Perut Larva
Kumbang Mekongga Simpan Mikroba Berharga
|
|
||
JAKARTA,
KOMPAS.com - Kerja sama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dengan Universitas
California, Davis, Amerika Serikat, menemukan mikroba di dalam perut larva
kumbang yang berpotensi mempercepat fermentasi produksi minyak nabati dari
biomassa selulosa. Jenis larva ditemukan di pegunungan Mekongga, Sulawesi
Tenggara.
”Pengembangan mikroba dari perut larva kumbang ini masih dalam proses diskusi dengan para peneliti Universitas California,” kata Deputi Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati Siti Nuramalijati Prijono, Selasa (26/2/2013), di Jakarta. Siti mengatakan, diskusi bersama tim peneliti Universitas California soal prospek dan pengembangan mikroba dari perut larva untuk produksi minyak direncanakan 18-23 Maret 2013. Industri dalam negeri diharapkan terlibat merintis produksi energi terbarukan tersebut. Peneliti utama LIPI, Endang Sukara, mengatakan, pengembangan mikroba perut larva untuk produksi minyak itu didasarkan pada penelitian adanya larva-larva kumbang yang hidup di kayu-kayu keras, seperti kayu eboni di kawasan pegunungan Mekongga. Di dalam perut larva itu lalu diketahui adanya mikroba yang menghasilkan enzim pendegradasi kayu keras. ”Enzim yang dihasilkan mikroba itulah yang akan dimanfaatkan sebagai pendegradasi biomassa selulosa untuk produksi minyak nabati,” kata Endang. Hama kayu Beberapa kumbang yang diketahui menelurkan larva di kayu-kayu keras meliputi suku Passalidae, Lucanidae, Scarabaedia, dan Cerambycidae. Jenis kumbang Buprestidae dan Cerambycidae diketahui menelurkan larva di tanaman kayu hidup sehingga kedua jenis ini termasuk hama tanaman kayu. Analisis sementara terhadap enzim mikroba di perut larva itu mengandung amilase, invertase, maltase, laktase, selulase, hemicelulase, dan protease. Menurut Endang, saat ini belum ada industri dalam negeri yang tertarik mengembangkan temuan tersebut. ”Penemuan ini sangat menarik bagi para periset dan ilmuwan Amerika Serikat. Bisa jadi, industri dari Amerika Serikat akan tertarik,” katanya. Menurut Endang, mikroba dari perut larva merupakan salah satu kekayaan dari keanekaragaman hayati yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi minyak. Seperti halnya tempe, pengembangan jenis mikroba itu nantinya diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas. (NAW)
sumber : http://www.biologi.lipi.go.id/bio_indonesia/mTemplate.php?h=3&id_berita=485
|
0 comments:
Post a Comment