A.
SEJARAH
EVOLUSI
Teori
evolusi terus mengalami perkembangan menurut bermacam-macam waktu dan
konsepnya.Dengan teori evolusi modern akan dipelajari proses-proses yang
terjadi pada masa lalu, atau proses-proses yang mungkin terjadi dimasa lalu dan
metodologinya dan latar belakang pemikiran dan analisinya.
1.
Masa
Fiksisme
Pada masa fiksisme ini banyak para ahli
yang beranggapan bahwa suatu organisme sesamanya adalah identik sebagai ciptaan
tuhan. Pada waktu itu tidak pernah dipersoalkan mengenai hubungan kekerabatan
antara satu organisme dengan organisme yang lain. Semua kegiatan biologis
dianggap sesuai dengan ajaran yang diturunkan dalam kitab-kitab melalui para
nabi. Adanya kelainan atau cacat tubuh dianggap sebagai suatu kutukan sehingga
orang tersebut di kucilkan masyarakat. Dan kemiripan atau kesamaan antara dua
jenis organisme dianggap sebagai suatu kebetulan. Teori fiksisme ini dianggap
sebagai satu-satunya teori yang tidak dianggap gugat oleh siapapun juga. Matahari
berotasi mengelilingi bumi sehingga orang yang berpendapat dan menyatakan bahwa
bumi mengelilingi matahari langsung masuk penjara, karena dianggap menghujat
tuhan. Pada waktu itu Linaeus (Carl Von Line) mengemukakan pengelompokan
oragnisme hidup dalam bukunya sistemanature yang didasarkan atas kesamaan alat
reproduksi pada tanaman, sedangkan pada hewan di kelompokkan berdasarkan
kesamaannya.
Meskipun tidak mendapat tantangan,
Linaeus sudah mengelompokkan manusia dengan kera (primate yang tidak berekor)
namun sama sekali pada waktu itu tidak menimbulkan kontroversi.
2.
Masa
Adaptasi dan Transpormasi
Adaptasi
merupakan struktur atau prilaku yang meningkatkan fungsi organ tertentu,
menyebabkan organisme menjadi lebih baik dalam bertahan hidup dan bereproduksi.
Ia diakibatkan oleh kombinasi perubahan acak dalam skala kecil pada sifat
organism secara terus menerus yang di ikuti oleh seleksi alam varian yang
paling cocok terhadap lingkungannya. Proses ini dapat menyebabkan penambahan ciri-ciri
baru ataupun kehilangan cirri-ciri leluhur. Contohnya adalah adaptasi bakteri
terhadap seleksi antibiotik melalui perubahan genetik yang menyebabkan
resistansi antibiotik. Hal ini dapat di capai dengan mengubah target obat
ataupun meningkatkan aktivitas transporter yang memompa obat keluar dari sel. Contoh
lainnya adalah bakteri Eschericia coli yang berevolusi menjadi berkemampuan
menggunakan asam sitrat sebagai nutrien pada sebuah eksperimen laboratorium
jangka panjang, ataupun flavor bacterium yang berhasil menghasilkan enzim yang
mengizinkan bakteri-bakteri ini tumbuh di limbah produksi nilon.
Namun,
banyak sifat-sifat yang tampaknya merupakan adaptasi sederhana sebenarnya merupakan
eksaptasi, yakni struktur yang awalnya beradaptasi untuk fungsi tertentu namun
secara kebetulan memiliki fungsi-fungsi lainnya dalam proses evolusi. Contohnya
adalah cicak Afrika Holaspis guentheri yang mengembangkan bentuk kepala yang
sangat pipih untuk dapat bersembunyi dicelah-celah retakan, seperti yang dapat
dilihat pada kerabat dekat spesies ini. Namun, pada spesies ini, kepalanya
menjadi sangat pipih, sehingga hal ini membantu spesies tersebut meluncur dari
pohon ke pohon.Contoh lainnya adalah penggunaan enzim glikolisis dan
metabolisme senobitix sebagai protein struktural yang di namakan kristalin
(cristalin) dalam lensa mata organisme.
3.
Masa
Seleksi Alam
Seleksi alam
adalah proses di mana mutasi genetika yang meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi
suatu organisme menjadi (dan tetap) lebih umum dari generasi yang satu ke
generasi yang lain pada sebuah populasi yang lain. Ia sering di sebut sebagai
mekanisme yang “terbukti sendiri” karena:
Ø Variasi
terwariskan terdapat dalam populasi organisme.
Ø Organisme
menghasilakan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup.
Ø Keturunan-keturunan
ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan bereproduksi.
Kondisi-kondisi ini menghasilakan kompetisi antar
organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh sebab itu, organisme
dengan sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan lebih berkemungkinan
mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan cenderung tidak akan
mewariskan ke generasi selanjutnya.
Konsep pusat seleksi alam adalah kebugaran evolusi
organisme. Kebugaran evolusi mengukur konstribusi genetika organisme pada
generasi selanjutnya. Namun, ini tidaklah sama dengan jumlah total keturunan,
melainkan kebugaran mengukur proporsi generasi tersebut untuk membawa gen
sebuah organisme. Karena itu, jika sebuah alel meningkatkan kebugaran lebih
dari pada alel-alel lainnya, maka pada tiap generasi, alel tersebut menjadi
lebih umum dalam populasi.
4.
Masa
Teori Genetika
Secara singkat dapat di katakan bahwa genetika
adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah “Genetika” di perkenalakn
oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia
menggunakannya pada Konfrensi internasional tentang genetika ketiga pada tahun
1906.
Bidang
kajian genetika dimulai dari wilayah subseluler (molekuler) hingga populasi.
Secara lebih rinci, genetika berusa menjelaskan :
Ø Material
pembawa informasi untuk di wariskan (bahan genetic)
Ø Bagaimana
informasi itu di ekspresikan (ekspresi genetic) dan,
Ø Bagaimana
informasi itu di pindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan
genetik).
Meskipun orang biasanya menetapkan
genetika di mulai dengan di temukannya kembali naskah artikel yang di tulis
Gregor Mendel pada tahun 1900, sebetulnya genetika sebagai “ilmu pewarisan”
atau hereditas sudah di kenal sejak masa prasejarah, seperti domestikasi dan
pengembangan berbagai rasternak dan kultivartanaman. Orang juga sudah mengenal
efek persilangan dan perkawinan sekerabat serta membuat sejumlah prosedur dan
peraturan mengenai hal tersebut sejak sebelum genetika berdiri sebagai ilmu
yang mandiri. Silsilah tentang penyakit pada keluarga, misalnya, sudah di kaji
orang sebelum itu. Namun demikian, pengetahuan praktis ini tidak memberikan
penjelasan penyebab dari gejala-gejala itu.
5.
Masa
Teori Sintetik
Morgan yang
bekerja dengan lalat buah Drosophila melanogaster selama lebih dari 30 tahun
merupakan orang yang sangat berjasa dalam ilmu genetika, karena berhasil
menemukan banyak sekali fenomena mengenai kerja gen.
Di lain pihak, Ernest Mayer dan P. J. Darlington
yang mempelajari sistematika dan zoogeografi burung juga banyak menemukan
fenomena evolusi yang baru, dalam masyarakat ilmiah yang lebih komunikatif yang
di bandingkan dengan masa sebelumnya. Maka orang mulai melihat kaitan antara
masing-masing ilmu. Ternyata bukan ilmu genetika dan evolusi saja yang dapat
saling menunjang, tetapi semua cabang biologi dapat di pakai untuk menerangkan
fenomena evolusi. Pendapat ini mendapat
dukungan dari sebagian besar ahli biologi terkemuka di dunia, misalnya
Thaodozius Dobzhansky berjasa untuk menerangkan begitu banyak fenomena evolusi
dari berbagai macam disiplin biologi. Hal ini menyebabkan teori evolusi masuk
dalam masa baru yang kemudian di kenal dengan teori sintetik evolusi.
6.
Masa
Evolusi Modern
Seni modern membuka seni spectrum
yang luas dari inovasi dan gerakan yang di potong di pertengahan abad ke-.
Revolusi industri mengantar dalam serangkaian perubahan dalam masyarakat
sehingga membentuk plat forum untuk serangkaian gerakan. Gerakan-gerakan ini
telah meninggalkan dampak-dampak yang besar pada seni dan budaya masa
kontemporar. Misalnya abad ke- telah menyaksikan sebuah arus besar teknik
artistik baru dan materi belum lagi ekspresi mode. Sejarah seni modern dapat di
telusuri kepada sekelompok seniman Prancis yang melanggar dari seni formal
realistis jamannya sehingga memperkenalkan gerakan impresionisme. Terkenal di
antara para pelukis impresionisme adalah Edouard Manet Claude Monet Edgar Degas
Camille Pissarro dan Pirre Augoste Renoir dari Prancis dan Alfred Sislye
Inggris. Impresionis melalui penggunaan dramatis cahaya dan warna
memperkenalkan pendekatan baru untuk seni. Tradisi ini menjadi sangat popular
dan berkembang untuk menimbulkan sejumlah gerakan Post Impresionis.
Di anggap
sebagai salah satu gerakan post impresionistis perdana Fauvisme percaya pada
penggunaan desain di sederhanakan dalam kombinasi dengan pesta seks amp quot
warna murni amp quot. Para seniman terkenal pada saat ini adalah Henri matisse
Andre Derain Maurike de Vlamincha Kees Vandogen Raol Dufi. Bentuk Jerman
Fauvieme di kenal sebagai ekspresinisme.
Pada tahun
ada yang rumit muncul gaya baru yang di sebut seni Art Nouveau. Lukisan Gustave
Klimpet yang menghiasi memukau sering kali perempuan misterius menjadi marah
waktu itu. The Art Deko gerakan dapat dianggap sebagai gaya tindak lanjut dari
Art Neuveau. Para seniman besar Pablo Pikasso menandakan tradisi kubisme,
bentuk seni yang mendukung bentuk-bentuk geometris dan paragmen tation.
Perhatikan
kembali Gambar 7.1. di depan. Gambar 7.1 menjelaskan bahwa sebenarnya manusia
bukan berasal dari kera, melainkan antara kera dan manusia memiliki cikal bakal
yang sama. Jika Anda melihat fenomena tersebut, maka Anda dapat membayangkan
proses evolusi berjalan secara bertahap dalam waktu yang sangat lama. Sejarah
manusia dimulai dari primata cikal bakal kemudian dalam perkembangannya akan
mengalami perubahan dari generasi ke generasi sampai perkembangan yang lebih
baik seperti manusia zaman sekarang. Sejarah manusia yang berasal dari primata
cikal bakal adalah sebagai berikut:
1.
Primata
Pada
tahun 1871, Charles Darwin menerbitkan
bukunya yang berjudul The Descent Of
Man yang berisi tentang asal usul manusia. Pendapat Darwin
tersebut didasarkan atas adanya hubungan kekerabatan antara manusia dengan
primata. Hubungan kekerabatan tersebut juga dapat dilihat antara manusia (Hominidae)
dan orang utan (Pongidae). Di antara bentuk persamaan tersebut dapat
Anda lihat struktur tubuhnya, antara lain:
· Mata menghadap ke depan;
· Memilki kelenjar susu yang terletak
di dada;
· Memiliki struktur, jumlah, dan macam
kerangka yang sama;
· Organ darah mempunyai susunan kimia
yang sama;
· Bentuk rahim dengan tipe simpleks.
Selain persamaan di atas, juga terdapat
perbedaan antara keduanya. Perbedaan tersebut dapat Anda lihat pada Tabel 7.1
di bawah ini.
Tabel 7.1 Perbedaan Antara Manusia (Hominidae)
dan Orang Utan (Pongidae)
Struktur Tubuh
|
Manusia (Hominidae)
|
Orang Utan (Pongidae)
|
Kedudukan tengkorak
|
Tepat di ujung tulang belakang
|
|
Rahang
|
Berbentuk seperti huruf V
|
Berbentuk seperti huruf U
|
Ukuran dan tinggi sama
|
Ukuran dan tinggi tidak sama
|
|
Tulang belakang
|
Tegak dan kuat
|
Bengkok
|
Tangan
|
Lebih pendek dari kaki
|
Lebih panjang dari kaki
|
Kaki
|
Untuk berjalan
|
Untuk berjalan dan memegang
|
Ibu jari kaki
|
Tidak dapat bergerak bebas
|
Dapat bergerak bebas
|
Pelvis
|
Lebar dan kuat
|
Sempit dan memanjang
|
2. Manusia Purba
Fosil
manusia purba ditemukan di berbagai tempat. Penemuan tersebut dapat menunjukkan
suatu perbandingan dan mengetahui perkembangan evolusi yang terjadi. Di antara
penemuan yang ada adalah sebagai berikut.
a. Manusia Kera Afrika Selatan
Beberapa fosil manusia kera dari Afrika Selatan ditemukan
oleh Raymond Dart (1829 –
1924). Beberapa penemuan tersebut antara lain Australopithecus africanus,
Paranthropus robustus, Plesianthropus transvelensis.
b.
Manusia
Kera Afrika Timur
Fosil ini ditemukan oleh Leakey dan diberi nama Australopithecus boisai yang
memiliki ciri-ciri antara lain berbadan lebih kekar, gigi, dan tulang rahang
lebih kuat.
c.
Manusia
Jawa
Fosil manusia Jawa ditemukan oleh Eugene Dubois, yang merupakan ahli anatomi dan geologi dari
Belanda. E. Dubois menemukan
fosil tersebut di daerah Trinil, Jawa Timur pada tahun 1894. Pada tempat yang
berbeda ditemukan pula manusia Jawa jenis lain. Penemuan ini dilakukan oleh C.R. Von Koenigswald di daerah
Mojokerto dan Sangiran. Hasil penemuan Koenigswald tersebut diberi nama Pithecanthropus
erectus.
d.
Manusia
Peking
Penemuan fosil manusia purba dilakukan oleh Davidson Black (Canada) dan Franz Weiden Reich (Amerika)
pada tahun 1920. Penemuan manusia purba tersebut berada di Gua Kapur, Peking.
Hasil penemuan tersebut diberi nama Sinanthropus pekinensis.
e.
Homo
Sapiens
Penemuan Homo sapiens oleh Eugene Dubois yaitu Homo wajakensis yang ditemukan
di desa Wajak, Jawa Timur pada tahun 1889. Spesies ini diperkirakan hidup
kurang lebih 40.000 tahun.
3.
Manusia
Modern
Manusia
modern memiliki ciri-ciri antara lain:
Ø Memiliki volume otak ± 1400 – 1500
cm3;
Ø Memiliki tinggi badan ± 1,6 m;
Ø Memiliki peradaban yang maju;
Ø Mempunyai peralatan yang lebih baik;
Ø Suka berburu;
Ø Sudah terdapat hubungan sosial dan
upacara ritual;
Ø Diperkirakan hidup sekitar 100.000 –
40.000 tahun yang lalu.
Dari ciri-ciri tersebut, Anda dapat
melihat suatu perkembangan terjadi menuju bentuk manusia yang lebih baik. Dari
penjelasan mengenai berbagai sejarah evolusi manusia tersebut, Anda akan
memiliki gambaran tentang perkembangan dari generasi ke generasi sehingga
membentuk manusia yang lebih sempurna seperti sekarang.
C.
PETUNJUK-PETUNJUK ADANYA EVOLUSI
Evolusi
dapat diketahui dan dijelaskan melalui fakta sebagai petunjuk. Ada beberapa
fakta yang dapat digunakan sebagai petunjuk evolusi, antara lain seperti
berikut.
1. Anatomi Perbandingan
Jika Anda
membandingkan hewan mamalia satu dengan yang lain, mungkin Anda akan berpikir,
bahwa bagian-bagian tertentu pada tubuh setiap spesimen disusun menurut pola
dasar yang sama dan struktur yang sama, menurut pola dasar yang sama pula.
Dapat kita katakan bahwa hanya ada satu cara terbaik dalam menyusun organ
tersebut dan cara itulah yang digunakan oleh Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha
Esa. Organ-organ fungsional pada makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua
yaitu sebagai berikut.
o Homologi
Homologi adalah dua organ yang mempunyai
bentuk dan fungsi yang berbeda, tetapi kedua organ tersebut memiliki bentuk
dasar yang sama. Perbandingan organ-organ secara homologi dapat Anda lihat pada
Gambar 7.8 di bawah ini!
Gambar
7.8 Homologi organ
o Analogi
Analogi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda,
tetapi akibat peristiwa evolusi konvergen menjadikan organ tersebut mempunyai
fungsi yang sama. Agar lebih jelas dapat Anda lihat pada Gambar 7.9
Gambar
7.9 Perbandingan antara analogi dan homologi
o Embriologi
Perbandingan
Embrio
hewan-hewan dan manusia menunjukkan kecenderungan yang hampir sama. Perhatikan
Gambar 7.10
a) Sifat-sifat umum muncul sebelum
sifat-sifat yang khusus.
b) Perkembangan juga dimulai dari yang
umum, kemudian baru menuju perkembangan yang khusus.
c) Bentuk embrio dari berbagai makhluk
hidup hampir serupa, tetapi pada tahap dewasa menunjukkan perbedaan yang nyata.
Gambar
7.10 Perbandingan berbagai macam embrio vertebrata
2.
Fisiologi Perbandingan
Pada umumnya ditemukan persamaan proses
fisiologi antara berbagai makhluk hidup, misalnya dalam hal sintesis protein, proses metabolisme, respirasi, ekskresi, dan lain-lain.
Ø Petunjuk dari alat tubuh yang tersisa
(vestigial)
Pada
morfologi beberapa hewan vertebrata dan manusia dapat ditemukan adanya struktur
vestigial, yaitu suatu bentuk anatomi yang berkembang dan berfungsi
sempurna dan akan tereduksi. Alat-alat tubuh yang tersisa ini dianggap sebagai
suatu perjalanan dari evolusi makhluk hidup tersebut. Struktur vestigial antara
lain:
· Umbai cacing, tulang ekor, buah dada
pada pria;
· Sisa-sisa kaki pada ular;
· Sisa sayap pada burung yang tidak
berfungsi untuk terbang seperti burung pinguin, kasuari, dan burung onta.
· Petunjuk palaentologi
Palaentologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang fosil. Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu.
Sisa-sisa tersebut dapat berupa tulang, cangkang, gigi, jejak kaki, maupun
bagian-bagian yang lain. Contoh-contoh fosil yang pernah ditemukan dapat Anda
lihat pada Gambar 7.11 di bawah ini!
Gambar
7.11 Hasil penemuan fosil (A) Bakteri dan (B) Ikan
Fosil-fosil
di atas dipelajari oleh para ilmuwan untuk dikaitkan dengan sejarah evolusi
makhluk hidup. Jadi, fosil adalah bukti terjadinya evolusi makhluk hidup.
Beberapa tokoh yang mempelajari tentang fosil adalah sebagai berikut:
a.
Leonardo Da Vinci
Da Vinci adalah seorang pelukis terkenal
berkebangsaan Italia. Ia berpendapat bahwa fosil merupakan bukti dari adanya
makhluk hidup dan kehidupan di masa lampau.
b.
George Cuvier
Cuvier adalah seorang ahli anatomi dari Prancis,
yang mempunyai gagasan bahwa makhluk hidup diciptakan khusus pada setiap zaman
dan pada setiap zaman tersebut diakhiri dengan makhluk hidup yang berbeda
dengan makhluk hidup pada lapisan bumi sebelumnya.
c.
Charles Darwin
Darwin berpendapat bahwa makhluk hidup yang
terdapat pada lapisan bumi yang tua akan mengadakan perubahan bentuk yang
disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda sehingga pada lapisan bumi
lebih muda ditemukan fosil yang berbeda dengan lapisan bumi yang lebih tua.
Dari beberapa pendapat tokoh-tokoh evolusioner tersebut dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa pada masa lampau terdapat makhluk hidup yang berbeda dengan
makhluk hidup sekarang. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan di permukaan
bumi secara bertahap yang menyebabkan adanya perubahan pula pada makhluk hidup
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penemuan berbagai macam fosil
biasanya berupa bagian-bagian tubuh tertentu saja dan jarang ditemukan dalam
keadaan yang utuh. Hal itu disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
Ø Bagian tubuh yang menyusun organisme
lunak sehingga mudah hancur dan jarang menjadi fosil.
Ø Terjadinya lipatan batuan bumi atau
patahan bumi.
Ø Adanya pengaruh air, angin, dan
bakteri.
Fosil
yang ditemukan lebih lengkap dari fosil yang lain adalah fosil kuda. Fosil ini
ditemukan oleh Marsh dan Osborn. Hasil penemuan tersebut
kemudian dibuat urutan evolusi secara lengkap yang dapat Anda lihat pada Gambar
7.12!
Gambar
7.12 Evolusi kuda
Dari
Gambar 7.12 dapat dijelaskan bahwa terdapat perubahan dan perkembangan yang
mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara lain:
- Tubuh bertambah besar;
- Kepala bagian depan semakin panjang;
- Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas;
- Perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai untuk makanan yang berupa rumput;
- Anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuai dengan gerakan untuk berlari cepat;
- Jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung gerakan ketika berlari cepat.
Selain
mengidentifikasi bentuk dan struktur fosil, pada penemuan fosil dapat pula
dilakukan penghitungan umur fosil. Penetapan umur fosil dapat dilakukan dengan
cara-cara berikut:
Cara
langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur fosil itu sendiri.
Cara
tidak langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur lapisan bumi tempat fosil
ditemukan.
D. TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN
Pernahkah Anda berpikir kapan bumi ini
diciptakan? Di mana dan dengan cara bagaimana kehidupan ini berawal?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebenarnya sering sekali dilontarkan dan hampir
berada pada setiap benak orang. Banyak orang ingin mengetahui jawabannya yang
pasti, namun semuanya selalu berujung pada Tuhan Yang Maha Esa. Adanya
pertanyaan-pertanyaan tersebut memotivasi para ahli Biologi untuk meneliti
asal-usul dari kehidupan itu. Mereka berusaha mencari jawabannya dengan segala
macam eksperimen yang dilakukan, kemudian hasilnya dibuat hipotesis, sehingga
teori-teori asal-usul kehidupan ini baru merupakan hipotesis, belum merupakan
kenyataan yang pasti, karena tidak seorangpun yang sudah mengalami dan menjadi
saksi awal pertama kehidupan dimulai. Beberapa tokoh-tokoh Biologi yang
memiliki gagasan tentang teori asal-usul kehidupan adalah sebagai berikut.
1.
Teori
Abiogenesis
Teori ini mengatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari benda mati. Teori Abiogenesis
dicetuskan pertama kali oleh Aristoteles
(384 – 322 SM), yang merupakan tokoh ilmu pengetahuan dari Yunani Kuno. Aristoteles
melakukan pengamatan ikan-ikan di sungai. Ia berpendapat bahwa ada
sebagian ikan-ikan di sungai tersebut yang berasal dari lumpur. Teori
Abiogenesis ini didukung pula oleh seorang ilmuwan Inggris pada tahun 1700 yang
bernama Nedhan. Ia mencoba
melakukan penelitian dengan menggunakan rebusan kaldu. Hasil rebusan kaldu
kemudian dimasukkan ke dalam botol dan ditutup dengan gabus. Setelah beberapa
hari, ternyata air kaldu tersebut ditumbuhi bakteri. Akhirnya Nedhan
menyimpulkan bahwa bakteri berasal dari air kaldu. Teori ini gugur karena pada
abad ke-17, Antonie van Leeuwenhoek berhasil
membuat mikroskop. Penemuan mikroskop inilah yang mengawali berbagai macam
percobaan untuk menguji teori-teori Abiogenesis. Leeuwenhoek mencoba mengamati air rendaman jerami dengan
menggunakan mikroskop temuannya. Ternyata terlihat bahwa di dalam setetes air
rendaman jerami tersebut terdapat benda-benda aneh yang sangat renik.
2.
Teori
Biogenesis
Teori biogenesis adalah suatu teori yang mengemukakan bahwa
asal kehidupan suatu makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula. Semboyan
teori Biogenesis adalah “omne vivum ex ovo” (makhluk hidup berasal dari
telur) “omne vivum ex vivo” (makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
yang telah ada). Teori biogenesis ini didukung oleh tokoh-tokoh Biologi lain,
seperti berikut:
a.
Francisco Redi
Francisco Redi adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Italia, ia merupakan
orang pertama yang membantah teori Generatio Spontanea. Ia melakukan
eksperimen untuk mendapat fakta yang benar. Perangkat percobaan Francisco Redi dapat Anda lihat
pada Gambar 7.13.
Gambar
7.13 Percobaan Francesco Redi
Coba
Anda perhatikan perangkat percobaan Francesco Redi pada Gambar 7.13! Ia
menggunakan daging segar yang diletakkan di dalam tiga tabung. Perlakuan tabung
ditutup rapat, tabung II ditutup kain kasa dan tabung III tidak ditutup dan
dibiarkan terbuka. Setelah beberapa hari Francisco Redi mendapatkan hasil eksperimen. Ternyata botol
tabung I tidak ada mikroba, tabung II terdapat sedikit mikroba, dan tabung III
terdapat banyak mikroba. Dari hasil eksperimen ini Francisco Redi kemudian membuat
kesimpulan bahwa mikroba yang berupa belatung yang terdapat pada daging
tersebut berasal dari telur-telur lalat yang ditinggalkan pada saat lalat
tersebut mengerumuni daging yang membusuk.
Dari
hal ini maka teori Abiogenesis runtuh diganti dengan teori Biogenesis yaitu
bahwa makhluk hidup tidak begitu saja terbentuk dari benda-benda mati,
melainkan dari makhluk hidup juga.
b.
Spallanzani
Spallanzani adalah seorang tokoh ilmuwan dari Italia. Ia melakukan
kegiatan eksperimen pada tahun 1765, untuk menentang teori Nedham. Spallanzani
mengadakan pembuktian dengan air kaldu yang ditempatkan di dalam tabung seperti
pada Gambar 7.14 di bawah ini.
Gambar
7.14 Model percobaan Spallanzani
Hasil percobaannya sama dengan Francisco Redi yaitu makhluk
hidup berasal dari sesuatu yang hidup. Spallanzani
menjelaskan bahwa kegagalan percobaan Nedham karena Nedham tidak merebus
tabung cukup lama sampai semua organisme terbunuh dan Nedham juga tidak menutup
leher tabung dengan rapat sehingga masih ada organisme yang masuk dan tumbuh.
c.
Louis
Pasteur
Louis Pasteur melakukan percobaan pada tahun 1864. Tujuan percobaan
Pasteur adalah untuk menguji dan memperbaiki percobaan dari Redi dan
Spallanzani. Pasteur membuat labu berleher angsa, yang agak tertutup namun
masih dapat berhubungan dengan udara. Prinsip tabung ini adalah udara dapat
masuk ke dalam tabung, tapi debu akan menempel pada lengkungan leher tabung.
Gambar
7.15 Labu percobaan Louis Pasteur
Percobaan
yang dilakukan oleh Pasteur adalah merebus kaldu hingga mendidih kemudian kaldu
tersebut didiamkannya beberapa saat di dalam tabung leher angsa. Setelah
beberapa hari, bakteri tidak tumbuh pada kaldu tersebut, tetapi beberapa hari
kemudian air kaldu sudah ditumbuhi bakteri. Dari teori Pasteur inilah maka
teori abiogenesis (Generatio spontanea) tumbang. Sehingga disimpulkan
bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula.
3.
Teori
Biologi Modern
Teori biologi
modern merupakan teori evolusi kimia, yang berpendapat bahwa bumi ini pada awalnya
sangat panas sekali, kemudian suatu ketika bumi mengalami proses pendinginan.
Dari proses-proses tersebut maka dapat
dihasilkan bahan-bahan kimia. Bahan-bahan yang berat akan menyusun bumi
sedangkan bahan yang ringan akan menyusun atmosfer. Teori evolusi kimia dicetuskan
oleh beberapa tokoh berikut:
a.
Harold Urey
Urey
adalah seorang ilmuwan Amerika
Serikat yang berpendapat bahwa atmosfer bumi pada suatu saat kaya akan
molekul-molekul seperti CH4 (metana), NH3 (ammonia), H2
(hidrogen) dan H2O dalam bentuk gas. Adanya energi yang berasal dari
aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis, akan mengakibatkan
molekul-molekul tersebut mengadakan reaksi kimia untuk membentuk zat-zat hidup.
Zat hidup yang mula-mula ada kira-kira seperti virus sekarang. Zat hidup ini setelah
berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis organisme.
b.
Stanley Miller
Miller adalah murid dari Urey. Ia membuat suatu percobaan untuk
membuktikan teori Urey. Ia melakukan percobaan dengan mengisi tabung-tabung
dengan CH4, NH3, H2, dan H2O. Campuran gas-gas tersebut dialirkan melalui labu
dilengkapi elektroda yang dapat melepaskan bunga api listrik yang bertegangan
tinggi selama satu minggu. Setelah percobaan tersebut, dilihat ternyata
ditemukan beberapa jenis asam amino. Asam amino adalah zat yang
menyusun protoplasma makhluk hidup. Pada temuannya ini asam amino tersebut
belum menunjukkan gejala hidup.
c.
A.I. Oparin
Oparin adalah seorang ilmuwan berkebangsaan
Rusia. Oparin juga memiliki gagasan yang sama seperti Urey, tetapi Oparin tidak
dapat membuktikan bahwa reaksi gas CH4, NH3, H2
dan H2O membentuk asam amino. Ia berpendapat bahwa asam amino
terbentuk secara alami. Menurut Oparin, lautan bumi pada awalnya memiliki
persediaan cukup bahan-bahan organik. Dalam waktu yang lama maka bahan-bahan
organik tersebut akan berikatan satu dengan lainnya membentuk selaput-selaput,
kemudian molekul organik berselaput ini akan mengikat molekul lainnya dan
menyatukan diri sehingga terbentuk gabungan molekul baru yang karakteristik. Ikatan
kompleks inilah yang diperkirakan merupakan awal dari kehidupan.
0 comments:
Post a Comment