Berita Terkini :
http://picasion.com/
Home » » SISTEM OTOT DAN SISTEM INTEGUMEN

SISTEM OTOT DAN SISTEM INTEGUMEN

Friday, March 9, 2012 | 0 comments

                                               BAB I

PENDAHULUAN

Gerak adalah sutau tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar. Gerak dapat berupa gerakan sebagian anggota tubuh maupun seluruh tubuh misalnya gerak pindah tempat. Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi gerak merupakan kerja sama antara tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif karena karena hanya mengikuti kendali otot, seadngkan otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi sehingga mampu menggerakkan tulang.

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".

Adapun komponen dari system integument antara lain yaitu:

1.      Integument kulit

2.      Integument kuku

3.      Rambut

4.      Kelenjar keringat

5.      Kelenjar minyak

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    System Otot

Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang berelaksasi. Konteraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat. Dengan demikian otot memiliki 3 karakter yaitu:

1.      Kontrakbilitas yaitu  kemampuan otot untuk memendek ,otot menjadi lebih pendek dari ukuran semula jika otot sedang melakukan kegiatan.

2.      Ekstensibilitas yaitu kemampuan otot unutk memanjang, otot menjadi lebih panjang dari ukuran semula.

3.      Elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.

Otot tersusun atas dua macam filamen dasar yaitu filament aktin dan filamen miosin. Filament aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filament ini menyusun miofibril

Myofibril menyusun serabut otot, dan kumpulan serabut otot menyusun satu otot.

1.      Jenis- jenis otot

Bedasarkan bentuk morfologi , system kerja, dan lokasinya dalam tubuh, otot dibedakan menjadi tiga yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.

a.       Otot lurik

Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril- fibrilnya mempunyai jalur- jalur melintang gelap (anisotrof) dan terang (isotrof) yang tersusun berselang-seling. Sel-selnya berbentuk silinderis dan mempunyai banyak inti.

Otot lurik dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali-kali. Otot lurik ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia propria. Kumpulan serabut otot yang dibungkus oleh fasia propria dibungkus oleh selaput fasia superfasialis.

Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian:

1)      Venterikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung.

2)      Urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil.

 Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikuti ini.

1.      Origo, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi.

2.      Insersio, merupakan tendon yang melekat pda tulang yang bergerak ketika otot berkonteraksi.

Otot yang dilatihterus menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi, contohnya pada binaragawan. Sebaliknya kalau otot tidak digunakan (tidak ada aktifitas) akan menjadi kisut atau mengalami atrofi.

b.      Otot polos

Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral). Otot polos tersusun dari sel-sel yang berbentuk kumparan halus. Masing-masing sel memiliki satu inti yang terletak di tengah. Kontreksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf autonom. Otot polos terdapat di alat-alat dalm tubuh, misalnya pada:

1.      Dinding saluran pencernaan.

2.      Saluran-saluran paernafasan.

3.      Pembuluh darah

4.      Saluran kencing dan kelamin.

c.       Otot jantung

Otot jantung mempunyai setruktur yang sama dengan otot lurik, hanya saja serabut-serabutnya bercabang-cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom. Letak inti sel di tengah. Dengan demikian otot jantung seperti otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak.

Sifat kerja otot

Otot dapat berkonteraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan yang berurutan. Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan ketiga memperkuat rangsangan kedua. Dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum. Tonus yang maksimum teru- menerus disebut tetanus.

Sifat kerja otot dibedakan atas antagonis dan sinergis seperti berikut ini.

a.       Antagonis

Antagonis adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya:

1.      Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep, dan otot bisep.

2.      Abductor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan), misalnya gerak tangan sejajar bahu  dan sikap sempurna.

3.      Depressor (kebawah) dan elevator (keatas), misalnya gerak kepala menunduk dan menengadah.

4.      Supinator (menengadah) dan peronator (menelungkup), misalnya gerak telapak tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.

b.      Sinergis

Sinergis adalah otot-otot yang kotraksinya menimbulkan gerak searah, contohnya pronator teres dan pronator kuadratus.

 

3.      Mekanisme gerak otot

Dari hasil peenelitian dan pengamatan dengan mikroskop electron dan difraksi sinar x, Hansen dan huxly (1995) mengemukakan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments. Model ini menyatakan bahwa konteraksi terjadi berdasrkan adanya dua set filamen didalam sel otot konteraktil yang berupa filament aktin dan filament miosin.

Rangsangan yang diterima oleh asetil kolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). Konteraksi ini memerlukan energy. Pada waktu konteraksi, filament aktin meluncur diantara miosin kedalam zona H (zona H adalah bagian terang diantara dua pita gelap). Dengan demikian serabut otot memendek, yang tetap panjang ialah pita A (pita gelap), sedangkan pita I (pita terang) dan zona H bertambah pendek waktu konteraksi.

Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisasinya menjadi ADP. Beberapa energy dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk kekonfigurasi energy tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpangan energy miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energy rendah. Pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung miosin menjadi miosin ekor.

Ikatan antara miosin energy rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang lagi.

4.      Sumber energy untuk gerak otot

ATP (adension tri posfat) merupakan sumber energy utama untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP.

Fospokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat dalam konsenterasi tinggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai sumber energy, tetapi fosfokreatin daoat memberikan energinya kepada ADP dan mengubahnya menjadi ATP.

Pada otot lurik, jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali jumlah ATP. Pemecahan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energy tidak memerlukan oksigen bebas. Oleh sebab itu, fase konteraksi otot sering disebut fase anaerob.

Otot yang berkonteraksi dalam waktu yang lama dapat mengalami kelelahan. Hal ini disebabkan menurunya ATP dan fosfokeratin, sedangkan ADP, AMP, dan asam laktat naik konsentrasinya.

Sumber lain untuk memperolah energy ialah mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa. Glikogen merupakan senyawa yang tidak larut. Untuk itu maka glikogen dilarutkan dulu menjadi laktasidogen. Laktasidogen kan diubah maenjadi glukosa dan asam laktat. Glukosa akan dioksidasi dan menghasilkan CO2, H2O, dan energy. Energy yang disebabkan digunakan untuk pembentukan ATP dan Fosfokreatin. Proses pemecahan glikogan menjadi glukosa dan glukosa menjadi CO2 dan H2O berlngsung pada saat otot dalam keadaan relaksasi dengan menggunakan oksigen bebas. Oleh sebab itu fase relaksasi disebut juga fase aerob.

Jika didalam otot banyaj terdapat timbunan asam laktat yang menyebabkan kelelahan, maka akan dioksidasi dengan oksigen. Jika oksigen yang digunakan untuk mengoksidasi asam laktat terlalu banyak akan menyebakan napas tersengal-sengal.

 

Kelainan pada otot

Kelainan pada otot antara laindisebabkan oleh:

a.       Atrofi

Atrofi merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan berkonsenterasi.

b.      Kelelahan otot

Kelelahan otot terjadi karena terus-menerus melakukan aktifitas. Jika ini terus berlanjut dapat terjadi kram.

c.       Tetanus

Tetanus adalah otot yang terus-menerus berkonteraksi (tonus atau kejang) akibat serangan bakteri Clostridium tetani.

d.      Mistenia grafis

Mistenia grafis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti.

e.       Kaku leher

Stiff adalah peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku. Stiff terjadi akibat kesalahan gerak.

 

 

B.     Sitem Integumen

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".

A. Komponen integument

  1. Kulit adalah bagian terluar tubuh. Beratnya ± 4,5 kg menutupi area seluas 18 kaki persegi dengan BB 75 kg.
  2. Kuku jari tangan dan kuku jari kaki
  3. Rambut adalah spesialisasi kulit yang menjadi karakteristik pada mamalia
  4. Kelenjar kulit pada manusia meliputi kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan kelenjar mamae.

a.       Kulit

Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.

1.      Epidermis

Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi. Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, mengantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada kulit.

2.      Dermis

Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hari, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebgai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh.

Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktid dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus

Kulit memiliki beberapa fungsi:

  • Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
  • Sebagai alat peraba.
  • Sebagai pelindung organ dibawahnya.
  • Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari.
  • Pengatur suhu tubuh.

b.      Kelenjar keringat

 Manusia memiliki 3 juta kelenjar keringat. Kelenjar keringat dapat ditemukan di dermis, dekat permukaan luar kulit. Kebanyakan terdapat di telapak tangan dan kaki, dan tidak terdapat di bibir. Dengan aktivitas fisik yang berat dalam suhu hangat sampai panas, kelenjar akan mengeluarkan sekitar 2 liter keringat lebih banyak dari biasanya.

Kulit memiliki 2 jenis kelenjar keringat: kelenjar keringat apokrin dan merokrin. Kedua jenis kelenjar ini tersusun atas sel mioepitel (dari bahasa Latin: myo-, "otot"), sel epitel khusus yang terletak antara sel kelenjar dan lamina basalis di bawahnya. Kontraksi sel mioepitel memeras kelenjar dan melepaskan sekret yang sudah menumpuk. Aktivitas sekretorik sel kelenjar dan kontraksi sel mioepitel dikendalikan oleh sistem saraf otonom dan hormon yang beredar dalam tubuh.

Di samping itu, kelenjar serumen, yang memproduksi kotoran telinga, dan kelenjar susu, sering dianggap sebagai modifikasi kelenjar keringat. Kedua kelenjar itu nampak sebagai susunan sel yang bundar dan mengelilingi lumen di tengah. Sel yang mengelilingi lumen adalah epitel kubus berlapis.

c.       Kelenjar minyak

Kelenjar minyak (bahasa Inggris: sebaceous glands) adalah kelenjar mikroskopik yang berada tepat di bawah kulit yang mengeluarkan minyak yang disebut sebum. Kelenjar minyak pada tikus yang mengeluarkan minyak adalah kelenjar prepusial yang juga memproduksi hormon feromon.

Sebagaimana kita ketahui, kelenjar keringat ditemukan bersama dengan kelenjar minyak di kulit. Keringat melembabkan kulit. Namun, tanpa campuran apapun, keringat cepat menguap, mengakibatkan pengeringan kulit yang lebih parah. Untuk mencegahnya, zat lain dibutuhkan. Karena minyak menyebabkan air dapat dipertahankan di kulit. Dengan cara ini, kelenjar keringat dan minyak bekerja sama melembabkan kulit. Karena itu kedua kelenjar ini harus ada bersamaan agar kulit tetap halus dan elastis. Fungsi kelenjar minyak, yang mengeluarkan pelumas dan lemak lainnya, penting bagi kesehatan kulit kita.

d.      Rambut

Rambut atau sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan dan manusia, terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan.

e.       Kuku

Kuku adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.

Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit.

Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 - 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh.

B. Fungsi Integumen

  1. Perlindungan; kulit melindungi tubuh dari micro organisme, penarikan atau kehilangan cairan dan zat iritan kimia maupun mekanik
  2. Pengaturan suhu tubuh. Pembuluh darah dan kelenjar keringat berfungsi untuk mempertahankan dan mengatur suhu tubuh
  3. Ekresi; Zat berlemak, air dan ion-ion, seperti Na+ diekresi melalui kelenjar kulit.
  4. Metabolisme. Bantuan radiasi sinar matahari atau sinar ultra violet, proses sintesis Vit D untuk pertumbuhan dan perkembagan tulang.
  5. Komunikasi. Stimulus dari lingkungan diterima oleh kulit melalui sejumlah reseptor mendeteksi sensasi berkaitan dengan suhu, sentuhan, tekanan dan nyeri. Juga merupakan media ekpresi wajah dan reflek vascular penting dalam komunikasi.

 

 

KESIMPULAN

1.      Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang berelaksasi. Konteraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.

2.      Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".

3.      Penyakit pada otot antara lain :

·         Atrofi

·         Kelelahan leher

·         Tetanus

·         Mistenia grafis

·         Kaku leher (stiff)

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

E, Takari. 2007.Kamus Visual Manusia. Bandung: PT. Epsilon Grup

HTTP://WWW.SISTEMOTOT. COM

HTTP://WWW.SISTEMINTEGUMENT.COM

Tim Penulis. 2007. Biologi SMA kelas XI. Surakarta: PT. Pabelan

 

 

 

 

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Entri Populer

Negara PengunjuNg

free counters
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Rizal Suhardi Eksakta * - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger