PROSEDUR PENGUMPULAN DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM PTK
1. Prosedur dan Teknik
Pengumpulan Data dalam PTK
Dalam
penelitian kualitatif terdapat beberapa teknik dalam mengumpulkan data, seperti
yang dikemukakan Sevilla, dkk (1993) bahwa dalam pengumpulan data penelitian
dalam pendidikan dapat meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Pengamatan;
Pengamatan
dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat situasi
penelitian. Teknik ini sangat relevan digunakan dalam penelitian kelas yang meliputi
pengamatan kondisi interaksi pembelajaran, tingkah laku anak dan interaksi anak
dalam kelompoknya.Pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur.Alat
yang bisa digunakan dalam pengamatan adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan
kejadian dan lain-lain.
2. Pertanyaan;
Teknik
pertanyaan lebih cocok digunakan dalam pendekatan survei. Pertanyaan yang
efektif akan membantu pengumpulan data yang akurat, karenanya Fox (dalam
Sevilla, 1993) memberikan kreteria karakteristik pertanyaan yang efektif sebagai
berikut; (a) bahasanya jelas, (b) ada ketegasan isi dan periode waktu, (c)
bertujuan tunggal, (d) bebas dari asumsi, (e) bebas dari saran, dan (f)
kesempurnaan dan konsistensi tata bahasa.
3. Angket atau kuesioner (questionnaire)
Angket
atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung
(peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden).Instrumen atau alat
pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan
yang harus dijawab atau direspon oleh responden.Responden mempunyai kebebasan
untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.
4. Studi dokumenter (documentary study)
Studi
dokumentermerupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen,baik dokumen tertulis,gambar maupun
elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai),
dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang
sistematis, padu dan utuh.Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan
menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah
dokumuen yang dilaporkan.
Jika
dilihat dari segi teknikpengumpulan data kualitatif, ada tiga teknik yang dapat
dipilih oleh peneliti untukmengumpulkan data yang disebut 3 E (Experiencing,
Enquiring, dan Examining).
1.
Experiencing
yaitu pengumpulan data melalui pengalaman.
Teknik pengumpulandatanya dapat berupa observasi.
2.
Enquiring
yaitu teknik pengumpulan data melalui
pertanyaan oleh peneliti. Teknikpengumpulan datanya dapat berupa wawancara,
angket, skala sikap, atau tes.
3.
Examining
yaitu teknik pengumpulan data melalui
pembuatan dan pemanfaatancatatan yang dapat berupa data arsip, jurnal, audiotape/videotape,
artifak, dan catatanlapangan.
1.
Pengumpulan Data Melalui Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan datadengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung. Adabeberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
observasi, diantaranya :
Ø Memperhatikan fokus penelitian,
kegiatan apa yang harus diamati, baik yangumum maupun yang khusus. Kegiatan
yang umum maksudnya yaitu segala sesuatuyang terjadi di dalam kelas harus
diamati dan dikomentari serta dicatat dalamcatatan lapangan. Sedangkan
observasi kegiatan khusus, maksudnya ialahobservasi tersebut hanya memfokuskan
pada kegiatan khusus yang terjadi di dalamkelas, seperti kegiatan tertentu atau
praktik pembelajaran tertentu.
Ø Menentukan kriteria yang diamati,
dengan terlebih dahulu mendiskusikan ukuranapa yang digunakan dalam pengamatan.
a.
Langkah-langkah Observasi
Dalam melaksanakan observasi ada beberapa
langkah/ fase utama yang harusditempuh, antara lain :
a)
Pertemuan
Perencanaan
Dalam menyusun rencana
observasi perlu diadakan pertemuan bersama
untuk menentukan urutan kegiatan observasi dan
menyamakan persepsi antaraobserver (pengamat) dan observee (yang
diamati) mengenai fokuspermasalahan yang akan diamati.
b)
Observasi
Kelas
Dalam fase ini, observer
mengamati proses pembelajaran danmengumpulkan data mengenai segala sesuatu yang
terjadi pada prosespembelajaran tersebut, baik yang terjadi pada siswa maupun
situasi di dalamkelas.
c)
Diskusi
Balikan
Pada fase ini, guru sebagai
peneliti bersama dengan pengamat mempelajaridata hasil observasi untuk
dijadikan catatan lapangan dan mendiskusikanlangkah-langkah
selanjutnya.Kegiatan ini harus dilaksanakan dalam situasisaling mendukung (mutually
supportive) serta didasarkan pada informasi yangdiperoleh selama observasi.
b. Jenis-jenis Observasi
Antara lain yaitu :
a.
Observasi Partisipan (Participant Observation)
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan
sehari-hari orangyang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
penelitian.Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang
dikerjakanoleh sumber data. Dengan observasi partisipasi ini, maka data yang
diperolehakan lebih lengkap dan sampai mengetahui apa tingkat makna dari
setiapperilaku yang nampak. Misalnya, guru yang bertindak sebagai peneliti
didalam kelasnya.Sebagai guru, peneliti hendaknya mencatat hasilpengamatannya
secara sistematis.
b.
Observasi Non-partisipan (Non-participant Observation)
Didalam jenis observasi ini, peneliti tidak terlibat secara
langsung, penelitihanya mencatat, menganalisis, dan membuat kesimpulan tentang
perilakuobjek yang diteliti. Pengumpulan data dengan observasi ini tidak
akanmendapatkan data yang akurat karena peniliti tidak mengalami secaralangsung
apa yang dirasakan oleh objek penelitiannya. Contohnya, seorangguru yang
bertindak sebagai pengamat di kelas guru lain yang mengajar(bukan di kelasnya)
dan guru tersebut hanya mengamati apa yang terjadi didalam kelas tersebut.
c.
Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang
secarasistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan, dan dimana tempatnya.Observasi
terstruktur dilakukan apabila peneliti telah mengetahui dengan pastivariable
apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan, penelitimenggunakan
instrument penelitian yang telah teruji validitas danreliabilitasnya.
d.
Observasi Tidak Terstruktur
Merupakan observasi yang tidak dipersiapkansecara sistematis tentang
apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karenapeneliti tidak tahu pasti
tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukanpengamatan peneliti tidak
menggunaklan instrument yang telah baku, tetapihanya berupa rambu-rambu
pengamatan.
e.
Observasi Terbuka
Merupakan teknik observasi yang dilakukan dengan
caramencatat segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas. Misalnya
ketikamelakukan tanya jawab dengansiswa, segala sesuatu yang terjadi
ketikakegiatan itu berlangsung dicatat olehguru sebagai bahan observasi
yangselanjutnya akan dianalisis dan akhirnya dibuat kesimpulan.
f.
Observasi Terfokus
Dilakukan apabila peneliti ingin mencari data
denganmenfokuskan masalah yang akan ditelitinya, misalnya peneliti
inginmengumpulkan data tentang pola interaksi antara guru dengan siswa
melaluiteknik bertanya guru.
g.
Observasi Sistematik
observasi ini cenderung menggunakan skala yang padadasarnya
adalah hasil pemikiran orang lain yang menyusun skala tersebut,selain itu
pengamatan denganmenggunakan skala akan sangat menekankanpada aspek penelitian
kuantitatif, yang akan mendahulukan perhitunganjumlah dibandingkan dengan
kualitas analisisnya.
2.
Pengumpulan Data Melalui Pertanyaan
Teknik pengumpulan data yang kedua adalah melalui
pertanyaan. Guru sebagaipeneliti dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa,
orang tua, ataupun guru lainnya.Pengumpulan data melalui pertanyaan ini dapat
dilakukan dengan menggunakanteknik wawancara atau angket.
·
Wawancara
Yang dimaksud dengan wawancara adalah percakapan yang
dilakukanoleh pewawancara untuk memperoleh iinformasi dari terwawancara,
narasumberatau informan.
Ada
beberapa jenis atau bentuk wawancara, diantaranya :
Ø Wawancara terstruktur adalah wawancara
yang dilakukan dengan terlebih
dahulu
menyiapkan bahan wawancara/pertanyaan.
Ø
Wawancara semi terstruktur adalah
bentuk wawancara yang sudah disiapkanterlebih dahulu, tetapi memberikan
keleluasaan untuk tidak langsung terfokuskepada bahasan atau mungkin mengajukan
topik bahasan sendiri selamawawancara itu berlangsung.
Ø Wawancara
tidak terstruktur ialah bentuk wawancara dimana prakarsauntukmemilih topik
bahasan diambil oleh orangyang diwawancarai. Apabilawawancara
sudah berlangsung, pewawancara dapat mengarahkan agar informandapat
menerangkan, mengelaborasi, atau mengklarifikasi jawaban yang kurangjelas.
Ø Wawancara informal yaitu jenis
percakapan bebas yang memungkinkaninterviewer untuk menanyakan hal-hal
yang berkaitan dengan masalah yangakan ditelitinya.
Ø Wawancara formal berstruktur yaitu
jenis wawancara yang dalampelaksanaannya menggunakan format wawancara yang
terstruktur, jadi gurudapat menanyakan pertanyaan yang sama kepada responden.
·
Angket atau kuesioner
Merupakan suatu teknik pengumpulan data secara
tidaklangsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden).
Instrumentpengumpul
datanya juga disebut dengan angket yang berisi sejumlah pertanyaanatau
pernyataan tertulis yang harus dijawab atau direspon oleh responden.
Ø Prinsip Penulisan Angket :
v
Isi
dan Tujuan Pertanyaan
Maksudnya adalah apakah isi
pertanyaan tersebut merupakan bentukpengukuran atau bukan? Jika berbentuk
pengukuran, maka dalammembuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus
disusun dalamskala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk
mengukurvariabel yang diteliti.
v Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan dalam angket harus disesuaikan
dengankemampuan berbahasa responden (memerhatikan jenjang pendidikankeadaan
sosial budaya dari responden).
v Tipe dan Bentuk Pertanyaan
Tipe pertanyaan dalam angket dapat terbuka (pertanyaan
yangmengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya dalam bentukuraian) atau
tertutup (pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkatatau mengharapkan
responden untuk memilih salah satu alternatif jawabanyang telah disediakan) dan
dapat pula menggunakan kalimat positifataupun negatif.
v Pertanyaan tidak mendua (double
barreled), contohnya “Bagaimanapendapat anda mengenai kualitas dan
relevansi pendidikan saat ini?”
v Tidak menanyakan yang sudah lupa,
misalnya “Bagaimana kualitaspendidikan sekarang bila dibandingkan dengan 10
tahun yang lalu?”
v Pertanyaan tidak menggiring, maksudnya
pertanyaan dalam angket tidakmenggiring/ mengarahkan ke jawaban yang baik atau
yang buruk saja.Misalnya “Bagaimanakah prestasi belajar anda selama di
sekolah yangdulu?”
v Panjang pertanyaan, pertanyaan dalam
angket sebaiknya tidak terlalupanjang, sehingga akan membuat responden jenuh
dalam mengisi
v Urutan Pertanyaan.
Urutan pertanyaan dalam angket dimulai dari yangumum menuju
ke hal yang spesifik atua dari hal yang mudah menuju kehal yang sulit. Hal ini
perlu diperhatikan karena secara psikologis dapatmemengaruhi semangat
responden, jika pada awalnya sudah diberipertanyaan yang sulit maka responden
akan merasa malas untuk mengisiangket yang telah meraka terima.
v Prinsip Pengukuran.
Angket yang diberikan kepada responden merupakninstrument
penelitian yang digunakan untuk mengukur variable yang akanditeliti. Olehkarena
itu, angket terebut harus dapat digunakan untukmendapatkan data yang valid dan
reliabel tentang variable yang diukur,maka sebelum instrument angket tersebut
diberikan kepada responden,sebaiknya diuji dulu validitas dan reabilitasnya.
v Penampilan Fisik Angket
Penampilan fisik angket sebagai alatpengumpul data akan
memengaruhi responden dalam mengisi angket.Angket yang dibuat dikertas buram,
akan mendapat respon yang kurangmenarik dari responden.
Ø Jenis-jenis Angket atau Kuesioner
Jenis
angket berdasarkan cara responden menjawab, diantaranya :
·
Angket
tidak berstruktur (terbuka)
ialah angket yang disajikan dalambentuk sederhana sehingga
responden dapat memberikan jawabanbebas sesuai dengan kehendak dan keadaannya.
Jawaban bebas disinimaksudnya adalah uraian berupa pendapat, hasil pemikiran,
tanggapan,dan lain-lain mengenai segala sesuatu yang dipertanyakan setiap
itempada angket. Contoh pertanyaan angket terbuka “Bagaimana pendapatanda
mengenai kenaikan standar nilai UN?”
·
Angket
berstruktur (tertutup) ialah jenis angket yang setelah rumusan pertanyaannya
disediakan pula alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh responden.
Ø Jenis angket berdasarkan bentuknya,
antara lain :
o
Angket
pilihan ganda (sama dengan angket tertutup)
o
Angket
isian, seperti angket tercheck list/ daftar cek, sehingga,responden
tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom
yangsesuai.
3.
Pengumpulan Data Melalui Pembuatan dan Pemanfaatan Catatan (Examining)
Teknik pengumpulan data melalui pembuatan dan pemanfaatan
catatan(examining) ini meliputi pembuatan catatan dan pemanfaatan segala
hal yang dapatdikumpulkan oleh guru baik tertulis maupun tidak tertulis, antara
lain:
a.
Dokumen Arsip
Dokumen memiliki arti barang-barang tertulis. Jadi dalam
pengumpulan datadengan menggunakan dokumen arsip, peneliti mengumpulkan dan
mencermatibenda-benda tertulis yang dapat digunakan untuk memperoleh wawasan
kejadianmasa lalu, mengidentifikasi kecenderungan masa depan, dan menjelaskan
tentangsesuatu seperti yang dapat diamati sekarang. Menurut Calhoun (1994,
dalam Mills,2003), sumber data arsip di sekolah dapat berupa hal-hal
berikut:
Ø
Daftar
hadir peserta didik
Ø
Daftar
peserta didik yang melanjutkan
Ø
Daftar
disiplin
Ø
Daftar
peserta didik yang dropout
Ø
Daftar
hadir pertemuan guru-orang tua peserta didik
Ø
Data
prestasi peserta didik dalam berbagai ajang kegiatan lomba, sepertimatematika,
membaca, menulis, dll.
Ø
Skor
pada saat mengikuti tes standar
Ø
Daftar
keikutsertaan peserta didik dalam kegiatan ekstra kurikuler.
Ada
berbagai dokumen yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkandata penelitian
yang ada relevansinya dengan permasalahan dalam penelitiantindakan kelas,
seperti:
Ø Silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP)
Ø Laporan-laporan diskusi
Ø Berbagai macam hasil ujian dan tes
Ø Laporan rapat
Ø Laporan tugas siswa
Ø Bagian-bagian dari buku teks yang
digunakan dalam pembelajaran
Ø Contoh essay yang ditulis siswa (Elliot,
1991 dalam rochiati 2005)
Menurut
goetz dan LeCompte (1984 dalam rochiati 2005), dokumen
yangmenyangkut para partisipan penelitian akan menyediakan kerangka bagi data
yangmendasar, antara lain:
Ø koleksi dan analisis buku teks
Ø kurikulum dan pedoman pelaksanaannya
Ø arsip penerimaan siswa baru
Ø catatan rapat
Ø catatan tentang siswa
Ø rencana pelaksanaan pembelajaran dan
catatan guru
Ø hasil karya siswa
Ø kumpulan dokumen pemerintah
Ø koleksi arsip guru berupa buku harian,
catatan peristiwa penting (logs) dankenang-kenangan dari siswa angkatan lama
b.
Catatan Harian
Catatan harian (diaries) adalah catatan pribadi
tentang pengamatan, perasaan,tanggapan, penafsiran, refleksi, firasat,
hipotesis dan penjelasan. Catatan tidakhanya melaporkan kejadian tugas
sehari-hari, melainkan juga mengungkapkanperasaan bagaimana rasanya
berpartisipasi dalam penelitian tindakan kelas.
c.
Catatan Lapangan
Yang dimaksud Catatan lapangan (field notes) dalam
penelitian adalahbuktitentik berupa catatan pokok, atau catatan terurai tentang
proses apa yang terjadi dilapangan, sesuai dengan fokus penelitian, ditulis
secara deskriptif dan reflektif.Catatan lapangan ini dibuat oleh peneliti atau
mitra peneliti yang melakukanpengamatan atau observasi terhadap subjek atau
objek penelitian tindakan kelas.Berbagai hasil pengamatan tentang aspek pembelajaran di
kelas, suasana kelas,pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa, interaksi
siswa dengan siswa danbeberapa aspek lainnya dapat dicatat sebagai catatan
lapangan dan akan digunakansebagai sumber data PTK. Pada umumnya catatan lapangan dibuat dengan tulisantangan
si peneliti, yang hanya dimengerti oleh dirinya saja.
d.
Jurnal
Jurnal Harian adalah salah satu format yang merupakan
modifikasi catatanlapangan (field notes) yang dapat dimanfaatkan oleh
guru yang merangkap fungsisebagai pelaku tindakan perbaikan dan pengamat dengan
hasil yang menjanjikan.Sebagaimana telah dikemukakan jurnal harian merupakan
semacam catatan hariansehinggga dapat berfungsi sebagai rekaman pengamatan yang
sangat efektif. Jurnalharian merupakan alat bantu yang lebih sederhana yang
sangat praktis namun jugacukup produktif, sehingga cocok digunakan oleh
pengamat yang juga sekaliguspelaku tindakan.
Cochran Smith Lytle (1993,dalam Mills, 2003) mengemukakan bahwa jurnal guru merupakan bagianterpenting
dalam PTK karena jurnal guru/calon guru mungkin berisi hal-hal sepertiberikut:
Ø Catatan mengenai kehidupan di kelas di
mana guru/calon guru mencatat hasilpengamatan dan merefleksikan pengalaman
mengajarnya.
Ø Catatan mengenai deskripsi, analisis,
dan interpretasi guru/calon guru.
Ø Catatan mengenai pokok-pokok kejadian
dalam kelas yang dialami peserta didikdan apa arti kejadian ini bagi guru dalam
menyiapkan pembelajaran berikutnya.
Ø Catatan sebagai landasan untuk
mengamati kembali, menganalisis, danmengevaluasi pengalaman mereka.
Ø Catatan mengenai apa yang terjadi
dalam kelas dilihat dari kaca mata guru.
e.
Peta (Map)
Peta tempat duduk peserta didik dalam kelas maupun letak
peralatan dalamkelas sangat membantu guru yang baru pertama kalinya masuk ke
kelas itu. Petamemberikan wawasan konseptual dengan alat untuk melakukan
refleksi dengancara berpikir kembali mengenai keadaan kelas.
f.
Rekaman Foto, Slide, Tape, dan Video
Rekaman foto, slide, tape, dan video merupakan sumber data
tidak tertulisyang dapat membantu guru dalam memantau kegiatannya di kelas
sehinggapeneliti mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang sedang
terjadidi kelas pada waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas.
Alat-alatelektronik ini berfungsi untuk menangkap suasana kelas, detail tentang
peristiwa-peristiwapenting atau khusus yang terjadi atau ilustrasi
dari episode tertentusehingga dapat digunakan untuk membantu mendeskripsikan
apa yang peneliticatat di catatan lapangan, apabila memungkinkan. Gambar-gambar
foto, cuplikanrekaman tape atau slide berguna juga dalam wawancara, baik untuk
memulai topicpembicaraan ataupun untuk mengingatkan agar peneliti tidak
menyimpang daritujuan wawancara.
Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan
informasi yangtelah dilakukan dalam tahap pengumpulan data. Misalnya, dengan
memutarkembali hasil rekaman proses pembelajaran. Setiap usai liputan, rekaman diputarulang,
dilihat bersama (peneliti dan para kolaborator). Kemudian diadakan
diskusi,untuk melihat gejala apa, data apa yang dapat diakses ? apa yang dapat
dikritisisebagai titik lemah, terutama pada sisi cara atau pendekatan
pembelajaran, atauteknik penilaian serta alat-alat yang digunakan. Akses data
penelitian lewat teknikini, lebih bersifat otentik dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Artinya,objektivitas data yang dituturkan
secara deskriptif betul betul didasarkan pada faktayang terjadi di lapangan.
Dengan demikian, data dokumentasi gambaran utuh
itu,digunakan pula dalam proses validasi data. Dengan video dan tape recorder
gurujuga dapat mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah
yangmenjadi perhatian penelitian, sehingga guru memperoleh kesempatan
untukmelakukan refleksi mengenai penguasaan konsep, keterampilan, dan sikap
pesertadidiknya. Selain itu, foto juga dapat dibuat untuk memberikan penekanan
atassuatu peristiwa yang terjadi di kelas. Pada proses analisis dibahas apa
yangdiharapkan terjadi, apa yang kemudian terjadi, mengapa terjadi tidak
seperti yangdiharapkan, apa penyebabnya atau ternyata sudah terjadi seperti
yang diharapkan,dan apakah perlu dilakukan tindak lanjut.
Alat bantu rekam elektronik memang menjanjikan kelengkapan
dokumentasi,meskipun masih mengandung keterbatasan - keterbatasan juga. Kamera
hanyamampu merekam informasi visual, sedangkan kamera video dapat merekam
2dimensi informasi yaitu audio dan visual, meskipun masih tetap ada
keterbatasanteknis seperti misalnya dari segi sudut pandang kamera. Dalam
banyak hal,penggunaan berbagai alat bantu rekam yang canggih memang sangat
menggodadan menjanjikan kemanfaatan yang nyata untuk keperluan - keperluan
tertentudalam bentuk kelengkapan rekaman.
Namun disamping berbagai keuntungan
yangdijanjikannya, penggunaan alat bantu rekam dalam konteks PTK juga
perludipertimbangkan dari segi kelayakannya (feasibility). Artinya,
hasil rekaman yangsangat lengkap dengan alat bantu rekam yang canggih itu,
tidak akantermanfaatkan secara maksimal apabila untuk keperluan tayang ulang (replay)karena
diperlukan persiapan dan/atau perlengkapan yang memakan waktu
untukmenggelarnya. Belum lagi apabila juga
diperhitungkan investasi yang diperlukanatau gangguan (intusion) yang
diakibatkan dalam penggunaannya. Alat bantuperekaman elektronik lebih
berpeluang menghasilkan gambaran yang lebihobyektif, namun agar benar - benar
bermanfaat sebagai masukan, interpretasisecara jelas memang dibutuhkan. Oleh
karena itu, hasil rekaman elektronik harussecepatnya ditranskripsikan dan
dibubuhi catatan - catatan sesuai dengan keperluansehingga terwujud sebagai
catatan lapangan (field notes).
Dalam penggunaan alat-alat elektronik seperti alat
pengambil foto, slides dankamera video jangan sampai mengganggu siswa dan guru
yang sedang terlibat.
Dalam pembelajaran serta tidak mengganggu jalannya
pembelajaran di kelas karenadi khawatirkan para siswa akan lebih terpikat pada
kesibukan rekaman video daripada berpartisipasi dalam pembelajaran itu sendiri.
Untuk itu alat pengambil foto,slides dan kamera video sebaiknya dipegang oleh
mitra peneliti (teman sejawat)bukan oleh penyaji bahan pembelajaran.
2.
Instrumen untuk mengumpulkan data PTK
Instrumen untuk
mengumpulkan data PTK dapat dipahami dari dua sisi, yaitu sisiproses dan sisi
hal yang diamati (Susilo dan Kisyani, 2006).
1.
Dari
sisi Proses
Dari sisi proses , instrumen dalam PTK harus dapat
menjangkau masalah yangberkaitan dengan input (kondisi awal), proses (saat
berlangsung), dan output (hasil).
a.
Instrumen
untuk Input
Instrumen untuk input dapat
dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalahbeserta pendukungnya.
Misalnya, akar masalah berupa bekal awal/prestasi tertentudari peserta didik
yang dianggap kurang. Dalam hal ini tes bekal awal dapatmenjadi instrument yang
tepat,disamping itu mungkin diperlukan pula instrumentpendukung yang mengarah
pada pemberdayaan tindakan yang akan dilakukan,misalnya buku teks dalam kondisi
awal dan sebagainya.
b.
Instrumen
untuk Proses
Instrumen untuk proses ini
digunakan pada saat proses berlangsung dan berkaitanerat dengan tindakan yang
akan dipilih untuk dilakukan. Dalam tahap ini banyakformat yang dapat digunakan
tetapi hendaknya sesuai dengan tindakan yangdipilih.
c.
Instrumen
untuk Output
Instrumen untuk output ini
berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasilberdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan.
2.
Dari
sisi hal yang diamati
Dari sisi hal yang diamati, instrument dapat digolongkan
menjadi tiga, yaitu:
a.
Pengamatan terhadap guru (Observing Teacher)
Pengamatan merupakan alat efektif
untuk mempelajari tentang metode danstrategi yang diimplementasikan
dikelas.Salah satu bentuk instrumentpengamatan tersebut adalah catatan
anecdotal (anecdotal record).Catatananekdotal adalah catatan peneliti mengenai
segala sesuatu yang terjadi pada saat pengamatan berlangsung.Catatan anekdotal
memfokuskan pada hal-hal yang spesifik yang terjadi didalam kelas atau catatan
tentang aktivitas belajar siswadalam pembelajaran.Catatan anekdotal mencatat
kejadian di dalam kelas secarainformal dalam bentuk naratif.Sejauh mungkin
catatan itu memuat deskripsi rincidan lugas peristiwa yang terjadi di kelas.
b.
Pengamatan terhadap kelas (Observing Classrooms)
Catatan anecdotal dapat dilengkapi sambil melakukan
pengamatan terhadapsegala peristiwa yang terjadi dikelas.Pengamatn tersebut
sangat bermanfaatkarena dapat mengungkapkan praktik-praktik pembelajaran yang
menarik dikelas.Disamping itu pengamatan tersebut dapat menunjukkan strategi
yang digunakanguru dalam menangani kendala dan hambatan pembelajaran yang
terjadi dikelas.Catatan anecdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan
fisik kelas, tataletaknya, dan manajemen kelas.Beberapa model catatan anecdotal
kelas yang diusulkan oleh Reed danBergermann (1992) dan dapat digunakan dalam
PTK adalah sebagai berikut :
1)
Format anecdotal organisasi kelas.
2)
Format peta kelas
3)
Format skala pengodean lingkungan sosial kelas.
4)
Lembar cek wawancara personalia sekolah.
5)
Lembar cek kompetensi
c.
Pengamatan terhadap peserta didik (Observing Student)
Pengamatan terhadap perilaku peserta didik dapat
mengungkapkan berbagaihal yang menarik.Masing-masing individu peserta didik
dapat diamati secaraindividual atau berkelompok sebelum, saat berlangsung, dan
setelah pembelajaranusai.Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati
dalam kurun waktutertentu, mulai dari sebelum dilakukan tindakan, saat
tinadakandiimplementasikan, dan sesuai tindakan.
3.
Hal- hal yang Harus Diperhatikan dalam Pengumpulan Data PenelitianTindakan
Kelas.
Dalam pengumpulan data Penelitian Tindakan Kelas terdapat
hal penting yang harusdiperhatikan yaitu instrumen penelitian. Instrumen
penelitian adalah alat atau fasilitasyang digunakan oleh peneliti dalam
pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudahdan hasilnya lebih baik, dalam
arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis. Dari instrumentpenelitian ini akan
didapatkan hasil berupa data yang akan digunakan dalam penelitian.Instrumen
penelitian sebagai alat pengumpul data dalam penelitian harus betul-betuldirancang
dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data sebagaimana adanya.
Hal ini disebabkan karena benarnya data yang dihasilkan,
sangat menentukan bermututidaknya hasil penelitian.Apabila mengkaji hakikat
dari instrumen penelitian, sebaiknya penelitimemperhitungkan terlebih dahulu
jenis data yang dibutuhkan dan ingin di dapatkandalam penelitian. Setelah itu
instrumen mana yang akan digunakan dalam pengumpulandata. Peneliti harus
mengusai betul metode atau teknik yang digunakan dalampengumpulan data.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat berjumlah lebihdari satu jenis
instrumen. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dalam penelitian dantingkat
kejelasan data yang didapatkan. Karena dalam penggunaan instrumen ini
terdapatdua kategori instrumen, yaitu instrumen utama dan instrumen tambahan.
Instrumenutama ini digunakan sebagai alat pengumpul data
yang diutamakan, sedangkaninstrumen tambahan digunakan apabila data yang
dihasilkan oleh instrumen utama initidak didapatkan kejelasan tentang permasalahan
yang sebenarnya atau tingkatkedalaman permasalahan.Setelah ditetapkan jenis
instrumen yang akan digunakan, peneliti menyusun kisi-kisiinstrumen. Kisi-kisi
ini berisi lingkup pertanyaan, abilitas yang diukur, jenis pertanyaan,banyak
pertanyaan, waktu yang dibutuhkan. Materi atau lingkup materi
pertanyaandidasarkan dari indikator variabel. Artinya, setiap indikator akan
menghasilkan beberaparuang lingkup isi pertanyaan serta abilitas yang
diukurnya.
Abilitas dimaksudkan adalahkemampuan yang diharapkan dari
subjek yang diteliti. Misalnya kalau diukur prestasibelajar, maka abilitas
prestasi tersebut dilihat dari kemampuan subjek dalam halpengenalan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Atau bila yang diukuradalah sikap
seseorang, maka lingkup abilitas sikap yang diukur kita bedakan menjadiaspek
kognitif, afektif dan psikomotornya. Lalu langkah selanjutnya adalah
berdasarkankisi-kisi tersebut lalu peneliti menyusu
Sitem atau pertanyaan sesuai dengan jenisinstrumen dan
jumlah yang telah ditetapkan dalam kisi-kisi.Sebuah instrumen penelitian dapat
dikatakan baik bila memenuhi tiga kriteria pokokyaitu validitas, reabilitas dan
praktikabilitas.
Terima kasih artikelnya sangat bermanfaat.
ReplyDeleteBila berkenan mampirlah membaca artikel Pandangan Lain Analisis Data/Lapangan, dan bila ada rekan pembaca disini ada yang merasa butuh bantuan penyusunan Laporan PTK, bisa mendapatkan Gratis Konsultasi Judul PTK melalu WhatsApp.
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^