SALAMANDER
A. jenis-jenis
Salamander
1.Salamander Raksasa Cina (Andrias Davidianus)
Salamander Raksasa Cina (Andrias
davidianus) adalah salamander terbesar di dunia yang panjangnya dapat mencapai
hingga 165 cm dan merupakan spesies asli dari Cina. Salamander ini memiliki
kepala besar, mata kecil dan kulit yang gelap dan berkerut-kerut. Spesies ini
hidup di aliran air dingin di pegunungan dan suka hidup di gua. Ia menyangga
hidupnya dengan memakan serangga, kodok dan ikan. Fungsi mata pada salamander
raksasa ini tidak terlalu baik, sehingga ia bergantung pada nodus sensoris
khusus yang terletak pada dahinya untuk mendeteksi setiap pergerakan yang ada
2 . Salamander punggung merah (Plethodon Cinereus).
Salamander punggung merah (Plethodon
cinereus) adalah salamander hutan kecil. Hewan ini mendiami lereng berhutan di
Amerika Utara sisi timur; yaitu ke barat hingga Missouri; selatan hingga
Carolina Utara; dan utara dari Quebec bagian selatan dan Provinsi Maritimes di
Kanada hingga Minnesota. Hewan ini juga dikenal sebagai Salamander punggung
merah utara untuk membedakannya dari Salamander punggung merah selatan (P.
serratus). Salamander punggung merah ditemukan banyak ditemukan dalam dua
variasi.
3 . Southern Torrent Salamander (Rhyacotriton Variegatus)
Torrent Selatan Salamander
(Rhyacotriton variegatus) adalah spesies salamander di keluarga
Rhyacotritonidae. Ini adalah endemik untuk Pacific Northwest Amerika Serikat.
Yang Dewasa berukuran 1,5 - 2,4 inci (4,0-6,2 cm) dari moncong sampai ekor .
habitat alamnya adalah hutan subtropis, sungai, dan sumber air tawar.
4 . Mole Salamander (Genus Ambystoma)
Mole Salamander (Genus Ambystoma)
adalah kelompok salamander endemik di Amerika Utara, genus hanya dalam
Ambystomatidae keluarga. Kelompok itu telah menjadi terkenal karena kehadiran
Axolotl (Ambystoma mexicanum), banyak digunakan dalam penelitian, dan
Salamander Tiger (Ambystoma tigrinum, Ambystoma mavortium) yang merupakan
amfibia resmi negara, dan sering dijual sebagai hewan peliharaan.
5 . Asiatic Salamander
The Asia salamander (Keluarga
Hynobiidae) adalah salamander primitif ditemukan di seluruh Asia, dan di Rusia
Eropa. Mereka sangat erat terkait dengan salamander Giant (Keluarga
Cryptobranchidae), dengan mana mereka membentuk subordo Cryptobranchoidea.
Sekitar setengah dari hynobiids yang unik ke Jepang , Dan, tidak seperti
keluarga kadal lain yang berkembang biak secara internal, kadal jantan fokus
pada kantung telur daripada perempuan selama berkembang biak . betina meletakkan
dua kantung telur pada satu waktu, masing-masing berisi sampai tujuh puluh
telur.
Isolasi
reproduksi spesies salamander 'cincin' ini tampaknya karena proses semacam
jangka waktu dalam isolasi geografis yang terkait dengan divergensi genetik
secara keseluruhan."
Salamander tanpa paru-paru (Ensatina eschscholtzii)
tinggal di daerah berbentuk tapal kuda di
Namun kemampuan untuk berkembang biak silang tersebut hanya
terkait dengan perbedaan inti. Pada zona kontak di sekitar cincin, 75%
salamander adalah hibrida, termasuk generasi kedua dan yang bersilang ke
populasi induk, namun pada ujung-ujung cincin hanya 5,7% yang hibrida dan
semuanya adalah generasi pertama hibrida F1 yang jarang direproduksi.
Dr. Pereira
mengatakan, “Bukti dari E. eschscholtzii
ini menunjukkan bahwa lingkungan ekologi, yang dapat mendorong pembentukan
spesies, tidak selalu mendorong isolasi reproduktif. Sebaliknya, isolasi
reproduksi spesies salamander ‘cincin’ ini tampaknya karena proses semacam
jangka waktu dalam isolasi geografis yang terkait dengan divergensi genetik
secara keseluruhan.
1. Salamander punggung merah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Amphibia
Ordo: Caudata
Famili: Plethodontidae
Genus: Plethodon
Spesies: P. Cinereus
Salamander punggung merah (Plethodon cinereus) adalah salamander hutan kecil. Hewan ini mendiami
lereng berhutan di Amerika Utara sisi
timur; yaitu ke barat hingga Missouri; selatan hingga Carolina Utara; dan utara dari Quebec bagian selatan dan Provinsi Maritimes
di Kanada hingga Minnesota. Hewan ini juga dikenal sebagai Salamander
punggung merah utara untuk membedakannya dari Salamander punggung merah selatan (P.
serratus).
Salamander punggung merah ditemukan banyak ditemukan dalam
dua variasi warna: nominasi variasi merah, 'punggung merah', begitu juga bentuk
yang lebih gelap yang dikenal sebagai 'punggung (hitam) lebam' yang tidak terdapat
pada sebagian besar atau seluruh pigmentasi merah yang ditemukan pada bentuk
merah[1]. Walau demikian, kadang juga ditemukan
variasi dengan berbagai warna lainnya (seperti belang kuning, jingga, atau
putih).
B. Reproduksi dan biomassa
Penjantan dan betina memiliki ciri yang berbeda, baik
perbedaan makanan ataupun teritori kawin yaitu di bawah karang dan kekayuan.
Meski demikian, sebagian salamander punggung merah yang diperhatikan,
menerapkan sistem monogami sosial, dan dapat memperluas
teritori pertahanan bersama selama periode aktif mereka. Proses kelahiran
terjadi pada Juni dan Juli.
Betina menghasilkan dari 4 hingga 17 telur tiap tahunnya. Telur-telur tersebut
akan menetas dalam 6 hingga 8 minggu. Tidak banyak yang diketahui alasan mengenai
pembuangan anak-anak mereka, meskipun diperkirakan anak-anak tersebut dan yang
masih muda merupakan filopati
(bertahan di dekat tempat menetas hingga 2 tahun).
Di samping reproduksi dan penting bagi manusia melakukan
perhatian global, salamander punggung merah memiliki peran yang sangat kuat
dalam mengurangi tingkat pemanasan global.
Biomassa sangat luas dari spesies ini di Amerika Serikat bagian utara mungkin untuk
berkontribusi untuk biodome dengan mengonsumsi sejumlah besar invertebrata dan makhluk kecil lainnya yang
mempercepat dekomposi sampah daun dan kayu, sehingga memperkecil kwantitas Karbon dioksida [Co²] secara luar biasa.
2. Salamander Raksasa Cina
Salamander Raksasa Cina
(Andrias davidianus) adalah salamander
terbesar di dunia yang panjangnya dapat mencapai hingga 165 cm dan merupakan
spesies asli dari Cina.
Ciri-ciri
Salamander
ini memiliki kepala besar, mata kecil dan kulit yang gelap dan berkerut-kerut.
Spesies ini hidup di aliran air dingin di pegunungan dan suka hidup di gua.
Ia menyangga hidupnya dengan memakan serangga, kodok dan ikan. Fungsi mata pada
salamander raksasa ini tidak terlalu baik, sehingga ia bergantung pada nodus
sensoris khusus yang terletak pada dahinya untuk mendeteksi setiap
pergerakan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Salamander_Raksasa_Cina
http://nugum.blogspot.com/2011/08/jenis-jenis-salamander.html
Selasa, 23 Agustus 2011 | Metro TV | Lampung Post
| Borneo News | Yayasan Sukma | Kick Andy
0 comments:
Post a Comment