Penghantaran rangsang
Semua
sel dalam tubuh hewan
memiliki muatan listrik yang terpolarisasi, dengan kata lain terjadi perbedaan potensial
antara bagian luar dan dalam dari suatu membran
sel, tidak terkecuali sel saraf (neuron). Perbedaan potensial antara bagian
luar dan dalam membran ini disebut potensial
membran Informasi yang diterima oleh Indra akan diteruskan oleh
saraf dalam bentuk impuls. Impuls tersebut berupa tegangan listrik. Impuls akan
menempuh jalur sepanjang akson suatu neuron sebelum dihantarkan ke neuron lain melalui sinapsis
dan akan seperti itu terus hingga mencapai otak, dimana impuls itu
akan diproses. Kemudian otak mengirimkan impuls menuju organ atau indra yang
dituju untuk menghasilkan efek yang diinginkan melalui mekanisme pengiriman
impuls yang sama.
Membran
hewan memiliki potensial istirahat
sekitar -50 mV
s/d -90 mV, potensial istirahat adalah potensial yang dipertahankan oleh
membran selama tidak ada rangsangan pada sel. Datangnya stimulus akan
menyebabkan terjadinya depolarisasi dan hiperpolarisasi pada
membran sel, hal tersebut menyebabkan terjadinya potensial kerja. Potensial
kerja adalah perubahan tiba-tiba pada potensial membran karena datangnya
rangsang. Pada saat potensial kerja terjadi, potensial membran mengalami
depolarisasi dari potensial istrahatnya (-70 mV) berubah menjadi +40 mV. Akson
vertebrata umumnya memiliki selubung
mielin. Selubung mielin terdiri dari 80% lipid dan 20% protein,
menjadikannya bersifat dielektrik atau penghambat aliran listrik dan hal ini
menyebabkan potensial kerja tidak dapat terbentuk pada selubung mielin; tetapi
bagian dari akson bernama nodus Ranvier tidak diselubungi oleh mielin.
Penghantaran rangsang pada akson bermielin dilakukan dengan mekanisme hantaran saltatori, yaitu
potensial kerja dihantarkan dengan "melompat" dari satu nodus ke
nodus lainnya hingga mencapai sinapsis.
Pada
ujung neuron terdapat titik pertemuan antar neuron bernama sinapsis, neuron
yang mengirimkan rangsang disebut neuron pra-sinapsis dan yang akan menerima
rangsang disebut neuron pasca-sinapsis. Ujung akson setiap neuron membentuk
tonjolan yang didalamnya terdapat mitokondria
untuk menyediakan ATP untuk proses penghantaran rangsang dan vesikula sinapsis yang
berisi neurotransmitter umumnya berupa asetilkolin
(ACh), adrenalin
dan noradrenalin. Ketika
rangsang tiba di sinapsis, ujung akson dari neuron pra-sinapsis akan membuat
vesikula sinapsis mendekat dan melebur ke membrannya. Neurotransmitter kemudian
dilepaskan melalui proses eksositosis. Pada ujung akson neuron
pasca-sinapsis, protein reseptor mengikat molekul neurotransmitter dan merespon
dengan membuka saluran ion pada membran akson yang kemudian mengubah potensial
membran (depolarisasi atau hiperpolarisasi) dan menimbulkan potensial kerja
pada neuron pasca-sinapsis. Ketika impuls dari neuron pra-sinaps berhenti
neurotransmitter yang telah ada akan didegradasi. Molekul terdegradasi tersebut
kemudian masuk kembali ke ujung akson neuron pra-sinapsis melalui proses endositosis.
0 comments:
Post a Comment