PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A.
Prosedur Penelitian
Penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Mulyasa mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu
penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan
hasil belajar sekelompok peserta didik (2009 : 10). Sedangkan Mc. Niff
mengemukakan bahwa hakekat penelitian tindakan kelas adalah sebagai bentuk
penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat
dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar (dalam Wijaya,
2009 : 8). Selanjutnya Wijaya mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara
merencanakan, melaksanakan, merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan
partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
belajar siswa dapat meningkat. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti
mengikuti desain model-model yang dijelskan pada model-model PTK seperti,
yaitu: Model Lewin yang ditafsirkan oleh Kemmis Kemmis & Mc Taggart, Model
Hopkins, dan Model MC Kerinan. Langkah-langkah
pelaksanaan PTK sesuai dengan model PTK yang dipilih
Adapun langkah-langkah dari desain prosedur PTK di
atas sebagai berikut :
1. Perencanaan
Pada tahab
perencanaan ini guru merencanakan hal-hal yang akan diajarkan serta
permasalahan yang ada, dan cara pemecahannya Adapun hal-hal yang dilakukan
dalam pada tahab perencanaan antara lain: (1) Guru melakukan analisis standar
isi untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar (2) Penyusunan
program pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (3) menentukan tempat atau
lingkungan sebagai sumber belajar, serta menentukan waktu yang dibutuhkan (4)
membentuk kelompok belajar (5) Peneliti menyusun skenario pembelajaran (6) Peneliti
mengundang nara sumber jika dibutuhkan (7) Peneliti membuat lembar kerja siswa
sesuai dengan Kompetensi Dasar (8) Menyiapkan alat penilain untuk proses
pembelajaran dan sejauh mana pemahaman siswa setelah melakuakan pembelajaran di
luar kelas terhadap objek langsung.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan
tindakan merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau peneliti
sebagai upaya perbaikan atau perubahan yang diinginkan (Suyanto, 1997 : 16).
Peran peneliti pada pelaksanakan tindakan yaitu ikut terlibat dalam proses
pembelajaran yang telah direncanakan yaitu sesuai judul yang di angkat. Adapun
tindakan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah :
a. Peneliti membawa
siswa yang telah membentuk kelompok ke tempat atau objek yang dikunjungi sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
b. Peneliti menjelaskan
tentang objek yang dikunjungi sesuai dengan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan.
c. Peneliti memberikan
kesempatan pada kelompok siswa untuk mengadakan pengamatan sesuai dengan objek
yang dipelajari dan topik masing-masing.
d. Siswa mengadakan
pengamatan pada objek yang dipelajari sesuai dengan tugas masing-masing.
e. Peneliti membimbing
siswa untuk mengadakan praktek lansung terhadap objek yang dipelajari jika
memungkinkan.
f. Peneliti membimbing
siswa untuk mengadakan diskusi kelompok terhadap hasil pengamatannya untuk
melengkapi dan lebih memahami materi yang dipelajari.
g. Setelah pelajaran
selesai Peneliti mengajak siswa kembali kekelas untuk melanjutkan diskusi dari
hasil temuannya.
h. Peneliti memintak
siswa mewakili kelompoknya untuk memberikan laporan hasil belajar dari
lingkungan untuk dibahas bersama.
i.
Peneliti meyimpulkan materi pembelajaran,
selanjutnya siswa untuk menyampaikan kesannya setelah mengadakan pembelajaran
diluar kelas.
3. Observasi (Pengamatan)
Observasi
sebagai alat pengumpulan data yang sistematis artinya teknik observasi secara
pencatatannya dilakukan untuk menafsirkan secara ilmiah (Suharsimi Arikunto,
1998 : 132). Pada tahap observasi ini guru merekam kegiatan siswa untuk
mendapatkan data-data dari hasil pembelajaran, agar peneliti atau guru
mendapatkan hasil yang valid, memilih teman sejawat atau guru lain sebagai
observer terhadap tindakan yang dilakukan peneliti sesuai dengan pedoman atau
lembar observasi yang telah disiapkan. Dalam observasi ini guru sejawat atau
observer mengamati secara langsung
tentang: (1) Kesiapan guru dalam hal instrumen pengajaran, materi dan mental
siswa dalam mengawali pembelajaran (2) motivasi siswa dalam proses belajar
mengajar, (3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran (4) Kemampuan guru dalam
menyajikan lingkungan sebagai sumber belajar yang menyenangkan bagi siswa (5) kemampuan guru dalam mengevaluasi hasil
belajar (6) kemampuan guru untuk menumbuhkan minat belajar siswa.. Untuk mendapatkan
data tentang kinerja guru, kinerja siswa dan minat belajar siswa instrumen yang
digunakan yaitu :
a. Skala sikap
b. Lembar observasi
4. Reflekai
Refleksi
dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan,
berdasarkan data yang telah berkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna untuk
menyempurnakan tindakan berikutnya. Pada tahap refleksi ini guru dan observer
berupa teman atau guru sejawat mengadakan diskusi untuk menganalisis sekala
sikap dari hasil pre test dan post test yang dilakukan siswa, dari hasil
pengamatan kinerja siswa dan guru serta keaktifan siswa dalam pembelajaran
Hasil dari
refleksi ini oleh guru dijadikan acuan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan,
dan selanjutnya direncanakan kembali pada pelaksanaan siklus II. Apabila pada
Siklus I prestasi belajar siswa belum mencapai target, yang telah ditentukan,
maka penelitian belum bisa dikatakan berhasil, sehingga peneliti harus
melanjutkan ke siklus II., apabila pada siklus II prestasi belajar siswa sudah
mengalami peningkatan dengan menggunakan langkah-langkah yang benar sesuai
dengan target yang telah direncanakan maka penelitian baru dikatakan berhasil.
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^