Perguruan tinggi sebagai salah satu tempat melatih, mendidik,
dan memproduksi pendidik dan professional pada berbagai bidang juga tempat
pengembangan dan produksi ilmu, pengetahuan, dan teknologi. Sebagai instrumen
yang memliki peran sangat penting, perguruan tinggi harus mampu menjalin
kerjasama dengan multi pihak dalam rangka sinkronisasi antara kebutuhan
pengguna dengan servis yang diberikan pada peserta didik atau pun lulusannya.
Salah satu alternatif kerjasama tersebut adalah bangunan relasi yang kuat antara
alumni yang telah terjun dalam dunia kerja dan pihak pemerintah salah satu
pengguna lulusan perguruan tinggi di samping memiliki peran pengawasan.
Ilmu lahir bukan hanya untuk ilmu tetapi ilmu juga harus mampu mensejahterakan ahlul ilmu dan masyarakat. Oleh sebab itu, perguruan tinggi sebagai tempat dimana ilmu pengetahuan dan teknologi dilatih dan diproduksi melalui kajian-kajian dan penelitian harus mampu memberikan kontribusi positif, terutama dalam hal pemikiran†dalam pembangunan di daerah dimana perguruan tinggi tersebut berada. Kajian-kajian pada berbagai bidang yang dihasilkan secara metodologis seharusnya dapat dijadikan sebagai rekomendasi komprhensif dalam penyusunan program pembangunan di daerah sehingga perguruan tinggi tidak menjadi atau tidak dijadikan sebagai menara gading yang hanya merasa besar sendiri tetapi tidak mampu memberikan rahmatan pada lingkungan, daerah, dan bangsa.
Pembangunan di daerah tidak hanya terkait dengan bangunan fisik tetapi juga mnecakup segenap aspek terkait dengan non-fisik. Pembangunan fisik dapat dilakukan dengan membuat anggaran yang layak dan dapat ekseksui oleh orang banyak tetapi pembangunan non-fisik seperti pembangunan kesiapan mental dan budaya masyarakat dalam menghadapi pengembangan program NTB sebagai daerah wisata hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki kosentrasi secara keilmuan di bidang itu.
Di samping itu, peran alumni yang telah memanfaatkan ilmu pada dunia kerja juga sangat dibutuhkan dalam memberikan masukan atas pengalaman mereka sebagai bahan refleksi atau umpan balik terhadap almamater mereka sehinga mampu secara berkesinambungan memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta didik mereka.
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, pengurus alumni bersama BEM STKIP HAMZANWADI Selong menyuguhkan momentum silaturrohim bersama masyarakat NTB yang kemas dalam sebuah kegiatan dengan tema Perguruan Berpikir, NTB Bersaing, Bersama Berzikir. Kegiatan tersebut bertujuan antara lain.
Silaturrahim Nasional Alumni dan Pengurus Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pancor, merefleksikan peran STKIP Hamzanwadi Selong dalam membantu pemerintah menyiapkan pendidik dan percepatan pemenuhan kualifikasi pendidik dan
membangun kemitraan lintas lembaga, instansi, organisasi, dan budaya menuju NTB berdaya saing.
Kegiatan tersebut akan dilakasanakan pada hari Senin tanggal 14 Januari 2013 bertempat di Aula YPH PPD NW Pancor, Lombok Timur.
sumber : http://hamzanwadi.syntaxtech.net/stkip-29-Reuni%20Akbar%20Alumni%20dan%20Milad%20Ke-34%20STKIP%20Hamzanwadi%20Selong%20Bersama%20TGB,%20Cak%20Nun,%20dan%20Kiai%20Kanjeng.html
Ilmu lahir bukan hanya untuk ilmu tetapi ilmu juga harus mampu mensejahterakan ahlul ilmu dan masyarakat. Oleh sebab itu, perguruan tinggi sebagai tempat dimana ilmu pengetahuan dan teknologi dilatih dan diproduksi melalui kajian-kajian dan penelitian harus mampu memberikan kontribusi positif, terutama dalam hal pemikiran†dalam pembangunan di daerah dimana perguruan tinggi tersebut berada. Kajian-kajian pada berbagai bidang yang dihasilkan secara metodologis seharusnya dapat dijadikan sebagai rekomendasi komprhensif dalam penyusunan program pembangunan di daerah sehingga perguruan tinggi tidak menjadi atau tidak dijadikan sebagai menara gading yang hanya merasa besar sendiri tetapi tidak mampu memberikan rahmatan pada lingkungan, daerah, dan bangsa.
Pembangunan di daerah tidak hanya terkait dengan bangunan fisik tetapi juga mnecakup segenap aspek terkait dengan non-fisik. Pembangunan fisik dapat dilakukan dengan membuat anggaran yang layak dan dapat ekseksui oleh orang banyak tetapi pembangunan non-fisik seperti pembangunan kesiapan mental dan budaya masyarakat dalam menghadapi pengembangan program NTB sebagai daerah wisata hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki kosentrasi secara keilmuan di bidang itu.
Di samping itu, peran alumni yang telah memanfaatkan ilmu pada dunia kerja juga sangat dibutuhkan dalam memberikan masukan atas pengalaman mereka sebagai bahan refleksi atau umpan balik terhadap almamater mereka sehinga mampu secara berkesinambungan memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta didik mereka.
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, pengurus alumni bersama BEM STKIP HAMZANWADI Selong menyuguhkan momentum silaturrohim bersama masyarakat NTB yang kemas dalam sebuah kegiatan dengan tema Perguruan Berpikir, NTB Bersaing, Bersama Berzikir. Kegiatan tersebut bertujuan antara lain.
Silaturrahim Nasional Alumni dan Pengurus Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pancor, merefleksikan peran STKIP Hamzanwadi Selong dalam membantu pemerintah menyiapkan pendidik dan percepatan pemenuhan kualifikasi pendidik dan
membangun kemitraan lintas lembaga, instansi, organisasi, dan budaya menuju NTB berdaya saing.
Kegiatan tersebut akan dilakasanakan pada hari Senin tanggal 14 Januari 2013 bertempat di Aula YPH PPD NW Pancor, Lombok Timur.
sumber : http://hamzanwadi.syntaxtech.net/stkip-29-Reuni%20Akbar%20Alumni%20dan%20Milad%20Ke-34%20STKIP%20Hamzanwadi%20Selong%20Bersama%20TGB,%20Cak%20Nun,%20dan%20Kiai%20Kanjeng.html
0 comments:
Post a Comment