leher berubah menjadi panjang dan
gerakan makin lincah karena menyesuaikan diri untuk memperluas jangkauan
pandangan terhadap predator dipadang rumput dan dan dapat menengok kesegala
arah.
b. Evolusi Fosil Manusia
b. Evolusi Fosil Manusia
Ordo primata memiliki
2 subkelompok yaitu prosimian dan anthropoid. Prosimian adalah kelompok primata
sebelum kera misalnya lemur, loris, tarsius. Antropoid adalah kelompok primate
termasuk kera dan monyet , aves, dan manusia yang rata – rata memiliki otak
yang lebih besar.
Cirri – cirri prosimian adalah ibu jari dapat digerakkan kesegala arah, jari memiliki kuku, dan mata mengarah kedepan. Prosmian mulai punah pada zaman eosin.
Cirri – cirri prosimian adalah ibu jari dapat digerakkan kesegala arah, jari memiliki kuku, dan mata mengarah kedepan. Prosmian mulai punah pada zaman eosin.
Evolusi hominid (
cikal bakal manusia ) dimuali diafrika. Hominid awal termasuk genus
Australopithecus, diperkirakan muncul 3,8 juta tahun lalu.
Sejarah penemuan
fosil hominid dapat diterangkan sebagai berikut:
1)
Australophitecus afarensis (Lucy)
Ditemukan di Euthopia pada tahun 1974 leh johanson merupakan hominid berukuran
kecil , cirri – cirinya sebagai berikut:
a.
Tingi kira – kira 3 kaki (1,5 m)
b.
Wajahnya mengarah kemuka, tulang tengkorak seperti kera, dan
volume otak kecil yaitu , 450 – 500 cc.
c.
Gigi masih primitif dan memiliki 2 gigi taring yang panjang.
Diperkirakan A. afarensis ini belum
bisa bicara, belum bisa membuat peralatan dan belum menggunakan api. Beberapa
ilmuwan memperkirakan A. afarensis berkembang menjadi
2) Australophitecus
africanus
Ditemukan di afrika selatan pada tahun 1829 oleh Raymond Dart.
Ciri – cirinya sebagai berikut:
Ciri – cirinya sebagai berikut:
a.
Ukuran tubuh agak kecil
b.
Berjalan tegak
c.
Tangan dan susunan gigi berbeda dengan manusia
d.
Memakan tumbuhan dan hewan
3) Homo Habilis
Ditemukan disejumlah
daerah diafrika.
Homo habilisdiperkirakan muncul kira – kira 1,9 juta dan bertahan lebih dari setengah juta tahun. Cirri – cirinya sebagai berikut:
1. Volume otak rata – rata 650 cc.
Homo habilisdiperkirakan muncul kira – kira 1,9 juta dan bertahan lebih dari setengah juta tahun. Cirri – cirinya sebagai berikut:
1. Volume otak rata – rata 650 cc.
2. Sudah dapat
membuat peralatan dari batuuntuk memotong dan menumbuk.
Dilihat dari cirri – cirri fisiknya , dikatakan bahwa H. Habilis berasal dari A. Africanus.
Dilihat dari cirri – cirri fisiknya , dikatakan bahwa H. Habilis berasal dari A. Africanus.
4) Homo Erectus
Ditemukan di Afrika, Asia dan Eropa, namun sebenarnya H.
Erectus ini berasal dari afrika yang kemudian ada yang bermigrasi ke eropa dan
asia. Hal ini disebabkan oleh suatu bukti ditemukannya fosil A.Erectus di
afrika yang tertua yang berusia 1,5 dan 1,6 juta tahun. Sedangkan fosil
A.Erectus yang ditemukan di asia dan eropa berusia 200.000 tahun lalu.
Cirri – cirri H. Erectus adalah sebagai berikut:
a.
Volume otak 850 – 1200 cm3.Ukuran tubuh lebih tinggi dari H.
Habilis
b.
Berjalan dengan 2 kaki (bipedal)
c.
Berdiri tegak
d.
Lubang mata dalam dan muka menonjo keluar
e.
Sudah dapat membuat peralatan dari batu yang lebih maju
f.
Sudah memakai baju, membuat api, dan membuat pondok ataupun
hidup digua – gua .
5) Homo Sapiens
Ditemukan dilembah Neander jerman.
Fosil H. Sapiens tersebut disebut manusia Neanderthal. Manusia Neanderthal
termasuk slah satu kelompok H. sapiens yang tertua. Kelompok ini juga menyebar
keseluruh Eurasia.
Ciri – cirinya sebagai berikut:
Ciri – cirinya sebagai berikut:
1.
Bentuk tubuh pendek dan kuat
2.
Volume otak sedikit lebih besar dari pada H. sapiens
3.
Wajahnya menonjol
Manusia neandethal ini sudah mampu
membuat peralatan dengan lebih sempurna disbanding H.Erectus. cara mencari
makan adalah dengan berburu. Mereka sudah memiliki hubungan social yang tinggi
dan melakukan upacara ritual atau kepercayaan.
Punahnya manusia neandethal masih
menjadi misteri. Ada ilmuwan yang menduga bahwa mereka punah karena gagal
berkompetisi atau karena gagal menghadapi perubahan iklim pada zaman pleistosen.
6) Homo Sapiens Modern
Homo sapiens dengan
bentuk tubuh modern muncul kira – kira 40.000 tahun lalu dan mungkin juga lebih
awal.
Homo sapiens modern diduga pernah hidup di prancis dan spanyol, dan disebut manusia Cro-Magnon. Senjata dan peralatan manusia Cro-Magnon lebih rumit dan kadang dibuat dari bahan selain batu, misalnya tulang, gading dan kayu. Mereka juga mulai mengembangkan seni terbukti dengan ditemukannya lukisan – lukisan di gua, seni patung dan seni pahat.
Homo sapiens modern diduga pernah hidup di prancis dan spanyol, dan disebut manusia Cro-Magnon. Senjata dan peralatan manusia Cro-Magnon lebih rumit dan kadang dibuat dari bahan selain batu, misalnya tulang, gading dan kayu. Mereka juga mulai mengembangkan seni terbukti dengan ditemukannya lukisan – lukisan di gua, seni patung dan seni pahat.
Adalah alat / organ tubuh yang asal
filogenetiknya serta struktur dalamnya pada dasarnya sama, namun fungsinya
dapat berlainan . misalnya sirip ikan paus fungsinya untuk berenang diperairan
sehingga organ ini menyesuaikan dengan tempat hidupnya di air, homolog dengan
kaki depan anjing atau kuda yang fungsinya untuk berjalan. Sayap burung
fungsinya untuk terbang, sedangkan tangan manusia untuk memegang. Alat – alat
tersebut adalah homolog.
Karena arah evolusinya berbeda – beda maka terjadilah perubahan adaptif yang berbeda – beda pada organ, sehingga fungsi organ tersebut menjadi berbeda. Homologi alat – alat tubuh pada berbagai mahluk hidup ini merupakan petunjuk tentang adanya evolusi.
Karena arah evolusinya berbeda – beda maka terjadilah perubahan adaptif yang berbeda – beda pada organ, sehingga fungsi organ tersebut menjadi berbeda. Homologi alat – alat tubuh pada berbagai mahluk hidup ini merupakan petunjuk tentang adanya evolusi.
Struktur hmolog tertua adalah organ
vestigial yang merupakan struktur yang mengalami rudimentasi (mengecil). organ
vestigial adalah sisa / peninggalan sejarah. Struktur vestigial pada mulanya
adalah struktur yang memiliki fungsi penting pada nenek moyang namun tidak
selamanya digunakan. Misalnya rangka ular dari beberapa jenis memiliki organ vestigial
yang berupa tulang pelvis dan kaki yang diduga berasal dari nenek moyang..
Apendiks (usu buntu )merupakan sisa – sisa rudimenter sebagaian usus besar yang
benar – benar buntu. Tulang – tungging (os cocygis) ujung bawah tulang belakang
adalah sisa – sisa ekor yang dimiliki leluhur manusia.
Lawan homolog adalah analog, analog
adalah alat – alat yang fungsinya sama tetapi asal filogenetik, perkembangan
embrional, dan strukturnya berbeda.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di
atas maka dapat di simpulkan Evolusi merupakan perubahan biologis yang dialami mahluk hidup seiring
berjalannya waktu. Ada banyak sekali bukti dari banyak sumber independen
mendukung keberadaan evolusi, yang tidak bertentangan dengan keyakinan agama
ataupun keyakinan kepada Tuhan. Ilmuan menggunakan teori evolusi untuk menjawab
pertanyaan seperti: “Mengapa ada banyak sekali jenis tanaman dan spesies
hewan?” dan “Bagaimana bisa kesamaan diantara spesies dapat dijelaskan?”
Perubahan
evolusi memiliki dua model. Gradualisme adalah model perubahan
yang terjadi lambat dengan laju yang tetap. Keseimbangan dipertepat
(punctuated equilibrium) merupakan perubahan cepat dalam tempo singkat
yang menginterupsi perubahan kecil yangterjadi dalam waktu yang lama. Evolusi
kehidupan di planet ini terjadi baik secara gradual maupun dipertepat.
Fosil merupakan bukti
adanya kehidupan pada masa lampau, demikian pendapat Leonardo Da Vinci ilmuwan
italia, pada tahun 1452 – 1519.
Fosil berasal dari kata fodere yang berarti menggali. Fosil adalah sisa – sisa hewan atau tumbuhan dari zaman purba yang telah membatu (jejak – jejak yang tersimpan dalam bebatuan).
Fosil berasal dari kata fodere yang berarti menggali. Fosil adalah sisa – sisa hewan atau tumbuhan dari zaman purba yang telah membatu (jejak – jejak yang tersimpan dalam bebatuan).
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Keberatan_terhadap_evolusi
http://www.crayonpedia.org/mw/D._Bukti_%E2%80%93_Bukti_Evolusi_12.2
0 comments:
Post a Comment