Berita Terkini :
http://picasion.com/
Home » » Mengenal SALAMANDER

Mengenal SALAMANDER

Saturday, March 10, 2012 | 0 comments

 SALAMANDER

A.    jenis-jenis Salamander

1.Salamander Raksasa Cina (Andrias Davidianus)

Salamander Raksasa Cina (Andrias davidianus) adalah salamander terbesar di dunia yang panjangnya dapat mencapai hingga 165 cm dan merupakan spesies asli dari Cina. Salamander ini memiliki kepala besar, mata kecil dan kulit yang gelap dan berkerut-kerut. Spesies ini hidup di aliran air dingin di pegunungan dan suka hidup di gua. Ia menyangga hidupnya dengan memakan serangga, kodok dan ikan. Fungsi mata pada salamander raksasa ini tidak terlalu baik, sehingga ia bergantung pada nodus sensoris khusus yang terletak pada dahinya untuk mendeteksi setiap pergerakan yang ada
2 . Salamander punggung merah (Plethodon Cinereus).



Salamander punggung merah (Plethodon cinereus) adalah salamander hutan kecil. Hewan ini mendiami lereng berhutan di Amerika Utara sisi timur; yaitu ke barat hingga Missouri; selatan hingga Carolina Utara; dan utara dari Quebec bagian selatan dan Provinsi Maritimes di Kanada hingga Minnesota. Hewan ini juga dikenal sebagai Salamander punggung merah utara untuk membedakannya dari Salamander punggung merah selatan (P. serratus). Salamander punggung merah ditemukan banyak ditemukan dalam dua variasi.

3 . Southern Torrent Salamander (Rhyacotriton Variegatus)

Torrent Selatan Salamander (Rhyacotriton variegatus) adalah spesies salamander di keluarga Rhyacotritonidae. Ini adalah endemik untuk Pacific Northwest Amerika Serikat. Yang Dewasa berukuran 1,5 - 2,4 inci (4,0-6,2 cm) dari moncong sampai ekor . habitat alamnya adalah hutan subtropis, sungai, dan sumber air tawar.
4 . Mole Salamander (Genus Ambystoma)

Mole Salamander (Genus Ambystoma) adalah kelompok salamander endemik di Amerika Utara, genus hanya dalam Ambystomatidae keluarga. Kelompok itu telah menjadi terkenal karena kehadiran Axolotl (Ambystoma mexicanum), banyak digunakan dalam penelitian, dan Salamander Tiger (Ambystoma tigrinum, Ambystoma mavortium) yang merupakan amfibia resmi negara, dan sering dijual sebagai hewan peliharaan.
5 . Asiatic Salamander

The Asia salamander (Keluarga Hynobiidae) adalah salamander primitif ditemukan di seluruh Asia, dan di Rusia Eropa. Mereka sangat erat terkait dengan salamander Giant (Keluarga Cryptobranchidae), dengan mana mereka membentuk subordo Cryptobranchoidea. Sekitar setengah dari hynobiids yang unik ke Jepang , Dan, tidak seperti keluarga kadal lain yang berkembang biak secara internal, kadal jantan fokus pada kantung telur daripada perempuan selama berkembang biak . betina meletakkan dua kantung telur pada satu waktu, masing-masing berisi sampai tujuh puluh telur.

Isolasi reproduksi spesies salamander 'cincin' ini tampaknya karena proses semacam jangka waktu dalam isolasi geografis yang terkait dengan divergensi genetik secara keseluruhan."

Salamander tanpa paru-paru (Ensatina eschscholtzii) tinggal di daerah berbentuk tapal kuda di California (sebuah ‘cincin’) yang mengitari pusat lembah . Spesies ini merupakan contoh aksi evolusi, selagi populasi tetangganya mungkin dapat berkembang biak, dua populasi di ujung lengan tapal kuda secara efektif tidak dapat bereproduksi. Penelitian baru yang dipubilkasikan dalam akses terbuka BioMed Central jurnal BMC Evolutionary Biology menunjukkan bahwa isolasi reproduktif ini didorong oleh perbedaan genetik, bukan adaptasi pada habitat ekologi yang berbeda.

Para peneliti menggunakan variasi genetik untuk menentukan 20 populasi salamander yang berbeda dan terfokus pada rincian di 13 zona di mana populasi yang mampu berkembang biak silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diversifikasi populasi salamander berkaitan dengan perbedaan genetik yang signifikan, baik inti maupun mitokondria, dan juga dengan perbedaan ekologi yang kuat, pada tanaman dan iklim dalam habitat mereka.

Namun kemampuan untuk berkembang biak silang tersebut hanya terkait dengan perbedaan inti. Pada zona kontak di sekitar cincin, 75% salamander adalah hibrida, termasuk generasi kedua dan yang bersilang ke populasi induk, namun pada ujung-ujung cincin hanya 5,7% yang hibrida dan semuanya adalah generasi pertama hibrida F1 yang jarang direproduksi.

Dr. Pereira mengatakan, “Bukti dari E. eschscholtzii ini menunjukkan bahwa lingkungan ekologi, yang dapat mendorong pembentukan spesies, tidak selalu mendorong isolasi reproduktif. Sebaliknya, isolasi reproduksi spesies salamander ‘cincin’ ini tampaknya karena proses semacam jangka waktu dalam isolasi geografis yang terkait dengan divergensi genetik secara keseluruhan.

1.     Salamander punggung merah

Klasifikasi ilmiah

 

Kerajaan: Animalia

 

Filum: Chordata

 

Kelas: Amphibia

 

Ordo: Caudata

 

Famili: Plethodontidae

 

Genus: Plethodon

 

Spesies: P. Cinereus

Salamander punggung merah (Plethodon cinereus) adalah salamander hutan kecil. Hewan ini mendiami lereng berhutan di Amerika Utara sisi timur; yaitu ke barat hingga Missouri; selatan hingga Carolina Utara; dan utara dari Quebec bagian selatan dan Provinsi Maritimes di Kanada hingga Minnesota. Hewan ini juga dikenal sebagai Salamander punggung merah utara untuk membedakannya dari Salamander punggung merah selatan (P. serratus).

Salamander punggung merah ditemukan banyak ditemukan dalam dua variasi warna: nominasi variasi merah, 'punggung merah', begitu juga bentuk yang lebih gelap yang dikenal sebagai 'punggung (hitam) lebam' yang tidak terdapat pada sebagian besar atau seluruh pigmentasi merah yang ditemukan pada bentuk merah[1]. Walau demikian, kadang juga ditemukan variasi dengan berbagai warna lainnya (seperti belang kuning, jingga, atau putih).

B.     Reproduksi dan biomassa

Penjantan dan betina memiliki ciri yang berbeda, baik perbedaan makanan ataupun teritori kawin yaitu di bawah karang dan kekayuan. Meski demikian, sebagian salamander punggung merah yang diperhatikan, menerapkan sistem monogami sosial, dan dapat memperluas teritori pertahanan bersama selama periode aktif mereka. Proses kelahiran terjadi pada Juni dan Juli. Betina menghasilkan dari 4 hingga 17 telur tiap tahunnya. Telur-telur tersebut akan menetas dalam 6 hingga 8 minggu. Tidak banyak yang diketahui alasan mengenai pembuangan anak-anak mereka, meskipun diperkirakan anak-anak tersebut dan yang masih muda merupakan filopati (bertahan di dekat tempat menetas hingga 2 tahun).

Di samping reproduksi dan penting bagi manusia melakukan perhatian global, salamander punggung merah memiliki peran yang sangat kuat dalam mengurangi tingkat pemanasan global. Biomassa sangat luas dari spesies ini di Amerika Serikat bagian utara mungkin untuk berkontribusi untuk biodome dengan mengonsumsi sejumlah besar invertebrata dan makhluk kecil lainnya yang mempercepat dekomposi sampah daun dan kayu, sehingga memperkecil kwantitas Karbon dioksida [Co²] secara luar biasa.

2.     Salamander Raksasa Cina

Salamander Raksasa Cina (Andrias davidianus) adalah salamander terbesar di dunia yang panjangnya dapat mencapai hingga 165 cm dan merupakan spesies asli dari Cina.

Ciri-ciri

Salamander ini memiliki kepala besar, mata kecil dan kulit yang gelap dan berkerut-kerut. Spesies ini hidup di aliran air dingin di pegunungan dan suka hidup di gua. Ia menyangga hidupnya dengan memakan serangga, kodok dan ikan. Fungsi mata pada salamander raksasa ini tidak terlalu baik, sehingga ia bergantung pada nodus sensoris khusus yang terletak pada dahinya untuk mendeteksi setiap pergerakan yang ada.


DAFTAR PUSTAKA

 

http://id.wikipedia.org/wiki/Salamander_Raksasa_Cina

http://nugum.blogspot.com/2011/08/jenis-jenis-salamander.html

http://www.faktailmiah.com/2011/07/06/aksi-evolusi-salamander-perbedaan-genetik-sebagai-pendorong-isolasi-reprod

Selasa, 23 Agustus 2011  | Metro TV | Lampung Post | Borneo News | Yayasan Sukma | Kick Andy

 

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Entri Populer

Negara PengunjuNg

free counters
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Rizal Suhardi Eksakta * - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger